Anda di halaman 1dari 5

Refleksi Diri

Mata Kuliah: Psikologi Tasawuf

Dosen pengampu: Aslama Puji Astuti,

Oleh: Dewi Putriana Chalia 1911080062

KELAS D
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAN
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
2019
PEMBAHASAN

Alhamdulillah, Setelah enam minggu menjalani perkuliahan mata kuliah

psikologi tasawuf,sekarang saya akan mrefleksikan diri. Menjelaskan apa yang

terjadi mengapa hal tersebut bisa terjadi, apa rencana kedepanya, serta

mengikatkannya dengan teori teori yang relefan.

Awal masuk semester 2 saya mulai dikenalkan dengan matakuliah baru,

dan salah satunya yaitu psikologi tasawuf. Awal masuk saya atau kami (teman

kelas) berkenalan dengan doseen pengampu yang bernama ibu Aslama puji astuti

dan melelakukan kontrak kuliah serta membahas tentang apa yang akan kita

pelajari dalam mata kuliah psikologi tasawuf. Dalam pembahasan yang ibu

Aslama jelaskan saya sambil memikirkan apa yang akan saya lakukan ketika saya

mempelajari mata kuliah psikologi tasawuf, dan saya berpikir apakah saya perlu

mempelajari psikologi tasawuf. Pertemuan ke 2 mulai membahas tentang

pengertian psikologi tasawuf, Objek kajian dan sejarahnya, dalam pembahasan

tersebut dijelaskan bahwa Secara etimologi, psikologi berasal dari kata Psiko dan

logos. Psiko berarti Jiwa, sedangkan logas berarti ilmu. Jadi Psikologi dapat

diartikan sebagai “ilmu tentang jiwa". Secara terminologi, psikologi memiliki

pengertian suatu disiplin ilmu yang mengkaji tentang jiwa; tentang kesadaran dan

proses mental yang berkaitan dengan jiwa.' Atauhal ihwal kehidupan jiwa dan

kejiwaan, sikap dan tingkah laku manusia, serta pengembangan hubungan

komunikasi dan interaksinya dengan Tuhan dan lingkungan."


Tasawuf, secara etimologi memiliki arti sikap mental yang selalu

memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk

kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian ini pada

hakikatnya dapat diartikan sebagai akhlak yang mulia.

Adapun pengertian tasawuf secara terminologi : upaya melatih jiwa

dengan berbagai kegiatan yang dapal membebaskan dirinya dari berbagai

pengaruh kehidupan dunia sehingga mencerminkan akhlak yang mulia dan dekat

dengan Allah SWT. Dalam bahasa yang lebih sederhana, tasawuf dapat diartikan

sebagai bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental ruhaniah

agar selalu dekat dengan Tulan. Objek kajian psikologi taswuf adalah Dalam hal

kejiwaan, tasawuf cenderung di tafsirkan schagai "revolusi bathin" seseorang

terhadap kezaliman yang menimpa manusia yang tidak hanya terbatas pada

kezaliman dari orang lain, tetapi justru terfokus kepada kezaliman yang dilakukan

oleh dirinya sendiri.' Revolusi bathin yang dilakukan para sufi ini menghantarkan

kepada jiwa yang tawadhu' dan wara.

Psikologi tasawuf sebagai salah satu cabang dalam psikologi islam, sangat

berkaitan erat dengan psikologi agama islam, jika dilihat dari objek kajianya ,

sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa psikologi tasawuf mengkaji

tentang pengalaman batin seorang sufi yang mampu memberikan kondisi jiwa

yang selamat (qolbun salim) jiwa yang tenang (qolbun muthmainnah) bagi si sufi

itu sendiri.
Setelah itu memasuki pertemuan ke 3,dimana pada pertemuan ke 3 ini

membahas tentang konsep dasar psikologi tasawuf dan fungsinya. Psikologi

adalah ilmu yang berusaha untuk mempelajari, mengkaji, meneliti tentang

peristiwa mental dan perilaku manusia serta hubungan dengan lingkungan

sekitarnya. Adapun yang namaya sufu adalah orang yang mengamalkan tasawuf.

Menurut abu Sa’id al kharraz sufi adalah orang yang hatinya disucikan oleh allah,

sehingga hatinya dipenuhi oleh nur atau cahaya. Dalam pertemuan ke 3 ini saya

mulai berpikir apakan saya ini sudah suci atau belum?, apakah semua perbuatan

yang saya lakukan menyimpang dengan lingkungan sekitar atau tidak?, apa tujuan

kedepanya setelah saya mengetahui ilmu ini?. Setelah terpikirjan, ternyata saya ini

hanya suci dhohirnya dalam arti suci dari hadats dan najis, sedangkan batinya

masih jauh dari kata suci. Perbuatan atau perilaku saya terhadap lingkungan

,mungnkin tidak terlalu baik, tetapi masih kurang pantas, mengapa saya

menyebutkan kurang pantas, karena dalam lingkungan bermasyarakat banyak

orang dengan kepala yang berbeda beda, pemikiran yang berbrda beda,oleh

karena itu tidak semua orang menilai kita sama rata. Tujuan saya setelah

mempelajari dan mengetahui pembelajaran tentang psikologi tasawuf saya akan

merubah diri saya untuk melakukan hal yang baik, melakukan perilaku yang

pantas, dan memperbanyak ibadah kepada allah SWT.

Selanjutnya yaitu pertemuan ke 4, dimana membahas tentang titik temu

psikologi dan tasawuf. Titik temu psikologi tasawuf yaitu sama sama membahas

jiwa, mengapa dikatakan sama membahas jiwa, karena dari masing masing

pengertian psikologi dan tasawuf, ada poin yang sama ngengan keduanya,
mengapa psikologi dikaitkan dengan tasawuf, karena tasawuf memiliki kajian

yang lebih luas dari psikologi

Anda mungkin juga menyukai