Histoteknik adalah metoda atau cara/proses untuk membuat sajian histologi dari spesimen
tertentu melalui suatu rangkaian proses hingga menjadi sajian yang siap untuk diamati atau
dianalisa. Sajian histologi yang baik dapat digunakan untuk
1. Bahan pengajaran dan praktikum mahasiswa, guna mempelajari bentuk dan struktur
jaringan tubuh tertentu yang normal.
2. Riset, guna mempelajari perubahan jaringan dan organ tubuh hewan percobaan yang
mendapat perlakuan tertentu atau mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jaringan
atau organ tubuh tertentu.
3. Membantu menegakkan diagnosa penyakit yang diderita oleh seorang pasien
Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut sajian histologi yang dibuat harus dapat memberikan
gambaran tentang bentuk dan besar serta susunan sel; inti sel dan sitoplasma; badan inklusi
(glikogen, tetesan lemak, pigmen dsbnya); susunan serat jaringan ikat; otot dan lain sebagainya
sesuai dengan gambaran jaringan tubuh tersebut dalam kondisi hidup.
Sajian yang baik dapat membantu mahasiswa memahami struktur histologi jaringan tubuh
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya pada waktu hidup.
Sajian yang baik juga akan memberikan hasil yang benar-benar shahih (valid/akurat) yang
sangat dibutuhkan oleh para peneliti untuk menjawab permasalahan yang timbul. Di samping itu
sajian yang baik juga diperlukan oleh klinikus untuk menunjang diagnosa penyakit yang diderita
oleh pasien.
1. Manusia
Jaringan yang berasal dari manusia tentulah yang paling ideal karena struktur histologi
yang harus dipelajari oleh mahasiswa adalah struktur histologi manusia. Jaringan tubuh
ini dapat di ambil dari cadaver (jenazah) dengan syarat jaringan atau organ tersebut di
ambil kurang dari 3 jam setelah kematian, sebab bila lebih lama sudah terjadi
pembusukan atau autolisis. Sayangnya syarat tersebut pada masa kini hampir mustahil
dapat dipenuhi. Cara lain adalah mengambil jaringan atau organ tersebut dari kamar
operasi.
2. Hewan
Jaringan atau organ yang diambil dari hewan merupakan alternatif. Beberapa hewan
yang sering dipakai adalah
Histoteknik ini dapat dilakukan oleh staf pengajar, peneliti atau teknisi laboratorium.
Setiap staf pengajar bagian biomedik harus menguasai teknik pembuatan sajian histologi dengan
baik, karena setiap staf pengajar bagian biomedik dituntut untuk dapat melakukan riset yang
sering kali melibatkan teknik pembuatan sediaan histologi. Setiap peneliti sebaiknya membuat
sajian histologi sendiri, karena dengan melakukannya sendiri setiap peneliti dapat mengetahui
kesulitan-kesulitan yang terjadi sekaligus cara untuk mengatasinya. Disamping peneliti juga
dapat mengamati hal-hal yang terjadi pada jaringan selama proses pembuatan sajian.
MATERI I
A. Persiapan
Sebelum jaringan tubuh diambil beberapa pesiapan perlu dilakukan yang terdiri atas
2. Persiapan sampel
Untuk jaringan yang diambil dari kadaver atau manusia, jaringan segera diambil dan
dimasukkan kedalam caian fiksasi. Untuk sampel yang diambil dari hewan, maka hewan
perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Hewan yang dipilih haruslah sehat, galurnya harus
baik dan jelas, mempunyai status gizi yang baik dan dipelihara sesuai dengan syarat-
syarat pemeliharaan hewan coba. Hewan yang digunakan dipilih sesuai dengan tujuan
penelitian dan pengajaran. Kera merupakan hewan yang mempunyai struktur tubuh
yang mirip dengan manusia. Untuk mempelajari serat purkinje pada jantung dengan
lebih jelas dapat digunakan jantung kambing, untuk mempelajari lobulus hati klasik
degan lebih baik digunakan hati babi, untuk mempelajari arteri Hulsen pada limpa lebih
baik digunakan limpa yang berasal dari babi dan sebagainya.
B. Pelaksanaan
Untuk jaringan yang berasal dari kadaver dan dari jaringan operasi, jaringan yang telah
diambil langsung dimasukkan kedalam wadah yang berisi cairan fiksasi. Sedangkan untuk
jaringan yang berasal dari hewan tahapan pengambilan jaringan adalah sebagai berikut
1. Pembiusan
Untuk membius hewan yang akan diambil jaringan tubuhnya dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu
Sediaan hapus berarti meng”apus”kan (spread) suatu bahan diatas kaca objek.dalam
pemeriksaan hematologi bahan yang diapuskan adalah darah atau sum-sum tulang.
Pemeriksaan sediaan apus merupakan bagian yang penting dari rangkaian pemeriksaan
hematologi oleh karena sejumlah informasi dapat diperoleh dari pengamatan sediaan ini,antara
lain informasi mengenai morfologi dan distibusi eritrosit,leukosit dan trombosit.kadang-
kadang,tanpadi minta oleh dokter klinik,bisa ditemukan adanya parasit malaria.
Reagensia :
Giemsa
Bufer Fosfat
Aquades
Alat :
Obyek glass
Mikroskopis
Dekglas
Pipet pasteur
Jembatan pengecatan
Cara kerja :
Sudut pendorongan bisa dengan sudut 25-45 derajat sesuai kekentalan darah
b. Pengecatan
Sediaan apusan kering difiksasi dengan methanol selama 5 menit (sebaiknya
dalam staining jar) fiksasi lebih lama (10-15 menit) untuk jumlah lekosit
tinggi.
Cat giemsa diencerkan dengan larutan buffer ph 6,8 dengan perbandingan 1:9
ALAT:
BAHAN:
CARA KERJA
Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Mengambil jaringan segar yang digunakan dengan menggunakan benda tajam seperti
jarum preparat, pisau skalpel atau pisau runcing.
2. Merentangkan sayatan jaringan segar pada objek glass kering(tanpa diberi apapun, baik
garam fisiologik atau fiktatif).
3. Memfiksasi menggunakan methyl alkohol 3% selama 1-3menit.
4. Melanjutkan dengan langkah berikut:
Gambar 2.
Preparat rentang
Spesies: Mus musculus (mencit)
Keterangan: