KESEIMBANGAN
Jadi beginilah gambarannya: Anda sedang berdiri di tepi jalan. Mobil anda terbakar.
Anda marah dan kesal karena anda turut ambil bagian dalam bermulanya kebakaran
tersebut. Sekarang anda tidak tahu bagaimana memadamkannya. Di dekat anda ada
sebuah ember, penuh terisi dengan bensin. Jelas kiranya, bahwa bensin tidak akan
memadamkan kebakaran tersebut.
Ketika anda sedang merenungi semua kekacauan ini, seseorang datang mendekat. Karena
panik, ia menyambar ember. Sebelum anda sempat mengatakan kepadanya untuk berhenti—
atau sebelum ia memahami mengapa ia harus berhenti—ember itu sudah melayang di
udara. Bensin itu akan mengenai mobil dengan api menyala di atasnya. Dan api yang
akan disulut oleh bensin tersebut akan membakar apapun yang ada di sekelilingnya.
Perang tentang hak cipta ini mengamuk pada apapun yang ada di sekitarnya—dan kita
semua memfokuskan diri hal yang keliru. Tidak diragukan lagi, teknologi masa kini
mengancam bisnis yang ada. Jelas bahwa teknologi ini dapat mengancam keberadaan
para seniman. Akan tetapi, teknologi berubah. Industri dan para ahli teknologi
memiliki banyak cara untuk menggunakan teknologi, untuk melindungi diri
merekaInternet saat ini. Ini merupakan api yang jika dibiarkan, akan padam mati
dengan sendirinya.
Namun para pembuat kebijakan tidak ingin membiarkan api ini menyala sampai padam
dengan sendirinya. Diperam dengan uang yang diberikan para pelobi, mereka dengan
sigap mengintervensi untuk menyingkirkan sesuatu yang mereka anggap sebagai
masalah. Akan tetapi, yang mereka anggap sebagai masalah bukanlah ancaman yang
sesungguhnya dihadapi oleh kebudayaan ini. Karena sembari kita menyaksikan nyala
api kecil ini dari pinggir, cara kebudayaan diciptakan sedang mengalami perubahan
yang luar biasa di mana- mana.
Bagaimanapun kita harus menemukan jalan untuk membelokkan perhatian kepada isu yang
lebih penting dan fundamental ini. Bagaimanapun kita harus menemukan jalan untuk
menghindari menuangkan bensin ke atas api ini.
Kita belum menemukan jalan itu. Alih-alih, kita tampaknya terjebak dalam oposisi
biner yang sederhana. Betapa pun semakin banyak orang yang mencoba meluaskan
kerangka perdebatan, tetap intinya adalah soal pandangan sederhana yang biner ini.
Kita menjulurkan kepala kita untuk melihat kebakaran tersebut ketika kita
seharusnya mengawasi jalan.
Tantangan ini telah menjadi bagian hidup saya selama beberapa tahun terakhir. Ia
juga menjadi bagian dari kegagalan saya. Dalam dua bab berikutnya, saya menjelaskan
sebuah usaha kecil, yang sejauh ini gagal, untuk menemukan jalan untuk memfokuskan
ulang perdebatan ini. Kita harus memahami apa saja kegagalan ini jika kita ingin
memahami hasil apa yang mau kita capai.