Dosen Pengampu:
Hebby Rahmatul Utamy, M. Sy
Disusun Oleh:
Ana kurnia NIM: 1830405002
Banyak orang berusaha menyamakan antara zakat dan pajak, sehingga kosekuensinya ketika
seseorang sudah membayar pajak sehingga gugur lah pembayaran zakatnya. Sementara sebagian
lagi menolak bahwa zakat sama dengan pajak atau sebagai alternatif dari kewajiban zakat. Zakat
dan Pajak adalah dua punggutan wajib yang memiliki karakteristik berbeda.
Pembayaran pajak merupakan kewajiban seorang warga negara. Sementara pembayaran zakat
merupakan kewajiban seorang muslim sebagai pembersih harta seorang muslim karena di dalam
harta yang di miliki terdapat hak hak orang lain. Menurut Dr. Yusuf Al Qardawi beberapa titik
persamaan antara zakat dan pajak:
1. Adanya unsur paksaan untuk mengeluarkan
2. Keduanya di setorkan kepada lembaga pemerintah( dalam zakat di kenal amil zakat)
3. Pemerintah tidak memberikan imbalan tertentu kepada si pemberi
4. Mempunyai tujuan kemasyarakatan, ekonomi, dan politik di samping tujuan keuangan.
adapun segi perbedaannya:
1. Dari segi nama dan etiket nya yang memberikan motivasi yang berbeda
2. Mengenai hakikat dan tujuannya zakat juga di kaitkan dengan masalah ibadah dalam
rangka pendekatan diri kepada allah.
3. Mengenai batas nisab dan ketentuannya, nisab zakat sudah di tentukan oleh pembuat
syariat, sedangkan zakat pajak bisa berubah sesuai pepemerintah.
4. Mengenai pengeluarannya, sasaran zakat telah jelas sedangkan pajak pengeluaran umum
negara.
5. Mengenai kelestarian dan kelangsungannya
6. Hubungannya dengan penguasa hubungan wajib pajak sangat erat dan tergantung kepada
penguasa.
Hubungan antara zakat dan pajak berbagai pendapat telah berkembang di masyarakat yakni
mengenai persamaan dan perbedaan antara zakat dan pajak jika di lihat dari secara lahiriah antara
zakat dan pajak dalam status hukum maupun pemanfaatannya mempunyai beberapa persamaan
maupun perbedaan baikantara dari segi pengertian, tujuan dan lainnya.
Dalam undang undang pajak yaitu No. 17 Tahun 2000 di kemukakan dalam pasal 9 ayat( 1 )
bahwa untuk harta yang di hibahkan bantuan atau sumbangan dan warisan sebagaimana di maksud
dalam pasal 4 ayat( 3 ) huruf a dan b kecuali zakat atas penghasilan pajak nyata nyata di bayarkan
oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama islam kepada badan amil zakat atau lembaga yang
di sahkan dan di bentuk oleh.Pemerintah. Diktum tersebut secara jelas mengatakan bahwa zakat di
bayarkan kepada BAZ dan LAZ yang sah menjadi pengurang penghasilan kena pajak.
Pada masa dinasti ayyubiya di Mesir perkembangan wakaf cukup menggembirakan dimana
hampir semua tanah tanah pertaniann menjadi harta wakaf semua di kelola oleh negara dan
menjadi milik negara. Selanjutnya dinasti mamlut, pada masa dinasti mamlut ini perkembangan
wakaf sangat pesat, bukan saja berkuantitas melainkan harta benda wakaf juga beragam bukan
hanya tanah melainkan banyak yang lain.
Wakaf di era sekarang, seiring perkembangan zaman banyak lembaga filantropi bergerak yang
mengedukasi masyarakat akan sunahnya wakaf dan pentingnya wakaf. Berikut lembaga filantropi
yang bergerak di indonesia:
1. Badan wakaf al quran
2. Dompet dhuafa
3. Rumah zakat
4. Aksi cepat tanggap
5. PKPU yang bergerak dalam mengumpulkan donasi untuk kegiatan sosial
Sejak islam datang ke Indonesia pengaturan perwakafan tunduk pada hukum islam. Tatacara
perwakafan tanah cukup di lakukan bedasarkan ketentuan ketentuan fikih yang terdapat dalam
kitab kitab kuning. Namun dengan terbentuknya pemerintahan.di atas Belanda maka setiap
perbuatan wakaf tanah harus di ketahui oleh negara pemerintah. Wakaf.di Indonesia sebagai
lembaga islam yang erat kaitannya dengan masalah adat sosial Indonesia telah di kenal sejak
sebelum kemerdekaan yaitu sejak islam masuk ke Indonesia.
Wakaf di zaman kesultanan, banyak bukti bukti ditemukan bahwa pada masa kesultanan telah di
lakukan ibadah wakaf hal ini dapat di lihat pada peninggalan sejarah baik berupa tanah bangunan
mesjid dan lainnya. Bukti itu antara lain:
1. Mesjid al falah di Jambi
2. Mesjid kauman di Cirebon
3. Mesjid di Demak
4. Mesjid menara di Kudus
5. Mesjid jamik di Pangkalan
6. Mesjid agung diSemarang
7. Mesjid ampel di Surabaya
8. Mesjid agung kauman di Yogjakarta
9. Mesjid agung kauman di Solo
Pertanyaan
1. Bagaimana hukum orang atau badan hukum yang tidak mendistribusikan zakat dan akibat
hukum nya secara syariah dan hukum positif
2. Apabila amil memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/ atau mengalihkan
zakat bagaimana akibat hukumnya secara syariah dan hukum positif
Jawab
1. Undang undang pengelolaan zakat merujuk syariat islam sebagai ukuran keabsahan
pembayaran zakat. Karena itu zakat yang anda bayar di anggap sah sepanjang di lakukan
menurut syariat islam. Ada tiga ketentuan pidana yang bisa di kenakan kepada pelaku
penyimpangan dalam undang undang pengelolaan zakat yaitu siapapun dengan sengaja
dan melawan hukum tidak mendistribusikan zakat sesuai syariat islam maka akan di
kenakan sanksi berupa pidana penjara maksimal lima tahun denda paling banyak 500 juta.
2. Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum menjaminkan, menghibahkan,
mengambil zakat dengan maksud di miliki atau perbuatan lain yang di atur dalam undang
undang pasal 37 undang undang pengelolaan zakat tersebut sanksinya sama dengan
ketentuan pidana yang pertama tadi.