Judul Artikel : Analisi Kemampuan Berfikir Siswa Dalam Menyelesaikan
Permasalahan Matematika Yang Berorientasi Pada HOTS Nama Penulis Artikel : Bella Wicasari dan Zeny Ernaningsih Jumlah halaman : 6 halaman Alamat Website : https://www.usd.ac.id/seminar/snrp2016/wp- content/uploads/2017/01/SNRP39.pdf Pendahuluan Kecenderungan para siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika dengan lebih cenderung menggunakan rumus-rumus matematika. Pada saat para siswa diberikan suatu masalah matematika mereka langsung merujuk kepada rumus-rumus tersebut atau rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal matematika. Hal ini menyebabkan para siswa kurang menciptakan kreatifitas dalam mencari solusi untuk memecahkan soal matematika tersebut. Dalam logika berpikir mereka telah tertanam bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika hanya dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus matematika yang tepat dengan masalah yang terjadi, sehingga logika berpikir mereka kurang terasah. Serta para siswa yang lebih sering rumus matematika tersebut itu dihafal saja tetapi harus dipahami juga. Dengan menghafal rumus ini tidak dapat bertahan lama atau bertahan hanya sesaat yaitu ketika selesai mempelajari materi yang diberikan dan mengerjakan soal yang sejenis dengan contoh soal yang diberikan guru. Tetapi ketika para siswa diberikan soal yang lebih mendalam lagi tentang materi tersebut, mereka akan mengalami kesulitan untuk mencari solusi dalam memecahkan soal matematika tersebut. Dengan memberikan masalah-masalah matematika dengan menggunakan HOTS (Higher Order Thinking Skills) ini meyakini sebagai salah satu upaya dalam mengatasi suatu ketergantungan yang dialami siswa terhadap penggunaan rumus-rumus ketika memecahkan masalah matematika yang dihadapinya. Pembiasaan dalam memberikan masalah- masalah matematika dengan menggunakan HOTS ini dapat melatih untuk mengembangkan kreatifitas dan logika berpikir dalam menemukan suatu solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah matematika. Agar tidak tergantung dengan rumus-rumus matematika. Metode Metode yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisah hasil pekerjaan para siswa. Langkah pertama yaitu memberikan soal-soal yang menggunakan HOTS. Langkah kedua yaitu para siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal tersebut dengan kebebasan cara mengerjakannya soal tersebut. Langkah ketiga yaitu menganalisis hasil pekerjaan para siswa tersebut. Langkah keempat yaitu melakukan wawancara kepada siswa agar tidak ada salah penafsiran. Hasil Pembahasannya Masih Banyak para sisiwa yang mencoba menyelesaikan soal tersebut masih menggunakan cara yang sering dilakukan atau masih belum mencapai tahap menciptkana suatu solusi yang berbeda dari cara yang sering dilakukan. Dan ada juga siswa yang masih menggunakan cara manual, serta sudah ada siswa yang sudah mampu memahami maksud dari suatu permaslaahan dari soal yang diberikan kemudian siswa tersbut menerapkannya dengan melakukan percobaan lalu hasil dari percobaan tersebut dapat menemukan solusi yang benar. Kesimpulan Dari hasil suatu analisis serta wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada 5 siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta memperoleh hasil bahwa kemampuan berpikir para siswa dalam memecahkan masalah matematika masih sampai dengan mengingat, memahami dan mengaplikasikan operasi perkalian secara bersusun agar mendapatkan solusi yang tepat. Serta sebagian siswa sudah mampu mengelompokkan informasi yang ada dengan menjadikan suatu bagian- bagian yang sederhana. Tetapi para siswa masih belum dapat menyimpulan dengan membuat suatu hasil yang benar menggunakan solusi yang baru.