Anda di halaman 1dari 9

Nama : M.

Ilham Pratama
NIM : 7183520007
Kelas : Akuntansi A
Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi
Dosen Pengampu : Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA.

A. IDENTITAS ARTIKEL/JURNAL

1. Nama Penulis : Herlin Tundjung Setijaningsih


2. Judul Artikel : TEORI AKUNTANSI POSITIF DAN
KONSEKUENSI EKONOMI
3. Nama Jurnal : Teori Akuntansi Positif dan Konsekuensi
Ekonomi Jurnal Akuntansi/Volume XVI, No. 03, September 2012:
427-438 427
4. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pentingnya penggunaan
teori akuntansi positif dalam kehidupan sehari-hari
5. Hasil Temuan Utama : Teori akuntansi positif menghasilkan pola
sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan
spesifik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam
memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost
dalam teori akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan
memberikan kerangka dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi,
mendorong riset yang relevan dimana akuntansi menekankan pada
prediksi dan penjelasan terhadap fenomena akuntansi.
6. Kesimpulan Umum : Teori akuntansi dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu teori akuntansi normatif yang memberikan formula
terhadap praktik akuntansi dan teori akuntansi positif yang berusaha
menjelaskan dan memprediksi fenomena yang berkaitan dengan
akuntansi (Ghozali dan Anis, 2007). Teori normatif yang berada pada
normative period, yaitu periode 1956-1970 (Harahap, 2008: 107)
menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam
proses penyajian informasi keuangan kepada para pemakai dan bukan
menjelaskan tentang apakah informasi keuangan itu dan mengapa hal
itu terjadi. Tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan (to
explain) dan memprediksi (to predict) praktik akuntansi. Adapun
kontribusi teori akuntansi positif terhadap pengembangan akuntansi
adalah menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan
memberikan penjelasan spesifik terhadap pola tersebut, memberikan
kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi, menunjukkan peran
utama contracting cost dalam teori akuntansi, menjelaskan mengapa
akuntansi digunakan dan memberikan kerangka dalam memprediksi
pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset yang relevan dimana
akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap
fenomena akuntansi.

B. Tahap Pemberian Kritik


1. Apakah judul artikel sesuai dan jelas?
Judul jurnal tersebut sangat jelas. Karena judul dengan isi jurnal tersebut saling
berkaitan yaitu membahas teori akuntansi positif dan konsekuensi ekonomi.
Dimana teori tersebut membantu menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi.
Sedangkan konsekunsi ekonomi berhubungan dengan munculnya standar
akuntansi.

2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? Representatif dengan isi


artikel? Dan dibuat dengan format yang benar?
Pada tahap abstraksi jurnal tersebut tidak menggamberkan secara jelas atau rinci
mengenai teori akuntansi positif dan konsekuensi ekonomi. Melainkan hanya
memaparkan secara garis besarnya saja. Pada tahap ini juga disebutkan nama
peneliti sebelumnya, yaitu Watts dan Zimmerman yang melakukan penelitiannya
pada tahun 1990. Format yang dibuat pada tahap abstraksi ini juga sudah benar.

3. Apakah tujuan dari penelitian/artikel di paparkan dengan jelas?


Tujuan dari penelitiannya tidak dipaparkan secara jelas oleh penelitinya
melainkan hanya memberikan dasar dari tujuan judul teori akuntansi. Teori
akuntansi terbagi 2, yaitu teori akuntansi normatif yang memberikan formula
terhadap praktik akuntansi dan teori akuntansi positif yang berusaha menjelaskan
dan memprediksi fenomena yang berkaitan dengan akuntansi.

4. Apakah ide/isu yang diangkat relevan dan penting?


Ide dari penelitiannya ini sangat relevan karena dari ide ini memiliki dampak-
dampak yang sangat berarti bagi perkembangan akuntansi sekang. Contohnya
seperti menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan
penjelasan spesifik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam
memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori
akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka
dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset yang relevan
dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap fenomena
akuntansi.

5. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian?


Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan teknik pengumpulan
data-data hasil penelitian oleh para ahli sebelumnya. Metode dengan tujuan
penelitian tidak ada kaitannya. Karena pada jurnal ini tidak memaparkan tujuan
penelitiannya. Sehingga sulit untuk dipahami antara tujuan dengan metode
penelitiannya.
6. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen/quasi eksperimen, apakah
metode tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu
penelitian tersebut ulang?
Desain penelitian dalam jurnal ini tidak menggunakan desain eksperimen, tetapi
menggunakan desain teknik pengumpulan data. Hasil dari desain teknik
pengumpulan data para ahli pada jurnal ini yaitu, Christie (1990: 15-36)
menyimpulkan bahwa terdapat enam proksi yang telah diketahui memiliki
kemampuan dalam menjelaskan praktek-praktek yang merupakan cerminan dari
aplikasi teori akuntansi positif. Keenam proksi tersebut meliputi ukuran
perusahaan, tingkat resiko, kompensasi manajerial, porsi utang terhadap aktiva
atau modal, pembatas-pembatas dalam penyelesaian utang, dan rasio pembayaran
dividen. Jones (1991) mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income
netto yang dilaporkan untuk keringanan impor. Pemberian keringanan impor pada
perusahaan tidak adil karena dipengaruhi oleh kompetisi asing dimana yang
sebagian merupakan keputusan politik. Penelitian berikutnya adalah yang
dilakukan oleh Sweeny (1994) dengan hipotesis perjanjian hutang. Hasil
penelitian membuktikan bahwa perusahaan sering melanggar perjanjian hutang
dalam bentuk pemeliharaan modal kerja dan ekuitas pemegang saham.

7. Apakah ditemukan kesalahan/error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian?


Pada tahap ini tidak ditemukan kesalahan atas fakta melainkan dari hasil
penelitian ini para ahli ada yang mendukung dan ada yang mengkritik. Seperti ahli
yang mendukung teori akuntansi positif yaitu, Christie (1990: 15-36)
menyimpulkan bahwa terdapat enam proksi yang telah diketahui memiliki
kemampuan dalam menjelaskan praktek-praktek yang merupakan cerminan dari
aplikasi teori akuntansi positif. Keenam proksi tersebut meliputi ukuran
perusahaan, tingkat resiko, kompensasi manajerial, porsi utang terhadap aktiva
atau modal, pembatas-pembatas dalam penyelesaian utang, dan rasio pembayaran
dividen. Sedangkan ahli yang mengkritik yaitu, Christenson (1983) mengatakan
bahwa memandang ilmu pengetahuan tidaklah harus dipandang dari perbedaan
antara normatif dan positif, tetapi bisa dipandang sebagai produk, yaitu
seperangkat pengetahuan yang tersistem atau dipandang sebagai proses, yaitu
aktivitas manusia dalam menghasilkan pengetahuan.

8. Apakah pembahasan terhadap hasil/temuan relavan?


Hasil temuan penelitian ini sudah sangat relevan karena peneliti menggunakan
teknik metode pengumpulan data serta terdapat pernyataan para ahli yang
mendukung maupun yang mengkritisi teori akuntansi positif dan konsekuensi
ekonomi.

9. Apakah penulis/peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik


penelitian?Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? Bila
ditemukan, sarankan untuk dihilangkan!
Penulis menggunakan kepustakaan yang relevan, karena penulis merujuk pada
acuan jurna para peneliti sebelumnya. Contoh seperti:
Contracting and Size Hypotheses, Journal of Accounting and Economics, Vol. 12.
Deegan, Craig, (2004). Financial Accounting Theory, Australia: McGraw Hill.

10. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak
terpaparkan? Bila ditemukan, sarankan untuk revisi yang lebih spesifik?
Pada jurnal ini terdapat ide yang tidak dipaparkan. Seperti pada tahap konsekuensi
ekonomi. Pada tahap konsekuensi ekonomi ini penulis lebih banyak membahas
ide dari teori akuntansi positif.

11. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau
perlu disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus?
Menurut saya tidak ada bagian artikel yang perlu dipaparkan lebih lanjut atau
disederhanakan dan dipadatkan apalagi dihapus, karena semua bagian artikel
sudah dipaparkan dengan jelas dan cukup mudah dimengerti/dipahami.
12. Apakah pernyataan penulis/peneliti jelas?Atau challenging?Atau malah
ambiguous?
Pernyataan penulis tidak ada. Penulis lebih banyak menggunakan ide-ide para
ahli yang dikumpulkannya. Penulis hanya memberi kesimpulan dari keseluruhan
ide-ide para ahli yang mendukung dan mengkritik teori akuntansi positif.

13. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/peneliti?


Asumsi yang mendasari pemikiran penulis yaitu penulis ingin mengetahui dan
menerapkan teori akuntansi positif dalam kehidupan sehari-hari agar
menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan
spesifik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam
memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori
akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka
dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset yang relevan
dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap fenomena
akuntansi.
14. Apakah penulis/peneliti telah objektif pada pembahasan hasil?
Penulis tidak objektif pada pembahasan hasil. Penulis tidak memaparkan ide-
idenya dalam jurnal ini. Penulis lebih banyak memaparkan ide-ide para ahli dalam
penelitiannya.

15. Apakah kesimpulan jelas?Singkat dan padat?Serta merefleksikann temuan/hasil


penelitian?
Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sangat padat dan jelas. Karena penulis
merangkum semua isi dari pembahasan teori akuntansi positif dan konsekuensi
ekonomi.

C.PENULISAN LAPORAN KRITIKAN


Judul jurnal tersebut sangat jelas. Karena judul dengan isi jurnal tersebut
saling berkaitan yaitu membahas teori akuntansi positif dan konsekuensi ekonomi.
Dimana teori tersebut membantu menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi.
Sedangkan konsekunsi ekonomi berhubungan dengan munculnya standar
akuntansi. Pada tahap abstraksi jurnal tersebut tidak menggamberkan secara jelas
atau rinci mengenai teori akuntansi positif dan konsekuensi ekonomi. Melainkan
hanya memaparkan secara garis besarnya saja. Pada tahap ini juga disebutkan
nama peneliti sebelumnya, yaitu Watts dan Zimmerman yang melakukan
penelitiannya pada tahun 1990. Format yang dibuat pada tahap abstraksi ini juga
sudah benar.

Tujuan dari penelitiannya tidak dipaparkan secara jelas oleh penelitinya


melainkan hanya memberikan dasar dari tujuan judul teori akuntansi. Teori
akuntansi terbagi 2, yaitu teori akuntansi normatif yang memberikan formula
terhadap praktik akuntansi dan teori akuntansi positif yang berusaha menjelaskan
dan memprediksi fenomena yang berkaitan dengan akuntansi. Ide dari
penelitiannya ini sangat relevan karena dari ide ini memiliki dampak-dampak
yang sangat berarti bagi perkembangan akuntansi sekang. Contohnya seperti
menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan
spesifik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam
memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori
akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka
dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset yang relevan
dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap fenomena
akuntansi.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan teknik


pengumpulan data-data hasil penelitian oleh para ahli sebelumnya. Metode
dengan tujuan penelitian tidak ada kaitannya. Karena pada jurnal ini tidak
memaparkan tujuan penelitiannya. Sehingga sulit untuk dipahami antara tujuan
dengan metode penelitiannya. Desain penelitian dalam jurnal ini tidak
menggunakan desain eksperimen, tetapi menggunakan desain teknik
pengumpulan data. Hasil dari desain teknik pengumpulan data para ahli pada
jurnal ini yaitu, Christie (1990: 15-36) menyimpulkan bahwa terdapat enam
proksi yang telah diketahui memiliki kemampuan dalam menjelaskan praktek-
praktek yang merupakan cerminan dari aplikasi teori akuntansi positif. Keenam
proksi tersebut meliputi ukuran perusahaan, tingkat resiko, kompensasi
manajerial, porsi utang terhadap aktiva atau modal, pembatas-pembatas dalam
penyelesaian utang, dan rasio pembayaran dividen. Jones (1991) mengkaji
perubahan perusahaan untuk menurunkan income netto yang dilaporkan untuk
keringanan impor. Pemberian keringanan impor pada perusahaan tidak adil karena
dipengaruhi oleh kompetisi asing dimana yang sebagian merupakan keputusan
politik. Penelitian berikutnya adalah yang dilakukan oleh Sweeny (1994) dengan
hipotesis perjanjian hutang. Hasil penelitian membuktikan bahwa perusahaan
sering melanggar perjanjian hutang dalam bentuk pemeliharaan modal kerja dan
ekuitas pemegang saham.

Pada tahap ini tidak ditemukan kesalahan atas fakta melainkan dari hasil
penelitian ini para ahli ada yang mendukung dan ada yang mengkritik. Seperti ahli
yang mendukung teori akuntansi positif yaitu, Christie (1990: 15-36)
menyimpulkan bahwa terdapat enam proksi yang telah diketahui memiliki
kemampuan dalam menjelaskan praktek-praktek yang merupakan cerminan dari
aplikasi teori akuntansi positif. Keenam proksi tersebut meliputi ukuran
perusahaan, tingkat resiko, kompensasi manajerial, porsi utang terhadap aktiva
atau modal, pembatas-pembatas dalam penyelesaian utang, dan rasio pembayaran
dividen. Sedangkan ahli yang mengkritik yaitu, Christenson (1983) mengatakan
bahwa memandang ilmu pengetahuan tidaklah harus dipandang dari perbedaan
antara normatif dan positif, tetapi bisa dipandang sebagai produk, yaitu
seperangkat pengetahuan yang tersistem atau dipandang sebagai proses, yaitu
aktivitas manusia dalam menghasilkan pengetahuan. Hasil temuan penelitian ini
sudah sangat relevan karena peneliti menggunakan teknik metode pengumpulan
data serta terdapat pernyataan para ahli yang mendukung maupun yang
mengkritisi teori akuntansi positif dan konsekuensi ekonomi.

Penulis menggunakan kepustakaan yang relevan, karena penulis merujuk


pada acuan jurnal para peneliti sebelumnya. Contoh seperti:Contracting and Size
Hypotheses, Journal of Accounting and Economics, Vol. 12. Deegan, Craig,
(2004). Financial Accounting Theory, Australia: McGraw Hill. Pada jurnal ini
terdapat ide yang tidak dipaparkan. Seperti pada tahap konsekuensi ekonomi.
Pada tahap konsekuensi ekonomi ini penulis lebih banyak membahas ide dari teori
akuntansi positif.

Tidak ada bagian artikel yang perlu dipaparkan lebih lanjut atau
disederhanakan dan dipadatkan apalagi dihapus, karena semua bagian artikel
sudah dipaparkan dengan jelas dan cukup mudah dimengerti/dipahami. Asumsi
yang mendasari pemikiran penulis yaitu penulis ingin mengetahui dan
menerapkan teori akuntansi positif dalam kehidupan sehari-hari agar
menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan
spesifik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam
memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori
akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka
dalam memprediksi pilihan-pilihan akuntansi, mendorong riset yang relevan
dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap fenomena
akuntansi.

Penulis tidak objektif pada pembahasan hasil. Penulis tidak memaparkan


ide-idenya dalam jurnal ini. Penulis lebih banyak memaparkan ide-ide para ahli
dalam penelitiannya. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis sangat padat dan jelas.
Karena penulis merangkum semua isi dari pembahasan teori akuntansi positif dan
konsekuensi ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai