Anda di halaman 1dari 2

Kontras: Jangan Langgar HAM

Demi Kepentingan Investasi


Kontras menginginkan tidak terjadinya pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) seperti penggusuran yang dilakukan untuk melayani kepentingan ekonomi
dan investasi."HAM jangan direduksi oleh negara misalnya untuk kepentingan
ekonomi. Itu eufemisme (penghalusan) untuk menghilangkan persoalan yang
sebenarnya," kata Koordinator Kontras Haris Azhar di Jakarta, Rabu.
Menurut Haris Azhar, tidak selayaknya negeri ini memiliki mentalitas "gembel"
dalam investasi yaitu menerima seluruh investor dengan tangan terbuka hanya
demi pembangunan infrastruktur.
Dia mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur yang terburu-buru dan
dilakukan secara masif pada saat ini merupakan bentuk "cuci otak" yang tidak
berpihak kepentingan rakyat.
"Seharusnya investasi sosial yang dibangun," katanya dan menambahkan,
Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan paradigma
membangun masyarakat secara bersama-sama dan bukan hanya untuk
kepentingan investor.

Ia mengemukakan, di Indonesia juga masih belum ada mekanisme yang jelas dan
dipahami oleh masyarakat di berbagai daerah misalkan mereka dirugikan oleh
proyek dampak investasi-infrastruktur di daerah mereka. Investasi model begini
yang tidak melibatkan rakyat banyak dan dipaksakan dalam waktu dekat untuk
masuk sebanyak mungkin adalah berbahaya karena masyarakat menjadi tidak
punya ruang untuk memperdebatkan mana investasi yang cocok dan mana yang
tidak," katanya.Koordinator Kontras mencontohkan investasi Blok Masela yang
didengung-dengungkan akan memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan ribu
orang, tetapi pemerintah juga perlu memastikan apakah ratusan ribu pekerjaan
itu bisa diserap oleh warga lokal atau malah diambil oleh pendatang yang akan
menghasilkan masalah akulturasi dan asimilasi

Anda mungkin juga menyukai