Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Kepemimpinan
A. Pengertian kepemimpinan
Leader (pemimpin) adalah orang yang mendapat tugas dan kepercayaaj dari lembaga,
konsituen atau seseorang baik formil maupun non formal, untuk menjalakan fungsi
kepemimpinan dengan memberikan pengaruh, motivasi, teladan, dan membuat keputusan
akan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya. Leader dan manager satu paket komplit
yang harus dimiliki seorang professional. Profesi kesehatan memerlukan generasi mudah
yang mempunyai kemampuan-kemampuan leaders dan manager. Kemampuan leader dan
manager harus bisa diimplementasikan dalam berbagai lingkup, bukan saja lingkup
keilmuan tapi tatanan kehidupan yang lebih luas ( Marquis, 2012; Nursalam, 2014).
B. Fungsi kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1. Mempengaruhi orang lain
Kemampuan pemimpin menyampaikan ide-ide, pandangan, gagasan dan ajakan,
sehingga konstituen tertarik untuk menerima ide-usulan dan gagasan tersebut. Bukan
hanya itu saja, konstituen juga menyetujui dan melakukan aktivitas yang disampaikan
pemimpin. Mempengaruhi orang lain bisa berupa hal-hal yang positif ataupun
negative. Makanya seorang pemimpin perlu hati-hati menyampaikan ide, usulan,
pemikiran ataupun gagasan, supaya membawa dampak yang positif bagi orang-orang
yang dipimpinnya.
2. Motivator
Selalu positif thingking kepada orang lain. Memberi kritik dan saran dengan
berkomentar yang positif terlebih dahulu baru sarannya disampaikan dengan bahasa
yang santun. Selalu memberikan reinforcement pada keberhasilan stafnya.
Bersemangat dan antusias ( euntusiame) dalam melakukan pekerjaan, tugas dan
tanggung jawabnya.
3. Model atau tauladan
Menjadi orang yang bisa dicontoh dalam integritas personalitynya. Integrirtas
personality tersebut adalah : disiplin, komunikasi baik, ramah, perhatian, peduli,
selalu memberi jalan pemecahan masalah, berkomitmen tinggi, konsekuen, jujur,
terbuka terhadap saran dan kritik, tanggung jawab, tanggung gugat, berwibawa,
berpengetahuan luas, bijaksana. Menjadi contoh juga dalam hal pengembangan karier
dan tingkat pendidikan yang dicapai. Menjadi contoh dalam kehidupan pribadi,
keluarga, dan spiritualitasnya. Cara berpakaian dan kepatutannya dalam pekerjaan
sehari-har. Menginspirasi banyak orang dalam aktivitas pekerjaan dan kariernya.
4. . Membuat keputusan/ decition maker
Membuat keputusan adalah fungsi pemimpin. Membuat keputusan diperlakukan
kompetensi kepemimpinan, keberanian dan tanggung gugat dalam menghadapi resiko
organisasi sebagai inpact dari keputusan. Keputusan ( decition making) diperlukan
pengetahuan yang luas tentang substansi yang diputuskan. Mempertimbangakan
berbagai dimensi dari keputusan, baik substansi, sosial,psikologis, politik, referensi
kekinian, trends issue dan kebijakan. Keoputusan harus lebih banyak berorientasi
secara eksternal.berinpact pada costumer, user dan stake holder
C. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan dibedakan, menurut likers dan menurut teori X dan Y.
(Nursalam,2010). Ada 4 gaya kepemimpinan klasik . empat gaya tersebut adalah:
1. Gaya demokratis
Seorang pemimpin selalu meminta pendapat dari staf. Segala keputusan yang diambil
atas pertimbangan dan masukan dari staf. Pemimpin harus memiliki kritikal
thingking, kecepatan dalam mengambil keputusan menguasai substansi program
kerja. Seorang pemimpin yang mampu menghargai pendapat staf, menggali potensi
dan mongoptimalkan potensi dengan melibatkan seluruh staf dalam aktifitas
organisasi. Cocok diterapkan ketika memimpin orang-orang yang memiliki potensi,
tingkat pendidikan baik, dan memiliki kreatifitas yang sangat tinggi.
2. Gaya otoriter
Kepemimpinan otoriter mempunyai cirri bahwa segala keputusan dalam diri
pemimpin ( central of decition maker ). Staf hanya menerima instruksi akan suatu
tugas, atau pekerjaan yang harus dilakukan. Staf tidak diberikan kesempatan
memberikan usulan, ide dan gagasan. Staf tidak tergalih potensi dan kreatifitasnya.
Cocok diterapkan dalam situasi darurat dan emergensi agar roda organisasi dapat
berjalan dengan baik, sesuai visi dan misi yang sudah ditetapkan. Kepercayaan yang
rendah terhadap staf. Memotivasi staf dengan ancaman dan hukuman.
3. Gaya leizes faire
Pemimpin dengan gaya leizes faire banyak para ahli menyatakan sebagai pemimpin
yang kurang memiliki kemampuan. Tidak mempunyai kompetensi dalam memimpin.
Tidak paham akan program-program kerja organisasi yang di pimpinnya. Segala
keputusan diserahkan kepada stafnya. Tanpa diberikan bimbingan yang memadai dari
pemimpin. Pada zaman modern abad ini gaya kepemimpinan leizes faire bisa
diterapkan oleh seorang pemimpin untuk menguji kemampuan stafnya dalam
mengerjakan suatu pekerjaan dan program organisasi sehingga pemimpin bisa
memberikan evaluasi yang objektif.
4. Gaya kharismatik
Pemimpin dengan gaya ini memiliki charisma atau aura yang sangat positif. Aura ini
terpancar dari wajah, tubuh,dan segala integritas dirinya.pemimpin yang dilahirkan
dari monarki biasanya memiliki charisma tertentu. Pemimpin di beberapa Negara
tertentu yang menyebutkan bahwa rajanya adalah wakil Tuhan di dunia, titisan dewa
yang lahir kedunia. Kepemimpinan pada era bglobal dan digitas saat ini, pemimpin
memiliki charisma dan berwibawa, karena memiliki kompentensi, pengetahuan luas
dan srategi dalam memimpin. Pemimpin juga bisa berwibawa karena cara berpakaian,
berperilaku dan memanfaatkan kelebihan-kelebihan fisik. Sebagai anugerah yang
diberikan Tuhan kepadanya. Pemimpin dengan gaya kharismatik membuat semua
konstituen, segan, dan sangat menghormatinya.
Darigaya kepemimpinan kharismatik ada 3 gaya kepemimpinan hasil pengembangan
dari gaya klasik yaitu :
a). gaya autokratis
seorang pemimpin yang memberikan kepercayaannya kepada stafnya sampaik
pada level tertentu.
b). gaya pseudo demokratis
seorang pemimpin ingin menunjukan seolah-olah demokratis. Seolah-olah
pemimpin menghargai staf dan meminta pendapatnya.

c). gaya militeristik


gaya ini lebih diterapkan dalam kemiliteran atau ketentaraan sesuai dengan
namanya.
D. Karakteristikk Seortang pemimpin
Karakter yang diperlukan sebagai seorang pemimpin adalah sebagai berikut : ( Potterand
Perry, 2010 )
1. Personality
Pemimpin yang punya kepribadian yang berkarakter. Personality yang dimaksud
adalah mempunyai sifat-sifat : jujur, bertanggung jawab, disiplin.
2. Memiliki pengetahuan luas
3. Kemampuan komunikasi efektif.
4. Bakat
5. Keseimbangan emosi
6. Sosial
7. Spiritual
Prinsip Kepemimpinan yang efektif
Menjadi pemimpin yang efektif selain diperlukan kompetensi kepemimpinan,
pengalaman dan karakter personality yang kuat serta memiliki integritas personality,
tetapi diperlukan jugta prinsip kepemimpinan yang efektif. Prinsip-prinsip kepemimpinan
dapat diimplementasikan pada gberbagai multi disiplin atau profesi. Prinsip
kepemimpinan efektif tesebut adalah :
1. intelegency:
a) Judgment,
b).Decisiveness ( ketegasan),
c). knowledge
d). Fluency of speechs ( komunikatif)
2. Personality
a). Adaptabilility
b). Alertness ( waspada )
c). creativity
d). cooperativeness,
e). Personal integrity
f). Self confidance
g) Emotional balance and control
h) Independence
3. Abilities :
a). ability to enlist cooperation,
b). popularity and prestige
c). sociability ( interpersonal skill)
d). Social participation
e). tact diplomasi
f). Integrity
g). Courage ( keberanian)
h). Initiatiative
i) Energy
j). Optimism
k). perseverance (ketekunan)
l) balance
m). ability to handles stress
n). self-awereness
E. tugas pemimpin (the task of leadership garners dalam gillies, 2000)
a) Evisioning goal
b) Affirming values
c) Motivasi
d) Managing
e) Achieving workable unit
f) Explaning
g) Serving a symbol
h) Representating the group
i) Renewing

Adapun lingkup garapan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan meliputi :


a. Ruang rawat inap
b. Bidang keperawatan
c. Direktur keperawatan
d. Dekan fakultas ilmu Keperawatan
e. Rektor universitas
f. Ketua Stikes
g. Penanggung jawab tim
h. Penanggung jawab shift
i. Manager kasus/case manager
Kepemimpinan profesi keperawatan dimasa yang akan datang diharapkan mampu
menjadi pemimpin dalam lingkup garapan yang luas, out of the box, yaitu :
a. Partai politik
b. Yudikatif
c. Birokrasi
d. Kepemimpinan profesi/organisasi tataran dunia
Kepemimpinan penentu kualitas pelayanan keperawatan
Hasil beberapa penelitian diperoleh hasil bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan keperawatan. Faktor-faktor kepemimpinan yang menentukan kualitas
tersebut adalah :
1. Integritas
2. Personality
3. Latarbelakang pendidikan
4. Pengalaman
5. Gaya kepemimpinan yang diimplementasikan
6. Kompetensi komunikasi pemimpin
E. Trend dan issue kepemimpinan keperawatan di Indonesia
1. Kepemimpinan perawat yang masih lemah
2. Citra profesi masih kurang baik
3. Belum ada perawat yang menjadi anggota DPR / MPR/ Walikota, Bupati,
gubernur
4. Masih ada dekan fakultas keperawatan dan bidang keperawatan yang di jabat
oleh profesi lain
5. Kepemimpinan profesi keperawatan belum out of the box dan mampu
bersaing dengan profesi lain
6. Belum terbentuknya counsil keperawatan
7. Sistem uji kompetensi ners dan diploma III keperawatan masih belum berjalan
dengan sistem yang sesuai Undang-undang yang berlaku.
F. Perbedaan Leader dan manager
Leaders ( pemimpin ) adalah orang yang mendapatkan tugas dan kepercayaan lembaga,
konstituen atau seseorang baik formal maupun non formal, untuk menjalankan fungsi
kepemimpinan dengan memberikan pengaruh, motivasi, teladan dan membuat keputusan
akan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya. Memiliki sense of crisis, sense of
belonging and dignity, kontituen dengan sukarela mengikutinya. Manager adalah
seseorang yang mendapatkan tugas secara formal dari owner, pemimpin, konstituen atau
seseorang, secara formal. Menggerakan semua orang untuk bekerja sama dengan antusias
guna mencapai tugas organisasi. Leadership ruang lingkup lebih luas, karena menyangkut
tatanan formal dan non formal. Leaders dan manager satu paket komplit yang harus
dimiliki seorang professional. Profesi kesehatan memerlukan generasi muda yang
mempunyai kemampuan-kemapuan leaders dan manager. Kemampuan leaders dan
manager harus bisa diimplementasikan dalam berbagai lingkup buakn saja lingkup
keilmuan tapi tatanan kehidupan yang lebih luas ( Nursalam, 2014 ).
Organisasi, kelembagaan, partai poloitik birokrasi, perusahaan, MPR dan DPR harus
mampu dimasuki atau dirambah oleh profesi kesehatan. Terutama profesi kesehatan di
Indonesia masih lemah. Umunya profesi kesehatan lainnya ( ahli gizi, kesehatan
masyarakat, bidan, manajemen Rumah Sakit, Dll ). Oleh sebab itu marilah kita dari
lingkup kecil dan dari yang bisa kita berikan kontribusi dengan melahirkan generasi-
generasi penerus profesi kesahatan yang mampu menjadi pemimpin dan manager yang
kompeten.
G. Karakteristik leaders dan manager
Karakter leaders dan manager sangat dipengaruhi bakat, lingkungan keluarga,
pendidikan, pergaulan dan pengalaman. Karakter leaders dan manager berupa : disiplin,
tanggung jawab, semangat, tekun, tidak mudah putus asa, keinginan belajar cukup tinggi,
positif thingking, mudah darahkan, selalu mencari solusi, peka terhadap situasi, friendly
(ramah), komunikatif, kooperatif, selalu bersemangat ( Nursalam, 2014 )
Karakteristik leaders dan manager ini akan mendukung kompetensi yang harus dimiliki
leader dan manager. Kompetensi tersebut adalah good communication, sebagai
motivator, menjadi tauladan, mampu membuat keputusan, sebagai problem solving.
Karakteristik manager; mampu mengelola suatu pelayanan kesehatan, membuat
rencana program, mengarahkan, melaksanakan program dan melakukan evaluasi.
Karakter leaders dan manager sangat relevan dengan kepandaian yang harus
dimiliki seorang professional kesehatan. Kepandaian pengetahuan bidang kesehatan
sebagai profesi yang ditekuninya. Pengetahuan umu secara luas di berbagai aspek
kehidupan. Kepandaian emosi mampu mengendalikan diri tetap tenang dalam situasi
yang membuat terasa marah yang elegan kapan dan dimana kita bisa mengungkapkan
rasa marah.
B. KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Konsep Dasara Komunikasi Pelayanan Keperawatan
Komunikasi adalah hubungan interaksi perawatdan klien atau manager dan staff
adalaah proses interpersonal yang melibatkan komunikasi verbal dan non verbal dari
informasi dan ide yang di sampaikan (Stuart & Sunden, 2000 ; Tappen, 2004).
2. Tahapan komunikasi layanan keperawatan
a. Mentransfer ilmu pengetahuan
b. Memotivasi mahasiswa
c. Menyampaiakan klarifikasi
d. Menyampaiakan umpan balik
e. Memberikan penjelasan SOP intervensi yang dilakaukan
f. Komunikasi persuasive
g. Lobbying
h. Negosiasi
3. komunikasi dan organisasi
Merupakan dua sisi yang saling terkait dan membutuihkan. Organisasi adalah wadah
atau institusi, tempat orang berkumpul dan melakukan aktivitas , adapisi, misi tujuan, program,
ada pimpiman, manejer, staf, costumer, stake holder, user, mitra, suplayer, dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi adalah tool/in-strumen untuk menyampaikan pesan, visi, misi, program,
informasi dan lain-lain.
Komunikasi adalah hubungan interakksi perawat dank lien dan atau manejer dan staf
adalah proses interpersonal yang melibatkan komunikasi verbal dan non verbal dari informasi
dan ide yang di sampaikan (Stuart & Sunden 2000; Tappen, 2004).
Penerapan komunikasi yang baik dari atasan kebawahan dan sebaliknya harus di
pertahankan agar tidak ada salah persepsi atau misscomunication agar semua pendelegasian
berjalan lancar. Komunikasi bisa secara keatas/ pimpinan, kearah samping/satu tingkat dan
kebawah/ bawahan. Komunikasi yang baik adalah komunikasi terbuka, dimana hubungan antara,
dua orang atau lebh untuk menyampaikan atau meneruskan pesan yang berharga bagi organisasi.
Disamping itu, komunikasi besar secara verbal, bisa juga dengan melihat secara non verbal
seperti gerakan tangan atau jari tangan, perubahan raut muka, mmik, posisi tubuh, komunikasi
nonverbal, dari seorang pasien harus diperhatikan karena akan menunjukan tanda atau keluhan
tertentu. Hal ini untuk mengidentifikasi sesuatu makna, apakah pelayanan yang diterimah sudah
sesuai dengan yang diharapkan atau masih kurang memuaskan.
Semua jenis komunikasi yang berhubungan dnegan pasien perluh ditanggapi dan ditindak
lanjuti. Komunikasi harus bisa menggunakan alat komunikasi yang ada seperti telepon,
handphone atau internet terutama bagi pimpinan yang lagi dinas diluar agar bisa memantau
kegiatan harian bawahan.

Komunikasi dalam mutu :


1. Komunikasi jelas
2. Sistematis

Indicator standar penilaian :


1. Intonasi suara
2. Materi pesan tersampaikan
3. Pasien dan keluarga bisa mengqambil suatu pilihan keputusan

4. Implementasi komunikasi efektif pemimpin dalam rapat


Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terupetik akan mudah
menjalin hubungan saling percaya dengan klien. Hubungan trust akan mencegah
terjadi masalah illegal. Komunikasi yang prima akan memberikan kepuasan
professional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi
keperawatan serta citra rumah sakit ( Achir, yani 2000).
Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosisal yang
mencakup ketrampilan intelektual, theknikal dan interpersonal yang tercermin dalam
perilaku carring atau kasih saying dan cinta dalam berkomunikasi dengan orang klien
(Swanson, 2002).
Tiga pilar utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
berkomunikasi didalam rapat adalah :
1) Penguasaan konsep komunikasi
2) Penguasaan substansi yang akan di komunikasikan
3) Penguasaan emosi/ pengendalian diri.
Teori yang mendasar komunikasi yankep adalah :
1. Hildegard peplau (2000), dengan interpersonal nursing theory
2. Berfokus pada pasien sepanjang pelayanan
3. Hubungan yang berarti
4. interpersonal nursing theory
5.individu yang mmpunyai kebutuhan psikologis, selaindio, sosial dan
spiritual
6.keperawatan proses interpersonal dan teraupetik

5. jenis-jenis komunikasi
a. komunikasi verbal :
1. jelas dan ringkas
2. perbendaharaan kata
3. arti denotative dan konotative
Denotative : memberi pengerti yang sama terhadap perbedaan kata yang
digunakan.
Konotative : pikiran, perasan atau ide yang terdapat dalam satu kata
4. waktu dan relevansi
b. komunikasi nonverbal :
1. meta komunikasi
2. penampilan personal
3. 20 detik sampai empat menit pertama
4. Intonasi suara
5. Ekspresi wajah
6. Sikap tubuh dan langkah
7. Sentuhan atau touch

6. komponen komunikasi
1.komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan atau informasi komunikasi
2. komunikasi adalah orang yang menerima pesan atau informasi
3. massage adalah pesan atau informasi yang akan disampaikan
4. media adalah saluran atau media yang digunakan dalam berkomunikasi
5. feed back adalah umpan balik yang disampaikan sebagai bahan evaluasi
(Potter & Perry 2008; Swansburg 2000, Tappen, 2004)

7. faktor yang berpengaruh dalam komunikasi


1. perkembangan
2. persepsi
3. nilai / value yang dianut
4. emosi
5. latar belakang sosial budaya
6. jenis kelamin
7. pengetahuan
8. peran dan hubungan
9. ruang dan territorial

Anda mungkin juga menyukai