Anda di halaman 1dari 5

Nama : M. Atho’Illah Naufal F.

Kelas : IAT-2A

NIM : 12301183003

ULUMUL QUR’AN

Al-Qur’an merupakan ungkapan dan ayat-ayat yang menyejukkan jiwa dan tentunya begitu
indah. Selain itu Al-Qur’an juga mampu menjadi obat, mulai dari penyembuh penyakit tertentu
hingga penyakit hati, tentunya dengan kasih sayang dari Allah SWT. yang tidak terhingga.
Berinteraksi dengan Qur’an tentunya merupakan sesuatu yang menyenangkan, karena pesan-
pesan yang terkandung di dalamnya sangat memikat jiwa. Sepantasnya, Qur’an kita jadikan
sebagi sumber utama pemecahan segala persoalan hidup baik yang telah terjadi, sedang terjadi,
maupun yang akan terjadi.

Namun Qur’an tidak akan memberikan sesuatu yang bermanfaat jika ia tidak dibaca, tidak
dipelajari, tidak dipahami, dan tidak dihayati. Seorang pecinta Qur’an perlu mengenali segala
bentuk seluk beluk kitab suci ini. Karena selain hanya mengenal teks Arab dan terjemahnya,
masih banyak ilmu-ilmu yang mempelajari tentang Qur’an dan isinya. Kali ini saya akan
mencoba menjabarkan beberapa kajian ulumul Qur’an dalam QS Al-Baqarah 26-28.

ْ‫ق ِمن‬ ُّ ‫ضةً فَ َما فَ ْوقَ َها فَأ َ َّما الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا فَيَ ْعلَ ُم ْونَ أَنَّهُ ا ْل َح‬
َ ‫ب َمثَالً َّما بَ ُع ْو‬ َ ‫ض ِر‬ ْ َ‫ي أَن ي‬1ْ ِ‫ست َْحي‬ ْ َ‫إنَّ هللاَ الَ ي‬
‫ي بِ ِه َكثِ ْيراً َو َما‬ ْ ‫ض ُّل بِ ِه َكثِ ْيراً َويَ ْه ِد‬ ِ ُ‫َّربِّ ِه ْم َو أَ َّما الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْوا فَيَقُ ْولُ ْونَ َما َذا أَ َرا َد هَّللا ُ بِ َه َذا َمثَالً ي‬
ِ ‫ض ُّل بِ ِه إِالَّ ا ْلفَا‬
َ‫سقِيْن‬ ِ ُ‫ي‬

26. Allah SWT. sering membuat perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran dan hakikat yang
luhur, dengan bermacam makhluk hidup, baik kecil maupun besar. Orang-orang kafir mencibir
ketika Allah mengambil perumpamaan berupa makhluk kecil yang dipandang remeh seperti lalat
dan laba-laba. Disini dijelaskan Sesungguhnya Allah tidak merasa segan atau malu untuk
membuat perumpamaan bagi sebuah kebenaran dengan seekor nyamuk atau kutu yang sangat
kecil atau yang lebih kecil dari itu. Kendati kecil, belalainya dapat menembus kulit gajah,
kerbau, dan unta, dan menggigitnya, serta menyebabkan kematian. Adapun orang-orang yang
beriman,ketika mendengar perumpamaan itu mereka tahu maksud dari perumpamaan itu dan
tahu bahwa perumpamaan itu adalah kebenaran dari Tuhan yang tidak diragukan lagi. Tetapi
sebaliknya, mereka yang kafir menyikapi itu dengan sikap ingkar dan berkata “Apa maksud
Allah dengan perumpamaan yang remeh ini?” Allah menjawab bahwa perumpamaan itu dibuat
untuk menguji siapa diantara mereka yang mukmin dan yang kafir. Oleh karenanya, dengan
perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, karena mereka tidak mencari dan
menginginkan kebenaran. Dan dengan perumpamaan itu banyak pula orang yang diberi-Nya
petunjuk karena mereka memang mencari dan menginginkannya. Tetapi Allah tidak akan
menzalimi hamba-Nya, sehingga tidak ada yang Dia sesatkan dengan perumpamaan itu selain
orang-orang fasik, yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik berupa ucapan maupun
perbuatan.1

ASBABUN NUZUL

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Allah membuat dua contoh
permupamaan kaum munafiqun dalam firman-Nya (QS: Al-Baqarah 17-19), berkatalah kaum
munafiqun :”mungkinkah Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Luhur membuat contoh seperti
ini?”. Maka Allah turunkan QS: Al-Baqarah 2:26 ini.

Ayat ini menegaskan bahwa dengan perumpamaan yang Allah kemukakan, orang yang
beriman akan menjadi lebih beriman dan hanya orang fasiq yang akan lebih sesat dari petunjuk
Allah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan berbagai sanad yang bersumber dari
as-Suddi

1
Tafsir ringkas Kemenag RI
dalam riwayat lain dikemukakan bahwa QS: Al-Baqarah 26 diturunkan sehubungan
dengan QS: Al-Hajj 73 dan QS: Al-Ankabut 41 dengan reaksi kaum munafiqin yang berkata
“Bagaimana pandanganmu tentang Allah yang menerangkan lalat dan laba-laba di dalam al-
Quran yang diturunkan kepada Muhammad. Apakah ini bukan bikinan Muhammad?”

diriwayatkan oleh al-Wahidi dari Abdul Ghani bin Said at-Tsaqafi, dari
Musa bin Abdurrahman dari Ibnu Juraij dari Atha yang bersumber dari
Ibnu Abbas.

Abdul Ghani sangat dhaif2

I’JAZ

Pada awal kalimat ayat ini ditegaskan bahwa Allah tidak segan membuat perumpamaan
seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Karena meskipun begitu manusia juga belum tentu
bisa membuat hal yang serupa dengan nyamuk ataupun yang lebih kecil dari itu. Tentunya hanya
orang kafir yang tidak mempercayai hal itu, tetapi menjadi sebuah mukjizat yang mampu
melemahkan orang kafir itu sendiri.

‫سد ُْونَ فِي‬ َ ‫ض ْونَ َع ْه َد هللاِ ِمن بَ ْع ِد ِم ْيثَاقِ ِه َو يَ ْقطَ ُع ْونَ َما أَ َم َر هللاُ بِ ِه أَن يُ ْو‬
ِ ‫ص َل َو يُ ْف‬ ُ ُ‫اَلَّ ِذيْنَ يَ ْنق‬
ِ ‫ض أُولَئِكَ ُه ُم ا ْل َخ‬
َ‫اس ُر ْون‬ ِ ‫اأْل َ ْر‬

27. Orang-orang fasik itu adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah
perjanjian itu diteguhkan, yaitu perjanjian dalam diri setiap manusia yang muncul secara fitrah
dan didukung dengan akal dan petunjuk agama sebagaimana dijelaskan pada Surah al-
A’raf/7:172, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, seperti
menyambung persaudaraan dan hubungan kekerabatan, berkasih sayang, dan saling mengenal
sesama manusia, dan berbuat kerusakan di bumi, dengan perilaku tidak terpuji, menyulut
konflik, mengorbankan api peperangan, merusak lingkungan, dan lainnya. Mereka itulah orang-

2
Shaleh, Qomaruddin. ASBABUN NUZUL, 1984, cv. Diponegoro, hlm. 24
orang yang rugi karena telah menodai kesucian fitrah dan memutus hubungan dengan orang lain.
dengan demikian, mereka akan mendapatkan kehinaan di dunia dan siksaan di akhirat.3

MUNASABAH

Keserasian hubungan atau munasabah antar ini ini pada hakikatnya memperlihatkan kaitan yang
erat dari suatu ayat dengan ayat lainnya. Bentuk munasabah yang tercermin pada masing-masing
ayat, kelihatannya memperlihatkan kesatuan tema. QS: Al-Baqarah 27 disini menjadi penjelas
pengertian orang fasik yang telah disebutkan pada ayat sebelumnya. Karena pada ayat
sebelumnya tidak ada penjelasan mengenai ciri-ciri maupun pertanda orang fasiq itu sendiri, dan
di ayat 27 ini dijelaskan bagaimana hakikat orang fasiq itu.

MUHKAM

Ayat ini merupakan ayat muhkam karena sudah jelas bahwa Allah memberikan ciri-ciri
orang fasiq. Selain itu ayat ini telah jelas maksudnya tanpa memerlukan keterangna lainnya.
Selain itu ayat ini juga sangat mudah dipahami, tidak ada kata yang meragukan

َ‫َكيْفَ تَ ْكفُ ُر ْونَ بِاهللِ َو ُكنتُ ْم أَ ْم َواتًا فَأ َ ْحيَا ُك ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُ ْحيِ ْي ُك ْم ثُ َّم إِلَ ْي ِه ت ُْر َج ُع ْون‬

28. Sungguh mengherankan perbuatan kamu itu, wahai orang-orang musyrik! Bagaimana kamu
ingkar kepada Allah Yang Maha Esa dengan mempersekutukan-Nya, padahal bukti keesaan-
Nya ada dalam diri kamu, yaitu kamu yang tadinya mati dan belum berupa apa-apa, lalu Dia
menghidupkan kamu dari tiada, kemudian Dia mematikan kamu setelah tiba ajal yang diterapkan
untukmu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali pada hari kebangkitan. Kemudian hanya

3
Tafsir ringkas Kemenag RI
kepada-Nyalah kamu dikembalikan untuk dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan
atas segala amal perbuatan.4

I’JAZ

Pada ayat ini ditunjukkan bahwa sesungguhnya manusia bukanlah apa-apa tanpa tanpa
ada kehendak dari Yang Maha Kuasa, mulai dari yang pertamanya tidak ada, lalu diciptakan, dan
kemudian dibinasakan lagi dan dimintai pertanggung jawaban pada hari pembalasan. Bahwa
manusia tidak mungkin mengingkari hal itu melalui cara apapun dan bagaimanapun.

MAKKIYAH MADANIYAH

Menurut beberapa Quran yang telah diresmikan oleh Kemenag, bahwa QS: Al-Baqarah
merupakan surat yang tergolong surat madaniyah. Dengan beberapa ciri-ciri yang
mengindikasikan bahwa ayat ini merupakan madaniyah yaitu ayatnya panjang, menjelaskan
keadaan kaum musyrik pada saat di madinah, begitu juga dengan surat al-Baqarah ini sendiri
merupakan surat madaniyah karena banyak sekali mengandung ayat-ayat yang menerangkan
tentang hukum muamalah, perdagangan, pengadilan, dan lain sebagainya.

4
Tafsir ringkas Kemenang RI

Anda mungkin juga menyukai