METODE PENDEKATAAN
A. KEBUTUHAN DATA
Data yang dikumpulkanterdiridari data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey lapangan,
sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang berwenang dalam
penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan
Pemerintah Daerah Kota Bandung serta dilengkapi dengan data yang
diperoleh dari pengembang.
B. SURVEY LALULINTAS
Survey yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data
sebagaimana dibahas pada sub bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. IndikatorKinerjaRuasJalan
Indikator kinerja yang dimaksud di sini adalah perbandingan
volume per kapasitas (v/c ratio), kecepatan, dan kepadatan lalu lintas. Tiga
karakteristik ini kemudian dipakai untuk mencari tingkat pelayanan (level of
service). Penjelasan untuk masing-masing karakteristik dijelaskan sebagai
berikut :
a. Kapasitasruasjalan
Kapasitas adalah volume maksimum yang dapat melewati suatu
potongan lajur jalan pada kondisi jalan dan lalu lintas ideal. Kondisi
ideal terjadi bila :
• lebar lajur tidak kurang dari 3,5 meter
• kebebasan lateral tidak kurang dari 1,75 meter
• standar geometrik baik
• hanya kendaraan ringan (light vehicle) yang menggunakan jalan
• tidak ada batasan kecepatan
Dengan :
C = kapasitas (smp/jam)
Co = kapasitasdasar (smp/jam)
Fcw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp = faktor penyesuaian pemisah arah
b. Kecepatanperjalanan.
Kecepatan perjalanan (journey/travel speed) mudah untuk diukur dan
dimengerti. Kecepatan perjalanan adalah kecepatan rata-rata
kendaraan untuk melewati satu ruas jalan :
V = L / TT x 3600
Dengan :
V = kecepatan rata-rata (km/jam)
L = panjang ruas (km)
TT = waktu perjalanan rata-rata kendaraan melewati ruas
(detik)
0,5
V = Vo x 0,5 x (1+(1-Q/C
)
Dengan :
V = kecepatan rata-rata (km/jam)
V0 = kecepatan arus bebas (km/jam)
Q/C = derajat kejenuhan
Gambar 3.1
Hubungan antara Lebar Jalan Efektif dan Kecepatan Arus Bebas
c. Kepadatan ruas.
Kepadatan ruas jalan dapat diukur dengan cara survey input – output,
yaitu dengan cara menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan
keluar pada satu potongan jalan pada suatu periode waktu tertentu.
Namun dalam laporan ini, kepadatan dihitung
Maka :
a. Kapasitas (C )
Kapasitas simpang tak bersinyal dihitung dengan rumus :
Dengan :
C = kapasitas
Co = Nilai kapasitas dasar
b. DerajatKejenuhan (DS)
DS = Qtot / C
c. Tundaanlalulintas (Delay)
Tundaan rata-rata D (detik/smp) adalah tundaan rata-rata untuk
seluruh kendaraan yang masuk simpang, ditentukan dari hubungan
empiris antara tundaan D dan derajat kejenuhan DS.
d. PeluangAntrian (QP %)
Batas – batas peluang antrian QP % ditentukan dari hubungan QP %
dan derajat kejenuhan DS dan ditentukan dengan grafik, seperti di
bawah ini :