Anda di halaman 1dari 5

Makalah Praktikum Skill Labs DentalMaterial 3

Material Kedokteran Gigi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Skill Labs DM 3


Disusun Oleh:
Rana Hafizah (1913101010005)
Sarah Listiya Rani (1913101010014)
Jihan Arnifal (1913101010015)
Bella Amanda (1913101010016)
Salsabila Pobrina (1913101010029)
Zhahwa Churairah Ansar (1913101010046)
Alya Rizka (1913101010047)

Fasilitator: drg. Diana Setya Ningsih, M.Si

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN AJARAN 2019/202
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Resin komposit merupakan salah satu bahan tambalan sewarna gigi yang banyak
digunakan saat ini karena memiliki nilai estetis yang tinggi dibandingkan
denganbahan tumpatan warna gigi yang lain. Bahan tersebut merupakan salah satu
polimer yang mengeras melalui polimerisasi. Istilah resin komposit dapat
didefinisikan sebagai gabungan dua atau lebih bahan yang berbeda dengan sifat-sifat
yang unggul sehingga akan menghasilkan sifat yang lebih baik dari pada bahan itu sendiri.
Bahanresin komposit diperkenalkan dalam profesi kedokteran gigi pada awal tahun
1960.
Bahan resin komposit sudah sangat luas digunakan di bidang kedokteran gigi
sebagai bahan tumpatan yang mementingkan estetik ( restorative esthetic material) .
P ad a umumnya resin komposit yang dipasarkan adalah bahan universal yang berarti dapat
digunakan untuk restorasi gigi anterior maupun posterior. Pada akhir tahun 1996
diperkenalkan resin komposit packable atau resin komposit condensable.
Resin komposit packable merupakan resin komposit dengan viskositas
yang tinggi. Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin
matriks,partikel bahan pengisi, dan bahan coupling. Resin komposit termasuk bahan
tumpatan langsung yang sewarna dengan gigi. Resin komposit digunakan untuk
menggati struktur gigi yang hilang, memodifikasi warna gigi dan kontur sehingga
menambah estetika wajah.
Komposisi resin komposit terdiri atas filler (bahan pengisi) anorganik,
matriks r e s i n d a n coupling agent. F i l l e r anorganik berperan terhadap
kekuatan resin komposit. Matriks resin digunakan untuk membentuk fisik resin
komposit agar dapat diaplikasikan. Coupling agent berfungsi untuk menyatukan filler
dan matriks resin. Selain ketiga komponen tersebut, komposisi resin komposit juga dapat
ditambahkan dengan aktivator, inisiator, pigmen dan ultraviolet absorben. Tambahan
komponen tersebut dapat berfungsi saat proses polimerisasi dan warna resin
komposit sesuaidengan warna gigi. Penambahan komponen bahan pengisi ke dalam
matriks resin secara signifikan dapat meningkatkan sifat mekanis resin komposit.
Sifat mekanis resin komposit merupakan faktor penting terhadap kemampuan bahan ini
bertahan didalam gigi karena gigi sering mendapat tekanan pengunyahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara manipulasi resin komposit ?
2. Berapa lama working time dan setting time resin komposit ?
3. Bagaimana teknik curing dan sumber sinar resin komposit ?
4. Bagaimana tahapan polimerisasi resin komposit ?
5. Bagaimana sifat-sifat serta alat ukur resin komposit ?
6. Bagaimana teknik penumpatan resin komposit ?
7. Bagaimana jenis warna resin komposit (Hue, Value, Chroma) ?

1. 3 Tujuan Penulisan
1. Cara manipulasi resin komposit
2. Working time dan setting time resin komposit
3. Teknik curing dan sumber sinar resin komposit
4. Tahapan polimerisasi resin komposit
5. Sifat-sifat serta alat ukur resin komposit
6. Teknik penumpatan resin komposit
7. Jenis warna resin komposit (Hue, Value, Chroma)
2.1 Cara manipulasi

 Cavity Preparation
Desain rongga harus menyerupai semen ionomer kaca. Sebelum penempatan
material, dentin tidak boleh mengalami dehidrasi. Teknik yang disarankan untuk
menggunakan primer yang menyertainya tergantung pada produk. Secara umum,
primer diterapkan selama 20-30 detik menggunakan sikat dan keringkan dengan
udara. Ini penting karena etanol harus menguap.
 Moisture Control ( Kontrol Kelembapan)
Seperti halnya semua bahan restorasi gigi, kontrol kelembaban yang baik
sangat penting untuk memastikan kinerja klinis maksimal. Kontaminasi kelembapan
sebelum penyembuhan akhir akan memiliki efek buruk pada ikatan, sifat material dan
umur panjang klinis.
 Mixing
Pencampuran tangan membutuhkan perawatan karena beberapa presentasi
RMGIC bubuk / cair menggunakan teknologi mikrokapsular. Dinding halus
mikrokapsul perlu dipecah selama pencampuran untuk memungkinkan isinya
untuk bereaksi dengan cairan. Ini adalah sistem katalis redoks dark-cure.

Undermixing akan menghasilkan mikrosfer yang tidak pecah total.


Pencampuran Overmixing secara substansial meningkatkan suhu sebagai prosedur
pencampuran yang menghasilkan panas.

 Placement
Placement ini mirip dengan penempatan semen ionomer kaca. Operator
dapat memilih untuk menggunakan sistem delivery yang disediakan untuk
menempatkan materi ke dalam rongga menggunakan plastik pipih.
 Finishing
Finishing minimal dilakukan segera setelah penempatan. Selesai RMGIC
dapat dilakukan dengan menghapus kelebihan materi (flash) menggunakan instrumen
yang tajam. Atau, putar instrumen dengan tungsten carbide. Pemolesan akhir dapat
dilakukan menggunakan cakram pemolesan aluminium oksida atau pemoles silikon.

Stephen J. Bonsor, A Clinical Guide to Applied Dental Materials, Churchill Livingstone

Anda mungkin juga menyukai