Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR 

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Olahraga Bulu Tangkis. Makalah ini dibuat dengan berbagai
observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. 

Surakarta, 9 September 2016


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sejarah


Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan
berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-
sebut di India dan Tiongkok. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah
sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok
tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh
tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut
Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu
biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat
bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari
menyentuh tanah. India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan
jaring/net dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune
dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona pada masa itu. International Badminton Federation (IBF)
didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia,
Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai
anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936.
Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September
2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation
menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat
oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
B. Tujuan 
• Dapat mengetahui Tentang Bulu Tangkis
• Dapat mengetahui peraturan Bulu Tangkis

C. Rumusan Masalah
• Mengetahui cara-cara melakukan pertandingan Bulu Tangkis
• Mengetahui tata cara Bulu Tangkis
• Bagai mana peraturan Bulu Tangkis

D. Batasan masalah
Pembahasan makalah ini hanya terbatas pada Bulu Tangkis Indonesia 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bulutangkis
Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah
suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi
bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati
net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga
harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya.
B. Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis. Mereka adalah:
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
C. Servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang
menyebrangi jaring ke area lawan.
Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti
yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka
kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin
yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi
kanan untuk jumlah poin genapdan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil.
Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama
kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan
oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk
perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
1. Sistem pindah bola

 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain


dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku
untuk setiap set yang dimainkan.
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama"
saat melakukan servis.
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-
masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama
pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang
berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

2. Sistem reli poin

 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada
servis kedua.
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang
telah diraih oleh pasangan tersebut.
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya
diraih oleh lawan.

E. Peralatan Permainan
Raket: Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium
atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir
semua raket bulutangkis profesional berkomposisikan komposit serat
karbon (plastik bertulang grafit).
Kok: Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis,
terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut
terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari
gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok
dari plastik.
Senar: Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam
bulutangkis adalah senarnya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri
tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja.
Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan
ketegangan 18 sampai 30+ lb.
Sepatu: Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para
pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada
setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan sol karet untuk
cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama
selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk
melompat; bulutangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan)
pada lutut dan pergelangan kaki.
Net: Bulutangkis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa perlengkapan
yang satu ini. Net merupakan pembatas antara bidang permainan
pemain yang satu dengan yang lain. Tinggi net kurang lebih 152 cm
dan sama untuk semua jenis permainan, baik itu tunggal maupun
ganda, putri maupun putra.
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi pada kedua sisi jaring di
atas wilayah persegi panjang yang ditandai di lantai sebagaimana
diperlihatkan di diagram .
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan
raket, melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda
sebelum pemain atau pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk
setiap kali ini berhasil dilakukan oleh regu yang menyervis, pemain
atau pasangan penyervis (peladen) mencetak skor satu poin. Setelah
memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis kembali, dan terus
menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin. Apabila regu yang
tak menyervis memenangkan reli ini, tiada poin dicetak oleh mereka
tetapi ada pergantian penyervis. Dalam permainan ganda, seorang
peladen memulai permainan, dan setelah kalah sebuah reli, servis
berpindah ke regu lawan. Dari waktu itu ke depannya, kedua pemain
pada seregu bergantian menyervis (meladen) sebelum servis kembali
berpindah kepada lawan mereka. Pemain di sisi servis tangan kanan
selalu memulai servis. Jadi permainan ini sangat memerlukan stamina
yang tinggi dean kecakapan dalam menempat bola
BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Sebagai olahraga yang sangat populer di Indonesia, bulutangkis sangat digemari
oleh masyarakat di seluruh pelosok daerah. Namun yang paling menarik dan
membanggakan dari olahraga ini ialah prestasi yang berhasil ditorehkan oleh
atlet Indonesia di cabang ini. Mereka berhasil menjadi juara dunia dan
memperoleh medali di Olimpiade.

Nenek moyang bulutangkis diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa,


Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Di Inggris sejak
zaman pertengahan permainan anak-anak yang
disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer.

Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di
Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara bersaingan.
Permainan bulu tangkis mulai dikenal di Indonesia sebelum tahun 1950-an,
kemudian lahirlah suatu organisasi yang disingkat PBSI (Persatuan Bulu
Tangkis Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tanggal 15 Mei 1951.
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran
panjang 13,41 m dan lebar 6,10 m. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan
40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Perlengkapan
yang dibutuhkan antara lain: raket, senar, jaring, kok, dan sepatu.
2.    Saran
Agar Indonesia kembali berprestasi di cabang olahraga bulutangkis maka
seyogyanya pemerintah lebih giat didalam menjaring potensi bibit-bibit atlet di
daerah melalui kompetisi bulutangkis di tingkat junior mulai tingkat desa dan
seterusnya. Selanjutnya perlu dilakukan peningkatan fasilitas latihan dan alat
yang memadai bagi pengembangan yang lebih intensif.
MAKALAH PJOK
OLAHRAGA FAVORIT

Disusun Oleh :
Christivanny Sheila P (XA / 09)

Anda mungkin juga menyukai