Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. RENCANA PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA@PADASUKA DI KOTA


BANDUNG
Secara administratif Rencana pembangunan Perumahan terletak di
Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung yang masuk kedalam
Kelurahan Jatihandap/ Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, dengan luas
tanah seluas 21319m2 dan jumlah kavling yang akan dibangun sebanyak
107 bangunan serta luas lahan efektif seluas adalah 11,825 m2. Adapun
pada lokasi yang akan direncanakan pembangunan memiliki tata guna lahan
berupa kawasan Jasa dan Pemukiman. Berikut ini digambarkan lokasi
pembangunan Perumahan beserta pola tataguna lahan disekitar lokasi yang
potensial akan mempengarui pola lalu lintas yang akan terjadi.

LOKASI RENCANA
PEMBANGUNAN

Gambar4.1
Peta RTRW Kota Bandung danLokasi Rencana Pembangunan Perumahan

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 37


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Gambar 4.1 diatas memperlihatkan lokasi rencana pembangunan
Perumahan yang direncanakan sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
2011 - 2031, peruntukan lahan pada lokasi ini adalah kawasan Jasa dan
Pemukiman. Perumahan itu sendiri untuk memberikan jasa kepada
masyarakat yang diperuntukan untuk mengakomodir kebutuhan
masyarakat sehari-hari untuk melaksanakan berbagai macam aktivitasnya
baik dari dalam maupun luar Kota Bandung.

LOKASI RENCANA
PEMBANGUNAN

Gambar 4.2
Lokasi Rencana Pembangunan Perumahan

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 38


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Gambar 4.3 Viasualisasi Lokasi Rencana Pembangunan

Gambar 4.4
GunaLahan di sekitar Lokasi Rencana Pembangunan Perumahan
Di Jl. Kampung Tanjakan Kota Bandung

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 39


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Gambar 4.5
Site Plan Rencana Pembangunan Perumahan
Di Jl. Kampung Tanjakan Kota Bandung

B. KARAKTERISTIK JARINGAN JALAN


Wilayah lokasi rencana pembangunan perumahan yang akan di
bangun terletak pada ruas jalan Padasuka Kota Bandung dengan fungsi jalan
Kolektor Primer, ruas jalan tersebut menghubungkan kawasan pemukiman
yang memang mendominasi pada wilayah tersebut dan menghubungkan
jalan arteri menuju pusat kegitan/pusat kota serta menghubungkan
kekawasan bandung utara yang terdapat beberapa lokasi wisata yang cukup
banyak dikunjungi baik masyarakat lokal maupun wisatawan, untuk lebih
detail dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 40


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Gambar 4.6 Visulisasi sekitar lokasi pembangunan

Untuk Jarak Dari Lokasi Rencana Pembangunan menuju jalan


utama sepanjang 1,83 Km, sepanjang ruang jalan tersebut terdapat pula

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 41


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
beberapa kawasan yang mempunyai bangkitan dan tarikan perjalanan
sehingga berpengaruh langsung terhadap unjuk kinerja jalan atau
penambahan volume lalu lintas serta terdapat pula titik-titik yang memicu
adanya hambatan lalu lintas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:

: Titik Konflik
: Kawasan yang menimbulkan Bangkitan dan Tarikan

Gambar 4.7 Viasualisasi Kondisi Ruas Jalan dari Lokasi Rencana Pembangunan
Menuju Jalan Arteri/Utama

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 42


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
1. Ruas-ruas Jalan
Ruas jalan di depan lokasi pembangunan merupakan akses utama
yang dipergunakan oleh Masyarakat sekitar untuk menuju jalan utama atau
pusat-pusat kegiatan. Kondisi perkerasan jalan yang ada masih cukup baik
hanya tidak adanya marka jalan sebagai pemisah jalur menjadikan ruas
jalan yang ada kurang cukup baik apabila dilihat dari aspek keselamatan,
dikarenakan kondisi jalan tersebut merupakan perbukitan yang banyak
terdapat tikungan, tanjakan ataupun turunan. Pembangunan Perumahan ini
akan mempengaruhi kinerja ruas jalan disekitar lokasi Pembangunan.
Adapun visualisasi dan penampang melintang ruas utama di depan lokasi
rencana pembangunan yang berpengaruh langsung dapat ditunjukkan pada
gambar berikut :

Gambar 4.8 Viasualisasi Ruas Jalan Kampung Tanjakan di depan Lokasi


Pembangunan

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 43


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Gambar 4.9
Penampang Melintang Ruas Jl.Kampung Tanjakan
di depan Lokasi Pembangunan

2. Kapasitas Ruas Jalan


Ruas jalan disekitar rencana lokasi pembangunan memiliki Tipe
Jalan 2/2 UD, menggunakan beton, lebar efektif jalan sebesar 4,2 meter
tanpa median. Tataguna lahan di sekitar berupa Kawasan Jasa dan
Pemukiman. Data Inventarisasi ruas jalan dapat dilihat pada Tabel 4.1
dibawah ini :

Tabel 4.1
Indikator Kapasitas Jalan disekitar Lokasi Pembangunan
Ukuran Tipe Lebar Lebar Lebar
Hambatan
Nama Ruas Jalan Kota Lajur Lajur Bahu Kreb
Samping
(Juta) Jalan (meter) (meter) (meter)
Jl. Padasuka
2 2/2 UD 2.1 L 0.1 0
(Arah Selatan)
Jl. Padasuka
2 2/2 UD 2.1 L 0.2 0
(Arah Utara)
Sumber : Hasil Analisa

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 44


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Sedangkan dari hasil perhitungan kapasitas jalan perkotaan dengan
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, kapasitas ruas
Jalan disekitar lokasi pembangunan dapat dilihat dari Tabel :

Tabel 4.2
Perhitungan Kapasitas Jalan di Sekitar Rencana Lokasi Pembangunan
Ukuran Tipe Lebar Lebar Lebar
Hambatan Kapasitas
Nama Ruas Jalan Kota Lajur Lajur Bahu Kreb
Samping (smp/jam)
(Juta) Jalan (meter) (meter) (meter)
Jl. Padasuka
2 2/2 UD 2.1 L 0.1 0 747
(Arah Selatan)
Jl. Padasuka
2 2/2 UD 2.1 L 0.2 0 747
(Arah Utara)
Sumber : Hasil Analisa

Dari Tabel diatas dapat diketahui kapasitas jalan untuk ruas jalan
disekitar lokasi pembangunan adalah Jl. Padasuka Arah Utara maupun Arah
Selatan sebesar 747 smp/jam sehingga total kapasitas jalan sebesar 1494
smp/jam.

3. Volume Lalu Lintas


a. RuasJalan
Aksesibillitas ruas merupakan suatu gambaran tingkat kemudahan
perjalanan dari suatu tempat asal kelokasi tujuan yang melewati ruas jalan.
Kemudahan perjalanan menunjukan kinerja lalu lintas pada ruas jalan
tersebut, terlebih dahulu dapat dilihat dari karakterisktik volume lalu lintas
pada daerah sekitar lokasi pembangunan tersebut dengan direncanakan
ruas jalan Padasuka yang langsung menjadi akses masuk dan Keluar
kendaraan dari dan menuju lokasi rencana pembangunan Perumahan
tersebut, maka dari itu dapat dilihat Grafik hasil survey pencacahan arus
lalu lintas terklasifikasi untuk ruas jalan yang akan mengalami dampak
terhadap adanya pembangunan tersebut, yaitu seperti di bawah ini :

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 45


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
JAM SIBUK

Gambar 4.10
Grafik Fluktuasi Jl. Kampung Tanjakan (arah selatan/masuk CBD)

Dilihat pada grafik fluktuasi dari hasil survey yang dilakukan


terlihat bahwa volume kendaraan tertinggi pada ruas jalan yang akan
menjadi akses utama keluar masuk kendaraan menuju kawasan yang akan
di bangun yaitu Jl. Kampung Tanjakan (arah selatan) sebesar 254,4 smp/jam
pada jam sibuk 07.00 – 08.00, meningkatnya volume lalu lintas pada jam
tersebut diakibatkan karena mayoritas masyarakat disekitar kawasan
tersebut akan memulai aktivitasnya seperti menuju tempat bekerja, sekolah
dll yang pada umumnya terjadi pada pagi hari.

Sedangkan untuk ruas Jl. Kampung Tanjakan (arah Utara) ,Grafik


pencacahan arus lalu lintas dapat dilihat dibawah ini :

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 46


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
JAM SIBUK

Gambar 4.11
Grafik Fluktuasi Jl. Kampung Tanjakan (arah utara/keluar CBD)

Dilihat pada grafik fluktuasi dari hasil survei yang dilakukan


terlihat volume kendaraan tertinggi pada ruas tersebut sebesar 262,6
smp/jam pada jam sibuk 16.00 – 17.00, hal itu disebabkan karena waktu
tersebut berakhirnya aktivitas rutinitas masyarakat pada umumnya serta
adanya aktivitas lokal masyrakat disekitar kawasan tersebut.

Untuk dapat melihat prosentase jumlah kendaraan yang melintas di


ruas jalan Kampung Tanjakan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3
Jumlah Prosentase Kendaraan pada ruas Jalan Kampung Tanjakan
di Sekitar Lokasi Pembangunan
JENIS KENDARAAN JUMLAH PROSENTASE
MOBIL PRIBADI 996 8,23%
SEPEDA MOTOR 10809 89,35%
MPU 0 0,00%
MINI BUS 30 0,25%
BUS SEDANG 0 0,00%
BUS BESAR 0 0,00%
PICK UP 198 1,64%
TRUK SEDANG 39 0,32%

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 47


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
TRUK BESAR 6 0,05%
TRAILER 0 0,00%
KEND TIDAK BERMOTOR 20 0,17%
JUMLAH 12098 100,00%

Pada tabel diatas dapat terlihat komposisi kendaraan pada ruas


jalan didepan Lokasi pembangunan yaitu jalan Kampung Tanjakan dominasi
oleh sepeda motor dengan prosentase 89,35%.

Gambar 4.12
Grafik Komposisi Kendaraan di Ruas Jalan didepan Lokasi Pembangunan
(Jalan Kampung Tanjakan)

Berdasarkan Tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa volume


lalu lintas pada Jalan tersebut didominasi oleh sepeda motor,dimana sepeda
motor masih digunakan sebagai moda transportasi utama masyarakat
dalam melakukan aktivitas perpindahan.

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 48


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
b. Persimpangan
Untuk menuju lokasi rencana pembangunan dari jalan arteri atau
jalan utama terdapat persimpangan yang menghubungkan antara Jl. PHH.
Mustopa dengan Jl. Padasuka, adapun persimpangan tersebut belum diatur
dengan lampu lalu lintas (traffic light) dan hanya diatur oleh petugas
kepolisian secara situasional khususnya pada jam-jam sibuk baik pagi
maupun sore hari. Setelah dilakukan pengamatan dilapangan dapat dilihat
volume kendaraan yang melalui persimpangan tersebut yang kemudian
dapat diukur kinerja persimpangan tersebut, untuk lebh jelasnya volume
kendaraan yang melalui simpang tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:

Gambar 4.13
Diagram Katograf Simpang Empat Padasuka

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 49


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa volume pergerakan
kendaraan tertinggi terletak pada jalan PHH. Mustopa (Arah Barat) dengan
total 1.179 smp/jam arah Pusat Kota. Sedangkan untuk volume terkecil
terletak pada jalan Padasuka dengan total kendaraan 276 smp/jam yang
akan masuk jalan utama.

Pergerakan membelok tertinggi adalah dari jalan Padasuka yang


masuk ke jalan utama menuju pusat kota dengan jumlah rata-rata
kendaraan sebesar 136 smp/jam, sedangkan pergerakan terkecil adalah
dari jalan Padasuka (Utara) menuju jalan PHH. Mustopa (Timur) dengan
jumlah rata-rata kendaraan sebesar 39 smp/jam.

Tabel 4.4
Lebar Pendekat dan Tipe Simpang Empat Padasuka
LebarPendekat (m) LebarPen JumlahLajur
JumlahLen dekat TipeSimp
ganSimpan Jalan Minor JalanUtama Rata-rata Jalan JalanUt ang
g Minor ama
WA WC WAC WB WD WBD W1

4 5.5 5.5 5.5 6 4.5 5.25 5.375 2 2 424M


Sumber : Hasil Analisa

Tabel 4.5
Kapasitas Simpang Empat Padasuka
Kapasitas
FaktorPenyesuaian (F) Kapasitas
Dasar

pilihan LebarPen Median Rasio


Ukuran Hambatan Belok Belok
Co dekat JalanUta Minor C
Kota Samping Kiri Kanan
Rata-rata ma / Total

smp/jam FW FM Fcs FRSU FLT FRT FMI smp/jam


1 3400 1.01 1.05 1.00 0.94 0.96 1.00 1.53 4973.45
Sumber : Hasil Analisa

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 50


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Perhitungan derajat kejenuhan (DS) berdasarkan arus lalu lintas
(Q) berbanding dengan kapasitas (C)pada persimpangan tersebut, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6
Derat Kejenuhan Simpang Empat Padasuka
Arus lalu Kapasitas Derajat
lintas (Q) kejenuhan
smp/jam (C) (DS)
3454,10 4.973,45 0,69
Sumber : Hasil Analisa

Tundaan meningkat secara berarti dengan arus total, sesuai dengan


arus jalan utama dan jalan minor dan dengan derajat kejenuhan. Hasil
pengamatan menunjukkan tidak ada perilaku 'pengambilan-celah' pada arus
yang tinggi. Ini berarti model barat yaitu lalu-lintas jalan utama berperilaku
berhenti / memberi jalan, tidak dapat diterapkan (di Indonesia). Arus keluar
stabil maksimum pada kondisi tertentu yang ditentukan sebelumnya, sangat
sukar ditentukan, karena variasi perilaku dan arus keluar sangat beragam.
Karena itu kapasitas ditentukan sebagai arus total simpang dimana tundaan
lalu lintas rata-rata melebihi 15 detik/smp, yang dipilih pada tingkat dengan
probabilitas berarti untuk titik belok berdasarkan hasil pengukuran
lapangan; (nilai 15 detik/smp ditentukan sebelummya). Nilai tundaan yang
didapat dengan cara ini dapat digunakan bersama dengan nilai tundaan dan
waktu tempuh dengan cara dari fasilitas lalu-lintas lain dalam manual ini,
untuk mendapatkan waktu tempuh sepanjang rute jaringan jika tundaan
geometrik di koreksi dengan kecepatan ruas sesungguhnya.

Tabel 4.7
Tundaan Simpang Empat Padasuka
Tundaan Tundaan
Arus lalu Derajat Tundaan lalu lalu lalu Tundaan Tundaan
lintas lintas
lintas (Q) kejenuhan lintas simpang jl.utama jl.minor geometrik simpang(D)
smp/jam (DS) (DT) (DTMA) (DMI) simpang(DG)
3454,10 0,69 7,32 5,45 20,03 3,82 11,15
Sumber : Hasil Analisa

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 51


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung
Peluang antrian ditentukan dari kurva peluang antrian/derajat
kejenuhan secara empiris, untuk kurva peluang antrian/derajat kejenuhan
dapat dilihat pada bab sebelumnya.

Tabel 4.8
Unjuk Kerja Simpang Empat Padasuka
Tundaan Tundaan Tundaan
Arus lalu Derajat lalu lalu lalu Tundaan Tundaan Peluang
lintas lintas lintas
lintas (Q) kejenuhan simpang jl.utama jl.minor geometrik simpang(D) Antrian Sasaran
smp/jam (DS) (DT) (DTMA) (DMI) simpang(DG) (QP %)
3454,10 0,69 7,32 5,45 20,03 3,82 11,15 40,15 DS < 0,8
Sumber : Hasil Analisa

Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Perumahan Graha@Padasuka 52


Jl. Kampung Tanjakan RT.03/RW.12 Kota Bandung

Anda mungkin juga menyukai