Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

MATA KULIAH TATA KELOLA PERUSAHAAN


“ GOOD CORCOPORATE GOVERNANCE “

OLEH:
BINTA SAMARATUL QALBI
1802110697

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020
Good Corporate Governance

A. GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Good Corporate Governance  merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan
(stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan
komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.
B. Tujuan Penerapan Good Corporate Governance
1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan penerapan prinsip-prinsip
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
2. Terlaksananya pengelolaan perusahaan secara profesional dan mandiri.
3. Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh organ perusahaan yang didasarkan pada
nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4. Terlaksananya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders.
5. Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang energi dan
Petrokimia.
C. Manfaat dan Faktor Penerapan Good Corporate Governance
Manfaat dan faktor penerapan GCG dapat mengurangi agency cost, mengurangi biaya
modal (cost of capital), meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan
citra perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang, dan menciptakan
dukungan para stakeholder.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Good Corporate Governance
adalah :
1. Faktor Eksternal : sistem hukum yang baik, dukungan dari pemerintah, serta
adanya benchmark.
2. Faktor Internal : mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan, peraturan
perusahaan yang sesuai dengan GCG, menejemen resiko yang sesuai dengan GCG, adanya
system audit, dan keterbukaan informasi bagi public.

D. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance


1. Transparency (keterbukaan informasi).
2. Accountability (akuntabilitas).
3. Responsibility (pertanggung jawaban).
4. Independency (kemandirian).
5. Fairness (kesetaraan da kewajaran).
  Adapun asas Prinsip GCG adalah sebagai berikut.
1. Transparency (Transparansi)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh pemangku kepentingan.Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan,
tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur
dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan. Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Untuk ituperusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang
saham dan pemangku kepentingan lain.
3. Responsibility (Responsibilitas)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
4. Independency (Independensi)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Fairness (Kewajaran dan Kesetaraan)
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
kewajaran dan kesetaraan.

E. Teori-Teori GCG
 Stewardship theory
Dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia, yakni bahwa manusia pada
hakIkatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki
integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain.
 Agency theory
Memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai ‘agents’ bagi para pemegang saham,
akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak
yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham sebagaimana diasumsikan dalam
stewardship model. Memandang bahwa manajemen tidak dapat dipercaya untuk bertindak
dengan sebaik-baiknya
 Stakeholder Theory
Dalam teori ini menunjukkan adanya peran penting stakeholders dalam perusahaan.
Untuk itu perusahaan harus mampu memberikan kepuasan terhadap stakeholders, dimana
perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi semua tuntutan stakeholders agar dapat mendukung
pencapain tujuan perusahaan.
 Transaction Theory
Teori biaya transaksi merupakan gabungan inter-disipliner antar hukum, ekonomika dan
organisasi. Teori ini berusaha memandang perusahaan bukan sebagai suatu unit ekonomik
impersonal dalam suatu dunia pasar sempurna dan keseimbangan, melainkan perusahaan
sebagai suatu organisasi yang terdiri dariorang-orang dengan pandangan dan tujuan yang
berbeda-beda.
 Political Model
Menyatakan bahwa alokasi kekuasaan dalam perusahaan, previlege, atau alokasi laba di
antarapemilik, manajer dan stakeholders lainnya ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan
politis. Dalam hal ini pemerintah dapat berperan penting dalam menentukan alokasi tersebut.
 Myopic market
Menyatakan bahwa pasar sudah efisien, yaitu informasi yang tersedia di pasar sudah
lengkap dan sempurna, serta tidak ada informasi yang tidak simetris sehingga kinerja
perusahaan tercerminsepenuhnya pada harga pasar. Pasar dapat berfungsi sebagai mekanisme
kontrol yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai