SANITIZER SEDERHANA
KELAS: X FARMASI
Smkbhaktiasihpwk.@gmail.com
VIRUS
A. Sejarah Virus
Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil dimulai sejak
ditemukannya mikroskop oleh Antony van leeuwenhoek (1632-1723). Perkembangan
mikroskop ini mendorong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuana sel,
bakteri dan partikel mikroskopis yaitu virus. Virus merupakan suatu partikel yang masih
diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus
merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak memiliki kelengkapan seperti
sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri. Beberapa tokoh dalam
penemuan virus pertama, yaitu:
1. Adolf Mayer
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit
yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Beliau merupakan
seorang ilmuan berdarah Jerman. Ia melakukan penelitian tentang penyebab
penyakit mosaik pada tembakau.
2. Dmitri Ivanovsky
Pada tahun 1892, ahli biologi Rusia Dmitri Ivanovsky mempelajari
penyakit tembakau yang disebut penyakit mosaic tembakau. Ia membuat
eksperimen, jika ekstrak daun yang terserang penyakit mosaic dioleskan pada
daun yang sehat, beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang
penyakit. Akan tetapi, jika ekstrak tersebut dipanaskan sampai mendidih dan
setelah dingin dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Singkat
cerita, Ivanovsky menduga bahwa penyebab penyakit mozaik pada daun
tembakau itu adalah bakteri (patogen) yang sangat kecil.
3. Martinus Willem Beijerinck
Ilmuan Belanda yang melalukan percobaan berdasarkan penemuan
Ivanovsky. Ia berpendapat bahwa bakteri (pathogen) itu mampu berkembang
biak, ukurannya sangat kecil. Saat itu orang hanya mengenal bakteri sehingga
penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu diduga diakibatkan oleh
bakteri yang berukuran sangat kecil.
4. Wendell Meredith Stanley
Dugaan tentang bakteri yang berukuran sangat kecil itu ternyata keliru.
Wendell dari Rockefeller Institute (Amerika Serikat), berhasil mengisolasi dan
mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus
berbeda dengan bakteri. Keberhasilan Wendell ini menjadi pendorong makin
berkembangnya ilmu tentang virus/virology.
B. Ciri-ciri Virus
1. Ukuran dan Bentuk Virus
Virus memiliki ukuran sangat renik yaitu antara 25-300 mm. Virus yang
berukuran paling kecil adalah virus polio. Panjang tubuhnya hanya 25mm. virus
yang paling besar adalah virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 mm
dan virus TMV yang panjang tubuhnya 300 mm. oleh karena ukurannya sangat
renik, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron. Virus
macam-macam bentuknya, yaitu bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak
beraturan da nada pula yang berbentuk huruf T.
2. Struktur Virus
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid yang
disebut nukleokapsid. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian luar
seperti selubung, ekor, kepala, dll. Virus yang seperti ini disebut virus kompleks.
Struktur virus kompleks:
a) Virus berselubung
Struktur bakteriofag terdiri dari kepala, ekor, dan serabut kaki. Kepala
terdiri dari asam nukleat yang diselubungi kapsid berbentuk polyhedral.
Bagian ekor menancap ke kepala. Kaki serabut merupakan perpanjangan
ekor yang berfungsi untuk menempel pada permukaan sel bakteri.
C. Perkembangbiakan Virus
Perkembangabiakan virus sering disebut juga dengan istilah replikasi. Untuk
berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus
menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua macam cara
virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik.
Pencegahan penyakit karena virus hanya dapat dilakukan bil tubuh belum terserang virus,
tetapi jika virus sudah masuk ke dalam tubuh maka harus dilakukan pengobatan.
Pengobatan dilakukan dengan cara pemberian imunisasi melalui pemberian serum. Serum
adalah darah hewan/manusia yang sudah mengandung antibody.
VIRUS CORONA
LATAR BELAKANG
A. Apa yang dimaksud dengan Virus Corona?
Virus corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hinga penyakit-penyakit yang lebih
fatal seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respitatory Syndrome (SARS).
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang
parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronchitis dan pneumonia (disebabkan
oleh 2019-nCoV), yang menyebabkan gejala seperti:
Bila ada pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke
Rumah Sakit Rujukan yang telah dirunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila
tidak bisa dirujuk karena ada beberapa alasan, dokter akan melakukan:
Isolasi
Serial foto toraks sesuai indikasi
Terapi simptomatik
Terapi cairan
Ventilator mekanik (bila gagal napas)
Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotic
SOCIAL DISTANCING
Dan pada saat ini juga, Indonesia dan negara lainnya menerapkan tentang
SOCIAL DISTANCING. Social distancing adalah istilah yang diterapkan untuk
serangkaian tindakan pengendalian infeksi non-farmasi yang dimaksudkan untuk
menghentikan/memperlambat penyebaran penyakit menular. Tujuan dari jarak sosial
adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang yang membawa infeksi,
dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan
penyakit, morbiditas dan pada akhirnya, kematian.