Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

“KONSEP DASAR INTERVENSI RELAKSASI NAPAS DALAM”

MATA KULIAH : TERAPI KOMPLEMENTER


DOSEN. MK : Ns. U.B.Ohorella, M.Kep.,Sp.Kep.MB

DISUSUN OLEH :
NAMA : VIRALIN AGUSTA KEYA
NIM : P07120317031

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PRODI KEPERAWATAN MASOHI
T . A . 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah saya yang berjudul “KONSEP DASAR
INTERVENSI RELAKSASI NAPAS DALAM”
Saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyususan makalah
kami, maka dari itu saya sangat mengaharapkan saran dan kritik yang dapat membangun
atau memotivasi agar kedepannya saya dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi.
Semoga makalah yang saya buat dapat dipahami dan dimengerti oleh teman-teman semua
Terima kasih.

Penyusun

VIRALIN AGUSTA KEYA


Masohi, 17 Maret 2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dasar intervensi relaksasi napas dalam
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Klasifikasi
4. Prosedur
5. Evaluasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Relaksasi adalah satu bentuk aktivitas yang dapat membantu mengatasi stres.
Teknik relaksasi ini melibatkan pergerakan anggota badan secara mudah dan boleh
dilakukan di mana-mana saja. Dalam Relaksasi dapat ditambahkan dengan melakukan
visualisasi. Visualisasi adalah suatu cara untuk melepaskan gangguan dalam pikiran
dengan cara membayangkan gangguan itu sebagai sesuatu benda, dan kemudian kita
melepaskannya. Mekanisme relaksasi nafas dalam (deep breathing) pada sistem
pernafasan berupa suatu keadaan inspirasi dan ekspirasi pernafasan dengan frekuensi
pernafasan menjadi 6-10 kali permenit sehingga terjadi peningkatan
regangan kardiopulmonari (Izzo, 2008:138). Stimulasi peregangan di arkus
aorta dan sinus karotis diterima dan diteruskan oleh saraf vagus ke medula
oblongata (pusat regulasi kardiovaskuler), selanjutnya merespon terjadinya peningkatan
refleks baroreseptor (Gohde, 2010, Muttaqin, 2009:12-17).
Tujuan dan Alasan Relaksasi Napas Dalam Menurut Smeltzer & Bare (2002) tujuan
teknik relaksasi napas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi
stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan. Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan
intensitas nyeri melalui mekanisme yaitu (Smeltzer & Bare, 2002):
Teknik relaksasi napas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh untuk melepaskan
opoiod endogen yaitu endorphin dan enkefalin mudah dilakukan dan tidak memerlukan
alat Relaksasi melibatkan sistem otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain
sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu. 
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu relaksasi napas dalam ?
2. Apa saja manfaat dari relaksasi napas dalam ?
3. Bagaimana cara prosedur relaksasi napas dalam ?
C. Tujuan
Mahasiswa mampu :
 Untuk mengetahui pengertian relaksasi napas dalam
 Untuk mengetahui Manfaat relaksasi napas dalam
 Untuk mengetahui dan mempraktekan bagaimana prosedur relaksasi napas dalam
BAB II

PEMBAHASAN

 Konsep Dasar Intervensi Relaksasi Napas Dalam


1. Pengertian relaksasi napas dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara
melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal)
dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer &
Bare, 2002).
Menurut Smeltzer & Bare (2002) tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah
untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik
maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan. 
Indikasi relaksasi napas dalam dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri
kronis. Kontraindikasi ; hemoptysis biasa disebut juga batuk darah. Dapat
dijelaskan dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernapasa
bagian bawah tubuh, penyakit jantung, serangan asma akut, deformitas struktur
tulang dada dan tulang belakang, nyeri semakin meningkat.

2. Manfaat  Relaksasi Nafas Dalam 


Menurut Priharjo (2003) manfaat dari teknik relaksasi nafas dalam;
a) Ketentraman hati,
b) Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah,
c) Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah,
d) Detak jantung lebih rendah,
e) Mengurangi tekanan darah,
f) Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit,
g) Tidur lelap,
h) Kesehatan mental menjadi lebih baik,
i) Daya ingat lebih baik,
j) Meningkatkan daya berpikir logis,
k) Meningkatkan kreativitas,
l) Meningkatkan keyakinan,
m) Meningkatkan daya kemauan, 
n) Intuisi, 
o) Meningkatkan kemampuan berhubungan dengan orang lain.

3. Klasifikasi
Latihan napas dalam merupakan tindakan keperawatan dalam penatalaksanaan
pasien dengan masalah gangguan pernapasan. Termasuk didalamnya adalah
Latihan pernapasan active cycle of breathing merupakan salah satu latihan
pernapasan yang selain berfungsi; (Pyor & Webbe, 1998).
a. untuk membersihkan secret juga dapat mempertahankan fungsi paru
b. meningkatkan aliran ekspirasi maksimum
c. dapat mengkoordinasi dan dapat melatih pengembangan dan pengempisan
paru secara optimal serta pengaliran udara dari dalam paru menuju keluar
saluran pernapasan secara maksimal.
Latihan pernapasan active cycle of breathing, terdiri dari tiga urutan pernapasan
(Hughes and Pride, 2001) :
1) Breathing control; seperti pernapasan orang normal dengan inspirasi 3 detik
dan ekspirasi 2 detik sehingga udara masuk dan keluar paru lebih
maksimum.
2) Thoracic expansion exercise ; pada latihan ini dada dikembangkan dengan
menahan napas selama 4 detik sebelum dihembuskan (Kisner & Colby,
1990). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan rongga toraks, peningkatan
volume paru dan merekspansi jaringan paru.
3) Hughes and technique ; hembusan kuat tanpa menutup glottis
mengakibatkan pengaliran udara dari paru bagian bawah menuju paru bagian
atas serta udara yang berada dalam saluran napas kecil menuju keluar,
dengan hembusan kuat tanpa menutup glottis mucus yang menutupi saluran
pernapasan juga dapat keluar dengan maksimum.

Jenis – jenis/macam-macam relaksasi


a. Autogenic relaxation
Autogenic relaxation merupakan jenis relaksasi yang diciptakan sendiri oleh
individu yang bersangkutan. Cara seperti ini dilakukan dengan menggabungkan
imajinasi visual dan kewaspadaan tubuh dalam menghadapi stress.
b. Muxle relaxation
Teknik ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman pada otot-otot. Ketika terjadi
stress otot-otot pada beberapa bagian tubuh menjadi menegang, seperti otot
leher, punggung, lengan,. Teknik ini dilakukan dengan cara merasakan
perubahan dan sensasi pada otot bagian tubuh tersebut.
c. Visualisasi
Teknik ini merupakan bentuk kemampuan mental untuk berimajinasi seperti
melakuakn perjalanan ke suatu tempat yang nyaman atau damai atau situasi
yang tenang. Teknik visualisasi ini seolah-olah menggunakan beberapa indera
secara bersamaan.

4. Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam


Menurut Priharjo (2013) bentuk pernapasan yang digunakan pada prosedur ini
adalah pernapasan diafragma yang mengacu pada pendataran kubah
diagfragma selama inspirasi yang mengakibatkan pembesaran abdomen bagian
atas sejalan dengan desakan udara masuk selama inspirasi. Adapun langkah-
langkah teknik relaksasi napas dalam adalah sebagai berikut ;
a. Tahap persiapan
1) Persiapan lingkungan : ciptakan lingkungan tenang dan nyaman
2) Persiapan responden atau klien : kliien dalam keadaan rileks
b. Tahap pelaksanaan
a) Atur posisi klien agar rileks, tanpa beban fisik. Posisi dapat duduk atau
jika mampu dapat berbaring di tempat tidur,
b) Instruksi klien untuk menarik atau menghirup nafas dalam dari hidung
melalui hitungan 1,2,3, kemudian ditahan sekitar 3-5 detik, kemudian
hembuskan secara perlahan melalui mulut.
c) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali,
d) Menarik nafas kembali melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan,
e) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks. Usahakan agar tetap
konsentrasi/mata sambil terpejam,
f) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri,
g) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang,
h) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
BAB III
PENUTUP

a. KESIMPULAN
Dari uaraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi napas
dalam sangat bermanfaat bagi kesehatan, dimana kita dapat mengurangi
atau menurunkan rasa nyeri, kecemasan dan mengontrol emosional
termasuk stress. Selain itu dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah.

b. SARAN
Jika merasa nyeri, cemas, stress, banyak pikiran, kepala pusing
segeralah melakukan teknik relaksasi napas dalam untuk meningkatkan
ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun
emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan. 
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Priharjo, R. (2003). Perawatan nyeri. Jakarta. EGC.
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol.1. Alih Bahasa : Agung
waluyo. Jakarta. EGC.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RELAKSASI NAPAS DALAM
PENGERTIAN Melatih pasien melakukan dalam
1. Meningkatkan kapasitas paru
TUJUAN
2. Mencegah atelektasis
INDIKASI Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri kronis
KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan paru obstruktif & restriktif
PETUGAS Perawat
A. Tahap Prainteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menenyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakakkan satu tangan didada dan
satu tangan di abdomen
4. Melatih pasien melakukan nafas perut perut (menarik
PROSEDUR nafas dalam melalui hidung 3 hitungan, jaga mulut tetap
PELAKSANAAN tertutup)
5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen
(cegah lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3
hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai