Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi darurat adalh kontrasepsi yang dapat mencegah
kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual. Sebutan
kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih
baik daripada tidak sama sekali. Kontrasepsi darurat digunakan atas
permintaan klien setelah uatu episode senggama yang tidak
terlindungi 72 jam terakhir. Namun kontrasepsi darurat in juga kurang
efektif dan tidak boleh dipakai secara rutin atau terus menerus.
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita
meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diingikan akibat
suatu praktik aborsi yang tidak aman. Banyak mereka dapat
diselamatkan dengan kontrasepsi darurat jika diketahui dan disediakan
untuk masyarakat

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi kontrasepsi darurat?
2. Bagaimana jenis kontrasepsi darurat?
3. Bagaimana manfaat kontrasepsi darurat?
4. Bagaimana keterbatasan kontrasepsi darurat?
5. Bagaimana kerugian kontrasepsi darurat?
6. Bagaimana indikasi kontrasepsi darurat?
7. Bagaimana kontraindikasi kontrasepsi darurat?
8. Bagaimana efek samping kontrasepsi darurat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kontrasepsi darurat
2. Untuk mengetahui jenis kontrasepsi darurat
3. Untuk mengetahui manfaat kontrasepsi darurat
4. Untuk mengetahui keterbatasan kontrasepsi darurat
5. Untuk mengetahui kerugian kontrasepsi darurat
6. Untuk mengetahui indikasi kontrasepsi darurat

1
7. Untuk mengetahui kontraindikasi kontrasepsi darurat
8. Untuk mengetahui efek samping kontrasepsi darurat

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kontrasepsi Darurat
Yang dimaksud kontrasepsi darurat adalah yang dapat
mencegah kehamilan bila diginakan segera setelah hubungan
seksual. Hal inisering disebut “ kontrasepsi pasca senggama” atau “
morning after pill” atau “ morning after treatment”.
Istilah “ kontrasepsi sekunder “ atau “kontrasepsi darurat”
asalnya untuk menepis anggapan obat tersebutharus segera
dipakai/ digunakan setelah hubungan seksualatau harus
menungguhingga keesokan harinya dan bila tidak, berate
sudahterlambat sehingga tidak dapat berbuat apa apa lagi. Sebutan
kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini
lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Namun tetap kurang
efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudahada. Kontrasepsi
darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau
terus menerus.

(Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,2011)

Kontrasepsi darurat atau dalam dunia kesehatan dikenal


dengan singkatan kondar adalah upaya mencegah kehamilan
setelah terjadinya persetubuhan yang tidak dilindungi alat
kontrasepsi. Berbeda dengan aborsi, kontrasepsi darurat bukanlah
upaya membunuh janin yang terlanjur terbentuk, namun mencegah
bertemunya sperma dan sel telur atau sama sekali mencegah sel
telur matang.

Karena berlaku dengan mencegah bertemunya sel sperma


dan sel telur, maka biasanya ada batas waktu paling lama
kontrasepsi darurat digunakan, biasanya 3 hingga 7 hari.

2
(Wikipedia, halaman ini terakhir diubah pada 6 Desember
2017, pukul 05.05)

3
2.2 Jenis Kontasepsi Darurat

No Cara Merek Dagang Dosis Waktu


. Pemberian
I. Mekanik Copper T Satu kali Dalam waktu 7
AKDR-Cu Multiload Nova T pemasangan hari pasca
senggama
II. Medik pil Microgynon 50 2 x 2 tablet Dalam waktu 5
kombinasi Ovral hari
dosis tinggi Neogynon pascasenggama
Nordiol , dosis kedua 12
Eugynon jam kemudian
Dosis rendah Microgynon 30 2 x 4 tablet Dalam waktu 5
Mikrodiol hari
Nordette pascasenggama
, dosis kedua 12
jam kemudian
Progestin Postinor- 2 2 x 1 tablet Dalam waktu 5
hari
pascasenggama
, dosis kedua 12
jam kemudian
Esterogen Lynoral 2,5 mg/ Dalam waktu 5
Premarin dosis 0,625 hari
Progynova mg/ dosis 10 pascasenggama
mg/ dosis , 2 x 1 dosis
selama 5 hari
Mifepristone RU- 486 1 x 600 mg Dalam waktu 5
hari
pascasenggama
Danazol Danocrine 2 x 4 tablet Dalam waktu 5
Azol hari
pascasenggama
, dosis kedua 12
jam kemudian

4
2.3 Manfaat
1. Sangat efektif ( tingkat kehamilan < 3 % ).
2. AKDR juga bermanfaat jangka panjang.

2.4 Keterbatasan
1. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan 72 jam sesudah
hubungan seksual tanpa perlindungan
2. Pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri
payudara.
3. AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah
hubungan seksual
4. Pemasangan AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya
tidak digunakan pada klien yang terpapar dengan risiko IMS.

2.5 Kerugian

1. Tidak berfungsi sebagai kontrasepsi di masa mendatang


2. Masa menstruasi berikutnya dapat lebih awal atau lebih lambat
3. Mual dan muntah

2.6 Indikasi

Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan


yang tidak dikehendaki,
1. Bila terjadi kondisi seperti :
a. Kondom bocor, lepas atau saah menggunakannya
b. Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat
c. Kegagalan senggama terputus ( misalnya ejakulasi di vagina
atau pada genetalia eksterna )
d. Salah hitung masa subur
e. AKDR ekspulsi
f. Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet.
g. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB
2. Perkosaan
3. Tidak menggunakan kontrasepsi

5
Kontraindikasi: hamil atau tersangka hamil
2.7 Kontraindikasi
2.7.1 Kontraindikasi mutlak
- Kehamilan
- Penyakit hati berat
- Porfiria aktif
- Alergi terhadap kandungan preparat
2.7.2 Kontraindikasi relatif
-Kehamilan ektopik sebelumnya
-Lebih dari 72 jam telah berlalu sejak koltus tanpa perlindungan
-Rangkuman karakteristik Produk untuk Levonelle 2 mencakup
hipertensi berat, diabetes melitus disertai komplikasi vaskular
atau neuropati, penyakit jantung iskemik, strok atau riwayat
kanker payudara di masa lalu sebagai kontradindikasi relatif.
Namun, World Health Organization menyatakan bahwa tidak ada
kontraindikasi medis untuk POEC. Peringatan harus diberikan
kepada wanita dengan profiria aktif, penyakit hati berat, dan
alergi levonorgestrel (FFPRHC, 2003)
2.8 Efek samping
1. Mual,: perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2 jam sesudah
penggunaan pil pertama atau kedua, dosis ulangan perlu
diberikan. Keluhan ini pada umumnya hanya terjadi dalam 24
jam pertama setelah pemakaian.
2. Muntah
Bila muntah terjadi < 2 jam setelah pemberian maka pil KB
tersebut harus di ulangi lagi. Untuk kasus seperti ini, sebaiknya
di berikan obat anti muntah 1 jam sebelum pemberian ulang
kondar.
3. Perdarahan / bercak : sekitar 8 % klien dengan kontrasepsi oral
kombinasi mengalami bercak bercak. Sekitar 50 % mendapat
haid pada waktunya bahkan lebih awal. Beberapa pemakaian
kondar akan mengalami perdarahan bercak setelah memakai
kondar. Hamper sebagian besar pemakai akan mendapat

6
menstruasi sesuai atau lebih cepat dari waktunya. Bila terjadi
keterlambatan lebih 7 hari haid semestinya, maka harus di
pikirkan kemungkinan terjadinya kehamilan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi darurat atau dalam dunia kesehatan dikenal
dengan singkatan kondar adalah upaya mencegah kehamilan
setelah terjadinya persetubuhan yang tidak dilindungi alat
kontrasepsi. Berbeda dengan aborsi, kontrasepsi darurat bukanlah
upaya membunuh janin yang terlanjur terbentuk, namun mencegah
bertemunya sperma dan sel telur atau sama sekali mencegah sel
telur matang. Karena berlaku dengan mencegah bertemunya sel
sperma dan sel telur, maka biasanya ada batas waktu paling lama
kontrasepsi darurat digunakan, biasanya 3 hingga 7 hari.

3.2 Saran
Dengan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami
dan setidaknya dapat menambah wawasan ilmu bagi pembaca. Penulis mengharapkan
kritik maupun saran yang bersifat membangun.

7
DAFTAR PUSTAKA

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT), 2011 Ed, Biran


Affandi Dkk. Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Suzanne, Everett. 2007. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual
Reproduktif Edisi 2. Jakarta: EGC
Wikipedia, halaman ini terakhir diubah pada 6 Desember 2017, pukul
05.05

Anda mungkin juga menyukai