Anda di halaman 1dari 3

Hukum Ohm dan Kirchoff (E1)

Eka Yuliana
Jurusan Fisika, Fakultas FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: ekayuliana1129@gmail.com

Abstrak- Telah dilakukan percobaan mengenai Hukum (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
Ohm dan Hukum Kirchoff. Percobaan ini bertujuan untuk sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap
mempelajari hubungan antara tegangan (V), arus (i), arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
resistansi (R) secara teori dan eksperimen dalam Hukum mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
Ohm serta membuktikan hokum kirchoff dengan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm. Arus listrik
menmbandingkan tegangan yang diperoleh melalui
eksperimen dan teori. Pada percobaan Hukum Ohm merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
digunakan resistansi sebesar 5 V, 9 V dan 12 V. Pada internasional.[4] Satuan internasional untuk arus listrik
percobaan Hukum Ohm diukur nilai arus yang tertera pada adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
multimeter, gunanya untuk membandingkan nilai arus hasil didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
eksperimen dengan perhitungan sesuai teori Hukum Ohm. dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Sedangkan pada percobaan Hukum Kirchoff digunakan Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar,
variasi tegangan sebesar 4,7 kΩ; 6,8 kΩ; 1 kΩ dan 10 kΩ. dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1
Pada percobaan Hukum Kirchoff diukur nilai tegangan pada meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
masing-masing resistor, bertujuan untuk membandingkan
nilai tegangan hasil eksperimen dengan perhitungan sesuai
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :
teori Hukum Kirchoff. Dari percobaan tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut Galat eror yang dihasilkan dari
percobaan Hukum Ohm dengan tegangan 5 volt, 9 volt, dan “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
12 volt sebesar 98%. Galat eror yang dihasilkan dari penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan
percobaan Hukum Kirchoff rata-rata diatas 10%. Galat beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya
yang diperoleh dari percobaan Hukum Ohm dan Hukum dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Kirchoff sangat besar, hal ini dikarenakan ketelitian
pembacaan alat.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan
menjadi persamaan seperti dibawah ini :
Kata Kunci – Arus, Tegangan, Hambatan, Resistor
V=IxR… (2.1)
I. PENDAHULUAN
ita banyak mendengar istilah-istilah yang sering Dimana :

K dipakai untuk elektronika, beberapa istilah yang


sering kita dengar itu diantara lain adalah arus,
tegangan dan hambatan. Selain itu terdapat dua
hukum dasar yang digunakan dalam elektronika,
dua hukum dasar tersebut adalah Hukum Ohm dan Hukum
V : Voltage (Beda Potensial atau Tegangan Volt (V))
I : Current (Arus Listrik Ampere
R : Resistance (Hambatan atau Resistansi Ohm (Ω))
(A))

Kirchoff . Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik


bersifat kekal artinya muatan listrik yang mengalir ke titik
Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua percabangan dalam suatu rangkaian besarnya sama dengan
titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu.
volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah Dalam hal ini berlaku persamaan:
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
… (2.2)
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat
dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan Persamaan tersebut pertama kali dikemukakan oleh
obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat Robert Gustav Kirchoff seorang fisikawan berkebangsaan
bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih Jerman (1824 – 1887) yang dikenal dengan Hukum I
tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam Kirchoff.
suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju
tegangan rendah.[1] Hukum I Kirchoff berbunyi :

Arus adalah Arus listrik adalah banyaknya muatan “jumlah kuat arus listrik yang masuk titik percabangan
listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap titik percabangan”
satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan
Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
Bagaimanakah penerapan Hukum I Kirchoff pada
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah rangkaian listrik?
dalam satuan mikroAmpere (A) seperti di dalam jaringan
tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere
Power Supply, Resistor 4,7 kΩ, 6,8 kΩ, 1 kΩ dan 10 kΩ,
kabel dan Project board. Langkah-langkah yang dilakukan
pad percobaan Hukum Kirchoff adalah sebagai berikut
disiapkan alat dan bahan yang akan dipergunalan, diukur
dan dicatat nlai resistansi resistor, disusun rangkaian
seperti Gambar 3 dibawah ini, diatur tegangan ssebesar 5
V, diukur tegangan pada masing-masing resistor dan
dicatat nilai tegangan tersebut, tegangan yang diperoleh
dari eksperimen dibandingkan dengan tegangan hasil
perhitungan teori Hukum Kirchoff, langkah-langkah
tersebut diulangi dengan variasi 9 V dan 12 V.

Gambar 1 Penerapan Hukum Kirchoff pada Rangkaian Listrik

Jumlah muatan yang masuk maupun yang


keluar percabangan P tiap satuan waktu sama

Hukum I Kirchoff yang membahas kuat arus yang


mengalir pada rangkaian listrik dapat diterapkan pada
rangkaian listrik tak bercabang (seri) maupun rangkaian
listrik bercabang (paralel).

II. METODE
Terdapat dua percobaan yang dilakukan kali ini, yaitu
percobaan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff. Percobaan
Gambar 3 Rangkaian Percobaan Hukum Kirchoff
yang pertama kali dilakukan adalah Percobaan Hukum
Ohm. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hukum Ohm ini adalah sebagai berikut Multimeter
(OVM), Power Supply, Resistor, kabel dan project board. Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data
Langkah kerja dalam melakukan percobaan Hukum Ohm sebagai berikut:
adalah sebagai berikut pertama disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan, diukur dan dicatat nilai resistansi Tabel 3.1 Analisa data dan hasil perhitungan pada percobaan
resistor, disusun rangkaian seperti Gambar 2 dibawah ini, Hukum Ohm.
tegangan power supply diatur menjadi 5 V, arus pada
rangkaian diukur dan dicatat, dibandingkan Hasil Eksperimen Hasil Perhitungan
hasileksperimen dengan perhitungan teori sesuai dengan V(v) R (Ω) I (A) V (v) R (Ω) I (A)
Hukum Ohm, langkah-langkah tersebut diulangi dengan 5v 650 Ω 7,7× 5v 650 Ω 7,6×
variasi 9 V dan 12 V. 9v 650 Ω 13× 9v 650 Ω 1,3×
12 v 650 Ω 17× 12 v 650 Ω 1,8×

Tabel 2 Analisa data dan hasil perhitungan pada Percoban


Hukum Kirchoff

Resistor V V V Error
(P.Supply) (Percobaan (Teori) %
4,7 kΩ 3,88 v 3,15 v 23,17
6,8 kΩ 1v 1v 39
5V
1 kΩ 0,57 v 0,22 v 159
10 kΩ 1,11 v 1,89 v 41,26
4,7 kΩ 10 v 5,59 v 78,8
6,8 kΩ 0,25 v 2,92 v 13,7
9V
1 kΩ 1,1 v 0,45 v 144
10 kΩ 1,9 v 3,34 v 43
Gambar 2 Rangkaian Percobaan Hukum Ohm 4,7 kΩ 10 v 8,12 v 23
Percobaan berikutnya adalah mengenai Hukum 6,8 kΩ 0,34 v 4,22 v 91
Kirchoff. Dalam percobaan ini alat dan bahan yang 12 v
1 kΩ 2,3 v 6,60 v 65
digunakan adalah sebagai berikut Multimeter(VOM), 10 kΩ 2,6 v 4,84 v 41,9
2
A. Pembahasan dengan resistor R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ, R3 = 1 kΩ dan
Percobaan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff R4 = 10 kΩ, menghasilkan tegangan pada masing-masing
bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan resistor sebesar R1 = 8,12 volt, R2 = 4,22 volt, R3 = 6,60
(V), arus (I), dan resistansi (R) secara teori dan volt dan R4 = 4,48 volt. Dari hasil secara eksperimen dan
eksperimen dalam Hukum Ohm serta untuk membuktikan secara teori dapat dibuat perbandingan dengan
Hukum Kirchoff dengan membandingkan tegangan yang menghitung ralat eror pada kedua hasil. Didapat galat eror
diperoleh melalui eksperimen dan teori. Percobaan yang pada variasi pertama dengan tegangan 5 volt pada masing-
pertama adalah Hukum Ohm. Secara eksperimen, masing resistor sebesar R1 = 23,17%, R2 = 39 %, R3 =
percobaan menggunakan resistor sebesar 650 Ω dengan 159%, dan R4 = 41,26%. Sedangkan untuk variasi 9 volt
tegangan sebesar 5 volt dan menghasilkan arus sebesar didapat galat eror masingmasing resistor sebesar R1 =
7,7×10-5 ampere. Percobaan ini menggunakan variasi 78,8%, R2 = 13,7%, R3 = 144%, dan R4 = 43%. Dan
tegangan sebanyak dua. Variasi ini terletak pada besarnya untuk variasi terakhir dengan tegangan power supply
tegangan pada power supply yang digunakan. Untuk sebsar 12 volt menghasilkan galat eror sebesar R1 = 23%,
tegangan sebesar 9 volt menghasilkan arus secara R2 = 91%, R3 = 65%, dan R4 = 41,9%. Galat eror.
eksperimen sebesar 13×10-5 ampere. Sedangkan untuk
tegangan sebesar 12 volt menghasilkan arus secara IV. KESIMPULAN
eksperimen sebesar 17×10-5 ampere. Secara teori dihitung
menggunakan software proteus. Dengan menggunakan Dari analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan
software ini didapatkan arus sebesar 7,6×10-3 ampere percobaan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff sebagai
dengan tegangan 5 volt dan resistor 650 Ω. Dengan variasi berikut:
yang sama dengan eksperimen, didapat pula arus dengan
tegangan 9 volt dan resistor 650 Ω sebesar 1,3×10-2 1. Galat eror yang dihasilkan dari percobaan Hukum
ampere. Dan untuk variasi yang terakhir dengan tegangan Ohm dengan tegangan 5 volt, 9 volt, dan 12 volt
12 volt dan resistor 650Ω didapat arus sebesar 1,8×10-2 sebesar 98%.
ampere. Dari hasil secara eksperimen dan hasil teori dapat 2. Galat eror yang dihasilkan dari percobaan Hukum
dibuat galat eror. Kirchoff rata-rata diatas 10%.
Galat eror pada arus antara eksperimen dan teori sama 3. Galat yang diperoleh dari percobaan Hukum
untuk semua variasi yaitu sebesar 98 %. Nilai galat ini Ohm dan Hukum Kirchoff sangat besar, hal ini
cukup besar, hal ini dikarenakan pembacaan nilai kurang dikarenakan ketelitian pembacaan alat.
ketelitian. Untuk percobaan kedua yaitu Hukum Kirchoff.
Dalam percobaan ini menggunakan resistor sebanyak
empat buah yang masing-masing resistor memiliki besar DAFTAR PUSTAKA
nilai yang berbeda-beda. Untuk resistor pertama diberi
nama R1 , dan untuk resistor kedua diberi nama R2 dan 1] Resnick, Halliday, “Fisika Dasar edisi 7 jilid 2
seterusnya R3, R4. Besar resistor yang digunakan adalah “, Jakarta:Erlangga
R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ, R3 = 1 kΩ dan R4 = 10 kΩ. (2010).
Percobaan ini menggunakan variasi power supply [2] Sadiku, Alexander, “Fundamentals of Electric
sebanyak tiga buah yaitu 5 volt, 9 volt, dan 12 volt. Untuk Circuits, Fourth Edition”,
variasi 5 volt dengan resistor R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ, New York:McGraw Hill Inc (2009).
R3 = 1 kΩ dan R4 = 10 kΩ, dihasilkan tegangan pada [3] Tippler A. Paul , 1998, “Fisika Untuk Sains
masing-masing resistor sebesar R1 = 3,88 volt, R2 = 1 Dan Teknik “ , Jakarta:
volt, R3 = 0,57 volt dan R4 = 1,11 volt. Sedangkan untuk Penerbit Erlangga.
variasi tegangan pada power supply 9 volt dan resistor
yang digunakan R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ, R3 = 1 kΩ dan
R4 = 10 kΩ, menghasilkan tegangan pada masing-masing
resistor sebesar R1 = 10 volt, R2 = 0,25 volt, R3 = 1,1 volt
dan R4 = 1,9 volt. Untuk variasi terakhir yaitu
menggunakan tegangan power supplu sebesar 12 volt
dengan resistor R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ, R3 = 1 kΩ dan
R4 = 10 kΩ, menghasilkan tegangan pada masing-masing
resistor sebesar R1 = 10 volt, R2 = 0,34 volt, R3 = 2,3 volt
dan R4 = 2,6 volt. Secara teori dapat dihitung dengan
persamaan Hukum Kirchoff. Hasil yang didapat pada
tegangan 5 volt dengan resistor R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ,
R3 = 1 kΩ dan R4 = 10 kΩ, dihasilkan tegangan pada
masing-masing resistor sebesar R1 = 3,15 volt, R2 = 1,64
volt, R3 = 0,22 volt dan R4 = 1,89 volt. Sedangkan untuk
variasi tegangan pada power supply 9 volt dan resistor
yang digunakan R1 = 4,7 kΩ, R2 = 6,8 kΩ, R3 = 1 kΩ dan
R4 = 10 kΩ, menghasilkan tegangan pada masing-masing
resistor sebesar R1 = 5,59 volt, R2 = 2,92 volt, R3 = 0,45
volt dan R4 = 3,34 volt. Untuk variasi terakhir yaitu
menggunakan tegangan power supplu sebesar 12 volt

Anda mungkin juga menyukai