Bab Iii
Bab Iii
METODE PENELITIAN
angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
karakter-karakter yang khas dari kasus atau kejadian suatu hal yang bersifat
umum.
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2017:2). Data
dan mengantisipasi suatu masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
kuantitatif.
34
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data
35
36
dilakukan untuk mengetahui keberadaan nilai variabel mandiri, baik satu variabel
dengan variabel lain. Metode penelitian deskriptif yang digunakan pada penelitian
ini untuk menjawab rumusan masalah nomor satu, dua dan tiga.
yang digunakan untuk menguji teori dan penelitian akan mencoba menghasilkan
informasi ilmiah baru yaitu status hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu
hipotesis diterima atau ditolak. Metode penelitian verifikatif yang digunakan pada
Secara umum variabel merupakan suatu atribut, nilai atau sifat dari objek,
individu atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu
digunakan agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan
proses atau operasional alat ukur yang akan digunakan untuk variabel yang
diteliti.
37
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
Variabel yang diteliti wajib relevan dengan masalah penelitian, selain relevan
a. Kemitraan
(2010) pelaku usaha telah menghadapi tantangan yang sulit untuk mencapai
kinerja bisnis yang baik serta memimpin dalam persaingan, berdasarkan hal
pahami bahwa tidak hanya kemitraan yang dapat meningkatkan suatu kinerja
marketing.
b. Entrepreneur Marketing
saat ini belum ada definisi yang baku untuk pengertian Entrepreneurial
38
memiliki efek positif atau negatif terhadap produk, harga, promosi dan
saluran distribusi versus marketing interaktif dan berita dari mulut ke mulut.
c. Kinerja Pemasaran
d. Keunggulan Bersaing
penelitian yang jenis data utamanya adalah data primer, operasionalisasi variabel
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Pada sub bab ini Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian
populasi dan populasi yang ada pada penelitian ini serta akan dijelaskan mengenai
ukuran sampel yang akan digunakan di dalam penelitian ini. Dimana sampel
tersebut akan menjadi responden atau sumber data yang akan digunakan di dalam
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Ekonomi
Tabel 3.2
Jumlah Mahasiswa Aktif Angkatan 2016-2018
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan Bandung
3.3.2 Sampel
tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Sampel
merupakan salah satu unsur dari populasi yang hendak dijadikan suatu objek
penelitian. Apabila penelitian menggunakan sampel, maka yang bisa didapat yaitu
Sugiyono (2017:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini tidak seluruh anggota
populasi saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam
melakukan penelitian baik dari segi waktu, tenaga dan jumlah populasi yang
terlalu banyak. Oleh karena itu sampel yang diambil harus betul-betul sangat
tersebut diambil dari populasi dengan persentase tingkat kesalahan yang dapat
ditolerir sebesar 10% (0,10) dan penentuan ukuran sampel tersebut menggunakan
Rumus:
𝑛= 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
Dimana:
n = Ukuran
43
Sampel
N = Ukuran
Populasi
sampai 2018 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pasundan dengan jumlah
populasi yaitu sebanyak 1956 orang. Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir
sebesar 10% (0,10) atau dapat disebutkan tingkat ke akuratannya yaitu 90%, maka
1956
𝑛 = 1+(1956)(0,10)2
= 95,13
= 96 (dibulatkan)
Maka dengan melihat hasil di atas, banyak nya sampel yang diperlukan
dalam penelitian ini yaitu sebanyak 96 orang responden mahasiswa aktif angkatan
2016 sampai 2018 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pasundan dengan
sampling non probability sampling. Teknik non probability yang dipilih yaitu
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara keseluruhan bertemu dengan peneliti dapat
dijadikan sampel, apabila di pandang orang yang kebetulan ini cocok menjadi
Menurut Sugiyono (2017:137) jika dilihat dari sumbernya maka data terbagi
menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang
a. Wawancara
peneliti ingin mengetahui secara lebih detail mengenai data dan informasi
b. Kuesioner (Angket)
c. Obeservasi
45
perusahaan dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian yang dapat
a. Buku
Buku yang digunakan adalah yang sesuai dengan penelitian ini dan dapat
masalah penelitian.
b. Jurnal
Jurnal yaitu data pendukung yang berasal dari jurnal penelitian terdahulu
yang telah dilakukan oleh peneliti lainnya dan yang berhubungan dengan
lakukan.
c. Internet
46
antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang
dapat dilaporkan oleh peneliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk
menguji validitas pada tiap-tiap item, yaitu dengan mengkorelasi skor tiap butir
dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Koefisien korelasi yang
n ( ΣXY )−( ΣX . ΣY )
rxy =
√√ [n( ΣX 2)−( ΣX )2][n( ΣY 2)−(ΣY )2]
Keterangan :
Dalam kajian ini, uji validitas kuesioner dilakukan secara satu arah karena
1. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkolerasi
2. Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkolerasi
dianggap suatu butir instrumen valid adalah indeks validitasnya positif dan
besarnya 0,3 keatas. Oleh karena itu, semua pertanyaan atau pernyataan yang
memiliki tingkat kolerasi dibawah 0,3 harus diperbaiki karena dianggap tidak
valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statiscal
Product and Service Solution). Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada
hasil output SPSS pada tabel dengan judul item-Total Statistic. Menilai kevalidan
Correlation.
bila digunakan beberapa kali mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
satu instrumen dapat dikatakan handal (Realibel) apabila nilai cronbach’s alpha
2
n ∑σ
rii=
n−1(1− 2
σ )
Keterangan:
σ 2= Variansi total
Untuk menentukan reliabilitas dari alat ukur dapat dilihat dari alfa, jika
nilai alfa lebih besar dari nilai r kritis maka dapat dikatakan reliabel. Jika nilai alfa
lebih kecil dari nilai r kritis maka dapat diartikan tidak reliabel dan alat ukur
tersebut tidak dapat digunakan dan alat ukur tersebut dapat dibuang.
atas jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan dari setiap item
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
49
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai dengan sangat negatif yaitu dengan memberikan skor pada masing-masing
Tabel 3.3
Alternatif Jawaban Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Tidak Setuju 2
Kurang Setuju 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat alternatif jawaban dan bobot nilai
untuk item-item instrumen pada kuesioner. Jawaban dari setiap responden dapat
karakteristik dari responden yang terdiri dari usia, pendidikan, dan penghasilan.
diajukan. Pada bagian ini peneliti akan menganalisa data tersebut satu persatu
penilaian untuk setiap item pernyataan. Mendeskripsikan data dari setiap variabel
pada nilai rata-rata skor yang selanjutnya akan dikatergorikan pada rentang skor:
Dimana:
51
Nilai tertinggi =5
Nilai terendah =1
5−1
NJI (Nilai Jenjang Interval) = =0,8
5
Sangat
Tidak Kurang Sangat
Tidak Setuju
Setuju Setuju Setuju
Setuju
Gambar 3.1
Garis Kontinum
yang ditunjukkan untuk menguji teori dan penlitian akan menghasilkan informasi
ilmiah baru yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis
dan mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Metode verifikatif digunakan
untuk mengetahui dan menguji kebeneran hipotesis yang telah ditentukan dengan
ordinal menjadi data interval. Setelah diperoleh data dari hasil penyebaran
kuesioner, dimana data masih dalam bentuk skala ordinal maka perlu diubah
Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, uji t dan
lainnya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika kita hanya
mempunyai data berskala ordinal maka data tersebut harus diubah ke dalam
jika kita menggunakan prosedur seperti korelasi Spearman yang mengijinkan data
berskala ordinal maka kita tidak perlu mengubah data yang sudah ada tersebut.
dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab 1-5 untuk setiap
pertanyaan).
dengan proposi.
Keterangan :
y=sv + [ k ]
k =1 [ SVmin ]
tertentu bila variabel lain berubah. Jumlah variabel independen yang diteliti lebih
dari satu, sehingga dikatakan regresi berganda. Analisis ini dilakukan adalah
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel yang
54
diteliti. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk
berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = Keunggulan Bersaing
a = Konstanta
X1 = Kemitraan
X2 = Entrepreneur Marketing
∑Y = an + b1∑X1 + b2∑X2
mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dan
dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi atau hubungan antara satu variabel
55
dua variabel yang dinyatakan dalam bilangan yang disebut dengan koefisien
JKregresi
R 2=
∑Y2
Dimana:
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Taksiran Besarnya Koefisien Kolerasi
Interval Koefesien Tingkatan Hubungan
0,000-0,199 Sangat Rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Cukup
0,600-0,799 Kuat
0,800-0,999 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017:278)
Analisis Jalur adalah bagian dari model Regresi yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan variabel lainya.
Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel yaitu
variabel bebas atau yang lebih dikenal dengan independen, variabel yang biasa
di simbolkan dengan huruf X1, X2, X3,…. Xn dan variabel terikat atau variabel
dependen variabel dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung (direct &
indirect effect) atau dengan kata lain analisis jalur memperhitungkan adanya
pengaruh langsung dan tidak langsung. Berbeda dengan nilai regresi biasa
variabel terhadap dependen variabel adalah melalui variabel lain yang disebut
yaitu variabel eksogen dan endogen. Variabel eksogen adalah variabel yang
dalam model, atau dengan kata lain variabel ini tidak ada yang mempengaruhi.
Sedangkan variabel endogen adalah variabel yang variasinya ter jelaskan oleh
variabel eksogen atau pun variabel endogen dalam sistem (Juanim, 2004:20).
58
ε1 ε2
Kemitraan
(X1)
Pyx Pzy Kinerja
Entrepreneur Keunggulan Pemasaran
Marketing Bersaing (Y)
(X2)
Pzx
Gambar 3.3
Model Analisis Jalur
analisis jalur juga dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan yang biasa disebut
akibat antar variabel yang diteliti yang dinyatakan dalam bentuk persamaan
59
tidak langsung. Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen
mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain yang disebut dengan 109
109 variabel intervening. Adapun yang disebut dengan pengaruh total adalah
3.5.1.1.Persamaan Struktural
analisis jalur juga dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan yang biasa disebut
akibat antar variabel yang diteliti yang dinyatakan dalam bentuk persamaan
Y = PyxX + ε1
Z = PzyY + PzxX + ε2
Struktur I
berikut
Y = PyxX + ε1
60
ε1
Gambar 3.4
Model Hubungan Struktur I
Dimana :
Independen : X = Kemitraan
Strukrur II
berikut:
Z = PzyY + PzxX + ε2
ε2
Keunggulan Kinerja
Bersaing (Y)
Pzy Pemasaran
(Z)
Gambar 3.5
Model Hubungan Struktural II
Dimana :
analisis yang digunakan adalah dengan analisis jalur melalui mediasi yaitu melihat
61
yaitu, dimana:
jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung
dan pengaruh total antara variabel Kemitraan, Keunggulan Bersaing dan Kinerja
Z. DE yx : X → Y
DE zy : Y → Z
62
IE zyx : X → Y → Z
TE yx + DE yx + IE zyx
Bersaing (Y), serta Kemitraan (X) dan Keunggulan Bersaing (Y) terhadap
repurchase intentio (Z), korelasi yang digunakan adalah korelasi berganda dengan
𝑟2 =
∑
𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔)
𝑌2
Dimana :
deviasi
JK(reg) = b1Σ XY
Dimana:
63
Σ XY = JK XY = Σ XY − (Σx)(Σy)
𝑛
Σ Y2 = JK Y2 = Σ Y2− (Σ Y)2
𝑛
yaitu:
adanya korelasi tidak langsung antara korelasi negative dan tanda positf
Tabel 3.4
Taksiran Besarnya Koefesien Korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 0,999 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2017:148)
64
Keunggulan Bersaing (Y) dan dampaknya pada Kinerja Pemasaran (Z) yang
Kd = r2 x 100%
Sumber: www.spssstatistik.com,2018
Dimana :
Kd = Koefesien Determinasi
Berganda Struktur I
Bersaing)
Struktur II
ada atau tidak pengaruh dari variabel independen yaitu variabel Kemitraan (X)
terhadap Keunggulan Bersaing (Y) dan dampaknya pada Kinerja Pemasaran (Z),
baik dilakukan secara simultan maupun parsial. Uji hipotesis pada penelitian ini
ini dirumuskan dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
3.5.4.1. Struktural I
berikut :
Y = Px + ε
Pada struktural I ini dilakukan uji hipotesis secara simultan (Uji F) dan uji
berikut :
r2/
F = (1 −Kr2)/(n
− K − 1)
Dimana :
Keunggulan Bersaing).
Keunggulan Bersaing).
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, apakah hubungan tersebut
saling mempengaruhi atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan uji t, untuk
𝑟√𝑛 − 3
t=
√1 − 𝑟 2
Sumber : Sugiono (2017:184)
Dimana :
n = jumlah sampel
penelitian ini ditetapkan sebesar 10%. Rancangan hipotesis untuk uji t adalah
sebagai berikut :
3.5.4.2.Struktur II
68
dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kausal dari X, Y dan error terhadap
Z = Px + Py + ε
Pada struktural II ini di lakukan uji hipotesis secara simultan (Uji F) dan uji
r2/
F = (1 −Kr2)/(n
− K − 1)
n = ukuran sampel
bersama-sama).
69
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, apakah hubungan tersebut
saling mempengaruhi atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan uji t, untuk
𝑟√𝑛 − 3
t=
√1 − 𝑟𝑝2
Dimana :
penelitian ini ditetapkan sebesar 10%. Rancangan hipotesis untuk uji t adalah
sebagai berikut :
yang diukur dijabarkan menjadi sub variable, kemudian sub variabel dijabarkan
menjadi indikator, indikator-indikator ini yang kemudian menjadi titik tolak ukur
bagi penyusunan item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Dengan menggunakan skala likert setiap jawaban akan diberikan skor dengan
pertanyaan negatif.