Anda di halaman 1dari 3

Innal hamda lillaah, nahmaduhuu wanastaiinuhuu wanastaghfiruh, wanauudzu billaahi min

suruuri anfusinaa, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdillaahu falaa mudlillalah, waman


yudlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa Ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, waasyhadu anna Muhammadan
abduhuu warasuuluh.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin.
Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu
‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.
Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum
muslimuun.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kita bisa berkumpul di ruangan ini dengan sehat dan sentosa, shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada kita Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarganya, para
sahabatnya dan pengikutnya sampai hari akhir nanti.Yang terhormat guru saya dan teman- teman
yang saya sayangi dan saya banggakan. Ijinkanlah pada kesempatan yang singkat ini saya
berbagi ilmu kepada anda semua yaitu tentang “akhlaqul karimah”.

Tahukah anda apa yang dimaksud dengan Akhlaqul karimah?

Menurut pengertian dalam bahasa, Akhlaq adalah tabi’at, kebiasaan, atau perangai. Di dalam
akhlaq ada dua macam yaitu ada akhlaq mahmudah (terpuji) dan mazmumah (tercela). Tentu
yang dimaksud akhlaqul karimah tidak lain adalah akhlaq mahmudah. Seperti yang difirmankan
oleh Allah S.W.T dalam Al-qur’an surat Al Qalam ayat 4 :

Artinya : Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung.

Dari firman Allah tersebut dapat kita simpulkan bahwa kita sepantasnya menjadikan Nabi
Muhammad sebagai panutan karena akhlaqnya yang sangat terpuji. Sebagai contoh pada zaman
rasulullah dulu, ada orang buta dipinggir jalan yang hobi sekali menjelek- jelekkan nabi
muhammad. Tapi, Nabi malah sering sekali memberikan makanan bahkan menyuapi si buta
tersebut sampai nabi muhammad wafat.kemudian sahabat nabi "Abu bakar" bertanya pada
Aisyah, "Hei Aisyah amalan apa yang biasa dikerjakan oleh Nabi tetapi yang belum aku
ketahui?". Aisyah pun menjawab, "Nabi sering memberi makanan pada orang buta yang ada di
pinggir jalan". Tanpa pikir panjang, Abu bakar segera menemui orang buta tersebut sambil
membawa makanan. Abu bakar juga menyuapkan makanan pada si buta tersebut, tapi si buta
malah memuntahkannya. Dia berkata,"Apakah kamu orang yang biasa menyuapiku?". "Tidak,
Aku adalah sahabatnya" jawab Abu bakar. Ternyata teman- teman, sebelum Nabi menyuapkan
makanan kepada si buta, nabi mengunyah makanan tersebut lebih dahulu sehingga si buta tidak
kesulitan menelannya.Masya Allah! begitulah kemurnian hati rasul kita sehingga bisa membuat
si buta kagum dan menyesali perbuatannya serta mau masuk islam. Memang dalam kehidupan
sehari-hari akhlaqul karimah sangat penting karena dapat menentukan kehormatan seseorang.
Mari kita pikirkan sejenak! Bagaimana sih kita memperlakukan tetangga kita yang ketahuan
mencuri ataupun membunuh? Saya yakin pasti mereka diasingkan, juga banyak orang yang
mengejek atau mungkin malah tidak ada yang mau berteman dengan orang tersebut karena sudah
tidak respect dengan orang tersebut. Sehingga, jika kita ingin dihargai maupun dihormati dalam
pergaulan kita harus menjaga akhlaq kita. Bukan hanya di dunia saja, bahkan di akhirat akhlaqul
karimah juga sangat penting.

Bukan dalam pergaulan atau dimasyarakat saja, kepada orangtua/ orang yang lebih tua kita harus
bisa berakhlaq yang baik. Coba kita renungkan bersama bagaimana perjuangan kedua orangtua
kita dari melahirkan,membesarkan, dan mendidik kita hingga orang tua kita kembali kepangkuan
Allah S.W.T. Maka pantas sekali jika anak tidak dapat patuh dengan orangtua, maka anak
tersebut kehilangan ridho dari Allah. Islam menempatkan kedua orangtua ke dalam posisi yang
sangat mulia. Dua emas gunung Uhud dibanding pengorbanan orangtua kita maka lebih berat
pengorbanan orangtua kita. Subhanallah!. Mereka memang orang yang paling berjasa kepada
kita.Maka sepantasnya kita harus berbakti kepada keduanya, melaksanakan perintah asal tidak
menyimpang dari syariat, berbuat baik, berkata lembut serta tidak menyakiti hati keduanya.
Bagaimana yang sudah meninggal? Yaitu dengan cara menyolatkan jenazahnya, menyambung
tali silaturahmi dengan sahabat- sahabatnya serta mendoakannnya. Di dalam surat Bani israil
ayat 24 diterangkan bahwa :
Artinya : Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangiku sewaktuku masih kecil.

Menurut ayat diatas diterangkan bahwa di akhirat nanti yang dapat menolong orangtua kita dari
jurang neraka hanyalah dengan do’a dari anak yang sholeh. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Allohumma

Aminn

Demikianlah tausiah yang bisa saya sampaikan. Semoga dari tausiah ini bisa menyadarkan hati
kita untuk senantiasa menjaga akhlaq kita terutama kepada orangtua kita. Amin ya robbal
alaminn.

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin

Alhamdulillahirobbil’alamin

Allohummaghfir, lilmukminiina walmukminaat, walmuslimiina walmuslimaat, alakhyaaiminhum


walamwaat, innaka samii’un qoriibummujibudda’awaat.

Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana watarkhamna lanakunanna minalkhosiriin.

Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanah waqina adzabannar.

Walhamdulillahirobbil’alamin.

Ibaadalloh, innalloha ya’muru bil’adli wal ihsaani waiitaaidzil qurbaa, wayanha ‘anilfahsyaaii
walmunkar, walbaghyi yaidzukum la’allakum tadzakkaruun

Fadzkuruulloohal’adziim yadzkurkum wasykuruuhu ’ala ni’matihi yazidkum


waladzikrullohiakbar.

Hakimi solah

Anda mungkin juga menyukai