Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP DEMOGRAFI

DOSEN PENGAMPU :
Ns. CITRA INDAH FITRIWATI, S.Kep, M.Kep

DI SUSUN OLEH :
SITI NURAHMA SARI

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita hantarkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah malimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas “Makalah Konsep
Demografi”.
Penyusun tugas ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas saya dalam rangka
pembuatan tugas yang telah diberikan kepercayaan kepada saya. Saya berharap tugas ini
mampu menjelaskan meteri yang saya kerjakan, sehingga mencapai nilai yang memuaskan.
Amiin
Dalam penyusunan tugas ini saya bekerja secara mandiri dari pencarian bahan materi
hingga pembuatan tugas. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ns. Citra Indah Fitriwati, S.Kep, M.Kep. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas
2. Orang tua yang turut membantu dan mendukung terselesainya tugas ini.
3. Terutama kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga tugas yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai tujuan kehidupan
yang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun agar kami bisa lebih baik lagi dalam berkarya.

Muara Bungo, 30 Maret 2020


DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Demografi

2.2 Ruang Lingkup Demografi

2.3 Tujuan Dan Manfaat Demografi

2.4 Variabel Demografi

2.5 Ukuran-Ukuran Dasar Demografi

2.6 Aplikasi Demografi ?

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat
dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam  pengetahuan
tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh
penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.

Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati


kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan
negara yang sedag membangun dengan  mempunyai masalah kependudukan yang sangat
serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan
hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan


kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi
seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek
rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan  dan perencana
program untuk dapat mengembsngksn program pembangunan kependudukan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.

Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah masih


tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan struktur umur
penduduk.  Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk  turut serta
menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-
usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai
keseimbangan yang baik antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan
perkembangan produksi dan jasa.

Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau
penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan
mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille
Guilard.

Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur


penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-
ubah yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.

Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga
faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal
perkawinan, perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun
komposisi akan memberikan pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk
yang tinggal disuatu wilayah.

Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem
pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk
stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan
untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk
digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh
instansi tertentu.  

Pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita melihat
adanya penemuan penicilin dan pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat
dimengerti apabila kiita melihat adanya penemuan Penicilin,perkembangan teknologi
obat-obatan maka angka kematian menurun sedangkan angka kelahiran
masih meningkat dengan program kesehatan masyarakat yang makin meningkat

1.2     Rumusan Masalah

1.    Pengertian Demografi ?

2.    Ruang Lingkup Demografi ?

3.    Tujuan Dan Manfaat Demografi ?

4.    Variabel Demografi ?

5.    Ukuran-Ukuran Dasar Demografi ?

6.    Aplikasi Demografi ?
1.3    Tujuan

1.    Untuk mengetahui Pengertian Demografi

2.    Untuk mengetahui bagaimana Ruang Lingkup Demografi

3.    Untuk mengetahui apa Tujuan Dan Manfaat Demografi

4.    Untuk mengetahui Variabel Demografi

5.    Untuk mengetahui Ukuran-Ukuran Dasar Demografi

6.    Untuk mengetahui Aplikasi Demografi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Demografi

Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitudemos yang berarti rakyat atau penduduk


dan grafeinyang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-
karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya
olehAchille Guillard dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on
Demographic Compares  pada tahun 1885.

Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari demografi
itu sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.

Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum


Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran,
kematian dan pertumbuhannya.

Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu


dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.

Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran


menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai
tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.

Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang


mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.

Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk
mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas,
mortalitas dan migrasi.

Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara


statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi,
yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas
sosial.

Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan
keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran,
kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk
menurut jenis kelamin tertentu.

2.2   Ruang Lingkup Demografi

Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang


ilmu ini. MenurutMethorst dan Skirk,  masalah penduduk dapat dibedakan menjadi
masalah kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari
segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun
demografi menggunakan banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif.
Sedangkan, ilmu hayat (biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif.

Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah
penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa
dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan
Wolfe, menganggap demografi sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-
social bookkeeping”. Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut
harus dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu
demografi.

Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe


Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur
demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia
menyarankan penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang
bersifat analitik-matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.
Karya ini lantas mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.

Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal


menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-
teknik tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang
maupun masa lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai
kegunaan besar, tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan sosial tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa
kependudukan terjadi.

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang
biasa disebut denganSociological Demography, Population Studies, Demographic
Sociology  atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk
dan sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita
memberi pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan.

Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling
melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang
dilakukan dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat
teori yang ada dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif
(statistik & matematik).

Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari
variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan
sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara
teoritis, tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan
disiplin ilmu lain dalam perkembangannya).

2.3   Tujuan dan Manfaat Demografi

Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok,
yaitu:

a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.

b. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya


dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

c. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan


bermacam-macam aspek organisasi sosial.

d. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan


kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:

a. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,


kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan
pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika  mempertimbangkan komposisi penduduk
yang ada sekarang dan yang akan datang.

b. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat


perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.

c. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata


penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di
negara yang bersangkutan

d. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan


lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa.

2.4   Variabel Demografi

Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan


komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.

a)    Kelahiran (fertilitas atau natalitas)

b)    Kematian (death/mortalitas)

c)    Migrasi (perpindahan)

2.5   Ukuran-ukuran Dasar Demografi

a. Demografi – Rate

Rate adalah angka yang memperlihatkan kemungkinan terjadinya suatu


kejadian atau penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu. Atau bisa juga
sebagai perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki risiko
kejadian tersebut. Nilai rate ini dipakai untuk menyatakan kecepatan kejadian dan
dinamika tertentu dalam masyarakat. Contohnya mortality rate, morbidity rate,
dan natality rate.
b. Demografi – Rasio

Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu


waktu. Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan yang tidak
saling tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya suatu kejadian.

Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan terhadap


jumlah yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam bentuk persepuluh,
perseratus, atau perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu
wilayah pada suatu waktu tertentu.

c. Demografi – Proporsi

Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator dengan


penyebut atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk bagian dari penyebut,
dengan satuan %.

d. Demografi - Rata-rata

Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan
semua nilai pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan
yang ada.

e. Demografi - Frekuensi

Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu


kegiatan telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.

f. Demografi - Cakupan

Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil


pelaksanaan suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada jangka waktu
yang telah ditentukan.

g. Demografi - Jumlah

Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi,


misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia
di tahun 2000 berjumlah 203,5 juta orang.
h. Demografi - Konstanta

Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam


rumus, dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio , angka, atau
proporsi maka akan mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya.

i. Demografi - Kohor

Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa


demografi secara bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran adalah
sekumpulan orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah ukuran yang
digunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada suatu kohor tertentu.

2.6   Aplikasi Demografi

Aplikasi dari demografi ini antara lain untuk kesehatan masyarakat (mortalitas dan
fertilitas), penggunaan tanah (distribusi dan pertumbuhan penduduk), penggunaan
sekolah, dan fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur umur, distribusi penduduk),
ketenagakerjaan (struktur umur, jumlah penduduk dan distribusinya), dan pemasaran,
ketenagakerjaan (jumlah penduduk, struktur umur dan distribusinya).

Pada awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di berbagai Negara Barat
dan tingkat kelahiran juga turun. Kondisi ini menimbulkan teori demografi yang utama
yaitu : Teori Transisi Demografi. Transisi demografi pada dasarnya mengacu pada
perubahan dari satu situasi stationary (saat dimana pertumbuhan penduduk 0) ke situasi
lainnya. Menurut Blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana
khususnya phase 2 dan 3 adalah phase transisi.
BAB III

PENUTUP

3.1   Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan
keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang

Hendaknya berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti :


kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi
penduduk menurut jenis kelamin tertentu.

3.2   Saran

Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif


cepat.begitu pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir keadaan yang sering terjadi
diantaranya kematian ibu atau bayi saat proses melahirkan.berikan masukan-masukan
dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat dan
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

Adioetomo & Samosir. (2013). Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Salemba

Empat.Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Media & Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hungu. (2007). Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Isbandi, Adi. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran
menuju Penerapan. Depok: FISIP UI.

Anda mungkin juga menyukai