Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat
memprihatinkan , namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini
yang serba sulit kita harus berusaha, kreatif, inovatif dan berani mengambil
suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita
tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan
kita harus berusaha semaksimal mungkin. Salah satu usaha yang dilakukan
untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan berwirausaha. Dengan kita
berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting
kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang
sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu,
bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk
dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
.Saya memilih usaha makanan ringan Ibu Nina sebagai objek untuk tugas
yang saya kerjakan karena melihat perkembangan usaha Ibu Nina yang sudah
semakin membesar berkat kerja keras dan usahanya.

B. Maksud Dan Tujuan


1. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
2. Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
3. Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
4. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda

C. Topik Wawancara
Pengusaha Makanan Ringan Usaha Kecil Menengah (UKM)
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Rabu, 18 Februari 2020
Pukul : 16.00 WIB s/d selesai.
Tempat : Jalan lintas Curup-Linggau, Desa PUT, Kecamatan
PUT, Kabupaten Rejang Lebong.

E. Laporan Hasil Wawancara


 Narasumber : Bapak Katnawi
 Pewawancara : Seluruh Anggota
 Dokumentasi : Jeky
 Juru Tulis : Tantri
 Editor : Ardi
 Penyusun naskah : Seliruh Anggota
BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha


Nama pemilik usaha : Ibu Nina
Tempat tanggal lahir : Pare-pare, 25 Maret 1969
Alamat : Jl. Inpres II No. 117 Batu Ampar, Kec. Balikpapan
Utara
Adapun berdirinya usaha kecil/ menengah ini sejak tahun 2014, tepatnya
tanggal 14 Februari 2014 yang diawali sebagai usaha rumahan delivery dengan
sistem online. Kemudian seiring dengan waktu, pada 4 bulan kemudian ada
pemikiran untuk membuka kafe kecil-kecilan. Yang di buat dan di produksi
sendiri bersama keluarga.

B. Modal dan Keuntungan


Sesuai dengan harga pada waktu itu tahun 2014 memulai usaha makanan
kecil ini dengan modal Rp. 15.000.000 dan keuntungan per-hari Rp.500.000-
Rp. 800.000 dikalikan sebulan menjadi Rp. 15.000.000 - Rp. 24.000.000.
kemudian semakin maju dan banyak peminat maka keuntungan bertambah
menjadi Rp. 1.300.000- Rp. 1.500.000 dikalikan untuk satu bulan bulan
menjadi Rp.39.000.000 - Rp. 45.000.000 semakin lama dan pembeli atau
konsumen semakin banyak atau pesanan dari masyarakat untuk acara-acara
tertentu, maka bahan baku semakin meningkat hingga saat ini per-hari
mencapai 2 dus Oreo, 5 keju Prochiz batangan , dan 5 kaleng susu cair
Carnation.
BAB III
LAPORAN HASIL WAWANCARA

A. Daftar Pertanyaan :
Apa latar belakang Ibu Nina memilih usaha ini?
Dulu hanya iseng saja. Saya hanya mencoba resep Oreo goring ini untuk
cemilan keluarga. Dari situlah keluarga saya suka olahan itu lalu keluarga
menyarankan untuk membuka usaha Oreo goring dan olahan Oreo yang
lainnya.

2. Bagaimana sejarah perkembangan usaha ini hingga sekarang?


Awalnya hanya coba-coba memasarkannya lewat online dan ada system
pesan-antar (delivery) karena kami tidak punya tempat untuk memasarkannya.
Dan di daerah sini juga tidak ada yang menjual Oreo goreng, maka dari itu,
saya semakin mantap untuk menjalani usaha ini. Alhamdulillah banyak
peminat/konsumennya dan kemudian ada pemikiran untuk membuka kafe
kecil-kecilan di halaman depan rumah yang letaknya juga strategis.
Alhamdulillah, setelah 4 bulan di buka lancer hingga sekarang.

3. Apa kendala yang dialami Ibu Nina selama menjalani usaha ini?
Dulu saya kesulitan untuk mencari bahan baku, seperti Oreo, keju dan
susu kaleng karena harganya yang tidak stabil. Dan juga saya kesulitan untuk
menaikkan harga jual ini karena harga bahan baku yang semakin mahal. Untuk
lokasi, dulu tidak ada tenda jika hujan turun.

4. Bagaimana cara Ibu Nina untuk mengatasi masalah tersebut?


Alhamdulillah, sekarang untuk ketersediaan barang baku, saya sekarang
berhubungan langsungdengan distributor, jadi harga beli bahan bakunya
lumayan murah dibandingkan dengan beli di toko/supermarket lain. Dan untuk
masalah tenda, saya harus menyisihkan sedikit keuntungan usaha ini untuk
membeli tenda dan payung kafe.
5. Berapa modal yang Ibu Nina keluarkan untuk membuka usaha ini?
Modal awalnya sekitarRp. 15.000.000. Uang itu cukup untuk membeli
etalase, meja dan kursi kafe, kompor gas, blender, serta bahan baku yang
diperlukan.

6. Berapa penghasilan perbulan/perharinya?


Alhamdulillah, sekarangini per-hari bias mencapai Rp. 1.300.000 – Rp.
1.500.000.dan per-bulannya Rp. 39.000.000 – Rp. 48.000.000,-
7. Apa saja suka / dukanya selama menjalani usaha ini?
Dulu sih, susah mencari bahan baku, harga bahan bakunya mahal, ada
pula pelanggan yang lupa bayar hingga kesalahan dalam perhitungan
kembalian.
8. Apakah sebelumnya Ibu Nina berpikir/ berkeinginan untuk
membuka usaha selain usaha ini?
Untuk saat ini tidak ada, karena saya dan keluarga hanya memfokuskan
bagaimana caranya agar kafe ini agar berkembang / bertambah besar.

9. Apakah Ibu Nina memiliki cabang lain, selain yang Ibu Nina
kelola?
Sementara ini belum, tapi InsyaAllah saya akan membuat kafe ini
memiliki cabang.
10. Menurut Ibu Nina, apa tips untuk menjadi pengusaha?
· Kita harus sabar, sabar dalam menghadapi pembeli, dan harga-
harga yang melonjak naik.
1. Ulet
2. Tidak mudah putus asa jika mengalami kerugian
3. Kita harus tetap menjaga kualitas produk dengan mengutamakan ke-
hygenis-an
4. Pantang menyerah
5. Harus selalu optim
6. Harus selalui khlas
BAB IV
ANALISIS HASIL WAWANCARA

A. Pembahasan Hasil Wawancara


1. Peluang Usaha Baru
Usaha ini menciptakan kerja usaha baru dengan produk yang kreatif dan
inovatif, sebagai contoh ia menjual olahan Oreo dengan inovasi dan
kreatifitasnya Oreo ini diolah denganunik dengan cara digoreng dan ditaburi
keju dan susu.

2. Pembiayaan
Modal yang dikeluarkanIbu Nina awalnya dari hasil tabungan pribadinya,
dan tambahan hasil pinjaman dari orang-orang terdekatnya maka usahanya pun
berhasil dimulai.

3. Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan terdiri dari :
a. Produk
Produk yang diproduksi dibuat sendiri dan memiliki berbagai macam
variasi dan rasa produknya.

b. Harga
Harga dari berbagai produk yang ditawarkan relatif terjangkau
sekitarRp.15.000,- / porsiharga yang standar.

c. Tempat
Cara pendistribusian produknya bisa dibeli ditempat langsung dan
membuka delivery order/ pesan antar.Dan tempatnya yang strategis, yaitu di
pinggir jalan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala
kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Ibu Nina yang
dulunya susah payah membuka usaha, kini ia mampu membuktikan ia mampu
menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup yang sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk
berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi ibu rumah tangga yang
tetap mementingkan keluarganya. Dari usaha yang coba-coba sampai menjadi
warung yang cukup besar dengan kerja keras. Berusaha memuaskan
konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk mengembang kanusahanya
agar semakin maju dan berkembang.

B. Saran
Saya mengaharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan
laporan kegiatan observasi dan wawancara kewirausahaan ini. Semoga sedikit
cerita sukses dari Ibu Nina ini mampu membuka pikiran kita semua untuk
memulai berwirausaha. Terima kasih untuk Ibu Nina yang sudah bersedia
menjadi narasumber dan tokoh inspiratif kita.

Anda mungkin juga menyukai