Anda di halaman 1dari 13

PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIO,

VISUAL, DAN AUDIO VISUAL DI DALAM KELAS

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media


Pembelajaran SD yang Dibimbing oleh Diana Kusumaningrum, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 3 semester 4A:


1. Savira Fada (1886206001)
2. Widdatul Fuadah (1886206003)
3. Zuhrotul Akhiroh (1886206014)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era ini perkembangan teknologi informasi dan dunia hiburan semakin
pesat, sehingga anak-anak lebih suka melihat sinetron, film, main game, internet
yang akan menjadi guru mereka daripada mendengarkan pelajaran guru di kelas.
Oleh karena itu guru zaman sekarang dituntut untuk menciptakan pembelajaran
yang menarik sekaligus menghibur agar tidak kalah dengan teknologi informasi
dan dunia hiburan yang semakin canggih. Sesuai dengan kemajuan Teknologi
Pendidikan (Educational Technology), maupun Teknologi Pembelajaran
(Instructional Technology) menuntut digunakannya berbagai media pembelajaran
(instructional media) serta peralatan-peralatan yang semakin canggih
(sophisticated). Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya
berperan sebagai penerima pesan, tapi siswa juga bertindak sebagai komunikator
atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut
dengan komunikasi dua arah bahkan komunikasi banyak arah. Dalam komunikasi
pembelajaran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Artinya, proses pembelajaran akan
terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber/penyalur
pesan lewat media tersebut.
Dunia pendidikan sekarang ini sudah mulai memasuki era dunia media, di
mana kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti
dengan pemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini
yang menekankan pada keterampilan proses dan active learning, maka kiranya
peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting.
Dalam makalah ini, kami akan mengajak anda untuk mendiskusikan tentang
karakteristik dari media audio, visual, dan audio visual. Pada makalah ini juga kita
akan membahasa tentang bagaimana pembuatan dan pemanfaatan media audio,
visual, dan audio visual di dalam kelas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik media audio, visual, dan audio visual ?
2. Bagaimana pembuatan dan pemanfaatan media audio, visual, dan audio visual
di dalam kelas ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik media audio, visual, dan audio visual
2. Untuk mengetahui pembuatan dan pemanfaatan media audio, visual, dan
audio visual di dalam kelas
BAB 1I
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Media Audio, Visual, Dan Audio Visual


A. Karakteristik Media Audio
Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri
sebagai berikut:
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan
jangkauannya luas)
2. Pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya
3. Dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif
pendengarnya
4. Dapat mengatasi masalah kekurangan guru
5. Sifat komunikasinya hanya satu arah
6. Sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa
7. Pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media
radio).
B. Karakteristik Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.
Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkaian), slides (bingkai) foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Media berbasis
visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam
proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi. karakteristik media hasil
cetak:
1. Teks dibaca secara linear
2. Menampilkan komonikasi secara satu arah dan reseptif
3. Ditampilkan secara statis atau diam
4. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
5. Berorientasi atau berpusat pada siswa
C. Karakteristik Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
gambar. Cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian
perangkat keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape
recorder, proyektor visual yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual
adalah produksi dan penggunaan materi yang penerapanya melalui pandangan
dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau
simbol-simbol yang serupa. Karakteristik media audio visual sebagai berikut
(Muzakki, 2016:06):
1. Bersifat linier
2. Menyajikan visualisasi yang dinamis
3. Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang
atau pembuatnya
4. Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak
5. Dikembangkan menurut prinsi psikologi behaveiorisme dan kognitif.
6. Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang
interaktivnya rendah.

2.2 Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Audio, Visual, Dan Audio Visual Di
Dalam Kelas
A. Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Audio Di Dalam Kelas
Sebagai media yang hanya mengandalkan pada bunyi dan suara maka
dalam proses pengembangan media jenis ini perlu direncanakan dengan baik,
salah satunya yaitu melalui penulisan naskah audio. Beberapa petunjuk yang
perlu diperhatikan ketika menulis program media audio, yaitu:
1. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah bahasa percakapan,
bukan bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan di dalamnya sebisa
mungkin adalah kalimat tunggal dan menghindari istilah-istilah sulit.
2. Musik
Ada beberapa jenis musik yang dapat digunakan dalam pengembangan
media audio yaitu.
a. Musik tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan watak dan
situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan.
b. Musik transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai penghubung dua
adegan.
c. Musik jembatan, yaitu musik yang merupakan bentuk khusus dari
musik transisi yaitu menjembatani dua buah adegan.
d. Musik latar belakang, yaitu musik yang digunakan untuk mengiringi
pembacaan teks atau percakapan.
e. Musik smash, yaitu musik yang digunakan untuk membuat
penekanan/kejutan.
3. Keterbatasan Konsentrasi
Karena adanya keterbatasan konsentrasi pada pendengar maka sebaiknya
suatu pengertian tidak hanya dibicarakan sekali, tetapi dilakukan
pengulangan-pengulangan dengan cara yang berbeda-beda dan bervariasi
hingga dapat lebih di mengerti. Langkah-langkah dalam penulisan naskah
audio adalah sebagai berikut:
a. menentukan topik,
b. melakukan riset pendengar/audience,
c. merumuskan tujuan/kompetensi,
d. menentukan pokok-pokok materi,
e. menulis draf naskah audio.

Panduan simulasi pemanfaatan media audio dalam pembelajaran, sebagai


berikut:
1. Atur posisi duduk para siswa sedemikian rupa, sehingga suara audio dapat
didengar dengan baik oleh siswa.
2. Ciptakan dan pertahankan suasana kelas hening dan kondusif agar materi
yang telah dibuat dapat terserap dengan baik.
3. Bagikan lembar panduan atau lembar kerja pada siswa sesuai materi yang
akan dibahas.
4. Perintahkan siswa untuk membaca lembar panduan atau lembar kerja
tersebut.
5. Jelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa sesuai dengan
pokok bahasan.
6. Mulai putarkan rekaman audio.
7. Ulangi pemutaran rekaman bila perlu.
8. Berikan penugasan pada siswa.
9. Kumpulkan hasil penugasan.
10. Evaluasi hasil pembelajaran dengan standar ketuntasan yang harus dicapai
siswa.
B. Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Visual Di Dalam Kelas
Flanelgraf adalah media pembelajaran yang berupa guntingan-guntingan
gambar atau tulisan yang pada bagian belakangnya dilapisi ampelas.
Guntingan gambar tersebut ditempelkan pada papan yang dilapisi flanel yang
berbulu sehingga melekat. Ukuran papan flanel adalah 50X75 cm,
dipergunakan untuk pembelajaran kelompok kecil 30 orang.
Kelebihan flanelgraf antara lain gambar-gambar yang moveable dapat
menarik perhatian siswa, siswa dapat berperan aktif untuk memindahkan
objek gambar yang ditempelkan, pembelajaran dapat disetting sesuai dengan
kebutuhan yaitu individual maupun secara kelompok. Dalam setting kelompok
siswa bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
menyusun gambar atau objek tiga dimensi yang ditempelkan pada papan
flanel. Cara pembuatan flanelgraf, sebagai berikut:
1. Siapkan papan triplek yang berfungsi untuk menempelkan gambar-
gambar. Pastikan ukuran papan tersebut kurang lebih 50X75cm. Dapat
juga membeli papan seperti whiteboard yang sudah jadi.
2. Siapkan bahan flanel yang berbulu atau dapat pula menggunakan karpet
dengan bulu tebal, sesuaikan ukurannya dengan papan tersebut, tempelkan
dengan menggunakan paku, atau lem.
3. Siapkan gambar-gambar yang akan ditempelkan pada papan flanel
tersebut. Untuk menempelkannya, maka gambar tersebut harus dipasang
alas yang keras atau bahan amplas. Gambar-gambar tersebut dapat diambil
dari majalah, koran, tabloid atau gambar yang dibeli dari toko. Banyaknya
gambar yang ditempelkan disesuaikan dengan kebutuhan dan keluasan
materi yang disajikan.
Cara menggunakan bahan ajar flanelgraf tersebut dalam pembelajaran di kelas
sebagai berikut:
1. Mulailah penyajian dengan bercerita terlebih dahulu lalu mulai masuk ke
pelajaran pokok, guru berdiri di samping papan flannel.
2. Libatkan siswa dalam penyajian, mintalah salah seorang siswa untuk
tampil ke depan untuk mengulangi penyajian lalu dilanjutkan dengan
diskusi.
3. Menilai alat dan penyajian: apakah gambar-gambar sudah jelas, apakah
penyajiannya tampak menarik, apakah dipahami isi pesan yang disajikan

Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang


berukuran 25X30cm. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau
foto, atau memanfaatkan gambar/foto yang sudah ada yang ditempelkan pada
lembaranlembaran flashcard. Gambar-gambar pada flashcard merupakan
rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang
dicantumkan pada bagian belakangnya. Flashcard hanya cocok untuk
kelompok kecil siswa tidak lebih dari 30 orang siswa. Kelebihan flashcard
antara lain mudah dibawa, praktis, gampang diingat, menyenangkan. Cara
pembuatan flashcard, yaitu:
1. Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan
kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan gambar-
gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Kertas tersebut diberi tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan
penggaris, untuk menentukan ukuran 25X30 cm.
3. Potong-potonglah kertas duplek tersebut dengan gunting atau kater hingga
tepat berukuran 25X30 cm. Buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar
yang akan ditempelkan atau sejumlah materi yang dibutuhkan.
4. Jika objek gambar langsung dibuat dengan tangan, maka kertas alas tadi
perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas
HVS, kertas concord atau kertas karton.
5. Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat
air, spidol, pensil warna, atau membuat desain menggunakan komputer
dengan ukuran yang sesuai lalu setelah selesai ditempelkan pada alas
tersebut.
6. Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya
gambar-gambar yang di jual di toko, majalah, koran, maka selanjutnya
gambargambar tersebut tinggal dipotong sesuai dengan ukuran, lalu
ditempelkan menggunakan perekat atau lem kertas.
7. Pada bagian akhir adalah memberi tulisan pada bagian belakang kartu-
kartu tersebut sesuai dengan nama objek pada halaman muka. Nama-nama
ini biasa dengan menggunakan beberapa bahasa misalnya Indonesia dan
Inggris.
Cara menggunakan media pembelajaran flashcard dalam pembelajaran di
kelas, yaitu:
1. Kartu-kartu yang sudah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke
depan siswa.
2. Cabutlah satu per satu kartu tersebut setelah guru selesai menerangkan.
3. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang
duduk di dekat guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut satu
per satu, lalu teruskan kepada siswa yang lain sampai semua siswa
kebagian.
4. Jika sajian dengan cara permainan, letakkan kartu-kartu tersebut di dalam
sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa yang akan
berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan
perintah, misalnya cari gambar candi hindu, maka siswa berlari
menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang bergambar candi
hindu yang belakangnya bertuliskan ciri-ciri candi hindu.
C. Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Audio Visual Di Dalam Kelas
Powerpoint salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak
membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data storage).
Kelebihan powerpoint antara lain: dapat menyajikan teks, gambar, film,
sound efek, lagu, grafik, dan animasi sehingga menimbulkan pengertian dan
ingatan yang kuat, mudah direvisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai
berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya,
dapat dikoneksikan dengan internet. Prosedur pembuatan media powerpoint
adalah:
1. Identifikasi program, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara
program yang dibuat dengan materi, sasaran (siswa) terutama latar
belakang kemampuan, usia juga jenjang pendidikan. Perlu juga
mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar, animasi,
video, dll.
2. Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan
sasaran seperti video, gambar, animasi, suara. Pengumpulan bahan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mencari melalui internet (browsing),
menggunakan yang sudah ada di direktori Anda, jika diperlukan
memproduksi sendiri bahan-bahan yang diperlukan misalnya untuk
kebutuhan video dengan shooting , rekaman audio dan untuk kebutuhan
gambar melalui scanning image. Bersamaan dengan itu dilakukan juga
penyusunan materi yang diambil dari bahan utama misalnya buku, modul,
makalah lengkap. Materi untuk powerpoint sebaiknya dikemas menjadi
uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau pointer-pointer.
3. Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses
pengerjaan di powerpoint hingga selesai. Selanjutnya mengubah hasil
akhir presentasi apakah dalam bentuk Slide Show, Web Pages , atau
Executable File (exe).
4. Setelah program selesai dibuat, tidak langsung digunakan sebaiknya
dilakukan review program dari sisi bahasa, teks, tata letak, dan kebenaran
konsep, selanjutnya di revisi dan siap digunakan.
Tips membuat media dengan powerpoint:
1. Gunakan background yang sederhana, kontras dan konsisten, hindari
background yang rumit, mengganggu dan penuh.
2. Gunakan huruf yang konsisten, sederhana, dan jelas seperti arial, verdana,
Tahoma dan trabucet , jangan gunakan huruf yang rumit dan bersambung.
3. Visualisasikan pesan Anda, jangan gunakan tulisan kecuali terpaksa.
4. Maksimalkan fitur power point seperti unsur gambar, video, animasi dan
suara, tapi jangan berlebihan.
5. Buatlah background atau template sendiri untuk meningkatkan daya tarik
presentasi dan memperjelas pesan.
6. Jika menggunakan latar dengan warna yang terang, maka gunakanlah teks
dengan intensitas yang gelap, demikian sebaliknya.
7. Gunakanlah warna untuk memperindah tampilan sekaligus memberikan
fokus pada penyajian. Tapi jangan terlalu banyak karena akan terkesan
ramai dan mengganggu sajian materi. Gunakan warna kontras atau warna
yang serasi.
8. Hindari kombinasi warna lebih dari 3 dalam satu slide.
9. Gunakanlah huruf-huruf yang memiliki karakter jelas dan tegas, seperti
arial, Tahoma atau verdana hindari karakter atau jenis font dekoratif
karena lebih sulit dibaca.
10. Besar huruf minimal 24 untuk kalimat dan 40 untuk judul.
11. Maksimal 6 kalimat dan 25 kata dalam satu slide.
12. Gunakan kata-kata yang powerful.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap media pembelajaran memiliki ciri atau karakteristik yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Media Audio adalah media yang isi pesannya
hanya diterima melalui indera pendengaran. Media visual adalah media yang
hanya mengandalkan indera penglihatan. Media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan gambar.
Media pembelajaran audio, salah satu contoh pembuatan media audio ini yaitu
dengan merekam materi pembelajaran dengan alat perekam. Media pembelajaran
visual, salah satu contoh media yang dapat dibuat dengan mudah yaitu flashcard
dan flanelgraf. Salah satu media pembelajaran audio visual yang dapat di buat
dengan mudah yaitu dengan menggunakan aplikasi powerpoint.

3.2 Saran
Dari pembahasan pembuatan dan pemanfaatan media audio, visual, dan audio
visual di dalam kelas diatas, telah dijabarkan dari pengertiannya. Mungkin dari
pembuatan makalah ini kami memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, kedepanya diharapkan penulis makalah akan lebih fokus dan teliti
dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Chalida, Mega. 2012. Karakteristik Media Visual Grafis (Gambar/Foto, Sketsa,


Diagram/Chart). (online). https://academia.com. Di akses pada tanggal 22
Maret 2020.
Muzakki, Hanif. 2016. Karakteristik Media Visual, Audio, dan Audio Visual.
(online). https://id.scribd.com. Di akses pada tanggal 22 Maret 2020.
Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik. Jurnal
Ekonomi & Pendidikan. Volume 8 Nomor 1, April 2011. (online).
https://journal.uny.ac.id. Di akses pada tanggal 22 Maret 2020.

17

Anda mungkin juga menyukai