Anda di halaman 1dari 4

ACARA VI

PEMBUATAN ASPIRIN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Mengidentifikasi sifat kimia protei melalui reaksi pengendapan dan reaksi
perubahan warna.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 18 Mei 2018
3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Farmakokimia, Program Studi Farmasi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Analisis kualitatif protein terdiri atas reaksi xanthoprotein, hopkins cole,
reaksi millon, reaksi nitroprusida yang dimana reaksi xanthoprotein dengan cara
menambahkan asam nitrat pekat sampai terjadi endapan putih dan menjadi kuning bila
dipanaskan. Reaksinya adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat molekul protein
berupa tirosin, fenilalanin, dan triptofan serta reaksi hopkins-cole yakni larutan
protein yang mengandung triptofan direaksikan dengan asam glioksilat dan
ditambahkan asam sulfat pekat dan terbentuk cincin ungu di antara kedua lapisan
(Eddy, 2017).
Suatu protein memiliki peran penting bagi tubuh. Aktivitas ini mengandung
struktur dan konformasi protein yang tepat. Perubahan konformasi protein misalnya
karena perubahan suhu, pH yang bereaksi dengan senyawa lain dan ion-ion logam
maka aktivitas biokimianya akan berkurang. Jika ion logam masuk ke dalam tubuh
akan bereaksi menyebabkan koagulasi. Adapun rekasi perubahan warna yang dialami
oleh rantai polipeptida disebabkan karena adanya gugus NH 2, R, dan COOH seperti
pada asam amino, gugus NH2 pada peptida dapat direaksikan dengan 2,4 dinitrofeil
fluoroenzena finil tiosianat dan gugus COOH dapat diesterifikasi dengan cara
direduksi. Cara reaksi warna lain untuk peptida dan protein tidak untuk asam amino
bebas adalah reaksi buret. Reaksi ini terjadi antara peptida atau protein dengan CuSO 4
dan alkali untuk menghasilkan senyawa kompleks berwarna ungu
(Wirahardikusumah, 2008).
Sifat protein yang hidrofilik atau mampu menyerap air disebabkan adanya
rantai yang mempunyai gugus polar seperti karbonil, hidroksi, amino, karboksil dan
sufhidril sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Dengan jumlah dan
tipe-tipe gugus polar yang berbeda maka kemampuan protein untuk menyerap airpun
berbeda-beda. Selain itu, penngumpalan protein dan endapan yang terebntuk dapat
disebabkan karena koagulasi dan denaturasi protein. Denaturasi protein dapat
mnegubah sifat protein menjadi sukar larut dalam air dan dapat pula dikatakan sebagai
suatu proses terpecahnya ikatan hidrogen interaksi hidrofobik ikatan garam dan
terbentuknya ikatan lipatan (Triyono, 2010).
Pada uji protein dengan menggunakan reaksi biuret ditandai dengan perubahan
warna larutan ungu violet dalam larutan basa. Reaksi uji protein dengan menggunakan
pereaksi biuret memberikan hasil yang positif terhadap gelatin tulang ikan bandeng.
Hal ini akibatnya pembentukan senyawa kompleks Cu2+ gugus CO dan NH dari rantai
polipeptida gelatin dalam suasan basa. Pereaksi nonhidrin digunakan untuk
mengetahui adanya asam amino protein. Hasil positif ditujukan dengan hasil akhir
berupa warna kuning. Hal ini disebabkan karena adanya satu guguskaboksi dan asam
amino prolin dan hidroksi prolin bereaksi dengan nonhidrinmengahsilkan warna
kuning (Marzuki dkk, 2011).
Metode yang digunakan untuk RBF (radical basis function) sum-prediksi
protein adalah protein dari struktur tiga dimensi protein untuk asam amino yang
diprediksi sekunder, dan tersier dari struktur utamanya. Prediksi ini penting terhadap
bioinformatika mengguakan struktur protein sekunder yang sebagian penting terhadap
bioinfromatika menggunakan struktur protein sekunder yang sebagian besar
tergantung pada informasi dalam urutan asam amino (Mandle dkk, 2012).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
a. Cawan porselin
b. Corong kaca
c. Erlenmeyer leher 3
d. Gelas arloji
e. Gelas beaker 100 mL
f. Gelas ukur 100 mL
g. Kain lap
h. Kompor listrik
i. Neraca analitik
j. Panci stainless steal
k. Pipe tetes
l. Pipet volume 10 mL
m. Propipet
n. Rak tabung reaksi
o. Sudip
p. Tabung rekasi
q. Termometer
r. Waterbath
2. Bahan- bahan Praktikum
a. Aquades (H2O (l))
b. Asam asetat anhidrat(CH3COOH(S))
c. Asam salisilat (C4H6O3 (aq))
d. Asam sulfat pekat (H2SO4 )aq))
e. Es batu (H2O (s))
f. Kertas saring
g. Larutan feri klorida (FeCl3)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
E. HASIL PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
1. Uji proteindengan pengendapan
a. Untuk penambahan ZnSO4
COOH
COO-
HNO3 NH3 + CH + NO3-
NH3 + CH +
R R
(mengendap)
b. Pengendapan oleh asam

COOH
COO-
H
+
NH3 + CH + NH3+
NH3 + CH +
R R
(mengendap)
2. Reaksi-reaksi warna protein
a. Reaksi Biuret (untuk ikatan peptida)

+ CO2 - CO2 -
NH2 C H + H2O (larut)
NH2 C H + OH-
H R R

2Co(NH2)2 CoNH2 NH CoNH2 (biuret) + NH3

CuSO4 + 2H2O Cu(OH)2 + H2SO4

Cu(OH)2 + NH3 warna ungu

b. Raksi Millon-Nase

Anda mungkin juga menyukai