Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN DIAGNOSA MEDIS CRONIC KIDNEY DISEASE

Oleh :

Fransisca Gandi Ismail (201710300511105)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
I. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan :Tamat SLTP
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku Bangsa :Jawa
Alamat : Simomulyo, Surabaya
Tanggal Masuk :04 Oktober 2018
Tanggal Pengkajian : 08 Oktober 2018
No. Register : 12.69.xx.xx
Diagnosa Medis :Gagal ginjal kronik, HD regular, anemia,
hipertensi
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur  : 27 tahun
Hub. Dengan Pasien :Kakak Kandung
Alamat : Simomulyo, Surabaya

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
- Saat MRS : Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Soetomo dengan keluhan
nyeri kepala sejak 1 minggu lalu sebelum MRS. Didapatkan pandangan
kabur, kaki kanan kiri bengkak. Pasien bisa BAB setiap hari dan sedikit
BAK kurang lebih 50 ml/24 jam.
- Saat ini : Pasien mengeluh kaki kanan dan kiri bengkak. Perut semakin
membesar. Kulit juga sering merasa gatal. Tidak bisa BAK dengan lancar
lebih kurang 50ml/24 jam. Bisa BAB dengan konsistensi lunak dalam 2
hari sekali. Pasien mengeluh pusing, pusingnya hilang timbul dan terasa
berat seperti tertimpa beban berat. Pasien mengatakan rasa pusingnya
ringan.
2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan mengurangi intake cairan yang masuk ke tubuh dengan
melakukan pembatasan minum kurang lebih 500 ml/24 jam dan
mendapatkan terapi farmakologi diuretik untuk mengatasi hmbatan BAK.
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah ada bengkak di bagian kaki kanan dan kiri.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata terkena gagal ginjal kronik
- Pernah dirawat
Pasien mengatakan bahwa sebelum masuk rumah sakit Dr. Soetomo
pasien pernah di rawat di Rumah Sakit Brawijaya
- Alergi
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai alergi apapun seperti
udara, makanan maupun obat-obatan
2. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan pernah merokok dan minum kopi
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama dengan kondisinya saat ini.
4. Diagnosa Medis dan Therapy
Gagal ginjal kronik, HD regular,
Therapy:
Irbesartan 300 mg
Carvedilol 6,25 mg
Furosemid 40 mg
Amlodipine 5 mg
Ranitidin 50 mg
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)
a. PolaBernapas
   Sebelumsakit       
Pasien mengatakan tidak ada gangguan
   Saatsakit  
- Pasien mengatakan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu lalu sebelum
MRS. Didapatkan pandangan kabur, kaki kanan kiri bengkak. Pasien bisa
BAB setiap hari dan sedikit BAK kurang lebih 50 ml/24 jam.
Pola makan-minum
   Sebelum sakit        :
Semua makanan disukai dan tidak ada pantangan. Makan 3x/hari, 1 porsi
habis (nasi,lauk, dan sayur). Minum 6-8 gelas/hari (air putih)
   Saat sakit               :
Dainjurkan untuk diet TKTP 2100 Kcal + Protein 1 gr/kg/BB/Hari (Bebas
Sayur dan kaldu). Makan 3x/hari, porsi sedang atau 1/2 porsi sajian rumah
sakit. Minum dibatasi kurang 600 ml/hari.
b. Pola Eliminasi
   Sebelum sakit        :
BAK 5-6x/hari, warna kuning, dan bau khas
BAB 1x/hari, warna kuning, lembek, dan bau khas
   Saatsakit               :
BAK tidak terpasang kateter, BAK jarang, frekuensi 50 ml/24 jam dan
berwarna kuning
BAB 1x/hari, warna kuning, lembek, bau khas.

c. Pola aktivitas dan latihan


   Sebelum sakit        :
Mandi, berpakaian, berdandan,berpindah, merapikan tempat tidur
dilakukan secara mandiri.
   Saat sakit               :
Mandi, berpakaian, berdandan, mobilisasi, dan merapikan tempat tidur
dibantu oleh keluarga.
d. Pola istirahat dan tidur
   Sebelum sakit        :
Perasaan setelah bangun tidur terasa segar bugar
Siang ± 2 jam, dengan kualitas tidur cukup nyenyak
Malam ± 6-7 jam, dengn kualitas tidur cukup nyenyak
   Saat sakit               :
Pola tidur pasien 3-4 jam/hari. Tidak bisa tidur jika pusing.
e. Pola Berpakaian
   Sebelum sakit        :
Pasien melakukan secara mandiri (0)
   Saat sakit               :
Pasien mengatakan bahwa ketika berganti pakaian dibantu sebagian
sebanyak 2x sehari.
f. Pola rasa nyaman
   Sebelum sakit        :
Pasien mengatakan tidak ada gangguan rasa nyaman sebelum sakit
   Saat sakit               :
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman, karena tidak bisa BAK dengan
lancar. Selain itu, terdapat penumpukan cairan di perut,bengkak di tangan
dan kaki dan tubuh sering merasa gatal.
g. Pola Aman
   Sebelum sakit        :
Pasien mengatakan merasa aman
   Saat sakit               :
Pasien merasa kurang aman karena penyakit yang di derita.
h. Pola Kebersihan Diri
   Sebelumsakit        :
Mandi 2x/hari. Gosok gigi 2x/hari, keramas 1x/3hari, ganti baju dalam dan
pakaian 2x/hari secara mandiri
   Saatsakit               :
Mandi 2x/hari. Gosok gigi 2x/hari, keramas 1x/3hari, ganti baju dalam dan
pakaian 2x/hari dengan dibantu sebagian oleh keluarga.
i. Pola Komunikasi
   Sebelumsakit        :
Pasien dapat melakukan komunikasi dengan baik
   Saatsakit               :
Pasien dapat melakukan komunikasi terarah dengan memberikan
feedback.
j. Pola Beribadah
   Sebelumsakit        :
Pasien mengatakan setiap harinya selalu beribadah
   Saat sakit               :
Pasien mengatakan selalu berdoa agar cepat sembuh
k. Pola Produktifitas
   Sebelum sakit        :
pasien mengatakan bisa bekerja 4 – 5 jam/hari
   Saatsakit               :
Pasien mengatakan tidak bisa bekerja karena mudah lelah
l. Pola Rekreasi
   Sebelum sakit        :
Pasien mengatakan berekreaksi di sekitar daerah Surabaya
   Saat sakit               :
Pasien mengatakan tidak pernah berekreasi selama sakit
m. Pola Kebutuhan Belajar
  Sebelum sakit     :
Bekerja sebagai pegawai swasta
   Saat sakit              
4.    PengkajianFisik
a. Keadaan Umum :
Tingkat kesadaran : komposmentis
GCS  : verbal: 4 Psikomotor: 5 Mata : 6
b. Tanda-tandaVital :
Nadi = 124x/menit
Suhu = 37 ̊C
TD = 180/120 mmHg
RR = 20x/menit
SpO2 = 98%
c. Keadaan Fisik
1. Kepala  dan leher: kulit kepala bersih, rambut hitam, distribusi rambut
merata, tidak ada nyeri tekan dan luka
2. Dada : bentuk dada simetris, gerakan dada bebas terbatas
   Paru
Suara paru vesikuler +/+
   Jantung
Suara jantung S1S2 tunggal reguler
3. Payudara dan ketiak :Payudara dan ketiak tidak terdapat benjolan dan rasa
nyeri tekan
4. Abdomen :terasa tegang akibat penumpukan cairan
5. Genetalia:Genetalia tidak terdapat epispadia, hipospadia
6. Integumen :Warna kulit sawo mentah, turgor kulit kering, tidak terdapat
luka dekubitus.
7. Ekstremitas         :
   Atas
Terdaapat edema, terpasang infus di tangan kiri, CRT <2 detik, akral
hangat kering merah, kekuatan otot 5 5
5 5
   Bawah
Terdapat edema, CRT <2 detik, akral hangat kering merah, kekuatan otot
8. Neurologis          : 5 5
   Status mental dan emosi : 5 5
Koping pasien baik, terlihat tenang dengan kondisi yang dialaminya
   Pengkajian saraf kranial :
Tidak dilakukan pengkajian
   Pemeriksaan refleks :
Tidak dilakukan pengkajian
d. PemeriksaanPenunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Tanggal periksa 08 Oktober 2018
- Hb 4,7 g/dL (13,3-16,6 g/dL)
- Glukosa 90 mg/dL
- BUN 42mg/dL (10-20mg/dL)
- Kreatinin serum 12,82mg/dL (0,6-1,3mg/dL)
- SGOT 24/L (<41)
- Red Blood Cell 1,58x106/L
- HCT 13,2% (41,3-52,1)
- PLT 46x103/L (150-450)
- HbsAg non reakktif
Rencana Asuhan Keperawatan

Analisa Data Etiologi Masalah


DS : Penyakit (Gagal Resiko
- Pasien mengatakanperutunya Ginjal Kronik) Ketidakseimbangan
seperti penuh cairan cairan
- Pasien mengeluh sulit BAK
DO :
- Perut pasien nampak
membesar
- Tangan dan kaki pasien
terlihat membesar (edema)
- Produksi urin tidk lancar,
Jumlah urin pasien selama 24
jam kurang leebih hanya 50ml
- TD : 180/120 mmHg
- N : 124x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 370 C
- Pasien pernah dirawat karena
gagal ginjal kronik.
DS : Pasien mengatakan nyeri kepala Nyeri Akut
- P : nyeri kepala tidak tahu
penyebabnya.
- Q : pasien mengatakan nyeri
seperti tertimpa beban berat.
- R : nyeri di kepala
- S : skala ringan (4)
- T : nyeri terasa hilang timbu
- Pasien mengatakan sulit tidur
DO :
- Pasien terlihat gelisah
- TD : 180/120 mmHg
- N : 124x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 370 C
RENCANA KEPERAWATAN

PRIORITAS RENCANA KEPERAWATAN


DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI

Resiko Setelah dilakukan - Monitor status


Ketidakseimbangan tindakan keperawatan hidrasi (frekuensi
Cairan b/d Penyakit selama 2x24 jam : nadi, kekuatan
(Gagal Ginjal Kronik) - Edema cukup nadi,dll)
menurun - Monitor hasil
- Tekanan darah pemeriksaan
cukup membaik laboratorium
- Denyut nadi - Catat intake dan
cukup membaik output
- Berikan asupan
cairan yang sesuai
kebutuhan
- Kolaborasi
pemberian
deuretik.
Nyeri aku b/d Setelah dilakukan 1. Identifikasi skala nyeri
tindakan keperawatan 2. Identifikasi lokasi,
selama 3x24 jam : karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri : frekuensi, kualitas, dan
cukup menurun intensitas nyeri
(4) 3. Fasilitasi istirahat dan
- Meringis : cukup tidur
menurun (4) 4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(relaksasi)
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
No Tanggal /
Implementasi evaluasi
. Jam
1. - Memonitor status S: pasien mengatakan
hidrasi (frekuensi nadi, masih ada bengkak di
kekuatan nadi,dll) area tangan dan kaki,
- Memonitor hasil susah BAK
pemeriksaan O:tampak edem dia
laboratorium ekstermitas atas dan
- Mencatat intake dan bawah, outoput urin
output 150cc/hari
- Memberikan asupan A:Masalah belum teratasi
cairan yang sesuai P:Intervensi dilanjutkan
kebutuhan
- Berkolaborasi
pemberian deuretik.

- Mengidentifikasi skala S : pasien masih


nyeri (4) mengeluh nyeri
- Mengidentifikasi lokasi, P : nyeri kepala tidak tahu
karakteristik, durasi, penyebabnya.
frekuensi, kualitas, dan Q : pasien mengatakan
intensitas nyeri nyeri seperti tertimpa
P : nyeri kepala tidak tahu beban berat.
penyebabnya. R : nyeri di kepala
Q : pasien mengatakan nyeri S : skala ringan (4)
seperti tertimpa beban berat. T : nyeri terasa hilang
R : nyeri di kepala timbul
S : skala ringan (4) O:
T : nyeri terasa hilang timbul - TD : 150/90
- Memfasilitasi istirahat mmHg
dan tidur - N : 107x/menit
- Mengajarkan teknik - RR : 21x/menit
nonfarmakologis untuk - S : 37,30 C
mengurangi rasa nyeri A : masalah teratasi
(relaksasi napas dalam) sebagian
- Berkolaborasi
P : lanjutkan intervensi
pemberian analgesik
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth.2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Black, Joyce M. & Jane Hokanson Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical
Management for Positive Outcome Seventh Edition. China : Elsevier inc.
2005
Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dotcherman, Joanne M. Nursing
Intervention Classification (NIC). USA: Mosby Elsevier. 2008.
Herdinan, Heather T. Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta: EGC. 2012.
Johnson, M. Etal. Nursing Outcome Classification (NOC). USA: Mosby Elsevier.
2008.
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide to
Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010
Kasuari.2002. Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler
Dengan Pendekatan Patofisiology.Magelang. Poltekes Semarang PSIK
Magelang
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Nanda. 2005. Nursing Diagnoses Definition dan Classification. Philadelpia
Rab, T. 2008. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit PT
Alumni
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Udjianti, WJ. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai