Konsep Kep Jiwa
Konsep Kep Jiwa
PENDAHULUAN
Keperawatan jiwa dimulai antara tahun 1770 dan 1880 seiring dengan
kejadian penanganan pada seorang penyakit mental. Sebelumnya, pada masa
peradaban dimana roh-roh dipercaya sebagai penyebab gangguan dan
mengusirnya agar sembuh. Para leluhur Yunani, Romawi dan Arab percaya
bahwa gangguan emosional diakibatkan tidak berfungsinya organ pada otak.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada
ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan
dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-
psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa
( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa )
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah,
mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu,
keluarga, kelompok komunitas ).
1
Kesadaran ini merupakan dasar untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri
dan situasinya, sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah
serta memilih cara yang sehat untuk mengatasinya. Perawat memberi stimulus
yang konstruktif sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan masalah yang
merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah.
Dari latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai
berikut :
Dari rumusan masalah diatas adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
2
4. Untuk mengetahui model praktek keperawatan jiwa dalam intervesi
keperawatan
Dari makalah ini adapun manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa sebagai
berikut :
keperawatan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Depression
2. Paranoia
4
3. Delusions
4. Hysteria
5
memungkinkan. Saat ini keperawatan jiwa di Inggris merupakan cabnag
pengetahuanyang diajarkan dalam sekolah keperawatan berijazah dan
pendidikan akademi keperawatan.Kini cabang pengetahuan tersebut
semakin banyak dipelajari pula pada tingkat pascasarjana.
1. Membantu dokter
3. Memberikan hidroterapi
6
mata kuliahseperti pediatric, obstretri dan gerontology. Pengalaman klinik
Keperawatan psikiatrik didapat dalam jangka lebih dari satu tahun,
meskipun evaluasidilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
mencakup konsep dasar kesehatan mental.
2. Menurut WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan
mengandung berbagai karakteristik yg adalah perawatan langsung,
komunikasi dan management, bersifat positif yg menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan
kepribadian yg bersangkutan.
7
3. Menurut UU Kesehatan Jiwa No.03 Tahun 1966
1) Manusia
2) Lingkungan
8
komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan, manusia harus
mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi.
Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan
perubahan diri individu.
3) Kesehatan
4) Keperawatan
9
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam
semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS
Poerwadarminta).
Falsafah keperawatan jiwa adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
10
2. Model Perilaku Dikembangkan oleh H.J Esyenk, J.Wolpe dan B.F Skiner.
Teori ini menyakini bahwa perubahan perilaku akan merubah koognitif dan
avektif.
11
dengan model pendekatan berdasarkan teori sistem , teori perkembangan ,
teori interaksi , pendekatan holistik dan teori keperawatan. Fokus pada :
Peran kesehatan jiwa mempunyai peran yang bervariasi dan spesifik. Aspek dari
peran tersebut meliputi kemadnirian dan kolaborasi.
12
Perawat memberi pendidikan kesehatan jiwa kepada individu, keluarga
dan komunitas agar mampu melakukan perawatan pada diri sendiri,
anggota keluarga dan anggota masyarakat lain. pada akhirnya diharapkan
setiap anggota masyarakat bertanggung jawab terhadap kesehatan jiwa.
3) Pengelola Keperawatan
4) Pelaksana Penelitian
13
2) Bekerja untuk mengatasi masalah klien here & now yaitu dalam membantu
mengatasi segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi penumpukan
masalah.
6) Sebagai perantara sosial yaitu perawat dapat menjadi perantara dan pihak
pasien, keluarga dan masyarakat dalam memfasilitasi pemecahan masalah
paien.
14
9) Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental.
Hal ini penting diketahui oleh perawat dalam sumber-sumber yang ada di
masyarakat perlu diidentifikasi untuk digunakan sebagai faktor pendukung
dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.
BAB III
PENUTUP
15
3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN
16