Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PERKEMBANGAN REMAJA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik


yang dibina oleh Ibu Nurul Ratnawati ,M.Pd

Oleh :

Nirmala Ayunda Wizurai (190421628929)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MALANG, 17 MARET 2020
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak - anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Orang - orang barat menyebut remaja dengan istilah
"adolescence" yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja dianggap sebagai masa
yang sangat rentang atau sangat penting sekali. Karena peralihan dari masa ini dapat
menentukan karakteristik anak pada perkembangan selanjutnya.
Disamping banyaknya tahapan atau periode yang harus dilewati, masa remaja ini juga
dikenal sebagai masa dimana seorang anak mulai memiliki rasa emosional yang tinggi
terutama terhadap apa yang mejadi tujuannya. Emosi ini menyebabkan perubahan fisiologis
disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.
Ketika hal itu terjadi, anak biasanya memunculkan beragam sikap yang bermacam -
macam demi mencapai keinginan atau tujuannya itu. Sehingga terjadilah perubahan
perkembangan identitas dalam diri anak terkait dalam pengambilan keputusan, menentukan
kebijakan, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk membuat
laporan yang berisi hasil wawancara dengan narasumber remaja SMA terkait perubahan -
perubahan identitas dan hal lainnya yang dialami oleh remaja.

1.2. Rumusan Masalah


1) Bagaimana cara remaja dalam mengambil keputusan?

2) Apa saja perkembangan identitas yang dialami remaja?

1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui cara remaja dalam mengambil keputusan
2) Untuk mengetahui perkembangan identitas yang dialami remaja

1.4. Metode Penelitian


Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mewawancarai narasumber melalu
media sosial whatsapp. Narasumber tersebut bernama “Nabilah Dwi ‘Ulayya Ambaroh”
selaku siswi kelas XII SMAN 2 Lumajang yang berusia 18 tahun.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Waktu dan Tempat


Waktu : 09.30 - 10.00
Tempat : Kos Putri Jl. Jombang Gang 1 No.26
Media : Dilakukan secara online melalui media sosial whatsapp

2.2. Daftar Pertanyaan Wawancara


1) Bagaimana cara kamu dalam mengambil keputusan tentang masa depanmu? Misal dalam
hal melanjutkan kuliah / kerja, dalam hal memilih teman, atau dalam mengambil
keputusan yg lainnya dsb.
2) Apakah kamu pernah mengalami tahap perkembangan identitas seperti berikut? Dan
mengapa bisa demikian?
 Diferensiasi (remaja menyadari bahwa ia berbeda secara psikologis dari orang tuanya)
 Praktis (remaja percaya bahwa ia mengetahui segala - galanya dan dapat melakukan
sesuatu tanpa salah)
 Rapprochement (kesedihan dan kekhawatiran yang dialami remaja medorong mereka
untuk menerima kembali sebagian otoritas orang tuanya tetapi dengan syarat)
 Konsolidasi (remaja mengembangkan kesadaran akan identitas personal yang menjadi
dasar bagi pemahaman dirinya dan orang lain)

2.3. Jawaban Hasil Wawancara


1) Memikirkan kemungkinan" yang terjadi setelah keputusan tersebut diambil. Setelah itu
menimbang nimbang keputusan mana yang membawa dampak lebih baik. Selain itu,
meminta saran dan masukan dari orang lain. Contoh orang tua, guru, dll. Untuk bisa
mengetahui pendapat dan sudut pandang yang berbeda.
2) Yang pernah dialami adalah:
 Diferensiasi : iya saya pernah mengalami, karena kadang kala saya memiliki
pandangan yang berbeda dengan orang tua saya.
 Praktis : tidak, saya tidak pernah mengalami demikian, karena saya juga masih sering
membutuhkan saran - saran dari orag tua saya, sehingga saya tidak merasa bahwa
apapun yang saya lakukan selalu benar.
 Rapprochement : iya saya pernah megalaminya, karena ketika saya menuruti perintah
sesuai yang orang tua saya seperti menyelesaikan pekerjaan rumah, menyapu,
mengepel, dsb. Tapi orang tua saya sering membatasi aktivitas saya di luar rumah
seperti tidak percaya, maka sering kali timbul rasa kesal yang terpendam dalam hati
saya.
 Konsolidasi : iya saya pernah mengalaminya, karena saya saya paham bahwa setiap
orang memiliki karakteristik yang berbeda - beda, sehingga saya akan menerima
perbedaan itu.

2.4. Analisis Hasil Wawancara


Berdasarkan hasil wawancara di atas, menurut saya seorang remaja dalam mengambil
keputusan pasti membutuhkan proses yang cukup lama. Karena pada dasarnya remaja itu
sendiri memiliki sifat yang labil, sehingga butuh proses dan pemikiran yang panjang dalam
menimbang - nimbang keputusan dan memikirkan dampak baik dan buruknya. Untuk itu,
dibutuhkanlah orang lain yang bisa membantu dalam memberikan arahan / saran dan
memberikan dukungan untuk memperkuat pendapatnya atau mungkin sebaliknya. Sosok
orang yang dimaksud bisa kedua orang tua, saudara, teman, dan sebagainya.
Sebelumnya saya akan menjelaskan beberapa istilah terlebih dahulu:

Tahap Usia Karakteristik

Diferensiasi 12-14 tahun Pada tahap ini remaja menyadari bahwa ia berbeda
secara psikologis dari orang tuanya. Kesadaran ini
membuatnya mempertanyakan dan menolak nilai-
nilai dan nasehat orang tuanya, sekalipun hal
tersebut masuk akal.

Praktis 14 – 15 tahun Pada tahap ini remaja percaya bahwa ia


mengetahui segalanya dan dapat melakukan
sesuatu tanpa salah. Remaja menyangkal
kebutuhan akan peringatan atau nasehat dan
menantang orang tuanya pada setiap kesempatan.
Komitmen terhadap teman sebaya juga bertambah

Penyesuaian diri 15- 18 tahun Pada tahap ini, remaja mulai dapat menerima
kembali sebagian otoritas orang tuanya dengan
syarat. Tingkah lakunya sering silih berganti antara
eksperimentasi dan penyesuaian, kadang
menentang dan kadang berdamai. Di satu sisi
remaja dapat menerima tanggung jawab di sekitar
rumah, namun di sisi lain remaja akan kesal saat
orang tuanya selalu mengontrol dan membatasinya.

Konsolidasi 18-21 tahun Pada tahap ini remaja mengembangkan kesadaran


akan identitas personal, yang menjadi dasar bagi
pemahaman dirinya dan orang lain, serta untuk
mempertahankan perasaan otonomi, independen
dan individualitas.

Kemudian berdasarkan hasil dari jawaban mengenai perkembangan identitas yang


dialami remaja, seperti diferensiasi, praktis, rapprochement, konsolidasi, menurut saya
masing - masing tahap perkembangan dengan karakteristik tersebut tidak mungkin dialami
oleh remaja seluruhnya. Karena tiap remaja memiliki sifat/watak, sikap dan karakter yang
berbeda - beda. Mungkin memang ada beberapa yang mengalami seluruh tahap
perkembangan tersebut, akan tetapi bukan berarti tiap -tiap remaja juga mengalami hal
serupa demikian. Hal itu terjadi karena selain sifat antar remajanya yang beda, pola asuh
kedua orang tua, dan peran lingkungan sekitar yang berbeda tersebut juga mengakibatkan
munculnya sifat - sifat yang berbeda pula. Sehingga yang dapat saya simpulkan adalah tidak
seluruh tahap perkembangan identitas yang terdiri dari diferensiasi, praktis, rapprochement,
konsolidasi, itu dialami oleh remaja.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak - anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Orang - orang barat menyebut remaja dengan istilah
"adolescence" yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Kita ketahui bahwa remaja adalah masa
dimana terjadi peningkatan pengambilan keputusan tentang masa depan. Misalnya tentang
keinginan melanjutkan kuliah atau kerja, memilih teman, dan sebagainya. Cara remaja
dalam menyikapi pengambilan keputusan tersebut mungkin berbeda - beda, akan tetapi pada
dasarnya tiap remaja memiliki sifat yang sama yaitu labil atau bahkan mudah terpengaruh.
Sehingga butuh proses yang cukup lama dalam menentukna keputusannya, kadang kala
keputusan yang diperolehnya berdasarkan pendapatnya yang diperkuat oleh orang - orang
disekitarnya seperti orang tua, teman, saudara, dan sebagainya.
Selain itu perkembangan identitas seperti diferensiasi, praktis, rapprochement,
konsolidasi itu tidaklah seluruhnya akan dialami oleh seorang remaja. Karena tiap remaja
memiliki sifat/watak, sikap dan karakter yang berbeda - beda. Mungkin memang ada
beberapa yang mengalami seluruh tahap perkembangan tersebut, akan tetapi bukan berarti
tiap -tiap remaja juga mengalami hal serupa demikian.

DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2010 . Psikologi Perkembangan . Bandung : PT Remaja Rosdakarya

LAMPIRAN
Berikut adalah bukti dokumentasi dari adanya kegiatan wawancara yang dilakukan secara online
melalu media sosial whatsapp :

Anda mungkin juga menyukai