Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI HOTEL

“SIKLUS AKUNTANSI, SPI DAN STRUKTUR ORGANISASI”

Oleh :

KELOMPOK 2

Dewa Ayu Asdiantari (04)


Gede Septian Mahendra Sukadana (05)
Ni Kadek Ayu Aprilia Dewi (18)
Ni Kadek Marlina Melistiari (22)
Ni Luh Sulasmini (26)
Putu Mega Aryani Dewi (42)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
2020
1.1 Bagan dan Siklus Akuntansi Pada Usaha Perhotelan
Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan
pencatatan transaksi berakhir dengan post-closing trial balance. Proses akuntansi bisa
dilakukan secara manual ataupun menggunakan aplikasi komputer. Beberapa
transaksi penting dalam operasi hotel, yaitu :
1. Penjualan produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
penjualan, diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus  penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement), merupakan transaksi dari
penagihan dan penjualan tunai harian dimana hasil penagiahn, penjualan tunai dan
pengeluarankas harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas dan
bank.
3. Pembelian produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat buku khusus  pebelian,
diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian.
4. Payroll, karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia
membuat rekapitulasi daftar gaji, upah dan Pph 21 sesuai dengan departemen dimana
karyawan tersebut bekerja.
Dasar akuntasi untuk usaha hotel menggunakan double-entry bookkeeping, dimana
setiap entry data harus ada yang sama dan yang berlawanan sehingga hasilnya akan
sama.
1. Journal entry mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo debet
dan kredit.
2. General ledger , mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
3. Trial balance, menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4. Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya disiapkan
pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
1.2 SPI Di Perhotelan (Unsur-Unsur SPI, Lingkup SPI, Merancang SPI)
Pengendalian intern dalam arti luas menurut AICPA adalah pengendalian
intern meliputi struktur organisasi dan semua cara serta alat yang dikordinasikan dan
digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan
efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan.
Secara garis besar pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi, yaitu :
Pengendalian akuntansi, dan pengendalian administrative. Pengendalian akuntansi
terdiri dari struktur organisasi dan semua prosedur serta catatan yang berkaitan
dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayainya catatan keuangan. Sedangkan,
pengendalian administratif terdiri dari struktur organisasi dan semua metode dan
proseduryang berkaitan dengan efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.
Terdapat beberapa elemen yang merupakan cirri pokok dari sistem
pengendalian intern yang baik, yaitu:
1. Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat
dan tegas.
2. Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik untuk melakukan
pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik perusahaan, hutang,
pendapatan dan biaya.
3. Adanya praktik yang sehat didalam menjalankan tugas dan funsi disetiap bagian
dalam organisasi.
4. Tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan funsi, tugas dan tanggungjawabnya.
5. Adanya pengecekan independen.
Struktur pengendalian intern menurut COSO adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan pegawai lainnya yang didesain untuk
memperoleh keyakinan yang memadai terkait dengan tujuan :
1. efektivitas dan efisiensi dari aktivitas operasi
2. kehandalan dari laporan keuangan
3. ketaatan kepada peraturan perundangan dan kebijakan yang terkait
Struktur SPI menurut COSO terdiri dari lima komponen yakni:
a. Lingkungan pengendalian (control environment)
b. Penilaian resiko (risk ussessement)
c. Aktivitas pengendalian (control activities)
d. Informasi dan komunikasi (information and communication)
e. Pemantauan (monitoring)
 
The Canadian Institute of Chartered Accountants Criteria of Control
Committee (CoCo) telah menyusun model pengendalian intern yang mirip dengan COSO
tetapi mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. COCO memfokuskan diri pada
empat pertanyaan utama yakni:
1. Apakah perusahaan mempunyai tujuan yang benar?
2. Apakah perusahaan tersebut mempunyai aktivitas pengendalian yang memadai?
3. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kapabilitas, komitmen dan lingkungan yang
tepat?
4. Apakah perusahaan tersebut melakukan monitoring, pembelajaran dan mengadaptasi?

CoCo mempunyai empat komponen untuk menjawab keempat pertanyaan tersebut


yakni:
1. Purpose
2. Commitment
3. Capability
4. Monitoring and Learning
1.3 Bagan dan Rerangka Konseptual Akuntansi
Rerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem
koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan,
yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat,
fungsi, serta batas-  batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard
Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang
berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

1. SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang


menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
2. SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3. SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti
aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
4. SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business
enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi.
5. SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
6. SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting
measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa
depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar  pengukuran.
1.4 Menerangkan Struktur Organisasi Di Departemen Akuntansi
Departemen akuntansi pada usaha hotel biasanya terdiri dari beberapa bagian yang
saling terkait satu sama lainnya, seperti bagian kredit dengan account receivable, cost
control dengan purchasing dan lain sebagainya. Adapun bagian-bagian yang ada dalam
departemen akuntansi adalah :
1. General Cashier, merupakan kasir yang mempunyai tanggung jawab penuh atas
penerimaan dan pengeluaran hotel.
2. Cashier Outlet, seperti front office, restoran, bar, kasier outlet bertanggung jawab atas
penerimaan pada masing-masing outlet.
3. Income Auditor, adalah orang mempunyai tugas untuk mencocokan semua hasil
penjualan hotel dan mengoreksi kembali pekerjaan night auditor.
4. Night Audit, menupakan orang yang bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian
pemasukan data penjualan dalam satu hari dari masing-masing outlet.
5. Credit, merupakan bagian yang mempunyai tanggung jawab atas besarnya kredit yang
telah digunakan oleh tamu dan menyetujui batas kredit untuk setiap tamuserta
melakukan analisa atas guest bill.
6. Account Receivable, merupakan bagian yang bertanggung jawab atas penyiapan
tagihan dan penagihan kepada tamu yang melakukan reservasi melalui agent.
7. Account Payable, merupakan bagian yang bertanggung jawab atas hutang hotel
kepada pihak luar, khususnya supplier.
8. Cost Control, bertanggung jawab atas pengendalian biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh masing-masing departemen, mengecek harga barang di pasar, menyetujui
pembelian barang untuk keperluan hotel.
9. Personalia, bertanggung jawab atas perhitungan, pengalokasian dan pembayaran gaji
karyawan.
10. Electronic Data Processing (EDP), bertanggung jawab atas sistem informasi yang
digunakan di hotel, khususnya dalam pemrosesan data.
11. Purchasing, bertanggung jawab dalam pembelian barang keperluan hotel.

Anda mungkin juga menyukai