Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

HUKUM ACARA PIDANA


Macam-Macam Acara Pemeriksaan Persidangan

Oleh :
Almas Rioga Pasca Pratama
1806219803
Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2019
Depok 2019
KUHAP pada dasarnya membedakan 3 (tiga) macam pemeriksaan persidangan dalam
perkara pidana, yaitu 
1. pertama, pemeriksaan sidang  acara biasa, 
2. kedua, pemeriksaan sidang acara singkat dan 
3. ketiga,  pemeriksaan sidang acara cepat.
Namun, KUHAP tidak memberikan batasan terkait dengan definisi pemeriksaan acara
biasa, dikarenakan hal tersebut telah dilakukan dengan tahapan yang biasa  di pengadilan pada
umumnya dalam perkara-perkara pidana seperti biasanya yang tidak ditentukan jangka
waktunya, sehingga persidangan dapat dilakukan kapan saja.
Dalam praktek biasanya sidang acara biasa dilakukan 1 (satu) kali seminggu dengan
agenda yang berbeda-beda, kecuali agenda pemeriksaan alat bukti yang bisa dilakukan 3 sampai
dengan 4  kali dikarenakan banyaknya saksi yang dihadirkan. Sedangkan untuk pemeriksaan
acara cepat dan ringan disebutkan secara khusus  dibatasi  dalam KUHAP, yaitu sebagai berikut:

SIDANG ACARA CEPAT

Dalam KUHAP membagi sidang yang dapat dilakukan secara cepat dalam  2 (dua)
bentuk, yaitu pertama, pemeriksaan tindak pidana ringan dan kedua, pemeriksaan perkara
pelanggaran lalu lintas. Namun, khusus untuk pelanggaran lalu lintas hanya berlaku untuk jenis
tertentu yang dapat menggunakan hukum acara cepat.
Adapun dasar hukum terkait hukum acara cepat tersebut adalah sebagai berikut :
Pasal 205 ayat (1) KUHAP yaitu :
“Yang diperiksa menurut hukum acara tindak pidana ringan ialah perkara yang
diancam dengan pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan dan/atau denda
sebanyak-banyaknya Rp. 7.5000,- dan penghinaan ringan, kecuali yang
ditentukan  dalam Paragraf 2 bagian ini. “
Adapun yang dimaksud paragraf 2 dalam perkara ini merujuk pada Pasal 211 yaitu
sebagai berikut :
“Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan parafraf ini ialah perkara pelanggaran
tertentu terhadap peraturan perundang-undangan lalu lintas.”
SIDANG ACARA CEPAT

Dalam KUHAP disebutkan yang dapat dilakukan proses pemeriksaan sidang acara
singkat adalah perkara-perkara yang masuk kategori yang menurut penuntut umum pembuktian
serta penerapan hukumya mudah dan sifatnya sederhana, seperti kejahatan atau pelanggaran
yang tidak termasuk Pasal 205 (tidak pidana ringan).
Adapun dasar hukum sidang acara singkat ini adalam Pasal 203 ayat (1) KUHAP, yaitu:
“Yang diperiksa menurut hukum acara singkat ialah perkara kejahatan atau pelangaran
yang tidak termasuk ketentuan Pasal 205 dan yang menurut penuntut umum
pembuktiannya serta penerapan hukumnya mudah dan sifatnya sederhana.” 
SUMBER REFERENSI
1. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Sinar
Grafika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai