Anda di halaman 1dari 9

PENGGOLONGAN JENIS DAN PRINSIP KERJA OBAT

ANTIHIPERTIROID

Disusun Oleh

Anggota Kelompok 5 :

1. Nabila Damayanti (NIM 1802075)


2. Nada Istiqomah (NIM 1802076)
3. Novitasari Putri M (NIM 1802077)
4. Nur Safitri (NIM 1802078)
5. Nurul ‘Ainii (NIM 1802079)
6. Oktavia Ditta M (NIM 1802080)
7. Riskawati (NIM 1802081)

I B / DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2018/2019
Penggolongan Jenis dan Prinsip Kerja Obat Antihipertiroid

Obat Antihipertiroid adalah obat yang digunakan untuk menahan produksi hormon
tiroid pada hiperfungsi kelenjar tiroid atau hipertiroidisma. Contoh obatnya adalah :
Propythioracilum, Karbimazol, Tiamazol, dan Iodida / Iodin.

Pengobatan hipertiroid bisa dilakukan secara medis maupun non medis. Pengobatan
secara medis biasanya akan dilakukan ketika gejala yang dialami oleh penderita
tergolong gejala yang sudah parah. Namun jika gejala yang dirasakan oleh penderita
masih tergolong ringan maka penderita bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah
dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitarnya.

Yang termasuk kedalam penggolongan jenis obat anti hipertiroid ialah

A. Propylthiouracil

Merupakan obat anti tiroid yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme, yaitu
suatu kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.

Golongan Agen antitiroid

Kategori Obat resep


Manfaat Hipertiroidisme
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan Kategori D: Obat-obatan yang telah atau diduga mampu
dan menyusui meningkatkan risiko terjadinya kecacatan janin secara
permanen.
Bentuk obat Tablet

Dosis Propylthiouracil
Kondisi Dosis
Hipertiroidisme Dewasa
Dosis awal: 150-450 mg per hari yang dibagi
menjadi beberapa dosis. Pada kasus yang
parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-
1200 mg per hari.
Dosis perawatan untuk pasien eutiroid
(kadar hormon tiroid sudah kembali normal):
50-150 mg per hari selama 1-2 tahun.

Anak-anak
Dosis untuk bayi baru lahir: 2,5-5
mg/kgBB, 2 kali  sehari.
Dosis untuk bayi usia 1 bulan sampai 1
tahun: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari.
Dosis untuk anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3
kali sehari.
Dosis untuk anak usia 5 -12 tahun: 50 mg,
3 kali dalam sehari.
Dosis untuk anak usia 12-18 tahun: 100
mg, 3 kali sehari.

 Prinsip Kerja Obat Propylthiouracil

Mekanisme kerja obat Propylthiouracil ialah menghambat sintesis hormon tiroid


dengan memhambatoksidasi dari iodin dan menghambat sintesistiroksin dan
triodothyronin (Lacy, et al, 2006)

Interaksi obat:
Reaksi yang timbul jika Propylthiouracil dikomsumsi dengan obat-obatan lainnya:
a. Meningkatkan aktivitas antikoagulan jika dikonsumsi dengan obat-obatan
antikoagulan.
b. Dosis penghambat beta(beta blocker),glikosida digitalis dan teofilin perlu
dikurangi kalau sudah eutiroid(kadar tiroid sudah normal).

Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengkonsumsi obat ini :


a. Mual f. Sakit kepala
b. Muntah g. Rambut rontok
c. Sakit perut h. Nyeri otot ringan
d. Sangat mengantuk i. Berkurang atau hilangnya kemampuan
indera perasa
e. Ruam atau gatal dalam skala ringan

B. Karbimazol

Golongan Obat antitiroid


Kategori Obat resep
Manfaat Mengobati hipertiroidisme, persiapan sebelum tiroidektomi, dan
persiapan sebelum terapi radioiodine.
Dikonsumsi Dewasa dan anak-anak
oleh
Kategori Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
kehamilan dan manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih
menyusui besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa.
Bentuk obat Tablet

Dosis Carbimazole

Dosis carbimazole berbeda-beda pada tiap pasien. Pada pasien dewasa, umumnya
dokter akan meresepkan 20-30 mg/hari yang dibagi ke dalam 2-3 jadwal konsumsi.
Setelah 4-8 minggu, dokter biasanya akan menurunkan dosis carbimazole menjadi 5-
15 mg/hari.

Sedangkan pada pasien anak-anak, dokter akan menentukan dosis carbimazole


berdasarkan berat badan dan respons tubuh mereka. Pasien anak-anak usia 3-17 tahun
biasanya akan diberikan dosis 15 mg/hari.

 Prinsip Kerja Obat Karbimazol

Obat tersebut akan berubah menjadi senyawa aktif setelah dikonsumsi dan
mengalami metabolisme dalam tubuh. Senyawa aktif tersebut adalah methimazole,
senyawa aktif ini mencegah rangkaian enzim tiroid peroksidase (enzim yang
memiliki peranan dalam pembuatan hormon tiroid). Selain itu, senyawa aktif
methimazole tersebut juga mencegah proses iodinasi (pengikatan iodine) sisa –
sisa tirosin (asam amino non-esensial) pada tiroglobulin (glikoprotein besar, bahan
dasar hormon tiroid), sehingga mengurangi jumlah produksi hormon tiroid. Fungsi
utama dari obat ini hanyalah untuk mengatasi produksi tiroid yang berlebihan dan
gejala – gejala penyakit yang berhubungan dengan hipertiroidisme.

Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengkonsumsi obat ini : (Badan POM
RI, dkk.2008.Informatorium Obat Nasional Indonesia : 502)
a. Muntah f. Miopati
b. Gangguan pencernaan ringan g. Alopesia
c. Sakit kepala h. Supresi sumsum tulang
d. Ruam kulit dan Pruritus i. Jaundice
e. Nyeri sendi

C. Tiamazol

Golongan Antitiroid
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi hipertiroidisme
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan Kategori D: ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
dan menyusui manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih
besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa.

Methimazole diserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang


menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi
dengan dokter.
Bentuk obat Tablet

Dosis Tiamazol

Kondisi Usia Dosis


Hipertiroidisme Dewasa Ringan: 15 mg/hari, dibagi
menjadi 4 kali sehari.
Sedang: 30-40 mg/hari, dibagi
menjadi 4 kali sehari.
Parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi
4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari,
dibagi menjadi 4 kali sehari.
Anak-anak Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per
hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB
per hari, dibagi menjadi 4 kali
sehari. Dosis maksimal: 30 mg

 Prinsip Kerja Obat Tiamazol

Sebelum mengonsumsi obat, baca keterangan yang ada pada kemasan. Bila perlu,
diskusikan manfaat serta risiko penggunaan obat dengan dokter.
Methimazole tersedia dalam bentuk tablet. Gunakan air putih untuk membantu
menelan obat.Konsumsi methimazole secara rutin. Hindari menambah, mengurangi,
atau menghentikan konsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter. Jika kondisi tidak
kunjung membaik, muncul reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Interaksi Obat

Berikut ini adalah risiko yang dapat terjadi jika menggunakan methimazole dengan
obat lain:

 Meningkatnya efek warfarin dalam tubuh, sehingga berisiko menimbulkan


perdarahan.
 Meningkatnya risiko agranulositosis, jika digunakan dengan carbamazepine,
clozapine, dan propylthiouracil.

D. IODIDA dan IODIN

Golongan Antiseptik
Kategori Obat bebas
Manfaat Antiseptik yang membunuh bakteri, virus, dan jamur.
Digunakan oleh Dewasa
Kategori Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
kehamilan dan manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin
menyusui lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi
yang mengancam jiwa.

Kategori C (khusus sediaan obat tetes mata): Studi pada


binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Bentuk Cairan, obat semprot, salep, cotton bud (swab), obat kumur,
cairan pembersih vagina, dan obat tetes mata.

Dosis Povidone Iodine


Kondisi Dosis
Obat kumur 10 ml dikumur selama 30 detik. Lakukan 4
kali sehari dengan selang waktu 3-4 jam,
selama 14 hari.
Obat topikal Gunakan cairan atau salep secukupnya, secara
merata di kulit yang ingin diobati.

 Prinsip Kerja IODIDA dan IODIN


Iodium/Iodin dapat digunakan bersama dengan antitiroid, diberikan 10 – 14 hari
sebelum pengangkatan sebagian tiroid tetapi tidak cukup bukti manfaat. Iodin
sebaiknya tidak digunakan untuk pengobatan jangka panjang karena efek antitiroid
nya cenderung menurun.
Iodine dapat menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan jika digunakan bersama
lithium.
(Badan POM RI, dkk.2008.Informatorium Obat Nasional Indonesia : 501)

DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI, dkk.2008.Informatorium Obat Nasional


Indonesia.Jakarta.KOPERPOM

https://www.alodokter.com/carbimazole

https://blogs.itb.ac.id/pharmacy/2011/11/26/penggolongan-obat/
https://www.alodokter.com/methimazole

https://www.alodokter.com/propylthiouracil

https://www.alodokter.com/povidone-iodine

https://yosefw.wordpress.com/2008/06/10/penggunaan-obat-antitiroid-pada-pasien-
hipertiroidisme/

Anda mungkin juga menyukai