Anda di halaman 1dari 2

Boron

Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal boron

mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan struktural ikosahedral B12 terikat satu sama

lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-2e) (ikatan tuna elektron)

antar atom boron (Gambar 4.1). Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat

semikonduktor.

Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida boron

sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak sesuai dengan

harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia. Untuk kontribusinya

dalam kimia anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun

1976. Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan

pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.

Teori baru diusulkan untuk menjelaskan ikatan dalam diboran, B2H6. Walaupun struktur yang

hampir benar, yakni yang mengandung jembatan hidrogen, telah diusulkan tahun 1912, banyak

kimiawan lebih suka struktur mirip etana, H3B-BH3, dengan mengambil analoginya dengan

hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-Higgins mengusulkan konsep ikatan tuna elektron 3-pusat

2-elektron 3-center 2-bond (ikatan 3c-2e bond) dan bahwa strukturnya memang benar seperti

dibuktikan dengan difraksi elektron tahun 1951 (Gambar 4.2).

Mengapa diboran disebut senyawa tuna elektron?

[Jawab] Tuna elektron karena hanya mengandung 12 elektron valensi dari atom boron dan

hidrogen, sedang untuk membentuk 8 (ikatan B-B dan B-H) diperlukan 16 elektron.

K. Wade merangkumkan hubungan jumlah elektron yang digunakan untuk ikatan kerangka dan

struktur boran dan mengusulkan aturan empiris yang disebut aturan Wade. Menurut aturan ini,
bila jumlah atom boron n, jumlah elektron valensi kerangkanya 2(n+1) didapatkan jenis closo,

2(n+2) untuk jenis nido, dan 2(n+3) untuk jenis arachno. Hubungan antara struktur kerangka

dan jumlah elektron valensi adalah masalah penting dalam senyawa kluster logam transisi, dan

aturan Wade telah memainkan peranan yang signifikan dalam memajukan pengetahuan di bidang

struktur senyawa kluster

Boran diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno,

dsb. sesuai dengan struktur kerangka atom boron.

Anda mungkin juga menyukai