Surya Dewi Setyaningrum 22010113140153 Lap - KTI Bab2 PDF
Surya Dewi Setyaningrum 22010113140153 Lap - KTI Bab2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
jalan nafas atas secara periodik selama tidur yang menyebabkan nafas
<15, moderate jika AHI ≥ 15 dan ≤30 dan severe jika AHI > 30.15,16,17,18,19
8
9
2.1.2.1 Obesitas
erat antara indeks masa tubuh dengan kejadian OSAS. Peningkatan berat
badan sebesar 10% akan meningkatkan AHI sebesar 32% dan meningkatkan
lemak yang berlebihan pada faring. Meskipun terdapat hubungan yang erat
antara obesitas dan OSAS, penting untuk diketahui bahwa tidak semua
2.1.2.2 Usia
pada usia tua. Penelitian yang dilakukan Sleep Heart Health Study
menunjukkan bahwa 25% laki-laki dan 11% wanita memiliki AHI yang
tinggi pada kelompok umur 40-98 tahun. Puncak usia pasien yang
terdiagnosis OSAS pertama kali secara umum adalah pada usia 50 tahun.
terjadi pada pria dibanding wanita. Selain itu, terdapat beberapa hipotesis
nafas bagian atas, perbedaan distribusi lemak dan perbedaan struktur dan
fungsi faring.21
OSAS. Lingkar leher merupakan ukuran leher yang melewati batas atas
bahwa rata-rata ukuran lingkar leher pada pasien OSAS adalah 43,7 cm
sedangkan pada pasien non OSAS adalah 39,6 cm. Penelitian lain
peningkatan AHI.25,26
nafas bagian atas. Secara umum, terdapat kelainan pada mandibula, maksila,
posisi maksila yang terlalu posterior juga dapat menjadi faktor resiko
terjadinya OSAS. Hal ini terjadi karena palatum durum dan jaringan lunak
posterior karena hyoid menjadi salah satu insersio dari otot-otot pembentuk
lidah. Kelainan pada tonsil yang merupakan salah satu jaringan limfoid di
2.1.3.1 Mendengkur
dengan episode tidak bernafas (apnea) dan paling sering muncul saat posisi
yang berlebihan pada siang hari atau Excessive Daytime Sleepiness (EDS).
12
EDS disebabkan oleh kualitas tidur pada malam hari yang menurun karena
respons saraf pusat yang berulang karena adanya gangguan pernafasan saat
tidur. Gejala yang lebih parah dapat menyebabkan pasien tertidur saat
Gejala ini tidak dapat dinilai secara kuantitatif karena pasien sering sulit
membedakan rasa mengantuk dengan kelelahan. Hampir 30% pria dan 40%
wanita dewasa dengan nilai AHI >5x/jam mengeluh tidak segar saat bangun.
Dilaporkan 25% pria dan 30% wanita dewasa mengeluh mengalami rasa
adalah kuisioner yang mudah dan cepat untuk menilai gejala rasa
mengantuk.30,31
Gejala lainnya yang dialami pasien OSAS pada malam hari adalah
gerakan motorik yang abnormal, mimpi buruk, perasaan sesak nafas pada
Gejala lain yang dialami pasien OSAS pada siang hari dapat berupa
2.1.4 Diagnosis
2.1.4.1 Anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang baik dapat mengarahkan kepada indikasi untuk
tidur dan rasa mengantuk pasien dalam kegiatan sehari-hari. Pemeriksa juga
bangun dari tidur dengan badan terasa tidak segar, serta gejala-gejala siang
dan malam lainnya. Penting juga untuk menanyakan usia, riwayat penyakit
jantung.33
Lakukan evaluasi saluran nafas bagian atas pada semua pasien, tetapi
terutama pada orang dewasa nonobese dengan gejala yang sejalan dengan
Lingkar leher yang besar - Lebih dari 43 cm (17 inch) pada pria dan
prediktor independen dari adanya OSAS pada pria tetapi tidak pada
wanita.
dengan OSAS.34
sebagian atau komplit dari jalan nafas atas (kadang-kadang pada kasus yang
berat terjadi beberapa ratus kali) yang disertai dengan ≥ 50% penurunan
15
oksigen.35
2.1.5 Patofisiologi
pernafasan masih berlangsung pada saat tidur. Hal ini menyebabkan apnea,
Ukuran lumen faring yang dibentuk oleh otot dilator faring (m.
ini dapat menghasilkan tahanan yang tinggi. Tahanan ini juga merupakan
pada 81% dari 64 pasien OSAS dan 75% di antaranya memiliki lebih dari
apnea.38
aliran udara (efek Venturi). Tekanan negatif ditimbulkan tepi arus aliran
17
udara. Semakin cepat aliran udara, semakin besar tekanan negatif (Prinsip
Bernauli). Pada saat terbangun, tekanan negatif pada pasien OSAS diambil
alih oleh peningkatan aktivitas otot genioglosus dan tensor palatina yang
menjaga jalan udara tetap ada. Selama tidur, kompensasi muskular hilang
dan aktivitas otot kembali ke level yang sama pada individu tanpa OSAS.
Kehilangan tonus otot paling nyata selama fase rapid eye movement.
2.2.1 Definisi
melakukan evaluasi.40
1. Atensi
aktivitas limbik dan aktivitas korteks sehingga mampu untuk fokus pada
18
stimulus yang spesifik dan mengabaikan stimulus lain yang tidak relevan.
2. Bahasa
terjadi kesulitan dalam memori verbal dan fungsi eksekutif. Fungsi bahasa
a. Kelancaran
kalimat dengan panjang, ritme dan melodi yang normal. Metode yang
b. Pemahaman
c. Pengulangan
d. Penamaan
3. Memori
yaitu:
recall lebih lama yaitu beberapa menit, jam, bulan bahkan tahun.
oleh pasien. Efek dari gangguan fungsi memori disebut dengan istilah
4. Visuospasial
parietal.
5. Fungsi eksekutif
dari spesifisitas dan sensitivitas serta nilai prediksi positif yang tinggi pada
populasi. Selain itu, tes juga sebaiknya dilakukan dalam waktu yang
ringan. Penilaian dalam aspek fungsi memori dalam hal ini delayed recall,
subjek menyebutkan 3 nama binatang yaitu singa, unta dan badak (3 poin),
1 poin). 42,43
menilai fungsi memori dan atensi, akan tetapi kurang sensitif dalam menilai
fungsi bahasa. Selain itu, hanya terdapat sedikit penilaian terhadap fungsi
kuesioner MoCA-Ina karena lebih sensitif dan lebih lengkap dalam menilai
language abilities.9
otak. Mekanisme lain yaitu excessive daytime sleepiness atau rasa kantuk
OSAS
Faktor Resiko
yang tidak Faktor resiko
dapat yang dapat juga
dimodifikasi meningkatkan
Disfungsi
insidensi OSA
- Usia endotel
- Jenis Kelamin EDS
- Obesitas
- Sindrom - Stroke
Down - CHF
- ApoE4 - Obat psikoaktif
- Etanol
- merokok
Outcome
Gangguan kognitif
ringan Faktor resiko yang
Gangguan pada: dapat dimodifikasi
usia dan tingkat pendidikan. Pada usia lebih dari 65 tahun terdapat
pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan hasil fungsi kognitif yang lebih
kognitif juga lebih berat pada pasien stroke berulang. Prevalensi gangguan
fungsi kognitif pada stroke serangan pertama kali sekitar 10% sedangkan
adalah karena adanya lesi neuroanatomi akibat stroke. Pada stroke iskemik
terjadi penurunan aliran darah menuju sel otak. Hal ini menyebabkan jumlah
glukosa dan oksigen menuju sel otak akan menurun. Penurunan glukosa dan
kematian sel otak (infark). Volume infark berkaitan dengan gangguan fungsi
pada daerah yang spesifik seperti hipokampus dan substansia alba (white
matter) memiliki derajat gangguan fungsi kognitif yang lebih buruk. Infark
bleed adalah perdarahan yang kecil dengan ukuran kurang dari 5 mm yang
bisa dideteksi dengan MRI. CMB terdapat pada 35% pasien stroke iskemik
Stroke
AD
VCI
pada atensi, emosi dan memori. Pada stroke iskemik dapat menyebabkan
fungsi kognitif.64,65
prevalensi dan sifat dasar defisit kognitif akut setelah stroke baik
dari area yang lebih jauh di otak. Pada stroke iskemik akut, terdapat
terjadi pula perbaikan pada fungsi kognitif. Selain diatur di bagian korteks,
berkisar antara 50-90% pada fase subakut, hal ini tergantung pada populasi
pasca stroke. Ukuran infark dan defisit kognitif cenderung stabil setelah 3
bulan.68
dari gangguan fungsi kognitif saat fase stroke akut. Tidak terkendalinya
Obesitas OSAS
Usia tua
Gender
Ukuran lingkar
leher
Hipoksia
Kelainan
craniofasial
Sumbatan
saluran nafas Disfungsi endotel
atas
Stroke Iskemik
Depresi
Usia Kelainan struktur
Jenis kelamin otak
Pendidikan
Indeks massa
tubuh
Hipertensi Fungsi kognitif
Diabetes
mellitus
Dislipidemia
Gambar 3. Kerangka teori
Usia
Jenis kelamin
Indeks Massa Tubuh
Pendidikan
2.7 HIPOTESIS