Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN KELOMPOK

PENCEGAHAN BAHAYA PADA ANAK


USIA 0 BULAN – USIA SEKOLAH (6 – 12 TAHUN)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

1. MARGARETA LINDA (1714301027)


2. KARTIKA CANDRA DEWI (1714301029)
3. ASTRID DEVI ASTARI (1714301030)
4. REVI PERMATA SARI (1714301031)
5. OKTA ROSDIANTIKA (1714301032)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pencegahan Bahaya Pada Anak Usia 0 Bulan – Usia Sekolah (6 – 12 tahun)

Hari/Tanggal : Kamis/8 Agustus 2019

Waktu : 90 Menit

Tempat : R. Kelas F Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Sasaran : Kelompok Ibu-ibu dengan Anak Usia 0 Bulan – Usia Sekolah (6 – 12 tahun)
di Hajimena

A. Latar Belakang

Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan sehubungan dengan
masalah dependensi/ketergantungan, disiplin, meningkatkan mobilitas dan keamanan
bagi anak. Orang tua sering keliru dalam memperlakukan anak karena ketidaktahuan
mereka akan cara membimbing dan mengasuh yang benar. Apabila hal ini terus
berlanjut, maka pertumbuhan anak dapat terhambat.

Saat ini terjadi pergeseran peran orang tua, misalnya kedua orang tua lebih banyak
beraktifitas di luar rumah dan tingginya mobilitas di masyarakat. Untuk itu diperlukan
keseimbangan bagi model peran tradisional dalam pendidikan anak. Orang tua pada
masa sekarang memerlukan tenaga professional untuk memberikan bimbingan guna
merawat dan memelihara anak.

Sebagai bagian dari tenaga professional perawatan kesehatan, perawat mempunyai


peran yang cukup penting dalam membantu memberikan bimbingan dan pengarahan
pada orang tua, sehingga setiap fase dari kehidupan anak yang kemungkinan
mengalami trauma. Bimbingan ini dapat berupa suatu bentuk antisipasi orang tua
dalam mencegah terjadinya kecelakaan pada anak, makanan dan minuman yang
berguna dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak serta pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur anak. Bentuk antisipasi ini secara keseluruhan berguna dan sangat
penting dalam menyeimbangkan kebutuhan anak dan untuk menunjang proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah di berikan penyuluhan mengenai Pencegahan Bahaya Pada Anak,


diharapkan para ibu – ibu khususnya yang memiliki anak usia sampai usia
sekolah dapat mengetahui tentang pentingnya Pencegahan Bahaya Pada Anak.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 90 menit, diharapkan :

a) Audien dapat memahami pengertian bahaya/kecelakaan pada anak.

b) Audien dapat memahami factor – factor yang menyebabkan kecelakaan pada


anak.

c) Audien dapat mengetahui bagaimana mencegah bahaya/kecelakaan pada


anak.

C. Isi/Materi

1. Pengertian Bahaya/Kecelakaan Pada Anak

2. Faktor – faktor Penyebab Kecelakaan Pada Anak

3. Pencegahan Terhadap Kecelakaan Pada Anak

3
D. Strategi Pelaksanaan

1. Persiapan

a. Survei karakter dan lokasi sasaran sudah dilakukan yaitu kepada ibu – ibu
yang memiliki anak usia 0 bulan – usia sekolah di Hajimena.

b. Koordinasi dengan penanggung


jawab/pembimbing

c. Persiapan materi yang akan disampaikan

d. Persiapan alat & media : LCD, Laptop, Slide, dan


Leaflet.

e. Persiapan materi, alat & media, mengumpulkan audien, dan koordinasi


dengan pembimbing dilakukan selama 30 menit.

f. Penyampaian materi, sesi tanya – jawab, dan demonstrasi dilakukan selam 90


menit.

2. Pelaksanaan : 90 Menit

3. Langkah – langkah kegiatan/Strategi

No Tahap Waktu Kegiatan


Penyuluhan Audiens
1. Pembukaan 7 menit Membuka acara dan memberi salam Menjawab salam
dan mendengarkan
Perkenalan Mendengarkan dan

Memerhatikan
Menjelaskan tujuan promkes Mendengar dan
memerhatikan
Menyampaikan tata tertib dan waktu Mendengar dan
memerhatikan
2. Apersepsi 3 menit Menanyakan pengetahuan sasaran Memperhatikan
mengenai pencegahan bahaya pada
dan menjawab
anak.
pertanyaan
Memberikan reinforcement Mendengar dan
menerima

4
3. Kegiatan 60 menit Menjelaskan tentang pengertian Mendengar dan
bahaya/pencegahan pada anak, factor – memerhatikan
Inti
factor penyebab kecelakaan, dan
pencegahan bahaya/kecelakaan pada
anak.

4. Penutup 20 menit Memberikan pertanyaan kepada audien Mendengarkan dan


mengenai pengertian bahaya/kecelakaan menjawab
pada anak, factor – factor penyebab
kecelakaan pada anak & pencegahan
bahasa pada anak
Memberikan usiakepada
hadiah bayi. audien yang Menerima hadiah
menjawab pertanyaan dan yang
mendemonstrasikan

Notulen menyimpulkan materi mengenai Mendengar,


pencegahan bahaya pada anak. menyimak,
menerima

Menutup acara dan mengucapkan salam Membalas salam

E. Metode

Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah :

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya Jawab

F. Media

Alat dan bahan :

1. SAP

2. Leaflet

3. LCD

5
G. Evaluasi

a. Struktur

1. Ruang kondusif untuk kegiatan : R. Kelas F Jurusan Keperawatan Poltekkes


Tanjung Karang

2. Media dan materi tersedia dan memadai : LCD, Slide, dan Leaflet.

b. Proses

1. Ketepatan waktu pelaksanaan : 08.00 – 10.30 wib

2. Peran serta aktif sasaran

3. Penyampaian materi oleh penyaji jelas dan mudah dimengerti

4. Audien hadir ditempat penyuluhan

5. Audien antusias terhadap materi penyuluhan

6. Audien tidak meninggakan tempat penyuluhan sebelum acara selesai

7. Audien mengajukan pertanyaan

8. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan

c. Hasil

1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara lisan langsung kepada sasaran sesuai


tujuan khusus.

2. Bila klien dapat menjawab >70%,maka dikatakan baik dan jika <70%
dikategorikan kurang.

H. Sumber Pustaka

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC

Guyton, A. C. and Hall, J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.

Jakarta: EGC.

Mubarak, Wahid I., & Nurul C. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Nursalam, Utami. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta : Salemba Medika
6
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Supartini, Yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. Wartonah,
Tarwoto. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

I. Lampiran Materi

1. Pengertian Bahaya/Kecelakaan Pada Anak

Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak.


Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang tua
bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku
yang menimbulkan kecelakaan waspada terhadap factor-faktor lingkungan yang
mengancam keamanan anak.

2. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan


a. Jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di
rumah.
b. Usia, pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin
tahu mana yang bahaya.
c. Lingkungan, adanya penjaga atau pengasuh.

3. Pencegahan Terhadap Kecelakaan

a. Masa Bayi
1) Usia : Lahir - 4 bulan
Jenis kecelakaan dan Pencegahan cedera :
a) Aspirasi : Jangan menaburkan bedak langsung pada bayi
b) Jatuh :
i. Pasang selalu pagar keranjang bayi
ii. Jangan pernah meninggalkan bayi pada permukaan yang tinggi
tanpa pelindung
iii. Bila ragu tentang dimana anda akan menempatkan bayi, gunakan
lantai
iv. Pengaman (restraint) anak dalam kursi bayi dan jangan pernah
7
meninggalkannya tanpa pengawasan ketika ia dapat duduk dengan
baik dengan ditopang.
c) Keracunan: simpan bahan toxic dilemari.
d) Luka bakar:
i. Cek air mandi sebelum dipakai
ii. Jangan menuangkan air panas bila berada di dekat bayi
iii. Perhatikan abu rokok yang dapat menjatuhi bayi
e) Cedera tubuh:
i. Hindari objek tajam dan bergerigi
ii. Jaga agar peniti popok tetap tertutup dan jauh dari bayi

2) Usia : 4 - 7 bulan
Jenis kecelakaan dan pencegahan cedera
a. Aspirasi :
i. Simpan kancing,biji-bjian,penutup jarum dan objek kecil lainnya di luar
jangkauan bayi
ii. Pertahankan lantai bebas dari objek kecil
iii. Jangan memberi makan bayi ketika bayi berbaring
iv. Periksa mainan anak akan adanya bagian-bagian yang dapat dilepas
v. Simpan bedak di luar jangkauan
b. Jatuh :
i. Lakukan restrein jika duduk di kursi yang tinggi
ii. Pertahankan pagar keranjang tempat tidur pada ketinggian penuh
c. Keracunan :
i. Pastikan bahwa cat untuk perabot atau mainan tidak mengandung tembaga
ii. Tempatkan zat-zat beracun di rak yang tinggi atau di lemari yang terkunci
d. Luka bakar :
i. Tempatkan objek-objek panas (rokok,lilin,dupa) di permukaan tinggi dan atau
jauh dari jangkauan bayi
ii. Batasi terpapar sinar matahari

e. Cedera Tubuh :
i. Hindari objek lancip sebagai mainan
ii. Hindari mainan yang berbunyi keras
iii. Simpan objek tajam di luar jangkauan bayi
3) Usia : 8 - 12 bulan
8
Jenis kecelakaan dan Pencegahan cedera :

a. Aspirasi
i. Jaga agar benda-benda kecil tidak berada di lantai dan perabot jauh dari
jangkauan anak-anak
ii. Perhatikan dalam memberikan table food yang padat untuk memastikan
bahwa yang diberikan adalah potongan-potongan yang sangat kecil
b. Sufokasi/Tenggelam
i. Pagari kolam renang
ii. Awasi anak bila berada di dekat sumber air
iii. Jaga agar pintu kamar mandi selalu tertutup
iv. Kosongkan kolam-kolam yang tidak diperlukan
v. Pegang selalu satu tangan anak saat berafda di kamar mandi / awasi saat anak
mandi.
c. Jatuh
i. Pagari tangga di bagian atas dan bawah jika anak dapat menjangkau
bagian tersebut
ii. Pakaikan bayi dengan sepatu dan pakaian yang aman (sol yang tidak
“lengket” di lantai, tali sepatu terikat, celana panjang yang tidak
menyentuh lantai )
iii. Pastikan bahwa perabot cukup berat untuk anak untuk didorong sendiri pada
posisi berdiri dan meluncur.
d. Keracunan
i. Jangan sembarang memberikan obat-obatan kecuali jika diresepkan oleh
dokter
ii. Simpan obat-obatan dan zat beracun pada tempat yang aman
e. Luka bakar
i. Tempatkan pelindung di depan dan mengintari alat panas, tempat api, atau
tungku pemanas
ii. Simpan kawat listrik secara tersembunyi atau di luar jangkauan anak.

9
b. Masa Toddler (1-3 tahun)

Jenis kecelakaan:

a) Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.


b) Tenggelam.

c) Keracunan atau terbakar.

d) Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.

e) Aspirasi dan asfiksia.

Pencegahan:

1. Awasi jika dekat sumber air.


2. Ajarkan berenang.
3. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
4. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
5. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
6. Cek air mandi sebelum dipakai.
7. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
8. Jangan biarkan kabel listrik menggantung & mudah ditarik.
9. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
10. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.

c. Pra Sekolah (3-5 tahun)


Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas,
benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil
bola/layangan, menyeberang jalan.
Pencegahan ada 2 cara :
1.Mengontrol lingkungan.
a.Jauhkan korek api dari jangkauan.
b.Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat
membahayakan anak.
2.Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
a.Cara menyeberang jalan.
10
b.Arti rambu-rambu lalulintas.

11
d. Usia Sekolah (6-12 tahun)
1) Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
2) Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
Pencegahan:
a) Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b) Aturan yang aman dalam berenang
c) Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.
d) Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
e) Ajari anak tentang bahaya menggunakan obta-obatan dan bahan kimia yang
tidak diresepkan.
f) Anjurkan untuk bermain di tempat yang aman.
g) Ajarkan anak agar tidak mengusik atau mengganggu anjing.

J. Lampiran Tes Lisan


1. Apakah yang dimaksud bahaya/kecelakaan pada aanak?

2. Apa saja factor – factor penyebab kecelakaan pada anak?

3. Bagaimana pencegahan bahaya pada anak masa bayI?

12

Anda mungkin juga menyukai