Anda di halaman 1dari 12

Bab I

Konsep Umum Tumbuh dan Kembang


Suganda Tanuwidiaga

Pendahultran
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
berkembang sejak saat konsepsi sampai beralfiim5n masa remaja. Hal inilah yang
membedakan anak dari orang der,rasa. Jadi anak tidak bisa diidentikkan dengan
dewasa dalam bentuk kecil. Ilmu Pertumbuhan (Growth) dan Perkembangan
(Development) merupakan dasar llmu Kesehatan Anak dan kedua istilah itu
disahi<an menjadi llrnu Tumbuh-Kembang oleh karena meskipun merupakan
proses yang berbeda, keduan5n tidak bendiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu
sama lain.
" Pertumbuhan ialah bertambahn5n ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagran atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian
dapat hta ukur dengan mempergunakan safuan panjang atau satuan berat.
Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan strr:lrhr dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurcnnla jauh lebih sulit
daripada pengukumn pertumbuhan.
Dengan demikian, seomng anak bukanlah der,vasa kecil, oleh karena anak
mempunyai ciri khas berbeda dengan orang dewasa baik anatomi, fisiologi
maupun biokimia.
Mempelajari Tumbuh-Kembang mempunyai fujuan tunuln menjaga agar
seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui tahaptahap pertumbuhan
dan perkembangan, baik secara fisik, mental, emosi dan sosial sesuai dengan
potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia deurasa 5rang berguna.
Disampaing ifufujuan khususnya ialah mengetahuidan memahami proses
pertumbuhan dan perkembangan sejak konsepsi sampai dewasa agar kita dapat
mendeteksi kelainan yang terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangan
dan segera dapat mengatasi permasalahannla.
Konsep umum tumbuh dan kembang

Tahapan Tumbuh-Kembang
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, salittg berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai deurasa.
Walaupun terdapat beberapa rnriasi akan tetapi setiap anak akan meleurati
suafupolatertentu5nng tahaptahap danperkembangan
sebagai berikut :

1. Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dapat dibagi menjadi dua periode :
1.11 Masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ormm yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu
organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbenfuk
sistem organ dalam tubuh.
l.2l Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri dari dua periode :
a. Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan timester
kedua kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempuma dan alat tubuh telah
terbenfuk dan mulai berfungsi.
b. Masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan
. berlangs:ng pesat dan adanya perkembangan fungsi-fungsi. Pada
masa ini terjadi hansfer imunoglobulin G (lgG) dari damh ibu
melalui plasenta. Akumulasi asam lemak essensial seri omega 3
(Docosa Ha<anic Acid) omega 6 (Amchidonic acid) pada otak
danretina.
2. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode :
2.11 Masa neonatal (0 - 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan
dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi
organ-organ tubuh lainnYa.
2.21 Masa. bayi, dibagi menjadi dua bagian :
a. Masa bayi dini (1 - 12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan
proses pematangan berlangsung secara kontinyu terutama
meningkafurya fungsi sistem saraf.
b. Masa bayi akhir (1 - 2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai
menunn dan terdapat kemajuandalam perkembangan motorik
dan fungsi ekskresi.
2.31 Masa prasekolah (2 - 6 tahun) :
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi
perkembangan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya keterampilan dan proses berpikir.
Suganda Tanuwi.djaya

2.41 Masa sekolah atau masa prapubertas (Wanita : 6 - 10 tahun,


tald{ah 8-L2tahun):
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan dan intelekfual makin berkembang, senang bermain
berkelompok dengan jenis kelamin yang sama.
Masa adolesensi atau masa remaja (Wanita : 10 - 18 tahun,
2.51
t aki-lal{i : L2 - 20 tahun) :
Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi
dibanding anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari periode
anak ke derlnsa. Pada masa ini terjadi percepatan perturnbuhan berat
badan dan tinggi badan 5nng sangat pesat 5nng disebut Adolsent
Growth Spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnyra tanda-tanda
kelamin sekrnder.
Masa-masa tersebut di atas temyrata memilih ciri-ciri khas yang masing-
masing masa mempunyai perbedaan dalam anatomi, fisiologi, biokimia dan

Ciri-ciri Pertumbuhan
" Secara garis besartendapat4 kategori perubahan sebagai ciri pertumbuhan
yaitu:
1. Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang
dengan bertambahnya umur anakteriadi pula penambahan bemt badan,
tinggi badan, lingkamn kepala dan lain-lain. Organ fub';lr seperti jantr.rng,
paru-paru atau usus akan bertambah besar, sesuai dengan peningkatan
kebutuhan tubuh.
2. Perubahan proporsi
Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan
perubahan proporsi. Anak bukanlah dewasa kecil, tubuh anak
memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkan dengan tubuh
orang dewasa. Proporsi fubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda
dibandingkan fubuh anak ataupun orang deurasa. Pada bayi baru lahir,
kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar dibanding dengan
ulnur-urnur lainnya. Titik pusat tubuh bayi baru lahir ln:rang lebih setinggi
umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik ptrsat fubuh terdapat
kuranglebih sehngg simpisis pubrs. Perubahan proporsi tubuh mular
usia kehamilan 2 lulan sampai dewasa, terlihat seperti pada gambar L.
Konsep umwn tumbuh dm kembang

a
Hdffifrt:'illr [.1 1'l |..1
.l
t,t lY' 'Y i/\Y/\T
3
/\'
v
V\ 'l t j(
2bulm(ienlnl tbubn
,A

nGonltrlt
LVI
2 tehgn Slrhun
)
{2tehun
)
2!t trhun

Gambar Proporsi tubuh dari janin sampai dannsa


(Dikutip dengan modi{ikasi dari Behrman, 2000)

3. Hilangnya ciri-ciri lama


Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi
perlahan-lahan, seperti menghilangnlp kelenjar timus, lepasnya gigi
susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif.
4. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah sebagai ahbat pematangan
ftngsi-fungsi organ Perubahan fisikyang penting selamapertumbuhan
adaLh **..r6yu gigi tetap yang menggantikan gigi s'su ynng telah
lepas, dan munculnp tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnla
mmbut pubis dan aksila, tumbuhn5ra buah dada pada wanita dan lain-
lain.
Ciri-ciri pertumbuhan ini mempun5ni keunikan, Snifu :
1. Kecepatan pertumbuhan yang tidakterafur.
Kecepatan pertumbuhan mulai konsepsi sampai akhir masa
remaja tidaldah tetap, ada masa-masa dimana perturnbuhan sangat
pesat, 5aitp rrnsa pranatal, bayi dan adobsensi, sedangkan dih:ar rnasa
itu p"ttu*Uuhan berlangsung lambat. Kecepatan pertumbuhan
menurut Montbeilland seperti terlihat pada grafik berikut :
Suganda Tanuwidjaya

E
t
E
!
I
E

to
C
!
t
C
IE

a
a

o2aall0121a13lt
urtrrr, trllun
urnur. tahun

Gambar 2. Kurva Tinggr Badan Anak Gambar 3. Kuna laju Kenaikan Tingg
laki-laki Badan Anak laki-lak
de Montbeillarrd (17 59-17 771. de Montbeillard
(Dirkutip dengan modifikasi dari Tanner, 1978)

C'ambar 2 menunjukkan kunra tinggi badan anak laki-laki dan


gambar 3 di atas terlihat bahwa kecepatan pertumbuhan tinggi
badan ilCah menLmln pada saatlahir, kemudian relatif tetap hingga
usia 4 - 5 tahun, lalu meningkat lagi pada usia 6 - 8 tahtrn, rnenurun
lagi sampai saat sebelum adolesen, kemudian meningkat pesat
pada usia 11 - 15 tahun dan disebut adolescent gro.r/th sputt
Puncak percepatan pertumbuhan tinggr badan anak perempuan
terjadi 2 tahun lebih awal daripada anak laki{aki.
2. Masing-masing organ memilih pola pertumbuhan gnng berbeda.
Pada umumnSra pertumbuhan bagian-bagian fubuh mengilarti
pola perfumbuhan tinggi badan terutama tr.rlang dan otot. Beberapa
organ tubuh tertenfu tidak mengikuti pola pertumbuhan ulnuln,
tetapi mempunyai pola tersendiri. Organ-organ fubuh dimalsud
ialah otak dan tulang tengkorak, organ reprodulsi dan jaringan
limfoid.
Secara urnuln terdapat 4 pola kuna pertumbuhan, yaifu :
1. Pola pertumbuhan umum.
2.' Pola pertumbuhan organ limfoid.
3. Pola perfumbuhan otakdan kepala , dan
4. Pola pertumbtrhar organ reproduksi.
Perbedaan keempat pola pertumbuhan di atas terlihat pada gambar
4 di bawah ini :
,6 Konsep umum tumbuh dan kembang

't'-'
jr,.!
r 1E0
.trt
E at
o ,t
ar
E 160 .t
(9 ORGAN LIMFOID rt,J 'r
.t,I
t,l0
z
F .t
o .t.t
o
o, ,a
120
,t

o
F 100%
IL
o
F
zuJ
o
c
UI
80

//
./":'
/,',/'6i*-;"i,xe"o*
,r' ,/
/ Ii
,/ri
o.
60
/.r' / I
c=l
UJ
z

lrJ
N
6
tlo

20
f/
'-ttn--
.RGAN RE'R.DU
rg.-.r'/
i
0
8101214161820
Gambar 4. xu*u p".tu-ffiturfilf;n* dan organ tubuh
(Dikutip dengan modifikasi dari Behrman, 2000)

1. Pola pertumbuhan umum


Yang khas pada pertumbuhan secarautnum ialah pertumbuhan
tinggi badan. Sampai usia 2 tahun pertambahan tinggi badan
berlangsung cepat setelah ifu perh:mbuhan berlangsung stabil di bawah
penganrh hormon perturnbuhan sampai pubertas. Mulai masa pubertas,
hormon kelamin berpengaruh sehingga pertumbuhan berlangsung
dengan cepat sampai berhenti pada masa akil balig. Umumnya
pertumbuhan organ tubuh mengikuti pola pertumbuhan ini, kecuali
organ-organ yang disebutkan di atas.
2. Pola pertumbuhan organ limfoid
Organ limfoid secara cepat mengalami pertumbuhan, sehingga
pada usia sekitar L2 tahun mencapai 200o/o dan berangsur menurun
lagi sampai usia dewasa menjadi 100%. Dengan keadaan ini anak-
a.,ak padu masa pubertas relatif lebih kuat daya tahan tubuhnya.
SugandaTanuwidjaya 7

3. Pola pertumbuhan otak dan kepala


Pertumbuhan otak dan kepala teriadi paling cepat dibanding
baEan fubuh lain sejak kehidupan intrauterin, bahkan berlanjut sampai
tahun-tahun pertama kehidupan sehingga pada usia 6 tahun
pertumbuhannya telah mencapai hampir 90plo otak orang deu/asa.
4. Pola dasar pertumbuhan organ reproduksi
&lama masa anak, pertumbuhan dan perkembangan organ
kelamin sangat lambat, baru pada masa pubertas teriadi percepatan
yang lmr biasa mengejar ketinggalann5ra di masa anak, sehingga dalam
waktu singkat menjadi matang. Pertumbuhan organ reproduksi ini
sejalan pula dengan perkembangan kemampmn seksual seseorang.
Manusia merupakan makhlukyang paling lama mencapai kematangan
seksualnlra dibanding jenis heuran termasuk primata.

Ciri-ciri Perkembangan
Perkembangan merupakan sederetan perubahan fr.rngsi organ fubuh yang
berkelanjutan, terafur dan saling berkait. Seperti pertumbuhan, perkembangan
pun mempungai ciriciri tertenhrsebagai srnfu polapng tetapwalaupunrnriasinp
sangat ltns.
" Perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya, antara lain meliputi perkembangan sistem
neuromusklrler, bicara, emosi dan sosial. Kesemua fungsi tersebut berperan penting
dalam kehidupan manusia yang utuh.
Ciri-ciri perkembangan adalah :

1. Perkembangan melibatkan perubahan


Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan, maka
setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan
sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada oorgan
kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran
tubuh secara urnuln, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri
lama dan timbulngra ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan zuatu organ
tubuhtertenfu.
2. P..erkembangan awal menenfukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang fidak akan bisa melewati safu tahap perkembangan sebelum
ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak

i
Konsep umum tumbuh dan kembang

akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. I(arena itu perkembangan


atwal ini menrpakan nrasa kritis karena akan menerrtu&an pe*embarrgan
selanjutnla.
3. Perkembangan mempuqni pola yang tetap
Perkembangan fr.rngsi organ fubuh terjadi menurut dua hukum yang
tetap, yaifu,
3.U Perkembangan terjadi lebih dahulu di daemh kepala, kemudian
menuju ke arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokar.tdal.
3.21 Perkembangan terjadi lebihdahulu di daerah proksimal (gemkan
kasar) lalu ber{embang ke bagian distal seperti jari-jari 9nng
mempun5rai kemamgnn dalam gerakan hahrs. Pola ini disebut
proksimodistal.
4. Perkembangan memiliki tahap Snng berunrtan :

Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang terafur dan
berunrtan, tahaptatnp tersebut fidak bisa terjadi terbalik, misalnyn anak
terlebih dahulu mampu membtrat lingkaran sebelum nrampu membtrat
gambar kotak, berdiri sebelum berialan dan sebagainp.
5. Perkembangan mempun5ai kecepatan Srang berteda
' Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan berlangsung dalam
kecepatan png berbeda-beda. IGki dan tangan berkernbang pesat pada
awal masa remaja, sedangkan bagian fubuh yang lain mungkin
berkembang pesat pada masa lainnya.
6. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demihan, terjadi peningkatan mental, ingatan, da5n nalar, asosiasi dan
lain-lain.

Faktor-f aktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan
Pada umumn}n anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan lrang
normal dan ini merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembanngan anak. Banyak sekali faktor yang dapat
mempenganrhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor{aktor tadi kita bagi
dalam 2 golongan, yaifu :
1. Faktor dalam (intemal)
2. Faktor luar (ekstemal,4ingkungan)
Suganda Tanuwidjaya

1. Faktor internal
1.1. Perbedaan ras/etnik atau bangsa
Bila seseorang dilahirkan sebagai ras oft|Irg Eropa maka tidak
mungkin ia memiliki faktor herediter ras orang Indonesia atau
sebaliknya. TingE badan tiap bangsa berlainan, pada umumnyn
ras orang larlit putih mempun5ni ukuran tungkai Fng lebih panjang
dari pada ras orang Mongol.
L.2. Keluarga
Ada kecendenrngan keluarga Snng tinggi-tinggl dan ada kehnrga
gnng gemukgemuk.
1.3. Umur
Kecepatan pertumbuhan ynng pesat adalah pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
L.4. Jenis kelamin
. wanita lebih cepat dewasa dibanding anak laki-laki. Pada masa
pubertas wanita umunnya tumbuh lebih cepat daripada lald-lah
ian kemudian setelah melerr.rati masa pubertas laki-lald akan lebih
cePat.
" 1.5. Kelainan genetik
sebagai salah satu contoh z Achorzdropksiayang menyebabkan
dwaiisme, sedangkan sindroma Marfan tendapat pertumbuhan
tinggr badan 5nng berlebihan.
L.6. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down's dan sindroma
Tumer's.

2. Faktor eksternal ,/ lingkungan


2.L Faktor Pranatal :
1. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam timester akhir kehamilan akan
mempengaruhi Pertumbuhan janin.
2. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital sePerti club foot.
10 Konsep umum tumbuh dan kembang

3. Toksin/zat kimia
Aminopterin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan
kongenital seperti pktoskisis.
4. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia,
kardiomegali, hiperplasia adrenal.
5. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata,
kelainan jantung.
6. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
floksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks),
PMS (PenSnkit Menular Seksual) serta penSnkit virus lainnya
dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu
' fuli, mikrosefali, retarrdasi mental dan kelairnn jantung kongenital.
7. Kelainan imunologi
Eribobkstosis fetalis frmb,Jatas dasar pertedaan golongan darah
. antara janindan ibu sehingga ibu membentukantibodi terhadap
sel darah merah janin; kemudian melalui plasenta masuk ke
dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis
yang selanjutnla mengakibatkanhiperbilirubinemia dau't kem
ictens yartgakan menyebabkan kerusakan iaringan otak.
8. Anoksia embrio
Anoksia embrio png disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
9. Psikologis ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah,zkekerasan
mental pada ibu hamil dan lainlain.

2.2 Faktor Persalinan :

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia


dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.

2.3 Pasca natal :


I. Ulzl
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat.
SugandaTanuwidjaya 11.

2. Penyakit kronis/kelainan kongenital


Tuberkulosis, anemia, kelainan janhrng bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3. Lingkungan fisis dan kimia
Sanitasi lingkungan grang hrang baik, lnrangnlra sinar matahari,
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertenfu (Pb, Mercuri, rokok,
dan lain{ain) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak.
4. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitam5ra. Seorang anak yang
tidakdikehendaki oleh omng ttnryn atau anakSnng selalu merasa
tertekan akan mengalami hambatan di dalam perfumbuhan dan
perkembangannla.
5. Endol.nin:
Gangguan hormon misalnyn pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalarni hambatan perfumbuhan.
Defisisnesi hormon pertumbuhan akan menyebabkan anak
menjadi kerdil.
6. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
7. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi fumbuh kembang anak.
8. Stimulasi
Perkembangan memerlukan mngsangan/stimulasi khususngn
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi
anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan
anak, perlakuan ibu terhadap perilaku anak.
9. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf pusat yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
t2 Konsep umum tumbuh dnt kembang

Daftar Pustaka

Beh,rman RI, Vatrghan VC, Nelson WC. Nelson Todbook of Pediatics,disi ke-1,
W.B. Saunders Co., Philadelphia, London, Toronto, Monfueal, Sydney, Tolq;o,
t982.
Falkner F, and Tanner JM, Children Growth Vol.l, Plenum Pres, New York,
London,1986.
Hanis J. Nelson Essential of Pediatics, W.B. Saunders Co., Tokyo, 1990.
Hellbrugge T, Wimpffen JH. von, 365 Hari Pertama Perkembangan Bayl Sehat
(Alih Bahasa : Rasfiati Iskamo), Sinar Harapan, Jakarta, 1983.

Hughes JG. Growth and Development. SSmopsis of Pediatuics, t967 -

Hurlock EB. Child Development . edisi l<e-6.,Mc Graw Hill, L978.

Illingworth RI. Weight and Height in the Normal Child. Toronto, 1977.

Robart G. Myers. Tounrd a Fair Start for Children. UNESCO, L99L.

Srnith DW. Basic and Nature of Growth. Growth and its Dsoeders, Vol. )(V, W.B.
Saunders Co., Philadelphia, London, Toronto, L977 .

Tanner JM. Foehrs into Man-ph5sical Growth from Conception to Maturity, Open
Books Publishing Ltd., London, t978.

Wasserman E. Growth and Development. Survey of Clinical Pediatrics, thed., Mc


Graw Hill Intemational Book Co.

Malaides M, Neuman MA, Simmer K, Gibson Rlt. A Crifical apprisal of the role
of dietary long-chain polyunsaturated fatty acid on neuml indices of term infants.
Pediatic 2000; lO5:23-28.

Anda mungkin juga menyukai