KARBOHIDRAT
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Gizi Kerja
Yang dibina oleh Ibu Farah Paramita S.Gz, M.PH
Oleh:
Kelompok 1
Achmad Yusril Ilmi (170612634037)
Alis Tri Jayanti (170612634003)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Karbohidrat” sebagai tugas dari mata kuliah Gizi Kerja. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Farah Paramitha S.Gz., M.PH, selaku dosen mata kuliah
Gizi Kerja yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar dan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan makalah ini.
Kami selaku kelompok 1 menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka kami menerima saran guna penyempurnaan
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca. Kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
perbaikan dalam penyusunan makalah untuk kedepannya.
Kelompok 1
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER...........................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................2
2.1 Definisi Karbohidrat......................................................................................2
2.2 Klasifikasi Karbohidrat.................................................................................2
2.3 Sumber Karbohidrat Sederhana dan Kompleks............................................5
2.4 Fungsi Karbohidrat........................................................................................6
2.5 Pencernaan, Penyimpanan dan Penggunaan Karbohidrat.............................7
2.6 Kebutuhan Karbohidrat.................................................................................9
2.7 Isu Kesehatan yang Berhubungan dengan Karbohidrat..............................10
2.8 Indeks Glikemik..........................................................................................13
BAB III. PENUTUP..........................................................................................14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................14
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................15
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai Karbohidrat (KH) berbagai bahan makanan (gram/100 gram)....5
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b. Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Ini adalah jenis sakarida yang
paling manis, banyak dijumpai pada mahkota bunga, madu, dan hasil hidrolisis
gula tebu. Di dalam tubuh, fruktosa didapat dari hasil pemecah sukrosa.
c. Galaktosa
Galaktosa jarang dijumpai di alam bebas. Galaktosa yang ada di dalam
tubuh merupakan hasil hidrolisis dari laktosa.
• Disakarida
Disakarida merupakan gabungan antara 2 monosakarida. Pada bahan
makanan, disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa, dan laktosa.
a. Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang biasa kita gunakan sehari-hari, sehingga lebih
sering disebut gula sugar (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula
invert. Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber sukrosa diantaranya yaitu tebu (100
% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jell.
b. Maltosa
Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.
Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah
dicerna dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan jodium, amilum akan
berubah menjadi warna biru. Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin
terlihat pada serelia. Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau
semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Pulut
mengandung amilosa yang sangat sedikit (1-2%), beras mengandung amilosa
lebih dari 2%.
c. Laktosa
Laktosa mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut dalam air.
Sumbernya hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu. Susu
sapi mengandung 4-5%, sedangkan ASI mengandung 4-7%.
4
• Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida
yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida.
Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya.
Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa
polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di alam.
Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk
disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa.
• Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari
60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun
bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida
dan disakarida. Di dalam ilmu gizi ada 3 jenis yang ada hubungannya yaitu
amilum, dekstrin, glikogen, dan selulosa.
a. Amilum (zat pati)
Merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk
dunia, terutama di negara sedang berkembang oleh karena dikonsumsi sebagai
bahan makanan pokok. Sumber amilum adalah umbi-umbian, serelia, dan biji-
bijian merupakan sumber amilum yang mudah didapat untuk dikonsumsi.
Jagung, beras, dan gandum kandungan amilumnya lebih dari 70%, sedangkan
pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum tidak larut di dalam air dingin,
tetepi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti
pasta, peristiwa ini disebut gelatinisasi.
b. Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih
sederhana, lebih mudah larut di dalam air, denagn iodium akan berubah
menjadi warna merah.
c. Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewan”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul,
larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan
iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan,
5
manusia, dan ikan. Sumber glikogen banyak terdapat pada bahan makanan
seperti kecambah, serelia, susu, sirup jagung (26%).
d. Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah
selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel
tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, karena
tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,
selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari
feses, sehingga akan memperlancar defeaksi. Sumber utama karbohidrat yang
dapat dicerna berasal dari nabati. Makanan yang berasal dari tanaman ini juga
merupakan sumber serat.
hati dan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak. Sistem saraf sentral dan otak
sama sekali tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya.
b. Pemberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai
rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
c. Penghemat protein. Protein akan digunakan sebagai sumber energi, jika
kebutuhan karbohidrat tidak terpenuhi, dan akhirnya fungsi protein sebagai
zat pembangun akan terkalahkan.
d. Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yang tidak sempurna.
e. Membantu pengeluaran feses. Karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
Selulosa dan serat makanan mengatur peristaltik usus, sedangkan
hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar
sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan. Serat
makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakit diabetes mellitus dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol.
Pertimbangan lain karena adanya pati tak terlarut dan oligosakarida yang tidak
dapat dicerna, dan metabolisme fermentasi kurang efisien daripada pencernaan
untuk menghasilkan energi untuk tubuh.
Kebutuhan Serat
Penetapan kisaran kebutuhan serat (fiber) sehari di berbagai negara cukup
banyak variasinya dengan berbagai pertimbangan, baik pada literatur ilmiah
maupun media populer, serta tidak ada anjuran kebutuhan sehari secara khusus
untuk konsumsi serat. Lembaga Kanker Amerika menganjurkan 20 hingga 30
gram sehari, sedangkan rekomendasi lain yang lebih tinggi, di antaranya
merekomendasikan 30 hingga 40 gram sehari (Tanton, 1994) dengan
pertimbangan peak performance (daya guna) yang optimal, sedangkan
rekomendasi untuk wanita dewasa 25 g/hari dan 38 g/hari untuk laki-laki dewasa
(Wardlaw & Hampl, 2007) dengan alasan mengurangi risiko penyakit
kardiovaskular.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbohidrat adalah zat gizi berupa senyawa organic yang terdiri dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen yang digunakan sebagai bahan pembentuk energi
(Pakar Gizi Indonesia, 2016). Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat
atau air (H2O). Rumus umum karbohidrat adalah (CH2O). Karbohidrat
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida (Nurhayati, 2010). Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau
serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan bahan-bahan
ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan lainnya.
Menurut Khalil Ahmed dkk, dalam artikel yang berjudul “Carbohydrates”,
fungsi utama karbohidrat adalah memberi energi, selain itu juga memainkan peran
penting dalam struktur dan fungsi tubuh organ dan sel saraf. Fungsi karbohidrat
yaitu: sebagai sumber energi, elindungi protein agar tidak dibakar sebagai
penghasil energi, membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian
dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan, serta
membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi
bentuk pada feses.
Menurut WHO/FAO berkisar antara 55% hingga 75% dari total konsumsi
energi yang berasal dari beragam makanan, diutamakan dari karbohidrat
kompleks dan sekitar 10% dari karbohidrat sederhana. Jumlah minimum
karbohidrat yang dibutuhkan untuk menghindari ketosis diperkirakan sekitar 50
g/hari.
Ketidakterpenuhinya kebutuhan karbohidrat dapat mengakibatkan berbagai
macam masalah kesehatan. Untuk mengukur suatu masalah yang terjadi, salah
satunya dapat menggunakan Indeks Glikemik (IG). IG merupakan ukuran efek
dari konsumsi karbohidrat terhadap kenaikan kadar gula darah. Berdasarkan IG,
makanan secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu IG rendah
(<30), IG sedang (55-70), dan IG tinggi (>70).
15
16
DAFTAR RUJUKAN
Pakar Gizi Indonesia. 2016. Ilmu Gizi: Teori &Aplikasi. EGC: Jakarta.
Siregar, Nurhamida Sari. 2014. Jurnal Ilmu Keolahragaan: Karbohidrat. Vol.
13(2): 38-44.
Nurhayati, Ai. 2010. Karbohidrat. (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KE
LUARGA/196710051993022-AI_NURHAYATI/karbohidrat.pdf). Diakses
pada 16 September 2019.