Anda di halaman 1dari 29

Nama : Diana Mufida

NIM : 30901800046

A. Dokumentasi  di Ruang Kritis


Keperawatan kritis bersifat cepat perlu tindakan cepat, serta pemikiran kritis
tingkat tinggi. Perawat harus dapat mengkaji pasien dengan cepat merumuskan
diagnosis baik aktual maupun potensial, merencanakan intervensi keperawatan
sambil berkolaborasi dengan dokter, berkonsultasi dengan dokter spesialis, dan
bagian penunjang lain. Lebih jauh perawat harus dapat mengimplementasikan
rencana pengobatan, mengevaluasi efektifitas pengobatan dan merevisi perencanaan
dalam waktu yang sangat sempit.
 Lingkup praktek
American Association of Critical Care Nurses (AACN) menyatakan bahwa
asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respons
manusia terhadap penyakit yang actual atau potensial yang mengancam kehidupan
(AACN, 1989).
Lingkup praktek asuhan keperawatan kritis didefenisikan dengan interaksi
perawat dengan pasien penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber-
sumber adekuat untuk pemberian perawatan. Dalam lingkup asuhan perawatan kritis
meliputi keperawatan Gawat Darurat dan Perawatan Intensif.

 Pengkajian dan Komunikasi


a. Triase
Berdasarkan standar praktik ENA, “ Perawat gawat darurat harus
memberlakukan triase untuk semua pasien yang masuk ke UGD dan
menentukan prioritas perawatan berdasarkan kebutuhan fisik dan psikologis, dan
juga factor-faktor lain yang mempengaruhi pasien” (ENA, 1995)
Pentingnya proses triase yang efektif memungkinkan perawat untuk
mengevaluasi dengan benar urgensi gejala pasien dan menentukan dengan cepat
siapa di antara pasien penderita penyakit akut yang paling memerlukan
pertolongan segera. Sehingga perawat triase harus berpengalaman dan trampil
melakukan pengkajian cepat.
Proses triase dimulai ketika pasien masuk ke pintu UGD. Perawat harus
memperkenalkan diri, menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian.
Melihat sekilas ke arah pasien yang berada di brankar sebelum mengarahkan ke
ruang perawatan yang tepat. Pengumpulan data subjektif dan objektif harus
dilakukan dengan sangat cepat – tidak lebih dari 5 menit. Perawat triase
bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area pengobatan yang tepat;
bagian trauma dengan peralatan khusus, bagian jantung dengan monitor jantung
dan tekanan darah, atau area pengobatan cepat untuk keluhan minor misalnya
sakit tenggorokan tanpa demam, sakit gigi, terkilir.

 Wawancara Triase yang Ideal


Wawancara dan dokumentasi triase yang ideal mencakup hal-hal berikut :
Nama, usia, jenis kelamin, dan cara kedatangan pasien,Keluhan utama, Riwayat
singkat (termasuk awitan, derajat, intensitas, kondisi yang sama dan masalah medis
sebelumnya, Pengobatan, Alergi, Tanggal imunisasi tetanus terakhir, Tanggal
periode haid terakhir bagi wanita subur (termasuk gravida, para dan aborsi, jika
perlu), Pengkajian tanda vital dan berat badan, Klasifikasi pasien dan tingkat
keakutan.

 Pengkajian
Pengkajian harus dilakukan secara akurat dan kontinue (ENA,1995).Tujuan
pengkajian adalah untuk mengenali kegawatdaruratan yang mengancam kehidupan
dan mengumpulkan cukup data untuk menentukan prioritas perawatan. Perawat
diharapkan setiap saat dapat mengkomunikasikan data yang diperoleh kepada
dokter, meliputi abnormalitas, gejala yang memburuk atau perubahan tingkat
keakutan agar dapat dilakukan penatalaksanaan pasien lebih lanjut.
 Perencanaan dan Kolaborasi
Perawat harus merumuskan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk
pasien UGD dan berkolaborasi dalam perumusan seluruh rencana perawatan pasien
(ENA, 1995). Di UGD segala sesuatu dapat terjadi dengan cepat, tetapi dengan
permasalahan pasien yang sangat beragam dan banyak sehingga diperlukan
pengetahuan yang tinggi untuk melakukan sejumlah tes dan pengobatan. Pada
situasi ini tujuan yang diharapkan adlah menstabilkan pasien untuk jangka pendek
sehingga dapat direncanakan tes diagnostic dan penatalaksanaan selanjutnya.
Karena diperlukan evaluasi dan pengobatan yang cepat, perawat harus menunjukkan
kepercayaan yang kuat terhadap pengetahuan dan protocol medis. Rencana
perawatan lebih sering tercermin dalam instruksi dokter. Oleh karena itu perawat
mendokumentasikan instruksi tersebut secara berurutan.
 Implementasi
Perawat harus mengimplementasikan rencana perawatan berdasarkan data
pengkajian, diagnosis perawatan, dan diagnosis medis (ENA, 1995).
 Evaluasi dan Komunikasi
Perawat harus mengevaluasi dan memodifikasi rencana perawatan berdasarkan
respons pasien yang dapat diobservasi dan pencapaian tujuan pasien ( ENA,1995)

CONTOH FORMAT
CONTOH FORMAT

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
C. PEMERIKSAAN FISIK
uler Kardiovask

- Suara jantung S1 S2 Tunggal S3 S4


- Nadi
- Capilary refill Reguler Iregular HR …..
- JVP < 3 detik > 3 detik
- Murmur
- Bentuk dada ..................................................
- Bunyi nafas
Suara nafas tambahan Bronkial Bronkovesikular Vesikular

- Whezing
Respiratory

- Ronchi Tidak Ya, (kanan/kiri)


- Stridor
- Snoring Tidak Ya, (kanan/kiri)
Batuk
Tidak Ya,
Pemakaian otot Bantu nafas
Tidak Ya,
RR
Tidak Ya, Produktif/ tidak, secret……
-- Lain – lain
eletal Muskulosk Endokrin Neurologi Integumen

Warna kulit ….....................................................


- Kelembaban
- Icterus lembab berkeringat kering
- Turgor Tidak ya, lokasi……….
- Jejas
- Pupil Isokor Anisokor
Reflek cahaya
………………………………………………………
Diameter ……………..…………………………………..
- GCS
Riwayat pertumbuhan dan Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada
perkembangan fisik waktu dewasa
Kekeringan kulit atau rambut
- Kemampuan pergerakan sendi Bebas Terbatas
- Parese
- Paralise Ya Tidak
- Hemiparese Ya Tidak
- Kontraktur
tinal Gastrointes

Abdomen
- Kontur Abdomen Normal distensi
- Jejas
- Bising usus Tidak ya,……cm, lokasi……..
Konsep Diri Tanggapan tentang tubuh………………………
- Citra diri / body image Bagian tubuh yang disukai..……………………
Bagian yubuh yang tidak disukai………………

D. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG ( LABORATORIUM, X-RAY, DLL) :


E. TERAPI

ANALISA DATA
Nama Pasien :

Umur : tahun/bulan

NO DATA ( DS/DO) MASALAH ETIOLOGI

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama Pasien :

Umur : tahun/bulan

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

No. Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan

TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien :

Umur : tahun/bulan

Tanggal/Jam No. Dx. T i n d a k a n Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien :
Umur : tahun/bulan

Tanggal/Jam No. Dx. Per Catatan Perkembangan

E VALUAS I

Nama Pasien :

Umur : tahun/bulan

Tanggal/Jam No. Dx. Per Evaluasi

Nama Pasien :………………………….


Umur :………………………….
Diagnosa medis :………………………….

No Prioritas Masalah Keperawatan Intervensi Evaluasi


masalah
No : Gangguan perfusi 1. Monitorpeningkatan TIK S:
jaringan cerebral 2. Berikan posisi 15 – 30º
Tgl : 3. Kolaburasi pemberian
Tujuan : Aliran perfusi oksigen
Jam :
cerebral adekwat 4. Monitor peningkatan hasil
laboratorium
DS : 5. ……………………….
6. ………………………. O:

DO :

A:
Criteria hasil : P:

No : Ketidak efektifan 1. Kaji kedalaman pernafasan S:


bersihan jalan nafas 2. kaji pemakaian alat Bantu
Tgl : pernafasan
Tujuan : Jalan nafas 3. Memberikan posisi untuk
Jam :
bebas sumbatan memudahkan pengeluaran
ecret
DS : 4. Monitor suara nafas
5. ………………………. O:
6. ……………………….

DO :

A:

P:
Criteria hasil :

No : Ketidak efektifan Pola 1. Monitortanda – tanda vital S:


nafas 2. Monitor status pernafasan
Tgl : 3. Kaji perubahan hasil
Tujuan : Pola nafas laboratorium
Jam :
kembali adekwat 4. Monitor pemberian oksigen
5. ……………………….
DS : 6. ……………………….
O:
DO :

A:

P:
Criteria hasil :

No : Gangguan pertukaran 1. kaji status respirasi S:


gas 2. memberikan posisi
Tgl : 3. Monitor pemberian oksigen
Tujuan : pertukaran O2 4. ………………….
Jam :
dan CO2 adekwat 5. ……………………….
DS :
O:

DO :

A:

Criteria hasil :
P:
No : Penurunan curah jantung 1. Kaji tanda – tanda S:
penurunan curah jantung
Tgl : Tujuan : Kontraktilitas 2. Pertahankan keseimbangan
otot jantung dapat balance cairan
Jam :
dipertahankan optimal 3. Batasi aktivitas untuk
menurunkan kerja jantung
DS : 4. Kolaburasi pemberian
oksigen O:
5. ……………………….
6. ……………………….
DO :

A:

Criteria hasil :
P:

No : Penurunan aliran darah 1. Monitor perubahan S:


perifer tekanan sistemik dan
Tgl : perfusi jaringan perifer
Tujuan : Aliran perifer 2. kaji perubahan
Jam :
adekwat neurovaskuler
3. Berikan tindakan
DS : meminimalkan daerah
komplikasi perifer O:
4. ……………………….
DO : 5. ………………………
6. ……………………….

A:
Criteria hasil :

P:
No : Nyeri Akut / kronis 1. kaji nyeri S:
2. Memberikan kompres
Tgl : Tujuan : terjadi hangat
penurunan skala nyeri 3. kolaburasi pemakaian
Jam :
obat farmakologis
DS :
4. ……………………….
5. ……………………….
O:

DO :

A:
Criteria hasil :

P:

No : Defisit volume cairan 1. Monitor status hidrasi S:


2. Monitor status elektrolit
Tgl : Tujuan : tidak terjadi 3. Monitor tanda – tanda vital
penurunan volume cairan 4. ……………………….
Jam :
5. ……………………….
DS :

O:
DO :

Criteria hasil :
A:

P:
No : Gangguan Keseimbangan 1. kaji keseimbangan S:
cairan / elektrolit balance cairan
Tgl : 2. Monitor intake dan
Tujuan : terjadi output cairan
Jam :
keseimbangan cairan dan 3. timbang berat badan
elektrolit 4. ……………………….
5. ……………………….
DS : O:

DO :

A:
Criteria hasil :

P:

No : Gangguan mobilisasi 1. Berikan posisi/ merubah S:


posisi
Tgl : Tujuan : 2. Kaji adanya tanda iritasi
Jam : mobilisasi adekwat kulit
3. ……………………….
DS : 4. ……………………….
5. ……………………….
O:
DO :

Criteria hasil : A:

P:
No : Gangguan integritas 1. Rubah posisi untuk S:
kulit mengurangi tekanan
Tgl : 2. Berikan bantal pada daerah
Tujuan : yang tertekan
Jam :
3. ……………………….
integritas kulit membaik
4. ……………………….
DS : 5. ……………………….
O:

DO :

A:

P:
Criteria hasil :

No : Risiko injuri 1. Pasang alat pengaman S:


dipinggir tempat tidur
Tgl : Tujuan : tidak terjadi 2. Daerah ikatan dilonggarkan
injuri selama perawatan setiap 2 jam
Jam :
3. Kaji daerah pengikatan
DS :
4. Berikan ROM pasif
5. ……………………….
6. ………………………. O:

DO :

A:

Criteria hasil :
P:

No : 1. ……………………… S:
2. ……………………….
Tgl : 3. ……………………….
Jam : 4. ……………………….
5. ……………………….

O:
DS :

DO :
A:

P:

Criteria hasil :

No : 1. ……………………… S:
2. ……………………….
Tgl : 3. ……………………….
Jam : 4. ……………………….
5. ……………………….

O:
DS :
DO :
A:

P:

Criteria hasil :

CATATAN KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan…………………………………………………….
Tanggal Implementasi Perkembangan

B. DOKUMENTASI DIRUANG MATERNITAS


Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa
prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal (Auvenshine & Enriquez, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan (Reede, 1997).
Pengkajian pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas serta ibu yang mengalami
gangguan reproduksi mungkin mempunyai beberapa perbedaan. Akan tetapi masing –
masing pengkajian harus mencakup aspek bio – psiko – sosio- spiritul. Pengkajian ibu
hamil difokuskan pada bagaimana kondisi hamil saat sekarang dan riwayat kehamilan masa
lalu serta resiko komplikasi pada proses persalinan. Pengkajian ibu bersalin mencakup
riwayat persalin yang lalu, riwayat kehamilan sekarang dan kondisi saat melahirkan serta
pengkajian resiko persalinan baik bagi ibu maupun bayinya. Pengkajian ibu nifas
menyangkut pengkajian riwayat persalinan dan kehamilan sekarang, riwayat nifas yang
lalu, kondisi sekarang serta persiapan ibu dalam memelihara bayinya. Adapun pengkajian
pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi menyangkut seluruh riwayat reproduksi dan
pengkajian seperti pada populasi dewasa. Fokus pengkajian pada maternitas akan
mempengaruhi penentuan masalah yang dihadapi oleh ibu.

FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL

1. PENGKAJIAN

A. BIODATA

1. Identitas Pasien
Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Status perkawinan :

Agama :

Suku :

Pendidikan :
Pekerjaan :
No. Register :
Diagnosa medis :
Tanggal persalinan :
Tanggal masuk :
Tanggal pengkajian:

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Hubungan dengan :

Pasien :

Alamat :

B. ALASAN MASUK RS :
C. KELUHAN UTAMA SAAT DIKAJI :
D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :
E. PQRST :
F. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU :
Imunisasi, alergi, kebiasaan (merokok, minum alkohol, obat, kopi), obat–obatan (nama,
lama penggunaan, sendiri/resep).
G. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :
Genogram 3 generasi (kehamilan kembar, gangguan mental, penyakit yang dapat
diturunkan, penyakit yang dapat ditularkan).
H. RIWAYAT OBSTETRI GINEKOLOGI

1. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
1) Menarche :
2) Lamanya haid :
3) Siklus :
4) Banyaknya :
5) Sifat darah (warna, bau, :
cair/gumpalan, dismenor)
6) HPHT :
7) Taksiran persalinan :

b. Riwayat perkawinan (suami danistri)


1) usia perkawinan :
2) lama perkawinan :
3) pernikahan yang ke– :
c. Riwayat kontrasepsi
1) Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil :
2) Waktu dan lama penggunaan :
3) Masalah dalam penggunaan cara tersebut :
4) Jenis kontrasepsi yang akan dilaksanakan setelah persalinan sekarang.
5) Jumlah anak yang direncanakan keluarga :
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan, &
nifas yang lalu G….. P…… A…..

Masalah
Tgl Umur Jenis Tempat Jenis B Bay Keadaan
No partus kehamilan partus penolong kelamin B Hamil Lahir Nifas i anak

a. Riwayat kehamilan sekarang


1) Klien merasa hamil bulan :
2) Keluhan waktu hamil. :
3) Gerakan anak pertama :
dirasakan.
4) Imunisasi :
5) Penambahan BB :
selama hamil
6) Pemeriksaan kehamilan : teratur/tidak.
7) Tempat pemeriksaan dan hasil:
pemeriksaan.

I. DATA BIOLOGIS

1. Aktivitas Kehidupan Sehari–Hari/Activity Daily Living (ADL)

No ADL Sebelum Hamil Setelah Hamil


1 NUTRISI
MAKAN
jenis menu
frekuensi
porsi
pantangan
keluhan
MINUM
jenis minuman
frekuensi
jumlah
pantangan
keluhan
2 ISTIRAHAT dan
TIDUR
MALAM
\\\\berapa jam
dari jam …..s.d. jam….
kesukaran tidurSIANG
berapa jam
dari jam …..s.d.
jam….kesukaran tidur
3 ELIMINASI
BAK
frekuensi
jumlah
warna
bau
kesulitan
AB
frekuensi
jumlah
warna
bau
kesulitan

4 PERSONAL HYGIENE
No ADL Sebelum Hamil Setelah Hamil
MANDI
frekuensi
menggunakan sabun
frekuensi gosok gigi
gangguanBERPAKAIAN
frekuensi ganti pakaian
5 MOBILITAS dan
AKTIVITAS
aktivitas yang
dilakukan
kesulitan

Pemeriksaan Fisik

a. P1enampilan umum
- Kondisi umum :
- Tingkat kesadaran :
- TTV (T, N, R,S) :
- BB/TB :
b. Sistem pernafasan (Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi/ IPPA).
c. Sistem kardiovaskuler (IPPA: TD, nadi, sianosis, konjungtiva, bunyi jantung, extremitas
{edema, homan sin, varises, CRT}).
d. Sistem pencernaan (IPPA: kelembapan membran mukosa, edema, BU, hemoroid)
e. Sistem persyarafan (IPPA: status mental, kejang, reflex patela).
f. Sistem panca indra (IPPA: fungsi penglihatan [pandangan kabur, pandangan
berkunang–kunang], pendengaran, penciuman, pengecapan, perabaan).
g. Sistem perkemihan (IPPA: palpasi kandung kemih, berkemih berlebihan, hematuri).
h. Sistem integumen (IPPA: hiperpigmentasi, kloasma gravidarum, turgor, striae,
[karakteristik]).
i. Sistem endokrin (IPPA: pembesaran kelenjar tiroid, tremor).
j. Sistem muskuloskeletal (IPPA: masaa tonus otot, kekuatan otot, ROM, deformitas,
diastasis rektur abdominis [lebar, panjang]).
k. Sistem reproduksi (IPPA: payudara [pembesaran, hiperpigmentasi areola, keadaan
putting susu, ASI/ kolostrum, bengkak, bendung/ massa, kebersihan], Uterus [TFU,
Leopold, DJJ], genitalia externa [edema, varises, kebersihan]).
J. DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
1. Psikososial
a. Pola pikir dan persepsi
Pengetahuan cara pemberian ASI dan merawat bayi, rencana pemberian ASI, jenis
kelamin yang diharapkan, yang akan membantu merawat bayi di rumah, kehamilan
ini diharapkan.
b. Persepsi diri
Hal yang sangat dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani perawatan,
perubahan yang dirasa setelah hamil.

c. Konsep diri.
Gambaran diri, peran, ideal diri, identitas diri, harga diri. d. Hubungan/komunikasi
Bahasa sehari–hari, kejelasan bicara, relevan, mampu mengerti orang lain. e.
Kebiasaan seksual Gangguan hubungan seksual, pemahaman terhadap fungsi
seksual.

K. Spiritual Sumber kekuatan, Tuhan, agama, kepercayaan, sistem nilai dan kepercayaan.
DATA PENUNJANG

A. Laboratorium, radiologi, pemeriksaan tambahan (USG, amniosintesis)


C. Dokumentasi di Ruang Anak

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Analisa SWOT
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATENED

 Sudah  Pendokumentasian  Adanya  Tuntutan


tersedianya Asuhan Keperawatan mahasiswa S1 tanggung jawab
format dari belum optimal keperawatan untuk
pengkajian  Tidak semua status yang praktik meningkatkan
sampai evaluasi klien terdapat format klinik profesionalis me
 Adanya kemauan dokumentasi yang manajemen keperawatan
perawat untuk lengkap keperawatan di  Adanya profesi
melakukan ruangan Anak lain yang
pendokumenta  Sosialisasi berkepenting an
sian proses belajar terhadap
antara dokumentasi
mahasiswa ASKEP
dengan perawat  Persaingan antar
ruangan. rumah sakit
 Adanya
akreditasi rumah
sakit

Masalah :
Pendokumentasian proses keperawatan belum dilaksanakan secara optimal.
Rencana Strategis :
1. Pembenahan format dokumentasi asuhan keperawatan
2. Perlu adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan
3. Perlu adanya reward system terhadap dokumentasi keperawatan yang baik.

Manfaat Dokumentasi keperawatan :


1. Aspek legal
2. Sebagai jaminan mutu
3. Aspek komunikasi
4. Aspek finansial
5. Aspek pendidikan
6. Aspek penelitian
7. Aspek akriditasi

SENTRALISASI OBAT
Analisa SWOT
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATENED

 Pengobatan dapat  Adanya tugas  Sebagai  Tidak semua


diberikan secara tambahan bagi tanggunggugat & bersedia obatnya
tepat, : perawat tanggung jawab untuk
o Tepat  Adanya perawat dalam disentralisasi
klein tambahan melaksanakan
o Tepat fasilitas fungsi kolaborasi
dosis  Perlu dgn medis
o Tepat pendekatan  Melatih perawat
waktu khusus baik agar lebih teliti dan
o Tepat cara kepada pasien hati-hati dalam

 Menghindari dan keluarga segala tindakan

penyalahguna an sebelum  Melatih perawat

obat, oleh : dilakukan untuk lebih


o Pasien sentralisasi obat meningkatkan
o Orang lain  Sentralisasi obat perannya dalam
 Memudahkan pernah komunikasi
pengecekan obat dilakukan tetapi terapeutik secara
oleh petugas tidak optimal
 Adanya dukungan berlangsung
dari kepala lama
ruangan  Tidak semua
petugasber
sikap jujur
 Tidak semua
petugas
komitmen

Masalah
Tidak ada sentralisasi obat

Perencanaan Strategis :
Perlu pelaksanaan sentralisasi obat di ruangan anak pada minggu ke –2

Sentralisasi Obat :
Sentralisasi obat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan, karena
dengan sentalisasi obat diharapkan dapat diberikannya terapi farmakologi ( pengobatan ) secara
tepat pasien, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara pemberian sehingga akan memperpendek waktu
rawat inap. Sentralisasi obat dilaksanakan pada ruang anak dengan jumlah tempat tidur 16 buah.
1. Persiapan
a. Prasarana yang disiapkan untuk penyimpanan obat disiapkan, baik itu lemari obat,
tempat obat, surat persetujuan dan lembar obat
b. Melakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga dengan maksud dan tujuan dari
sentralisasi obat serta meminta persetujuan dari keluarga pasien melalui informed concent.
2. Pelaksanaan
a. Sentralisasi obat dilaksanakan di ruang anak kelas I dan II mulai minggu I hari ke 4
sampai dengan minggu IV
b. Mahasiswa meminta persetujuan pada pasien dan keluarga dengan menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari pelaksanaan sentralisasi obat.
c. Mahasiswa yang menerima obat langsung mendokumentasikan pada lembar daftar
obat baik jumlah, dosis, cara dan waktu pemberian.
d. Pada akhir dinas mahasiswa mengadakan serah terima obat dengan mahasiswa dan
perawat ruangan dinas shift berikutnya.
e. Alur pelaksanaan sentralisasi obat adalah sebagai berikut

DOKTER

PENDEKATAN PERAWAT

KELUARGA/ PASIEN

FARMASI/ APOTIK

KELUARGA/ PASIEN

SURAT PERSETUJUAN

PP / PERAWAT YANG MENERIMA

PENGATURAN / PENGELOLAAN OLEH


PERAWAT
SUPERVISI
Analisa SWOT
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATENED

 Kepala ruangan  Fungsi  Memantapkan  Persaingan antar


sebagai pelaksana supervisor kemampuan rumah sakit dalam
supervisor belum kemandirian meningkatkan mutu
 Kepala ruangan diuraikan perawat pelayanan
adalah pimpinan secara jelas  Mengurangi
tertinggi di melalui kekeliruan
ruangan petunjuk  Menghindari
 Kepala ruangan peraturan kesalahan yang
bertanggung  Belum adanya parah
jawab terhadap laporan tertulis
fungsi yang baku dari
manajemen supervisor
ruangan  Perawat merasa
tertekan
 Tidak semua
perawat
menerima
sengan senang
hati

Masalah :
Supervisor belum dilaksanakan secara optimal

Perencanaan Strategis :
Menerapkan supervisor keperawatan yang lebih optimal (efesien dan efektif )
Supervisi Keperawatan :
Supervisi Keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat
untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka pencapaian tujuan.

Dalam pelaksanaan supervisi keperawatan, kelompok melalui 3 tahap, yaitu :


1. Persiapan
Pada tahap persiapan, kelompok melakukan :
a. Penetapan hari dilakukan supervisi keperawatan.
b. Menetapkan siapa yang menjadi kepala ruang yang akan mensupervisi dan PP yang akan
disupervisi.
c. Menetapkan hal-hal apa saja yang akan disupervisi.
d. Membuat proposal supervisi keperawatan dan membuat format supervisi harian
2. Pelaksanaan
a. Supervisi dimulai dengan pembukaan oleh kepala ruang dan penyampaian
tujuan dan manfaat supervisi.
b. Kepala ruang memanggil PP dan menyampaikan hal apa yang akan disupervisi
saat itu.
c. Kepala ruang meminta keterangan dan informasi seputar sistem
pendokumentasian yang dibuat PP.
d. Memberikan masukan bila didapati kekurangan dalam sistem
pendokumentasian dan memuji bila didapati hal-hal yang baik dan khusus yang
memberikan nilai lebih kepada PP
3. Evaluasi
a. Mencatat / menuliskan semua masukan dan hasil supervisi kedalam laporan supevisi.
b. Melakukan evaluasi ulang setelah supervisi setelah waktu yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai