Anda di halaman 1dari 42

Chapter 04

Analyzing Investing Activities

Muh. Fathur Roji


Nim. S431902004
1. Kas dan Setara Kas
1
Analisis Aktivitas Investasi Analisis Aktivitas Investasi 2. Piutang
3. Beban dibayar Dimuka

2 Persediaan 1. Akuntansi dalam valuasi Persediaan


2. Analisis Persediaan

3 Pengenalan Aset Jangka Panjang


1. Akuntansi Aset Jangka Panjang
2. Kapitasisasi vs Beban

1. Valuasi
3 Aset Tetap dan Sumber Daya Alam 2. Analisis
3. Penyusutan dan Deplesi

1. Kas dan Setara Kas


3 Aset Tidak Berwujud 2. Piutang
3. Beban dibayar Dimuka
ASET LANCAR

 Merupakan sumber daya yang langsung dapat diubah


menjadi kas dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan
 Selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar disebut
modal kerja.
 Perusahaan meningkatkan profitabilitas dengan cara
mengurangi investasi pada aset lancar melalui
metode:pengelolaan penjaminan kredit, penagihan utang
yang efektif, serta persediaan tepat waktu (just in time).
Kas dan Ekuivalen Kas
 Kas adalah aset yang paling likuid, yang mencakup mata uang,
deposito dana , money order dan check.
 Setara Kas juga sangat lancar, investasi jangka panjang
pendek yang siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh
tempo sehingga resiko perubahan harga yang disebabkan
pergerakan tingkat bunga hanya minimal.
 Contoh setara kas adalah treasury bill jangka pendek,
komersial paper, dan dana pasar uang.
 Likuiditas : jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode
singkat, juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban saat jatuh tempo
Kas dan Ekuivalen Kas
Selain memeriksa jumlah aset likuid yang tersedia untuk
perusahaan, analis juga harus mempertimbangkan hal-hal
berikut:

1. Berapa setara kas yang diinvestasikan dalam sekuritas ekuitas,


perusahaan berisiko mengurangi likuiditas jika nilai pasar
dari investasi tersebut menurun.
2. Kas dan setara kas kadang-kadang diperlukan untuk
dipertahankan sebagai kompensasi saldo untuk mendukung
pengaturan pinjaman yang ada atau sebagai jaminan atas
hutang.
Annual Report 2018 PT KAI
Likuiditas
 Likuiditas : jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode
singkat, juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban saat jatuh tempo
 Likuiditas juga merupakan fleksibilitas untuk memanfaatkan
kondisi perubahan pasar dan untuk mengambil langkah
strategis.

Analisis harus mempertimbangkan hal berikut:


• Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek
ekuitas.
• Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo
kompensasi.
Piutang
• Pitang adalah jumlah yang timbul dari penjualan produk atau
layanan atau dari uang muka (pinjaman uang) ke perusahaan
lain. Perusahaan melaporkan piutang pada nilai realisasi
bersihnya – jumlah total piutang dikurangi penyisihan piutang
tak tertagih
 Mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktifitas seperti
sewa dan bunga.
 Piutang usaha berasal dari penjualan produk dan jasa secara
kredit
 Wesel Tagih mengacu pada janji tertulis untuk membayar.
 Piutang diklasifikasikan sevagai aset lancar jika diharapkan
akan direalisasi atau ditagih dalam waktu 1 tahun atau 1 siklus
operasi.
Penilaian Piutang
• Risiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu
mungkin bukan alat prediksi yang layak atas kerugian
masa depan, atau mungkin kita gagal mencerminkan
kondisi terkini
 Penilaian piutang : perusahaan melaporkan piutang
sebesar nilai realisasi bersih jumlah piutang total
dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih.
 Analisis Piutang : Risiko Kolektabilitas, Keaslian Piutang,
Sekuritasi Piutang
Analisis Piutang

Analisisis Penagihan

Keaslihan Piutang
Analisis Piutang

1. Alat analisis untuk memeriksa kolektibilitas


mencakup:
2. Membandingkan persentase piutang terhadap
penjualan.
3. Periksa konsentrasi pelanggan, risiko meningkat
jika terkonsentrasi satu pelanggan.
4. Selidiki trend rata-rata waktu pengumulan
(collection period).
5. Tentukan porsi piutang/wesel yang merupakan
perpanjangan (renewal).
Keaslihan Piutang

Salah satu faktor yang memengaruhi


keandalan piutang adalah kebijakan
kredit perusahaan. Kebijakan kredit yang
ketat berdampak pada kualitas yang lebih
tinggi
Sekuritas Piutang

Seringkali dilakukan dengan membentuk


entitas tujuan khusus (SPE), seperti
kepercayaan untuk membeli piutang dari
perusahaan dan membiayai pembelian
melalui penjualan obligasi ke pasar..
Biaya dibayar di muka

 Pembayaran di muka untuk layanan atau barang yang belum


diterima.
 Contohnya adalah pembayaran uang muka untuk sewa,
asuransi, utilitas, dan pajak properti.
 Biasanya dikelompokkan dalam aset lancar karena
mencerminkan jasa yang diberikan
Persediaan

• Konsep penting dalam akuntansi persediaan adalah aliran biaya


• Dimana metode FIFO akan mengahsilkan gross profit tertinggi
dibandingkan dengan metode LIFO dan Average Cost
• Persamaan Persediaan =

• Arus Persediaan :
Analisis Persediaan

Pengaruh Biaya Persediaan


1 Terhadap Profitabilitas
Saat harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan LIFO.
Keuntungan fiktif FIFO, laba kotor = Laba ekonom + Laba kepemilikan

2 Pengaruh Biaya Persediaan pada Neraca

3 Pengaruh Biaya Persediaan pada Arus Kas


Masalah Penilaian Persediaan

A. Penyajian Kembali (restatement) analitis dari LIFO ke


FIFO Diperlukan tiga penyesuaian:
Masalah Penilaian Persediaan

B. Likuidasi LIFO

 Perusahaan diwajibkan untuk mencatat tingkat


biayasebagai kelompok persediaan terpisah
 Saat terjadi kuantitas persediaan, perusahaan akan
menggunakan lapisan biaya yang lebih awal untuk
dikaitkan dengan harga jual saat ini.
 Pada periode harga meningkat, menghasilkan
peningkatan pada laba kotor seperti dampak
penggunaan biaya persediaan FIFO
Masalah Penilaian Persediaan

C. Biaya Persediaan Perusahaan Manufaktur dan Dampak


Peningkatan Produksi Terdiri dari 3 komponen:

 Bahan bakun dan bahan mentah – biaya dari bahan dasar


yang digunakan untuk membuat produk
 Tenaga Kerja – biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan
untuk meyelesaikan produk jadi
 Overhead – biaya tidak langsung pada proses manufaktur ,
seperti penyusutan peralatan manufaktur , gaji penyelia, dan
biaya prasarana.
Masalah Penilaian Persediaan

D. Biaya Perolehan atau Nilai Pasar , Mana yang Lebih Rendah

 Prinsip akuntansi yang berlaku umum atas valuasi


persediaan adalah menilai pada biaya perolehan atau nilai
pasar yang lebih rendah (LOCOM).
 Penilaian ini dapat mempengaruhi secara signifikan laba
berjalan dan nilai persediaan.
 Aturan LOCOM: jika harga pasar persediaan turun melebihi
biaya perolehan persediaan untuk alasan apapun, maka nilai
persediaan diturunkan untuk mencerinkan kerugian.
Aset jangka Panjang
 Merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilakan
penghasilan operasi (mengurangi biaya operasi) untuk lebih dari satu
periode.
 Bentuk yang paling umum adalah aset tetap berwujud: bangunan, pabrik,
dan peralatan.
 Bentuk aset tidak berwujud: paten, merek dagang, copyright, dan
goodwill

1 Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai

2 Kapitalisasi VS Pembebanan
Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai
Kapitalisasi (capitalization) merupakan proses penangguhan biaya
yang terjadi pada periode berjalan, tetapi manfaatnya
diharapkan dapat berlangsung selama beberapa periode di
masa depan. Kapitalisasi ini yang menciptakan akun aset.

Alokasi (allocation) merupakan proses pembebanan biaya


tangguhan (aset) secara periodik sepanjang satu atau lebih
periode manfaat yang diharapkan. Proses ini dinamakan
penyusutan untuk aset berwujud, amortisasi untuk aset tak
berwujud, dan deplesi untuk sumber daya alam.

Penurunan Nilai (impairment) merupakan proses penurunan nilai


buku aset saat arus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untuk
menutupi biaya tersisa yang masih tercatat pada neraca
Kapitalisasi VS Pembebanan
Dampak terhadap Laporan Keuangan dan Rasio
a. Dampak Kapitalisasi terhadap Laba
1) Kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya, menghasilkan laba yang lebih tinggi saat
akuisisi namun laba yang lebih rendah pada periode berikutnya.
2) Kapitalisasi menghasilkan serial laba.

b. Dampak Kapitalisasi terhadap Tingkat Pengembalian Investasi


Kapitalisasi meningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan karenanya rasio tingkat
pengembalian investasi.

c. Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas


Pada pembebanan biaya asset secara langsung, rasio solvabilitas mencerminkan kondisi
perusahaan yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya.

d. Dampak Kapitalisasi terhadap Arus Kas Operasi


Saat biaya asset dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas
operasi. Sebaliknya, jika asset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar
aktivitas investasi.
AKTIVA TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM

 Properti , pabrik dan peralatan merupakan aset berwujud tak


lancar yang digunakan dalam proses manufaktur , penjualan , atau
jasa untuk menghasilkan pendapatan.
 Aset ini memiliki periode manfaat uang diharapkan meliputi lebih
dari satu periode
 Prinsip biaya historis digunakan saat menilai Properti , pabrik dan
peralatan
 Penilaian historis mengharuskan suatu perusahaan pertama kali
mencatat aset sebesar harga belinya.
 Biaya ini mencakup beban yang diperlukan agar aset berada dalam
lokasi dan kondisi siap digunakan. Seluruh biaya akuisisi dan
persiapan dikapitalisasi pada saldo akun aset.
ASET TETAP PT. KAI
AKTIVA TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM

• Menilai properti, bangunan, dan


Peralatan
• Menilai sumber daya alam
• Penyusutan
• Menganalisis aktiva tetap dan
sumber daya alam
Menilai Properti, Bangunan, dan Peralatan

 Merupakan hak untuk mengambil atau mengkonsumsi sumber


daya alam
 Contoh: hak untuk menambang, menebang kayu, mengambil
gas, alam dan minyak
 Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya
historis ditambah dengan biaya pencarian , eksplorasi , dan
pengembangan
 Perusahaan biayanya mengalokasikan biaya sumber daya alam
pada jumlah unit estimasi unit cadangan yang tersedia.
Menilai Sumber Daya Alam

 Merupakan hak untuk mengambil atau mengkonsumsi sumber


daya alam
 Contoh: hak untuk menambang, menebang kayu, mengambil
gas, alam dan minyak
 Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya
historis ditambah dengan biaya pencarian , eksplorasi , dan
pengembangan
 Perusahaan biayanya mengalokasikan biaya sumber daya alam
pada jumlah unit estimasi unit cadangan yang tersedia.
Menilai Penyusutan

 Penyusutan merupakan alokasi biaya bangunan dan peralatan


sepanjang masa manfaatnya,
 Penyusutan tidak menghasilkan dana bagi penggantian aset.
 Tingkat Penyusutan bergantung pada dua faktor:
1. Umur Manfaat
2. Metode Alokasi: digunakan berdasarkan karateristik
perusahaan
 Garis Lurus (Yang digunakan PT KAI)
 Dipercepat
 Khusus
Deplesi

 Alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat


pemungutan atau produksi
 Perbedaaan dengan penyusutan: penyusutan
merupakan alokasi aset produksi sepanjang waku,
sementara deplesi alokasi biaya berdasarkan unit yang
dieksploitasi dari sumber daya alam
 Deplesi tergantung dari produksi , menghasilkan lebih
banyak produksi berarti mengeluarkan biaya deplesi
yang lebih.
Menganalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam

 Valuasi aset tetap dan sumber daya alam menekankan


objektivitas biaya historis
 Biaya historis sangat relevan dalam penilaian nilai
pengganti atau dalam menentukan kebutuhan aset
operasi pada masa depan
 Biaya ini tidak dapat dibandingkan untuk mengukur
biaya kesempatan atas penghapusan atau dalam menilai
kegunaan alternative dana.
Menganalisis Deplesi dan Penyusutan
 Tantangan bagi analis berasal dari perbedaan metode alokasi yang
digunakan untuk pelaporan keuangan dan tujuan pajak. Tiga kemungkinan
yang umum adalah:
1. Penggunaan garis lurus baik dalam pelaporan keuangan maupun tujuan pajak
2. Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan metode dipercepat
untuk pajak
3. Penggunaan metode dipercepat baik untuk leporan keuangan dan pajak
 Terdapat beberapa pengukuran yang terkait dengan umur aset tetap yang
berguna untuk membandingkan kebijakan penyusutan antar periode dan
antar perusahaan:
1. Rata-rata jangkauan waktu total
Nilai kotor aset bangunan dan perlengkapan/beban penyusutan periode berjalan
2. Umur rata-rata
Akumulasi penyusutan/beban penyusutan periode berjalan
3. Umur sisa rata-rata
Nilai bersih aset bangunan dan perlengkapan / beban penyusutan periode berjalan
Menganalisis Penyusutan dan Estimasi PT. KAI
Analisis Penurunan Nilai

 Tiga masalah analisis yang timbul dari penuruna nilai


adalah:
1. Evaluasi jumlah penurunan nilai
2. Evaluasi kelayakan waktu penurunan nilai
3. Analisis efek penurunan nilai terhadap laba
PENURUNAN NILAI ASET NON KEUANGAN PT. KAI
AKTIVA TAK BERWUJUD
Aktiva tak berwujud merupakan hak, keistimewaan, dan manfaat atas kepemilikan
atau pengendalian. Dua karakteristik umum aktiva tak berwujud adalah tingginya
ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya wujud fisik.

Dua karakteristik aset tak berwujud : tingginya ketidakpastian masa manfaat dan tidak
adanya wujud fisik

Jenis aktiva berwujud :


• Aktiva tak berwujud yang dapat diidentifikasi (paten, merk dagang, hak cipta dan
franchises)
• Aktiva tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi (goodwill)
• Amortisasi tak berwujud. (Hak paten diamortisasi selama periode tertentu,
sedangkan goodwill tidak diamortisasi melainkan diuji penurunan nilai tiap tahun)
• Menganalisa aktiva tak berwujud (jika lebih laba tak terbukti, maka goodwill, baik
dibeli atau tidak, bernilai kecil atau tidak
AKTIVA TAK BERWUJUD

Menggunakan bahan baku dan tenaga kerja, lalu


Berwujud mengkapitalisasi biaya dan penyusutan sesuai
umur ekonomis

Tidak dapat mengkapitalisasi biaya dan penyusutan


Tak Berwujud
meskipun memiliki umur ekonomis

 Contoh Aset tak Berwujud:  Hak eksplorasi dan biaya sumber


 Goodwill daya alam
 Paten, hak cipta, merek  Rumus khusus , proses, teknologi,
dagang, merek jual dan rancangan
 Sewa, pemegang hak sewa,  Lisensi, Franchises keanggotaan,
dan perbaikan hak sewa dan daftar pelanggan.
AKTIVA TAK BERWUJUD

Akuntansi Aset Tak Berwujud dan Kontijensi yang tidak Tercatat

 Salah satu aset penting dalam kategori ini adalah goodwill yang
diciptakan secara internal
 Dalam praktik pengeluaran untuk menciptakan goodwil dibebankan
saat kejadian. Jika goodwil diciptakan dan dijual ataulaba yang besar,
laba perusahaan saat ini dinyatakan terlalu rendah karena
pembebanan pengembangan goodwill
 Analisis harus mengakui kasus ini dan menyesuaikan aset dan
kewajiban secara layak. Contoh program TV dicatat sebesar biaya
tersembunyi untuk menghasilkan lisensi bernilai jutaan, dan obat-
obatan yang butuh beberapa tahun untuk dikembangkan tetapi
biayanya dihapuskan beberapa tahun sebelumnya
AKTIVA TAK BERWUJUD

Akuntansi Aset Tak Berwujud PT. Kereta Api


REVALUASI ASET BERDASAR IFRS

Revaluasi Aset adalah penilaian kembali aset yang


dimiliki suatu entitas sehingga mencerminkan nilai
aset sekarang.

Tahap Revaluasi Aset :


• Perlakuan Akuntansi
• Pengungkapan Revaluasi
• Analisis Implikasi
REVALUASI ASET BERDASAR IFRS

Hal yang perlu dipertimbangkan ketika menganalisis


revaluasi asset adalah :

• Revaluasi asset akan meningkatkan jumlah neraca.


• Jumlah pendapatan terpengaruh negative oleh
banyak transitory.
• Revaluasi sering dibuat berdasar diskresi manajer.
• Perbandingan antar waktu dpat dipengaruhi oleh
revaluasi asset.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai