Perbandingan Laba(Rugi) Periode Pebruari

- Full Costing – Actual Cost = Rp. 2.880.000,-

- Full Costing – Standard Cost = Rp. 2.990.000,-
- Variable Costing = Rp. 3.200.000,-

Perbedaan Laba(Rugi) antara metode Full Costing – Standard Cost dengan metode
Variable Costing dapat dijelaskan melalui formulasi berikut ini :

LHPS – LHV = ( KPR – KPJ ) x Tarip Standar BOP

dimana :

LHPS = Laba (Rugi) berdasar metode Full Costing – Standard Cost

LHV = Laba(Rugi) berdasar metode Variable Costing

KPR = Kuantitas Produksi

KPJ = Kuantitas Penjualan

Sedangkan perbedaan Laba(Rugi) antara metode Full Costing – Actual Cost dengan
metode Variable Costing dapat dijelaskan melalui formulasi berikut ini :

TBOPT BOPT Paw

LHPA – LHV = KPAk x [ ------------ – -------------------- ]
KPR KPAk
dimana :

LHPA = Laba (Rugi) berdasar metode Full Costing – Actual Cost

LHV = Laba(Rugi) berdasar metode Variable Costing

KPR = Kuantitas Produksi

TBOPT = Total BOP Tetap per periode

KPAk = Kuantitas Persediaan Akhir

BOPT Paw = BOP Tetap yang masih tertanam pada persediaan awal
( merupakan hasil kali antara kuantitas persediaan awal
dengan tarip aktual BOP Tetap periode sebelumnya )
Untuk ilustrasi penerapannya , berikut ini adalah berdasar data periode Pebruari.

Hubungan Laba(Rugi) Full Costing – Standard Cost dengan Variable Costing

LHPS – LHV = ( KPR – KPJ ) x Tarip Standar BOP

2.990.000 – 3.200.000 = ( 3.750 – 4.000 ) x 840

- 210.000 = - 250 x 840

Hubungan Laba(Rugi) Full Costing – Actual Cost dengan Variable Costing

TBOPT BOPT Paw

LHPA – LHV = KPAk x [ ------------ – -------------------- ]
KPR KPAk

4.200.000 500 x 1.200

2.880.000 – 3.200.000 = 250 x [ -------------------- – ---------------------- ]
3.750 250

– 320.000 = 250 x ( – 1.280 )

Formula LHP – LHV dapat juga dimanfaatkan sebagai jalan pintas untuk mengetahui atau

menghitung Laba(Rugi) suatu metode berdasar data Laba(Rugi) metode lainnya. Berikut ini

adalah contoh penerapan untuk bulan Maret, dimana misalnya kita sudah menghitung

Laba(Rugi) dengan metode Variable Costing sebagai data awal untuk menghitung

Laba(Rugi) jika metodenya Full Costing ( Actual maupun Standard )

LAPORAN LABA(RUGI) PERIODE MARET – VARIABLE COSTING

Penjualan . . . = 3.000 unit @ Rp. 3.000 = Rp. 9.000.000
Biaya Variable ;
- Persediaan Awal = 250 x Rp. 800 = Rp. 100.000
- Harga Pokok Prod. = 3.000 x Rp. 800 = Rp. 2.400.000
Tersedia untuk dijual = Rp. 2.500.000
- Persediaan Akhir = 250 x Rp. 800 = Rp. 100.000
Harga Pokok dibebankan = Rp. 2.400.000
Marjin Kontribusi Bruto = Rp. 6.600.000
- Biaya Komersial = 3.000 x Rp. 100 = Rp. 300.000
Marjin Kontribusi Netto = Rp. 6.300.000
Biaya Tetap ;
- Biaya Overhead . . . = Rp. 4.200.000
- Biaya Komersial . . . = Rp. 1.000.000
Total Biaya Tetap = Rp. 5.200.000
Laba Operasi = Rp. 1.100.000

Berdasar data tersebut diatas kita dapat mengaplikasikan formula LHP – LHV untuk
menghitung berapa Laba(Rugi) nya jika metodenya Full Costing – Standard Cost ,

LHPS – LHV = ( KPR – KPJ ) x Tarip Standar BOP

LHPS – 1.100.000 = ( 3.000 – 3.000 ) x 840

LHPS = 1.100.000 + ( 0 x 840 )

LHPS = 1.100.000

Sedangkan nilai Laba(Rugi) jika metodenya Full Costing – Actual Cost adalah ;

TBOPT BOPT Paw

LHPA – LHV = KPAk x [ ------------ – -------------------- ]
KPR KPAk

4.200.000 250 x 1.120

LHPA – 1.100.000 = 250 x [ ----------------- – ---------------------- ]
3.000 250

LHPA = 1.100.000 + 250 ( 1.400 – 1.120 )

LHPA = 1.170.000

Silahkan anda buktikan sendiri dengan menyusun Laporan Laba(Rugi) metode Full
Costing secara manual , hasilnya pasti sama dengan perhitungan diatas !