Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Disusun Oleh :

1. Sirwi Laudya (1833005)


2. Verna Reka Valinda (18330)
3. Mita Suryaningsih (18330)

Dosen Pembimbing :

Ns. Aniska Indah Fari, M.Kep

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS

TAHUN AJARAN 2019/2020


ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH

A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
 Nama
 Usia
 Jenis kelamin
 Agama
 Alamat
 Pekerjaan
 Suku
 Status pernikahan
 Diagnosa

2. Riwayat penyakit sekarang


Masuknya bakteri kekandung kemih sehingga menyebabkan infeksi.

3. Riwayat penyakit dahulu


Pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit seperti infeksi saluran kemih
sebelumnya,obstruksi pada saluran kemih.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit ISK bukanlah penyakit keturunan.

5. Pola kesehatan
 Pola eliminasi : abdomen kembung , perubahan warna urin,
konstpasi,penurunan frekuensi urin,oliguriabahkan bisa menjadi anuria .
 Pola istirahat/tidur : insomnia ,gelisah, dan nyeri.
 Pola aktivitas : kelemahan ekstrim,malaise, gerak sendi terbatas, gangguan
karena rasa nyeri yang kadang datang.
 Pola reproduksi dan seksual : penurunan libido, amenorea, infertilitis, atropi
testikuler.

6. Pemeriksaan fisik.
 Keluhan utama : nyeri pada pinggang dan Disuria
 Tingkat kesadaran : composmentis
 Tanda-tanda vital : tekanan darah meningkat, pernafasan kusmaul,suhu
meningkat, nadi melemah , aritmia.
 Kepala :
A) Rambut : kasar, mudah rontok dan tipis
B) Mata : mata merah, konjungtiva anemis, penglihatan kabur, edema
periorbital
C) Hidung : pernafasan cuping hidung
D) Mulut : peradangan gusi, mual,muntah,ulserasi
 Leher : pembesaran vena jugularis
 Dada : penggunaan otot bantu nafas, pernafasan dangkal, kusmaul serat
krekels.
 Abdomen : nyeri pada area pinggang, asites
 Genital : atropi testikuler , amenore .
 Ektremitas :capirally refilltime >3detik,kuku rapuh dan kusam serta tipi,lemah
pada tungkai, rasapanas pada telapak kaki, kekuatan otot.
 Kulit : kulit kering dan bersisik,gatal,edema.,ekimosis

7. Pemeriksaan penunjang dan radiologi


Menurut Wong (2008), jenis-jenis pemeriksaan diagnostic pada infeksi saluran kemih
(ISK) yaitu :
1.Biopsi gijal : Pengambilan jaringan ginjal dengan teknik terbuka atau perkutan
untuk pemeriksaan dengan menggunakan pemeriksaan mikroskop cahaya, electron,
atau imunofluresen.
2.Pemeriksaan USG ginjal atau kandung kemih : Transmisi gelombang ultrasonic
melalui parenkim ginjal, di sepanjang saluran ureter dan di daerah kandung kemih.
3.Pemeriksaan USG (skrotum) : Transmisi gelombang ultrasonic melewati isi
skrotum dan testis.
4.Computed tomography (CT) : Pemeriksaan dengan sinar-X pancaran sempit dan
analisis computer akan menghasilkan rekonstruksi area yang tepat.
5.Pemerikaan kultur dan sensitivitas urine : Pengumpulan specimen steril
6.Pemeriksaan urinalisasi dapat di temukan protenuria, leukosituria, (Leukosit
>5/LPB), Hematuria (eritrosit >5/LPB).

1. Urinalisis
 Leukosuria atau puria : Salah satu bentuk adanya ISK,Leukosuria
positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LBP)
sediment air kemih.
 Hematuria : Hematuria positif bila 5-10 eritrosit/LBP sediment air
kemih,Hematuria di sebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik
beberapa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
2. Bakteriologis
 Mikroskopis
 Biakan bakteri.
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
4. Hitung Koloni : Hitung Koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari
urin tamping aliran tengah atau dari spesimen dalam kateter di anggap sebagai
kriteria utama adanya infeksi.
5. Metode Tes
 Tes dipstick multistrip untuk WBC (Tes esterase leukosit) dan Nitrit
(Tes Griess untuk pengurangan nitrat).Tes esterase leukosit positif :
Maka pasien mengalami piuria.Tes pengurangan nitrat,Griess positif
jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urine normal menjadi
nitrit.
 Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) : Uretritia akut akibat organisme
menular secara seksual (Misal : klamidia,Trakomatis,Neisseria
gonnorhoeae,Herpes simplek).
 Tes-tes tambahan : Urogram Intravena (UIV) ,Pielografi
(IVP),Msistografi dan Ultrasonografi juga dapat di lakukan untuk
menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus
urinarius,adanya batu,massa renal atau abses,hodronerosis atau
hiperplasie prostat.Urogram IV atau evaluasi ultrasonic,sistoskopi dan
prosedur urodinamik dapat di lakukan untuk mengidentifikasi
penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.
DAFTAR PUSTAKA

Donna L. Wong. ...... et all. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pedriatik. Cetakan
pertama. Jakarta : EGC
Haryono, Rudi. (2012). Keperawatan Medical Bedah: Sistem Perkemihan.
Rapha Publishing: Yogyakarta.
Rasjidi, I. H. (2013). Panduan penatalaksanaan infeksi pada traktus genitalis
dan urinarius.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai