Anda di halaman 1dari 16

Oleh : Akmal Najmul Wali Sihotang

Npm: 0551 18 057


PENDAHULUAN

Gunung Talang (nama lainnya Salasi atau Sulasi) merupakan gunung berapi yang terletak
terletak di kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Gunung Talang berlokasi sekitar 9 km dari kota Arosuka ibukota kabupaten Solok, dan sekitar
40 km sebelah timur kota Padang.

Gunung ini bertipe stratovolcano dengan ketinggian 2.597 m, merupakan salah satu dari
gunung api aktif di Sumatera Barat, dan salah satu kawahnya menjadi sebuah danau yang disebut
dengan Danau Talang. Gunung Talang sudah pernah meletus berkali-kali sejak
tahun 1833 sampai dengan tahun 2007.

Ada empat kecamatan yang warganya bermukim di sekitar kaki gunung ini, yakni
kecamatan Lembah Gumanti, Danau Kembar, Gunung Talang, dan Lembang Jaya. Jumlah
penduduk di empat kecamatan itu mencapai 160.000 jiwa, atau sepertiga dari jumlah penduduk
kabupaten Solok.

2
Berikut Adalah keadaan gunung tlanag dari atas gambar tersebut di ambil dari Peta Citra Satelit
dan Pet medan dari Google Maps

Peta Citra Satelit Peta Medan

Geografis : 0°58'42" LS dan 100°40'46"BT

Inventarisasi sumberdaya gunungapi

Dengan adanya mata air panas menunjukan adanya potensi sumberdaya gunungapi panas
bumi yang bisa dikembangkan, baik untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi, untuk industri
atau untuk keperluan pemanas ruangan. Selain itu di bagian tubuh g. Talang ini tersimpan
potensi air didalamnya, merupakan potensi sumberdaya air dari gunungapi yang besar dan
banyak manfaatnya untuk pengairan dan bisa untuk pengembangan energi listrik dari tenaga air
(mikro hydro).

Wisata

Potensi wisata daerah g. Talang yaitu dengan terdapatnya mata air panas di kaki gunung
api yaitu di daerah bt. Kili, batubarjanjang, buah batung dan sapan. Juga terdapat 2 buah danau,
yaitu danau talang dan danau kecil. Puncak g. Talang banyak menarik minat para pencinta alam

3
KAJIAN TEORI

Karakter Letusan pada Gunung Talang adalah bersifat Eksplosif

Rentetan Sejarah G.Talang:

1833 Korthals melihat suatu letusan dari Padang dalam Oktober 1833, berupa tiang asap
tebal dan batu membara, yang disemburkan dari kawahnya (Junghunhn,1853,
p.1243). Neumann van Padang ( 1951, p.29 ) menganggapnya sebagai esplosi
normal dalam kawah parasit.

1843 Kern ( 1845, p.94 ) melaporkan terjadi letusan pada 21 Oktober.

1845 Stumpe menggambarkan tiang asap raksasa berwarna hitam yang besar pada 22
April, hinggga rakyat menjadi panik karenanya. Letusannya terjadi juga dari kawah
parasit (Junghuhn, 1853 p.1243 ).

1883 Verbeek ( 1883, p.505 ) menyebut - nyebut adanya dua buah rekahan dengan jurus
timurlaut-baratdaya.Yang giat adalah rekahan sebelah selatan. Neumann van
Padang ( 1951,p.29 ) mencantumkannya juga sebagai letusan dari kawah parasit.

4
1963 Kenaikan kegiatan

1967 Seorang pengamat gunungapi melaporkan, bahwa pada 10 Oktober terdapat


kenaikan kegiatan tembusan fumarola pada sebuah celah sepanjang lk 800 m
selebar 10 hingga 50 m dengan jurus timurlaut. Kegiatan utamanya terjadi pada 7
lubang utama,lk 200 m dibawah puncak. Tidak terjadi letusan ( Kusumadinata,
1967, p.3 ).

1972 Tidak ada hal yang menyolok. Suhu mataair panas batu barjanjang pada 9
September adalah 58oC (55oC dalam Juni 1952 dan 61oC dalam Nopember 1967 ).

1981 23 Maret 1981 terdengar suara gemuruh dan asap tebal serta bau belerang kuat,
yang sebelumnya didahului oleh adanya gempa yang terjadi sejak Agustus 1980
hingga Maret 1981 10 April, terjadi peningkatan kegempaan secara sporadic setelah
gempa tektonik Mentawai.

2005 11 April, dari pukul 17.27 s/d 06.00 tercatat 158 gempa vulkanik dalam Pukul
07.30 status dinaikkan ke waspada 12 April pukul 03.40 WIB terjadi letusan abu
dengan ketinggian lebih kurang 1000 m di atas kawah.

Sejak 9 September 2006 terjadi peningkatan kegiatan. Tremor vulkanik menerus


dengan amplitudo mencapai 25 mm. Asap putih tipis-tebal. tekanan sedang-kuat,
2006
tinggi asap berkisar 100-300 m keluar dari kawah. Peningkatan aktifitas ini
berlangsung sampai 24 Januari 2007

2007 Sejak 17 Maret 2007, terjadi peningkatan kegiatan dengan menunjukkan jumlah
peningkatan gempa Vulkanik-Dalam sampai 15 kejadian per hari dan tremor
menerus pada tanggal 18-3-2007 dari pkl. 00.00-24.00.

Morfologi Gn. Talang

Bentuk dan struktur G. Talang, menurut Neumann van Padang (1951, p.28 ), adalah
kembar dengan Pasar Arbaa yang telah padam. Puncaknya tidak mengandung kawah. Tempat

5
terjadinya letusan dan tembusan fumarola merupakan sebuah lembah sepanjang lk 300 m dan
selebar 30 - 90 m antara garis ketinggian 2360 hingga 2460 m dml. Menurut Akkersdijk (1927,
p.74 ) terbagi-bagi oleh tembereng lingkaran dari andesit menjadi kawah selebar 10 - 40 m
sedalam-dalamnya 50 m. Terdapat dua buah danau, mungkin tadinya kawah, ialah Danau
Talang, luas 1950 x 1050 m dan sedalam 88 m, 1674 m dml, dan Danau Kecil seluas 400 x 100
dan setinggi 1707 m. Mataair panas terdapat di kaki gunung, ialah di Bt. Kili, Batubarjanjang,
Buah Batung dan Sapan. Berdasarkan data geologi yang terangkum, dijumpai adanya sebaran
awan panas yang terdiri dari blok dan abu vulkanik yang cukup luas di bagian lereng dan kaki G.
Talang, juga sebaran lava yang cukup luas, menandakan bahwa G. Talang pernah meletus cukup
besar dalam sejarah pertumbuhannya.

Danau Talang

Adalah sebuah danau di kabupaten Solok, provinsi Sumatra Barat, Indonesia, yang
mempunyai 3 buah danau letaknya pada gunung talang.

Danau ini adalah danau vulkanik yang terbentuk dari salah satu kawah Gunung Talang,
apa itu danau vulknik berikut pengertiannya.

Danau vulkanik adalah sebuah danau yang terbentuk dari fenomena vulkanik. Mereka umumnya
merupakan sebuah kawasan perairan di dalam sebuah kawah vulkanik (danau kawah) meskipun

6
juga dapat meliputi sejumlah besar lava yang mencair yang terisi dalam sebuah kawah vulkanik
aktif (danau lava) dan kawasan perairan yang timbul akibat guguran lava, guguran
piroklastik atau lahar di kawasan-kawasan lembah.

Hutan Mati Gn.Talang

Hutan mati atau Dead forest dalam bahasa inggris, hutan mati adalah hutan yang telah
mati yang terbentuk karena tertimpa abu vulkanik dari letusan Gunung Talang, pohon pohon
tersebut terbakar oleh material panas Gunung Talang.

7
PEMBAHASAN & ANALISIS

Hasil Seismik Gn, Talang

Pengamatan seismik dilakukan dari pos PGA di Batu Barjanjang, Gempa-gempa


umumnya sering didominasi oleh gempa tektonik, baik tektonik lokal maupun tektonik jauh.
Peningkatan kegempaan G. Talang sering dipengaruhi oleh terjadinya Gempa Tektonik di
sekitarnya. Kegempaan yang terjadi selama tahun 2005 - 2010 adalah sebagai berikut:

Grafik Kegempaan G. Talang Januari 2005 - Februari 2010

8
Analisis Geokomia Gn. Talang

Kimia Batuan

Hasil analisis Batuan G. Talang


Diambil pada 11 Agustus 1973

SiO2 59,65%
Fe203 3,53
Fe0 1,79
Al203 19,98
Ca0 6,32
Mg0 1,95
Ti0 0,54
Mn0 0,01
S03 0,20
P205 0,49
Na20 2,65
K20 1,37
H20 0,99
Hilang dibakar 1,70
Analisis 30 Desember 1973 oleh : D. Darsadudin.

Lokasi fumarola G. Talang dan hasil pengukuran suhu :

Lapangan Juni Nopember Okt


9 Sept 1972
fumarola 1952 1967 2001

9
95o, 80oC
1. Gadang Atas I 95oC 96oC 92o, 94o, 115 o C
2. Gadang Atas II 95oC 96oC 94oC 110 o C
3. Belerang Tanah 97oC 86oC 93 o , 88o, 100 o C
94oC

Kimia Air

Hasil analisis air dari mata air panas di sekitar Gunung Talang pada bulan Nopember 1967 :

Bt. Buah
Batubarjanjang Sapan
Kili Batung

Kekeruhan jernih jernih jernih Jernih

Warna t.a t.a t.a t.a

Bau t.a t.a t.a t.a

Rasa t.a t.a t.a t.a

pH 7,0 6,7 6,7 6,4

Dalam mg/1

Sisa Kering 1140,0 500,0 900,0 620,0

Sisa Pijar 940,0 400,0 800,0 520,0

Hilang dalam pemijaran 200,0 100,0 100,0 100,0

Ca++ 51,3 27,1 89,0 28,5

10
Mg++ 35,1 18,2 49,4 35,5

SiO2 56,8 64,0 76,4 34,0

Zat organic(KMn04) 4,4 4,0 3,1 6,5

CO2 bebas 9,5 19,0 19,0 9,3

HCO3_ 504,8 208,4 129,1 129,1

CO3--- t.a t.a t.a t.a

Fe jumlah t.a t.a t.a 0,05

Mn++ t.a t.a t.a t.a

SO4-- 57,1 67,5 264,7 124,6

Cl- 158,0 25,0 160,0 88,0

K+ dan Na+ (dihitung sebagai


196,2 61,4 51,3 66,2
Na+ )

Juni 1952 Batu Barjanjang Buah Batung Sapan

Sisa Kering 465,0 853,0 1102,0

Sisa pijar 375,0 621,0 847,0

Hilang dalam pemijaran 90,0 231,0 255,0

Asam bebas t.a t.a t.a

H2S t.a 28,8 t.a

SiO2 173,0 128,0 145,0

Ca++ 52,8 110,0 132,9

11
Mg++ 2,6 32,4 57,3

Fe++(energi) t.a t.a t.a

Mn+ t.a t.a t.a

HCO3- 192,2 192,2 219,6

SO4 59,3 187,6 331,6

Cl- 15,4 8,7 127,8

Mitigasi Bencana Gunung Api

Pemantauan yang dilakukan adalah dengan metoda visual dan instrumental, yang
dilakukan dari Pos Pengamatan G. Api Talang, pada posisi, 100 o 22,004' BT dan 0o 25,147 LS
di Kampung Limau Purut Nagari, Kec. Lembang Jaya, Kab. Batu Bajanjang Solok Sumbar .

Visual :

Pengamatan warna asap, tinggi asap dan kekuatan hembusannya.

Seismik:

Kegiatan pemantauan berupa pemantauan seismik (kegempaan) yang menerus selama 24


jam, dengan seismometer PS - 2 Kinemetrik sistim pancar (telemetri) dan sensor diletakan di
lereng G. Talang pada bagian atas dari mata air panas Gabuo Atas pada posisi geografi 00o57'

30,2" LS dan 100o41' 50,6" BT, pada ketinggian 1607

12
Kawasan Bencana Gunung Api

Peta Kawasan Rawan Bencana G. Talang dibagi dalam tiga tingkat kerawanan dari rendah ke
tinggi yaitu Kawasan Rawan Bencana III, Kawasan Rawan Bencana II dan Kawasan Rawan
Bencana I.

-Kawasan Rawan Bencana III

Mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI 13-4689-1998) Kawasan Rawan


Bencana III adalah kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran atau guguran
batu (pijar), dan gas racun. Berdasarkan morfologi, daerah puncak dan lokasi titik kegiatan saat
ini, kawasan rawan bencana III meliputi daerah kawah pusat dan sekitarnya hingga radius 2 km
dari pusat erupsi untuk lontaran batu (pijar) dan untuk aliran massa seperti lava dan atau gas
racun sepanjang rekahan yang berarah baratdaya-timurlaut. Kawasan Rawan Bencana III G.
Talang terdiri atas dua bagian:

Kawasan yang sering terlanda aliran massa: aliran lava, gas racun, dan kemungkinan awan
panas

Kawasan yang sering terlanda lontaran: jatuhan piroklastik (hujan abu lebat) dan lontaran batu
(pijar).

Dalam peta, Kawasan Rawan Bencana III digambarkan dengan warna merah tua solid (tegas)
untuk aliran massa dan garis putus-putus berbentuk lingkaran untuk bahaya lontaran.

-Kawasan Rawan Bencana II

Kawasan Rawan Bencana II adalah kawasan yang berpotensi terlanda aliran lava, lahar,
hujan abu lebat, lontaran batu (pijar), gas racun dan kemungkinan awan panas. Kawasan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu:

Kawasan rawan bencana terhadap aliran massa berupa lava, lahar, gas beracun, dan
kemungkinan awan panas

13
-Kawasan Rawan Bencana I

Kawasan Rawan Bencana I terdiri atas dua bagian yaitu:

kawasan berpotensi terlanda aliran massa: lahar

kawasan berpotensi terlanda lontaran: hujan abu dan kemungkinan lontaran batu (pijar).

14
KESIMPULAN

Gunung Talang (nama lainnya Salasi atau Sulasi) merupakan gunung berapi yang terletak
terletak di kabupaten Solok, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Gunung Talang berlokasi sekitar 9 km dari kota Arosuka ibukota kabupaten Solok, dan sekitar
40 km sebelah timur kota Padang.

Gunung ini bertipe stratovolcano dengan ketinggian 2.597 m, merupakan salah satu dari
gunung api aktif di Sumatera Barat, dan salah satu kawahnya menjadi sebuah danau yang disebut
dengan Danau Talang. Gunung Talang sudah pernah meletus berkali-kali sejak
tahun 1833 sampai dengan tahun 2007.

Pada 23 Maret 1981 terdengar suara gemuruh dan asap tebal serta bau belerang kuat,
yang sebelumnya didahului oleh adanya gempa yang terjadi sejak Agustus 1980 hingga Maret
1981 10 April, terjadi peningkatan kegempaan secara sporadic setelah gempa tektonik Mentawai
dan terjadilah pada 11 April 2005, dari pukul 17.27 s/d 06.00 tercatat 158 gempa vulkanik dalam
Pukul 07.30 status dinaikkan ke waspada 12 April pukul 03.40 WIB terjadi letusan abu dengan
ketinggian lebih kurang 1000 m di atas kawah. Mambuat sekitar 40.000 masyarakat gn.talang
mengungsi.

Peta Kawasan Rawan Bencana G. Talang dibagi dalam tiga tingkat kerawanan dari
rendah ke tinggi yaitu Kawasan Rawan Bencana III, Kawasan Rawan Bencana II dan Kawasan
Rawan Bencana I

Pemantauan yang dilakukan adalah dengan metoda visual dan instrumental, yang
dilakukan dari Pos Pengamatan G. Api Talang, pada posisi, 100 o 22,004' BT dan 0o 25,147 LS
di Kampung Limau Purut Nagari, Kec. Lembang Jaya, Kab. Batu Bajanjang Solok Sumbar

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Talang

https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/498-g-talang

https://www.google.com/search?q=letusan+gunung+talang&rlz=1C1CHBF_enID774ID786&oq=le&aqs=c
hrome.0.69i59j69i57j69i59.2028j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://covesia.com/news/baca/47430/rentetan-aktivitas-vulkanik-gunung-talang-sejak-tahun-1833

https://travel.kompas.com/read/2016/07/16/190100327/menyusuri.jejak-
jejak.letusan.vulkanik.gunung.talang?page=all

16

Anda mungkin juga menyukai