Anda di halaman 1dari 5

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA HUTAN

MELALUI LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)


SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT
(Studi pada LMDH Salam Jati Luhur KPH Nganjuk)

Ida Choiria, Imam Hanafi, Mochamad Rozikin


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: idachoir@gmail.com

Abstract: Forest Village Community Empowerment through Forest Village Community


Organization (LMDH) As Revenue Increases Efforts Society (Studies in Salam Jati Luhur
LMDH Kabupaten Nganjuk). Forest Village Community Empowerment through Forest Village
Community Institute (LMDH) Sebgi to Increase Community Income (Studies in LMDH Salam Jati
Luhur KPH Nganjuk). The potential that can be developed by the Kabupaten Nganjuk one of them
is through the forestry sector. If the forestry sector can grow well in the region's economy Nganjuk
especially in forest villages would also have been increased. This study aimed to describe and
analyze the empowerment masyarakat forest villages through LMDH an effort to increase people's
income. This study focuses on the steps, results and inhibiting factors in the empowerment of forest
villagers. The results showed that the implementation of the forest village community empowerment
can be said is not maximized because there are still some issues that have not been resolved
properly, namely the inclusion of moneylenders and owners of capital that could hamper economic
growth in the country, especially in LMDH Salam Jati Luhur.

Keywords:forest, village, society, organization, Kabupaten Nganjuk

Abstrak: Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan Melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH) Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Pada LMDH Salam
Jati Luhur KPH Nganjuk). Potensi yang dapat dikembangkan oleh Kabupaten Nganjuk salah
satunya adalah melalui sektor kehutanan. Jika sektor kehutanan bisa berkembang dengan baik maka
perekonomian di daerah Kabupaten Nganjuk khususnya di desa hutan juga pasti mengalami
peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis mengenai
pemberdayaan msyarakat desa desa hutan melalui LMDH sebagai upaya meningkatkan pendapatan
masyarakat. Penelitian ini berfokus pada langkah, hasil dan faktor penghambat dalam pemberdayaan
masyarakat desa hutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat desa hutan dapat dikatakan belum maksimal karena masih ada beberapa persoalan yang
belum diselesaikan dengan baik yaitu mengenai masuknya rentenir dan pemilik modal yang bisa
menghambat pertumbuhan ekonomi pada desa Salamrojo khususnya pada LMDH Salam Jati Luhur.

Kata kunci: hutan, desa, organisasi, Kabupaten Nganjuk

Pendahuluan dunia seperti yang diungkapkan oleh Peryansyah


Saat ini diperkirkan lebih dari tiga perempat (2013, h. 99).
penduduk Indonesia yang menggantungkan Sektor kehutanan di Nganjuk merupakan
hidupnya pada hasil hutan. Hal ini disebabkan salah satu sektor yng diutamakan di Kabupaten
karena mereka bermukim atau bertempat tinggal Nganjuk. Sektor kehutanan ini dikelola oleh KPH
di daerah kawasan hutan. Dari tahun ke tahun Nganjuk yang menerapkan kesejahteraan pada
kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia masyarakat sekitar hutan. Selain mensejahterakan
semakin parah. Kerusakan hutan di Indonesia masyarakat sekitar kawasan hutan, pihak KPH
mencapai 610.375,92 Ha dan tercatat sebagai Nganjuk juga mempunyai peranan penting dalam
peringkat ketiga kerusakan hutan terparah di kelestarian hutan yang ada di Kabupaten Nganjuk.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal. 2112-2117 | 2112
Program-program yang dilakukan oleh pembangunan masyarakat. Menurut Soemarno
pihak KPH Nganjuk tentunya bertujuan untuk (2006,h.482) agar usah menjadi terfokus maka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak
bertujuan untuk meningkatkan kelestarian yang terfokus pada potensi dan kondisi wilayah
kawasan hutan. Program-progrm tersebut pada daerah.
intinya adalah untuk menjalin kerjasama antara Dalam penelitian ini tujuannya adalah untuk
pihak Perhutani dengan msyarakat. Hutan yang menganalisis dan mendiskripsikan pemberdayaan
dipegang oleh pihak KPH Nganjuk sebagian besar masyarakat desa hutan melalui LMDH serta
ditanami pohon Jati dimana pohon Jati tersebut langkah apa saja yang harus dilakukan agar
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. pemberdayaan tersebut dapat berjalan dengan
Untuk menanggulangi agar kerusakan hutn baik. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
yang terjadi di Kabupaten Nganjuk tidak terlalu masukan untuk Pihak Perhutani dan pihak LMDH
parah, pihak KPH Nganjuk menerapkan agar pemberdayaan bisa lebih ditingkatkan lagi
kebijakan yang melibatkan masyarakat langsung. agar mencapai hasil yang maksimal.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mempunyai
peranan dan tanggung jawab langsung dalam Tinjauan Pustaka
pengelolaan hutan guna melestarikan kelestarian 1. Dinamika Pembangunan dalam
hutan. Kebijakan pengelolaan hutan yang Administrasi Publik
melibatkan msyarakat langsung ini disebut A. Pengertian Adminnistrasi Publik
dengan sebutan Pengelolaan Hutan Bersama Merujuk pada pendapat Keban (2009,p.76)
Masyarakat (PHBM). yang mengemukakan pentingnya studi dan peran
Menurut Awang (2008, h. 13) LMDH adalah administrasi dalam kehidupan masyarakat
suatu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat disebabkan oleh:
sekitar hutan yang dalam kinerjanya mendapat a. Dalam kehidupan masyarakat yang
pengawasan dari pihak Perhutani Nganjuk. modern, kerjasama yang terorganisasi
Dengan begitu maka pihak LMDH dan pihak sangat penting dalam pola kehidupan di
Perhutani sama-sama memperoleh keuntungan, berbagai bidang
sehingga kemakmuran masyarakat sekitar b. Pola kehidupan yang terorganisasi
kawasan hutan bisa ditingkatkan. berkaitan dengan pola kehidupan modern,
Desa Salamrojo merupakan salah satu desa bekerja secara rasional dan cara berfikir.
yang terletak di Kecamatan Berbek Kabupaten c. Bekerja secara rasional dan berfikir
Nganjuk. Pemberdayaan sangat diperlukan oleh menurut penguasaan ilmu teknologi dan
masyarakat desa Salamrojo ini dikarenakan teknologi modern.
daerahnya cukup terpencil dan sebagian besar d. Cara berfikir modern dan bekerja
penduduk desa Salamrojo menggantungkan secara rasional dengan teknologi yang sudah
hidupnya pada hasil hutan. Hasil perkebunan yang modern
dimiliki masyarakat Desa Salamrojo hanya bisa B. Pengertian Pembangunan
dipanen tiap tahun sehingga masyarakat tidak Dalam Suryono (2004,h.21) menyimpulkan
mempunya penghasilan setiap hari maupun setiap makna pembangunan adalah sebagai berikut:
bulannya.Selain itu masalah lain yang dialami a. Pembangunan sebagai proses perubahan
oleh desa Salamrojo adalah adanya rentenir dan sosial menuju kesejahteraan untuk menjadi
pemilik mpdal yang semakin memberatkan masyarakat yang lebih baik
perekonomian masyarakat Desa Salamrojo. b. Pembangunan sebagai upaya masyarakat
LMDH Salam Jati Luhur berdiri pada tahun yang melembaga dan terencana
2003. Sebelum LMDH ini berdiri pendapatan c. Pembangunan sebagai proses sosial yang
masyarakat desa Salamrojo sangat sedikit. bebas nilai
Bahkan untuk makan sehari-hari mereka d. Pembangunan mempunyai sifat dan konsep
kesulitan. Usaha untuk meningkatkan e. Pembanguna sebagai konsep yang sarat
kesejahteraan masyarakat secara lestari akan nilai karena menyangkut proses
ditempatkan secara utuh dalam konteks

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal. 2112-2117 | 2114
pencapaian nilai yang dianut oleh suatu Dalam pendapat Sulistyani (2007, h.83)
bangsa mengemukakan bahwa tahap-tahap
f. Pembangunan sebagai situation specific, pemberdayaan yang harus dilalui adalah:
culture specific dan time specific a. Tahap pembentukan dan penyadaran
C. Pembangunan Kehutanan perilaku
Dalam Arief (2000,h.16) menyimpulkan b. Tahap memberikan ketrampilan dasar dan
bahwa perlu dilakukan kebijakan pengelolan transformasi kemampuan berupa wawasan
hutan dengan: c. Tahap ketrampilan, kecakapan, dan
a. Pemanfaatan lingkungan kawasan hutan intelektual sehingga tercipta kemampuan
tetap inovatif dan inisiatif
b. Peningkatan produktivitas dan mutu C. Teknik Pemberdayaan masyarakat
kawasan negara hutan agar penghasilan Dubois dan Miley dalam Suharto (2006,
rakyat serta negara menjadi meningkat h.68) memberikan cara yang efektif dalam
c. Peningkatan produktifitas dan efiensi proses pemberdayaan yaitu:
pengeolaan hasil hutan a. Menghargai pilihan klien dan hak klien
d. Peningkatan peran serta dalam masyarakat dalam menentukan nasibnya sendiri serta
e. Penanggulangan mengenai kemiskinan membangun relasi yang mereflesikan
masyarakat di kawasan sekitar hutan respon empati
f. Pelestarian hutan sebagai ekosistem dan b. Membangun komunikasi untuk
perlindungan lingkungan menghormati klien, berfokus pada klien,
g. Peningkatan pengawasan pembangunan menghargai dan menajaga rahasia klien
kehutanan c. Terlibat dalam memecahkan masalah yang
D. Paradigma Pembangunan bertujuan untuk memperkuat posisi klien
Menurut pendapat Yansen (2013, h.118) serta menghargai hak-hak klien
paradigma pembangunan terdiri dari d. Mereflesikan nilai profesi, sikap serta
a. Paradigma pembangunan untuk ketaatan terhadap kode etik profesi
pertumbuhan ekonomi D. Pihak-pihak yang Terlibat dalam
b. Paradigma pemerataan Pemberdayaan Masyarakat
c. Paradigma pembangunan masyarakat Merujuk pada pendapat Yansen
E. Pembangunan Desa (2013,h.175) yang terlibat dalam proses
Menurut Talcot dalam Yansen (2003,h.202) pemberdayaan adalah sebagai berikut:
menggambarkan ciri-ciri masyarakat desa sebagai a. Peranan pemerintah atau birokrasi
tradisional yaitu: pemerintah
a. Orientasi Kolektif b. Organisasi-organisasi masyarakat di luar
b. Afektivitas lingkungan masyarakat itu sendiri
c. Kekabaran c. Lembaga masyarakat
d. Partikularisme d. Koperasi
e. Askripsi e. Pendamping
3. Lembaga Masyarakat Desa Hutan
2. Pemberdayaan Masyarakat Hutan (LMDH)
A. Pengertian Pemberdayaan Lembaga masyarakat merupakan suatu
Dengan menunjuk pada pendapat Sutaryono lembaga yang beranggotakan masyarakat sekitar
(2008, p.27) mengemukakan bahwa kawasan hutan yang bertujuan untuk
pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan perekonomian serta untuk
meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat melestarikan kelestarian hutan.
yang bermula dari tidak mampu dan selanjutnya
menjadi mampu serta untuk melepaskan diri dari 4. Sektor Kehutanan
perangkap kemiskinan. A. Pengertian Hutan
B. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat Merujuk pendapat Arief (2011, h.11)
menyimpulkan bahwa hutan merupakan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal. 2112-2117 | 2115
sekumpulan pohon yang tumbuh rapat yang Pembahasan
mempunyai peranan penting dalam kehidupan 1. Pemberdayaan Masyarakat Melalui
makhluk hidup di bumi. Selain itu UU Nomor 41 LMDH Salam Jati Luhur
Tahun 1999 menjelaskan tentang unsur-unsur a. Proses pemberdayaan masyarakat di Desa
yang terkandung dalam definisi hutan antara lain: Salamrojo Kecamatan Berbek
a. Unsur lapangan Pemberdayaan yang terdapat di desa
b. Unsur pohon Salamrojo dimulai dengan sosialisasi rutin yang
c. Unsur lingkungan diadakan setiap bulan. Hal ini bertujuan agar
d. Unsur penetapan pemerintah masyarakat mengerti tentang pentingnya
pemberdayaan itu sendiri yang bertujuan untuk
B. Pelestarian Hutan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pihak
Dengan merujuk pendapat Arief (2001, LMDH dan pihak Perhutani saling bekerja sama
h.81) memparkan bahwa pelestarian hutan agar pemberdayaan ini bisa berjalan dengan baik.
mempunyai 2 aspek dasar yaitu: Banyak sekali program-program yang sudah
a. Konservasi fisik, tata air, tanah, flora, fauna dibuat oleh pihak LMDH dan pihak perhutani.
serta kelestarian lingkungan. Semua bertujuan agar kelestarian hutan tetap
b. Peningkatan peran serta masyarakat, terjaga dan pendapatan masyarakat menjadi
khususnya masyarakat sekitar hutan itu meningkat.
sendiri. b. Aktor yang Terlibat dalam Pemberdayaan
C. Manfaat Hutan Masyarakat
Sesuai dengan pendapat Salim (2002,h.46) Perum Perhutani mempunyai peranan
yang menjelaskan tentang manfaat hutan yaitu penting dalam pemberdayaan masyarakat salah
a. Manfaat secara langsung yaitu manfaat yang satunya adalah mendampingi pihak LMDH dalam
dapat dirasakan secara langsung seperti pelaksanaan kegiatan. Hal ini berarti bahwa pihak
contohnya masyarakat bisa memanfaatkan LMDH tidak berdiri sendiri atau melakukan tugas
langsung hasil hutan sendiri melainkan masih didampingi oleh Pihak
b. Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang Perhutani karena ini juga masih menjadi tanggung
tidak dapat dirasakan secara langsung. jawab pihak perhutani itu sendiri. Dalam hal
Contonya adalah fungsi hutan untuk permodalan, LMDH Salam Jati Luhur juga
mencegah erosi dan mengatur tata air. mendapatkan bantuan dari Dinas Koperasi.
Sedangkan dalam hal bibit atau benih, pihak
Metode Penelitian LMDH Salam Jati Luhur juga mendapatkan
Penelitian ini menggunakan metode bantuan dari Dinas Tenaga Kerja dan
penelitian kualitatif yang menggunakan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk dan dari Dinas
pendekatan deskriptif. Fokus pada penelitian ini Kehutanan.
yaitu: (1) Pemberdayaan masyarakat desa hutan c. Capaian Hasil dari Pemberdayaan
melalului program Lembaga Masyarakat Desa Masyarakat
Hutan (LMDH) di desa Salamrojo yang ditinjau Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
dari (a) proses pemberdayaan masyarakat desa di desa Salamrojo telah memberikan manfaat
hutan melalui LMDH sebagai upaya yang luar biasa untuk masyarakat desa Salamrojo.
mensejahterakan masyarakat desa sekitar Kemiskinan sosial dapat diperkecil melalui
kawasan hutan (b) Aktor, pihak atau lembaga- pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
lembaga yang terlibat dalam proses prasarana lingkungan. Manfaat yang dapat
pemnberdayaan (c) capaian yang dicapai dalam dirasakan langsung adalah lebih meningkatnya
proses pemberdayaan. (2) Faktor penghambat dan pendapatan masyarakat. Selain itu pembangunan
pendukung dalam proses pemberdayan infrastruktur berupa jalan beton sangat
masyarakat. Model interaktif Miles and bermanfaat. Dahulu jika terkena hujan, jalan di
Huberman dalam Sugiyono (2009,h.247) Desa Salamrojo tidak dapat dilalui. Sekarang
digunakan untuk menganalisis penelitian ini. sejak dibangunnya jalan beton akses ke Desa
Salamrojo menjadi lebih mudah

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal. 2112-2117 | 2116
2. Faktor Pendukung dan Faktor yang mempengaruhi terhambatnya pelaksanaan
PenghambatPemberdayaan Masyarakat program pemberdayaan yang dilakukan oleh
a. Faktor Pendukung pihak LMDH.
Pelaksanaan program LMDH dapat berjalan
dengan lancar karena antara lembaga, masyarakat Kesimpulan
desa hutan dan stakeholder saling bersinergi Proses pemberdayaan masyarakat desa
dengan baik. Keberhasilan pelaksanaan program hutan di desa Salamrojo sudah berjalan dengan
LMDH yang ada di desa Salamrojo juga baik.. Masyarakat sudah mulai memiliki
dipengaruhi oleh faktor sumberdaya alam yang keinginan untuk memberdayakan dirinya dan
sangat berpotensi dan dikembangkan secara mengembangkan potensi-potensi yang sudah
produktif dan inovatif oleh masyarakat desa hutan mereka miliki. Masyarakat sudah mempunyai
melalui kegitan-kegiatan yang dibuat oleh kegiatan yang berguna untuk meningkatkan
LMDH. Stakeholder juga ikut mendukung dan pendapatan mereka yaitu dengan mengikuti
membantu terlaksananya program yang ada di program-program yang telah dibuat. Masyarakat
LMDH. lembaga dan pihak stakeholder saling bekerja
b. Faktor Penghambat sama dalam melakukan pemberdayaan. Tentunya
Akar permasalahan dalam pemberdayaan ada faktor penghambat dalam melakukan
masyarakat adalah rendahnya kualitas SDM pemberdayaan itu sendiri yaitu adanya rentenir
masyarakat desa Salamrojo. Hal ini dan pemilik modal yang sangat merugikn
mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat masyarakat. Dengan adanya permasalahan ini
dalam mengembangkan potensi yang ada. Selain sebaiknya ada tindakan khusus untuk mencegah
itu adanya rentenir dan pemilik modal yang ulah rentenir dan pihak pemilik modal agar tidak
masuk ke desa Salamrojo merupakan faktor lain terus menerus merugikan masyarakat.

Daftar Pustaka
Arief, Arifin. (2001) Hutan Dan Kehutanan. Yogyakarta, Kanisius.
Awang, S, Afri. (2008) PanduanPemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Jakarta, Harapan
Prima.
Hendroyono, Bambang . ( 2013) Permasalahan Pengelolaan hutan di Indonesia Harus Dioptimalkan,
diakses melalui http://kampus.okezone.com/read/2013/04/28 [diakses pada tanggal 6 Februari
2014].
Keban, T Yeremias. (2009) Administrasi Pembangunan: Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta, Gava
Media.
Peryansyah, Aldy. (2013) Laju Kerusakan Hutan di Indonesia Duduki Peringkat 3 Besar. Unisi
Radio Jogja, Campus Reporting News, diakses melalui http://unisifm.com/%EF%BB%BFlaju-
kerusakan-hutan/ [diakses pada tanggal 13 Desember 2014].
S. Salim H.( 2004) Dasar-Dasar Hukum Kehutanan. Jakarta , Sinar Grafika
Suryono, Agus. (2004) Pengantar Teori Pembangunan. Malang, Universitas Negri Malang (UM Press).
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Jakarta, Kementrian Kehutanan Republik
Indonesia.
Yansen, TP. 2013. Gerakan Desa Membangun. Malang, Danar Wijaya.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 12, Hal. 2112-2117 | 2117

Anda mungkin juga menyukai