Setiap Komponen
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
1. Visi
2. Misi
Misi dari Program Magister Teknik Mesin adalah menghasilkan Magister yang
berkualitas, unggul, kompetitif dan mandiri dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang Teknik Mesin dengan:
1. tanggung jawab profesional sesuai etika profesi yang didasari oleh nilai – nilai
luhur kepribadian bangsa Indonesia
2. kemampuan mengaplikasikan pengetahuan sains dan keteknikan dalam
menganalisis dan menyelesaikan persoalan praktis di lingkungan teknik mesin
dan industri dengan menggunakan metoda tepat guna
3. kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, memformulasikan solusi melalui
proses – proses inovatif yang mencakup tahapan analisis, perancangan,
implementasi dan verifikasi
4. dasar – dasar ilmu yang cukup untuk memahami implikasi dari solusi teknik
mesin dan industri terhadap masalah – masalah sosial dan lingkungan
5. pengalaman di lingkungan non akademik yang memotivasi untuk meningkatkan
kemampuan akademik
6. pemahaman terhadap perkembangan iptek termuktahir sesuai bidang
kompetensinya
7. kemampuan untuk bekerja dan berkomunikasi dengan efektif baik secara
individu maupun dalam tim multidisiplin
8. meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian pada
masyarakat
9. menyebarluaskan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
hasil-hasil penelitian pada masyarakat.
10. kemampuan manajerial dan integritas kepribadian yang memadai sehingga
mampu mengaplikasikan iptek untuk menunjang kewirausahaan.
Sasaran
1. Lulusan mampu bersaing di dunia kerja dan atau menciptakan lapangan kerja
dalam era global.
2. Menyediakan tenaga trampil dan profesional dalam menunjang industri
pariwisata khususnya di Bali.
3. mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi secara terus menerus.
4. Meningkatkan indek penelitian baik di tingkat nasional dan internasional
1. Tata Pamong
Sistem tata pamong Program Magister Teknik Mesin (PSMTM) dibangun dengan
memperhatikan prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas
(bertanggung jawab) dan adil.
Kredibilitas
Kredibilitas program studi selalu dipelihara dengan sistem penjaminan mutu secara
berkesinambungan. Uraian sistem penjaminan mutu yang telah dilakukan akan
diuraikan pada bagian penjaminan mutu dalam borang akreditasi ini (bagian 2.4)
Transparansi
Akuntabilitas
Prinsip Responsibilitas
Analisa SWOT
Kekuatan :
‐ Memiliki ketatapamongan yang komplit dalam mendukung proses
pembelajaran di jurusan/program studi.
‐ Tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab setiap komponen di
jurusan/program studi telah tertuang dalam struktur organisasi dan pedoman
pengelolaan program studi dengan jelas.
‐ Memiliki badan pertimbangan jurusan yang berperan penting dalam
memberikan pertimbangan dan saran pada ketua jurusan/program studi dalam
pengelolaan jurusan/program studi.
‐ Memiliki tim penjamin mutu yang dapat mengawal proses
pengelolaan/pembelajaran guna memenuhi mutu pembelajaran dan lulusan
yang diharapkan.
2. Kepemimpinan
Pola kepemimpinan dalam Program Studi adalah sebagai berikut :
A. Kepemimpinan Operasional
Kepemimpinan Operasional Program Studi sudah berjalan dengan efektif. Hal
ini ditunjukkan dengan efektifitas pelaksanaan tugas operasional pimpinan
program studi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengembangan. Pimpinan Program Studi setiap tahun membuat perencanaan
program kerja dengan menyusun rencana kerja yang disampaikan melalui
rapat jurusan, misalnya program kerja yang terkait dengan pengelolaan bidang
pendidikan dan pengajaran maka yang pelaksanaannya didelegasikan oleh
B. Kepemimpinan Organisasi
Pimpinan Program Studi memiliki karakteristik kepemimpinan organisasi yang
kuat, hal ini ditunjukkan dengan kemampuan Pimpinan Program Studi untuk
memprediksi masa depan. Selain itu Pimpinan Program Studi juga mampu
mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi
untuk mewujudkan visi organisasi, mengikuti nilai, norma, etika dan budaya
organisasi yang sudah disepakati bersama.
C. Kepemimpinan Publik
Pimpinan Program Studi juga memiliki karakteristik yang kuat dalam
kepemimpinan publik. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan Pimpinan
Program Studi dalam berbagai organisasi publik/masyarakat sehingga dapat
memberikan kontribusi untuk pengembangan masyarakat khususnya
pengembangan profesi di bidang teknik mesin. Keterlibatan pimpinan Program
Studi dalam organisasi publik antara lain :
1. Anggota Rotary Club Bali-Denpasar
2. Anggota Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)
3. Anggota Persatuan Insinyur Indonesia
4. Pengurus Ikatan Alumni ITS (IKA-ITS)
Analisa SWOT
Kekuatan :
‐ Sistem kepemimpinan secara umum cukup kredibel, transparan, adil dan
bertanggung jawab.
‐ Corak kepemimpinan yang demokratis menjadikan seluruh sivitas akademika
dapat terlibat dan memiliki peran dalam proses kebijakan dan pengelolaan
jurusan/program studi.
Kelemahan :
‐ Belum optimalnya partisipasi dan peran beberapa sivitas akademika dalam
beberapa kegiatan jurusan/program studi.
Peluang :
‐ Terbukanya kesempatan bagi tenaga profesional di jurusan untuk
mengembangkan diri di luar Universitas Udayana.
Ancaman :
‐ Adanya kemungkinan tenaga-tenaga profesional dari jurusan direkrut secara
permanen oleh instansi yang lain.
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan :
3. Sistem Pengelolaan
Perencanaan yang dilakukan oleh Program Studi mengacu pada visi, misi, tujuan
dan sasaran yang merupakan penjabaran dari RENSTRA di Program Pasca Sarjana
dan Fakultas Teknik Universitas Udayana. Perencanaan dilakukan pada tujuh bidang
yaitu : 1) Pendidikan, 2) Sumber Daya Manusia, 3) Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, 4) Manajemen dan Organisasi, 5) Sarana dan Prasarana, 6)
Dana, dan 7) Teknologi Informasi. Untuk mengimplementasikan RENSTRA
tersebut, maka setiap tahun diselenggarakan rapat kerja rutin baik di Fakultas Teknik
maupun di Program Pasca Sarjana. Program Studi membuat dan mengusulkan
rencana kerja pada ketujuh bidang. Penyusunan program kerja dilakukan secara
terpadu pada tataran fakultas dan pasca sarjana dengan terlebih dahulu dilakukan
evaluasi program kerja tahun sebelumnya. Apabila ada program kerja yang tidak
terlaksana pada tahun sebelumnya, maka program kerja tersebut dapat direncanakan
kembali jika dianggap masih diperlukan. Hasil penyusunan program kerja yang
dilakukan oleh masing-masing program studi dan unit terkait tersebut kemudian
dikompilasi oleh tim yang ditunjuk. Hasil kompilasi program kerja kemudian
diusulkan kepada universitas. Setelah program kerja yang diusulkan mendapatkan
persetujuan universitas, maka program kerja tersebut didistribusikan kepada seluruh
program studi dan unit terkait.
Selain komponen tersebut di atas, untuk menunjang kegiatan dalam cabang ilmu dan
teknologi di PSMTM, ada beberapa badan atau unit dan koordinator yang masing-
masing dijabat oleh seorang dosen yang bertanggung jawab langsung pada ketua
program studi, seperti :
Pada tataran tanggung jawab pelaksanaan pengajaran di dalam kelas, program studi
menggunakan sistem evaluasi dosen. Evaluasi dosen dilakukan dengan memberikan
kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai proses pembelajaran selama satu semester
yang dilakukan dosen. Hasil evaluasi terhadap dosen memperlihatkan rata-rata
kinerja dosen dalam proses pembelajaran sudah baik.
Sistem pengelolaan program studi tercermin dalam struktur organisasi program studi
di bawah ini :
Analisa SWOT
Kekuatan :
‐ Tugas dan fungsi setiap komponen telah dibakukan dalan pedoman pengelolaan
jurusan sehingga pengelolaan jurusan manjadi terukur, terarah dan
berkelanjutan.
Kelemahan :
‐ Indikator keberhasilan pengelolaan jurusan belum dituangkan dalam suatu
aturan baku.
4. Penjaminan Mutu
Untuk menjamin kualitas proses pembelajaran, di tingkat program studi telah ada
Tim Penjamin Mutu yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor. Adapun
tugas pokok Tim Penjaminan Mutu adalah:
Metodologi baku mutu dilakukan oleh BPMU Universitas dan TPM program studi
mengadopsi apa yang telah tertuang dalam buku pedoman penjaminan mutu yang
telah diterbitkan BPMU
Sejak awal dibentuk hingga saat ini, TPM telah melaksanakan tugas dan fungsinya
guna mengawal terjaminnya kualitas proses pembelajaran di program studi, serta
ikut serta mendampingi dan memberi saran-saran dalam proses evaluasi diri.
Seluruh aktifitas dan kinerja Penjaminan mutu dilakukan setiap semester.
Manfaat yang telah diperoleh dengan adanya penjaminan mutu yaitu IPK kelulusan
mahasiswa mengalami peningkatan.
Analisa SWOT
Kekuatan :
‐ Telah tersedianya Tim Penjaminan Mutu di jurusan/program studi.
‐ Tersedianya perangkat standar jaminan mutu di tingkat Fakultas yang
digunakan di jurusan/program studi.
Kelemahan :
‐ Belum optimalnya kerja tim penjamiman mutu di jurusan/program studi.
Peluang :
‐ Terdapat kesempatan kerjasama untuk meningkatkan mutu jurusan dengan
perguruan tinggi lain yang memiliki mutu lebih baik.
Ancaman :
‐ Beberapa jurusan teknik mesin telah memiliki sistem jaminan mutu yang
tersertifikasi ISO 9000/Standar Internasional Perguruan Tinggi.
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan :
‐ Mengoptimalkan kinerja dan kompetensi tim penjaminan mutu jurusan/program
studi.
1. Mahasiswa
Calon mahasiswa baru
Kebijakan sistem rekrutmen mahasiswa baru di PSMTM mencakup kebijakan
rekrutmen calon mahasiswa baru, kriteria seleksi mahasiswa baru, sistem
pengambilan keputusan, dan prosedur penerimaan mahasiswa baru. Efektivitas
implementasi sistem rekrutmen untuk menghasilkan mahasiswa baru yang bermutu
diukur dari pemenuhan kriteria seleksi, jumlah peminat, proporsi pendaftar
terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang melakukan registrasi.
Mulai tahun ajaran 2010/2011 sistem penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara
terpadu satu pintu melalui Rektorat. Sebelumnya sistem penerimaan mahasiswa
baru dilaksanakan pada program Studi Magister masing-masing. Informasi
penerimaan dilakukan dengan cara menyebarkan brosur kesejumlah PTN/PTS dan
instansi se-Indonesia yang memiliki jurusan sesuai dengan bidang ilmu program
studi yang disediakan di Program Pascasarjana Unud. Selain itu penyebaran
informasi dilakukan melalui media internet dan media masa baik cetak maupun
elektronik.
1) Persyaratan Umum
• Warga Negara Indonesia yang memiliki ijasah Sarjana (S1) sesuai dengan
bidang ilmu yang dipilih dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan
Tinggi Swasta (PTS) dan PT luar negeri yang telah terakreditasi oleh Menteri
Pendidikan Nasional RI menurut bidang studi yang dipilih.
• Warga Negara Asing yang memiliki Ijasah dan memperoleh ijin belajar dari
Menteri Pendidikan Nasional RI dan mampu berbahasa Indonesia yang baik dan
benar untuk mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana.
3) Persyaratan Adminitrasi
• Mengisi formulir permohonan/pendaftaran yang dilampiri dengan:
• Salinan/fotokopi ijasah yang telah disahkan
• Salinan/fotokopi transkrip akademik yang telah disahkan.
• Surat Keterangan Kesehatan dari dokter
• Daftar riwayat hidup
• Surat ijin belajar dari atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri)
• Memperoleh dua surat rekomendasi mengenai kemampuan akademik dan
sikap keilmuannya, salah satu rekomendasi tersebut adalah dari guru besar
atau doktor yang membidangi disiplin ilmu yang dipilih.
• Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian.
• Kartu tanda pendaftaran hasil pendaftaran online dan bukti pembayaran
biaya ujian seleksi masuk.
2. Lulusan
Kompetensi dan Etika Lulusan
Evaluasi lulusan
Berkenaan baru saja meluluskan mahasiswa (4 mahasiswa), maka kita belum dapat
melakukan evaluasi terhadap kompetensi lulusan ditempat kerja yang bersangkutan.
Ikatan alumni
Alumni PSMTM dihimpun dalam satu wadah lembaga yang diberi nama
IKAYANA (Ikatan Alumni Universitas Udayana) Sub Unit Pascasarjana yang
ditetapkan berdasarkan keputusan ketua IKAYANA Nomor
05/SKI/IKAYANA/2010. Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan
PSMTM antara lain:
Analisa SWOT
Kekuatan :
‐ Rata-rata Indeks prestasi lulusan sangat memuaskan (IPK > 3.5).
‐ Sistem penerimaan mahasiswa sudah terprogram dengan baik.
‐ Keberadaan ikatan Alumni.
‐ Jumlah mahasiswa penerima beasiswa 2 tahun terakhir cukup banyak (31.5%).
‐ Waktu tunggu memperoleh pekerjaan kurang dari 3 bulan sebesar 100%.
Kelemahan :
‐ Persepsi terhadap jurusan/program studi teknik mesin di masyarakat kurang
tepat.
‐ Komposisi mahasiswa asal luar Bali masih sedikit.
‐ Kemampuan komunikasi bahasa Inggris lemah.
‐ Gaji pertama masih rendah.
‐ Prestasi akademik/IPTEK kurang.
‐ Belum optimalnya pelaksanaan konseling di program studi.
Kesempatan :
‐ Jumlah lulusan S1 Teknik Mesin dan yang sederajat sangat banyak.
‐ Tenaga kerja yang ingin melanjutkan studi S2 ke Teknik Mesin banyak.
‐ Bali merupakan tempat yang strategis untuk belajar bagi mahasiswa asing.
Evaluasi Diri Program Studi Magister Teknik Mesin 23
‐ Kebutuhan Magister Teknik Mesin di Indonesia mulai meningkat seiring
meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
‐ Tersedianya dana kewirahusahan dibidang teknik mesin cukup besar.
‐ Banyak kegiatan/kompetisi dibidang IPTEK.
Ancaman :
‐ Persaingan kerja yang ketat baik lokal, nasional dan internasional.
‐ Minat calon mahasiswa masuk ke PSMTM menurun.
Sumber daya manusia (SDM) Program Studi Magister Teknik Mesin Program
Pascasarjana Universitas Udayana meliputi dosen tetap dan tenaga penunjang.
Sistem seleksi dan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan di PSMTM mengikuti
mekanisme yang telah ditentukan oleh UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Tenaga pendidik di PSMTM hanyalah yang bergelar Doktor atau Guru Besar.
Proses rekruitmen dosen tetap pada Program Studi Magister Teknik Mesin tunduk pada
mekanisme yang telah ditentukan oleh Universitas Udayana yang diatur dalam SOP dan
SPM BAUK Universitas Udayana tentang Pedoman Manajemen SDM Universitas
Udayana.
Monitoring dan evaluasi dari dosen dan tenaga kependidikan dipantau melalui EWMP dan
Form kinerja yang dilaksanakan setiap semester. Form Kinerja dibuat oleh masing-masing
dosen dan disahkan oleh Ketua PSMTM. Dari EWMP dapat diketahui beban dosen dalam
melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Hasil penilaian kinerja diinformasikan kepada
pihak yang dinilai. Mekanisme ini digunakan untuk memotivasi tindakan perbaikan
diperiode berikutnya.
Setiap dosen memiliki beban tugas sesuai Tridharma Perguruan tinggi yaitu pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Beban tugas dosen sesuai
dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 48/DJ/Kep/1983. Pedoman ini menjadi pedoman
bagi seluruh dosen dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pedoman ini juga
mencerminkan harapan program Pascasarjana yaitu menyelenggarakan proses belajar
mengajar yang berkualitas dengan meningkatkan kualitas staf pengajar dan membuka
kesempatan promosi jabatan para dosen.
Pengelolaan Dosen dilakukan oleh Ketua Program Studi Magister yang selanjutnya
bertanggungjawab kepada Direktur Program Pascasarjana. Pada Dharma pendidikan dan
pengajaran, dosen ditugaskan oleh Program Pascasarjana berdasarkan bidang keahliannya
Setiap dosen memiliki beban tugas yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks)
sebanyak 12 sks yang disebut Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) yang setara
dengan 36 jam kerja seminggu. Ruang lingkup dan beban tugasnya adalah pendidikan dan
pengajaran (6-8 sks), penelitian dan pengembangan ilmu ( 2-4 sks), pengabdian kepada
masyarakat (1-2 sks), pembinaan civitas akademika (1-2 sks) dan administrasi serta
manajemen (1-2 sks).
Pada semester ganjil tahun akademik 2010/2011, beban Ekuivalensi Waktu Mengajar
Penuh (EWMP) dosen tetap Program Studi Magister Teknik Mesin adalah 14,53. Periode
semester genap tahun akademik 2009/2010, angka EWMP naik menjadi 14,64 keduanya
berada diatas 12 sks. Jumlah sks ini dominan pada dharma pendidikan dan pengajaran,
sedangkan dharma kedua dan dharma lainnya masih kecil. Aktivitas dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai dengan PS dinyatakan dalam SKS rata-rata per semester. Pada
semester ganjil tahun akademik 2010/2011 berdasarkan perhitungan SK Dirjen DIKTI
No.48 tahun 1983, untuk bidang pengajaran adalah 9,04 sks, dan 3,78 untuk bidang
penelitian serta 0,57 untuk bidang pengabdian kepada masyarakat. Sementara di semester
genap tahun akademik yang sama, angka untuk bidang pengajaran adalah 7,63, bidang
penelitian adalah 4,98, dan 0,87 untuk bidang pengabdian kepada masyarakat.
Dosen Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pascasarjana Universitas Udayana
terdiri dari 7 orang. Jumlah tersebut cukup memadai dengan kualifikasi seluruhnya telah
berpendidikan S3. Penyebaran dosen tetap menurut kepangkatan pada Program Studi
Magister Teknik Mesin adalah sebagai berikut: Lektor 1 orang, Lektor Kepala 3 orang, dan
Guru Besar 3 orang.
Rasio dosen terhadap jumlah total mahasiswa aktif pada tahun akademik 2011/2012 adalah
1 : 5. Hal ini berarti setiap dosen dapat membimbing sekitar 10 mahasiswa aktif.
4. Sertifikasi Dosen
Kinerja akademik dosen Program Studi Magister Teknik Mesin juga ditunjukkan dengan
adanya pengakuan dari pemerintah dalam bentuk sertifikasi dosen. Pada tahun akademik
2010/2011 sebanyak 5 (Lima) dosen telah mendapatkan sertifikasi.
Kode etik, penghargaan dan sanksi untuk karyawan Universitas Udayana diatur dalam
Statuta Universitas Udayana, yang menyatakan setiap karyawan dan pengelola satuan
pendidikan Universitas wajib : 1) melaksanakan tugas dan kewajiban dengan penuh
tanggung jawab, 2) berperilaku sesuai norma-norma susila dan sopan santun, 3) memegang
teguh rahasia tugas dan jabatan, 4) tidak menyalahgunakan jabatan, 5) berlaku jujur,
disiplin, semangat dan menghargai pendapat orang lain, dan 6) memegang teguh kode etik
profesi. Sedangkan untuk penghargaan dinyatakan setiap karyawan yang telah
menunjukkan kesetiaan, prestasi dan/atau jasa terhadap Universitas dapat diberikan
penghargaan berupa piagam, lencana, uang, benda atau kenaikan pangkat istimewa.
Sanksi: menyatakan setiap karyawan yang dinilai tidak mampu melaksanakan tugas dan
kewajibannya, melanggar kode etik, tata tertib, disiplin dan peraturan yang berlaku
dikenakan sanksi berupa : 1) teguran lisan dan tertulis, 2) penundaan kenaikan gaji dan
pangkat atau golongan, 3) mutasi, pembebasan tugas dan pensiun dipercepat, 4) penurunan
pangkat atau golongan dan pemutusan hubungan kerja.
8. Pengembangan SDM
Mutu staf pengajar dan staf administrasi selalu dijaga dengan melakukan peningkatan
kemampuan akademik, skill dan peningkatan wawasan dosen yang dilaksanakan secara
rutin dan berkesinambungan. Dalam peningkatan dan pengembangan kemampuan, para
dosen Program Studi Magister Teknik Mesin diberi kesempatan untuk mengikuti
pertemuan-pertemuan ilmiah atau pelatihan baik didalam maupun diluar negeri. Untuk
Analisis SWOT
Kekuatan :
‐ Program Studi Teknik Mesin memiliki sumber daya yang kompeten, kredibel dengan
kualifikasi Guru Besar dan lektor kepala.
‐ Memiliki prosedur rekrutmen yang baku, tertuang dalam Peraturan Universitas
Udayana. Peraturan ini mengatur tahapan rekrutmen, kenaikan jenjang kepangkatan
serta pemutusan hubungan kerja baik karena alasan pensiun maupun alasan lainnya.
Dengan demikian, rekrutmen dan pembinaan karir telah diatur dengan baik dan jelas
serta terlembaga.
‐ Memiliki buku pedoman dan kode etik secara tertulis, yang digunakan sebgai
pedoman bertingkah, berperilaku dan bersikap sebagai bagian dari civitas academika
Universitas Udayana.
‐ Adanya tenaga pendukung yang memadai dari segi jumlah, pendidikan, keahlian dan
pengalaman sehingga memberikan layanan akademik dan non akademik yang relatif
memadai.
‐ Evaluasi kinerja dosen dan tenaga pendukung dilakukan secara rutin, dan sistematis.
Hasil penilaian kinerja diinformasikan kepada pihak yang dinilai. Mekanisme ini
memotivasi tindakan perbaikan diperiode berikutnya.
Kelemahan :
‐ Rata-rata beban tugas untuk dosen tetap Program Studi Teknik Mesin masih tinggi,
terutama pada bidang pendidikan dan pengajaran.
‐ Jumlah penelitian dan karya ilmiah, serta publikasi yang belum maksimal, dan
terfokus hanya pada beberapa dosen.
‐ Dosen dengan kualifikasi S3 dan Guru Besar kurang.
‐ Keterbatasan dosen dalam memiliki sertifikat profesi.
‐ Keanggotaan dosen di organisasi profesi masih rendah.
Peluang :
Ancaman :
‐ Persaingan ketat dengan Perguruan Tinggi lain yang sangat memperhatikan kualitas
sumber daya manusianya.
Berdasarkan analisis SWOT diatas terlihat bahwa sumber daya manusia Program Studi
Teknik Mesin sudah memadai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah dosen dan tenaga
penunjang, jenjang pendidikan, jenjang akademik dosen dan tenaga pendukung yang cukup
dan senantiasa dikembangkan pendidikan dan ketrampilannya. Selain itu untuk tatalaksana
interaksi sumberdaya manusia telah dibuat berbagai peraturan dan kode etik.
Sebagai bagian dari strategi untuk mencapai keberlanjutan program studi perlu
menerapkan lengkah berikut :
‐ Terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dosen dan tenaga
pendukung dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
‐ Meningkatkan kualifikasi dosen kejenjang S3 dan memperoleh Guru Besar.
‐ Mengikuti pelatihan profesi sesuai bidang keahlian.
‐ Meningkatkan jumlah staf akademik untuk menjadi angota asosiasi profesi.
‐ Mendorong dosen untuk melakukan penelitian dan publikasi ilmiah.
‐ Menyelenggarakan program pelatihan profesi dan pengembangan sumber daya
manusia di bidang teknik mesin.
‐ Memotifasi staf akademik untuk menjadi nara sumber sesuai bidang keahliannya
melalaui media elektronik atau seminar/konferensi.
1. Kurikulum
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata
kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan
memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi
mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
2. Pembelajaran
Untuk mengevaluasi dari proses belajar-mengajar di PSMTM dilaksanakan melalui
absensi harian, pengisian penilaian proses belajar mengajar dan pokok-pokok
materi kuliah serta kontrak perkuliahan yang disisipkan pada absensi masing-
masing perkuliahan serta telah menyebarkan kuisioner untuk mahasiswa yang
bertujuan untuk mengevaluasi performance dari perkuliahan, meliputi beberapa
saran, komentar atau keluhan. Selain melaksanakan proses belajar-mengajar
PSMTM juga melakukan kegiatan open talk yang pelaksanaannya dilakukan di
awal tahun perkuliahan.
Untuk proses pembimbingan Tesis, setiap dosen mempunyai kuota bimbingan Tesis
mahasiswa sebanyak 10 orang. Dalam penyusunan Tesis, juga disediakan buku
penuntun/pedoman penyusunan Tesis.
Analisis SWOT
Kekuatan :
‐ Semua dosen telah mengikuti pelatihan AA/P2KBK.
‐ Adanya usaha peningkatan mutu proses pembelajaran yang berkesinambungan
melalui penerapan kurikulum yang tepat, evaluasi proses pembelajaran.
‐ Memiliki kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran,
seperti bimbingan dan kuliah tamu.
Kelemahan :
‐ Tingkat kehadiran dosen mengajar belum dapat mencapai 100%.
‐ Kurangnya mahasiswa memanfaatkan prsoses bimbingan akademik untuk
meningkatkan kemajuan akademik mahasiswa.
‐ Kurangnya pemanfaatan laboratorium, alat bantu ajar dan pustaka untuk
menunjang proses pembelajaran.
Peluang :
‐ Adanya kesempatan meningkatkan proses pembelajaran melalui program
pertukaran mahasiswa dan dosen.
‐ Adanya peluang untuk meningkatkan fasilitas laboratorium yang memadai
guna mendukung/meningkatkan mutu proses pembelajaran.
‐ Banyaknya praktisi/pakar yang bersedia bekerjasama dalam memberikan
kuliah tamu.
Ancaman :
‐ Tuntutan proses pembelajaran yang bersifat kreatif.
‐ Perkembangan sistem pembelajaran yang pesat berbasis IT.
3. Suasana Akademik
Otonomi keilmuan diterapkan melalui pengembangan kurikulum dan pembelajaran
yang efektif dalam kelompok mata kuliah. Kurikulum program studi terdiri dari
kurikulum inti yang merupakan penciri dari kompetensi utama sebagai seorang
sarjana teknik mesin. PSMTM menerapkan kurikulum institusional sebagai
perwujudan penerapan otonomi keilmuan yang disusun dengan memperhatikan
keadaan dan kebutuhan lingkungan di Bali untuk mendukung industri pariwisata.
Program studi menerapkan kebijakan yang harus dipatuhi oleh dosen bahwa setiap
mata kuliah harus memiliki SAP, Silabus, Kontrak Perkuliahan, dan buku atau
materi ajar. Namun setiap dosen diberi kebebasan untuk menerapkan metode dan
teknik pembelajaran yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik mata kuliah
yang diampunya. Setiap dosen memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan
masukan baik secara lisan maupun tertulis terkait kegiatan akademik yang
berlangsung, serta setiap dosen diberikan kebebasan untuk melaksanakan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta mempublikasikannya baik di
tingkat nasional maupun internasional. Bagi mahasiswa, kebebasan akademik
diterapkan dengan memberikan kebebasan untuk bertanya dan memberikan
pendapat baik di dalam kelas maupun di luar kelas, serta menggunakan seluruh
kreativitas yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas.
Suasana akademik yang baik salah satunya ditandai dengan adanya pengembangan
kepribadian ilmiah. Kebijakan akademik di tingkat universitas telah ditetapkan
dalam buku Kebijakan Akademik Universitas Udayana oleh Badan Penjamin Mutu
(BPMU).
Analisis SWOT
Kekuatan :
‐ Adanya kebebasan untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.
‐ Adanya interaksi antara dosen, pegawai dan mahasiswa yang kondusif.
‐ Memiliki peraturan kode etik buat dosen, pegawai dan mahasiswa.
Kelemahan :
‐ Kurangnya kegiatan/program yang melibatkan seluruh komponen sivitas
akademika.
‐ Mahasiswa belum memanfaatkan secara optimal fungsi pembimbing akademik.
Peluang :
‐ Banyaknya program ilmiah diluar perguruan tinggi yang memungkinkan
keterlibatan mahasiswa dan dosen.
Ancaman :
‐ Persaingan yang semakin ketat antara perguruan tinggi khususnya pada jurusan
yang sejenis.
Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan dan Pengembangan
‐ Meningkatkan mutu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan meningkatkan
jumlah kegiatan yang dapat melibatkan seluruh sivitas akademika.
‐ Meningkatkan mutu kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan.
‐ Menciptakan suasana kekeluargaan yang harmonis diantara sivitas akademika,
seperti meningkatkan mutu kegiatan bersama diluar kegiatan akademik.
1. Pembiayaan
1.1. Sistem Alokasi Dana
Dana PNBP pada PSMTM ada dua yaitu SPP dan SDPP. Alokasi dana untuk program
studi di bahas dalam Rapat Pimpinan di tingkat Fakultas Teknik, Program Pasca
Sarjana dan Universitas, didasarkan pada jumlah mahasiswa. Tahun 2011 alokasi dana
ke PSMTM untuk dana PNBP adalah sebesar Rp. 285.000.000,- (terbilang: dua ratus
delapan puluh lima juta rupiah) yang berasal dari dana mahasiswa.
PSMTM setiap tahun menbuat RENJA (Rencana Kinerja), did alam renja tertuang
kegiatan yang akan dilaksanakan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, ATK, bahan
praktikum, dan pengembangan sumber daya manusia. Dalam RENJA secara detai
dicantumkan unit/satuan, jumlah dan biayanya. Untuk biaya mengacu ke SBU
(Standar Biaya Umum). RENJA di input secara online yang kemudian di rekap
Alokasi dana adalah untuk berlangsungnya proses belajar mengajar di Program Studi
seperti bahan praktikum, ATK, praktikum, pengadaan belanja modal dan kantor,
pengabdian masyarakat dan mengikuti seminar nasional. Semua rencana alokasi
pembiayaan diatur melalui persetujuan Rapat PSMTM. Penggunaan dana-dana dan
pengelolaan dana-dana yang berasal dari program studi perencanaan anggaran dan
penggunaannya dilaporkan pada saat rapat program studi.
Sejak perencanaan anggaran tahun 2010 yang direncanakan pada tahun 2008 Unud
telah menggunakan SIMPER yang prosesnya dimulai 2 tahun sebelum anggaran. Tiap
unit kerja di lingkungan Unud baik di tingkat rektorat, lembaga, dekanat bahkan
sampai program studi menyusun rencana kerja pertahun (Renja) secara on line
sehingga tujuan yang diharapkan pada program ini akan tercapai. Dibantu dengan soft
ware SIM Perencanaan, penyusunan RKAKL Unud. Tahun Anggaran 2010
dilaksanakan lebih transparan dan diharapkan pelaksanaannya akan lebih lancar dan
akuntabilitasnya lebih baik. Untuk realisasi belanja sampai 31 Desember 2011 adalah
259,35 juta dari 285 juta rupiah (91%). Penggunaan anggaran mempertimbangkan
prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya
berbagai kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran-Kementerian/Lembaga (RKA-K/L).
Sistem pengadaan Barang dan Jasa dilakukan oleh Bagian Perlengkapan Pusat
Universitas Udayana, alokasi dana disiapkan untuk berlangsungnya proses belajar
mengajar di Program Studi seperti bahan praktikum, ATK, pemeliharaan peralatan
laboratorium, pengadaan belanja modal dan mesin, pengabdian masyarakat dan
mengikuti seminar nasional. Semua rencana alokasi pembiayaan diatur di tingkat
Fakultas melalui persetujuan Rapat Pimpinan. Penggunaan dana-dana ini dilaporkan
pada rapat pimpinan, sedangkan pengelolaan dana-dana yang berasal dari program
studi perencanaan anggaran dan penggunaannya dilaporkan pada saat rapat program
studi.
Analisis SWOT
Kekuatan :
‐ Adanya sumber dana dari pemerintah dan masyarakat.
‐ Pengelolaan keuangan yang transparan dan terencana dengan baik
‐ Dukungan dan komitmen pimpinan yang tinggi dalam pengalokasian anggaran dan
pelaksanaan anggaran.
Kelemahan :
‐ Ketersediaan anggaran yang belum mencukupi guna pengembangan jurusan,
seperti anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana.
Peluang :
‐ Tersedianya sumber dana lain yang dapat diperoleh untuk pengembangan jurusan,
seperti : Grant/Hibah kompetisi
‐ Terbukanya peluang kerjasama dengan instasi lain ditingkat nasional/internasional
untuk dapat mendanai kegiatan jurusan atau memperoleh dana.
Ancaman :
‐ Persaingan yang ketat dengan perguruan tinggi lain untuk memperoleh sumber
dana.
‐ Persaiangan ketat antar perguruan tinggi untuk memperoleh mahasiswa yang dapat
mengurangi pemasukan dana dari masyarakat.
Kondisi seluruh ruang tersebut diatas cukup baik dan cukup representatif, secara
umum masing-masing ruang tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
‐ Ruang kuliah : ruang kuliah sudah representatif, jumlah dan luas ruang kuliah
terhadap jumlah mahasiswa sudah memadai dengan rasio luas ruang kuliah
terhadap jumlah mahasiswa 2 m2/mahasiswa. Telah dilengkapi pendingin
ruangan yang memadai. Sarana dan alat bantu perkuliahan yang ada sudah
mencukupi.
‐ Penggunaan dan pemanfaatan pustaka di ruang baca dari tahun 2009 sampai
dengan 2011 cukup baik dimana rasio jumalah pengunjung terhadap jumlah
mahasiswa per bulan mencapai diatas 50%, rasio transaksi (jumlah buku yang
dipinjam per jumlah mahasiswa aktif) rata-rata per bulan sekitar 45% pada
tahun 2011. Penurunan terjadi dikarenakan mahasiswa telah mulai
memanfaatkan e-books dan e-jurnal.
3. Sistem Informasi
PSMTM telah menggunakan sistem komputerisasi dalam memperlancar proses
akademik, sehingga memudahkan bagi mahasiswa, pegawai dan dosen untuk
mengakses perkembangan perkuliahan serta mempersingkat pelayanan transkrip
mahasiswa dan surat menyurat lainnya melalui on-line sistem yaitu Sistem
Analisa SWOT
Kekuatan :
‐ Tersedianya sistem informasi yang didukung perangkat keras dan perangkat
lunak yang memadai.
‐ Melakukan rapat rutin PSMTM.
Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama tiga tahun terakhir, PSMTM
telah melaksanakan 33 buah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Rasio
jumlah pengabdian kepada masyarakat dibandingkan dengan jumlah dosen teknik
mesin sudah cukup optimal. Sasaran pengabdian tiga tahun terakhir di
konsentrasikan kepada masyrakat atau kelompok masyarakat kurang mampu dan
pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa tujuan. Selain melakukan
kegiatan penyuluhan dan pelatihan tim pengabdian kepada masyarakat juga
melaksanakan pengawasan dan manajemen pengelolaan. Dengan diberikan
manajemen pengelolaan, diharapkan sistem dapat berjalan secara berkelanjutan.
Kesinambungan kegiatan pengabdian kepada masyarakat diusahakan dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan penerapan metode ilmiah,
dilaksanakan dengan program kemitraan dan waktu pelaksanaan direncanakan
dalam waktu jangka menengah dan jangka panjang, dengan sasaran masyarakat
atau kelompok masyarakat kurang mampu dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).
Pendanaan jurnal ilmiah berasal dari anggaran fakultas teknik yang setiap tahun
tercantum dalam program kerja fakultas teknik. Untuk keberlanjutan jurnal ilmiah
dan guna memperlancar distribusi, maka setiap tahun diupayakan oleh pihak
LPPM untuk memberikan Insentif penulisan jurnal ilmiah.
Selama tiga tahun terakhir terdapat 51 buah artikel ilmiah yang dipublikasikan
secara lokal, 6 artikel yang dipublikasikan pada jurnal berskala nasional dan 4
buah artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional. Selain publikasi di
dalam jurnal, 35 judul penelitian telah berhasil dimasukkan dan disajikan pada
konferensi nasional dan 5 dalam konferensi internasional. Semua publikasi ilmiah
tersebut merupakan hasil penelitian antara dosen dengan mahasiswa secara
terintegrasi.
Evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja PKM setiap tahun dilakukan oleh
sebuah tim evaluasi yang dibentuk oleh LPPM-UNUD. Dalam hubungan antara
PKM dengan penelitian, maka PSMTM berusaha untuk meningkatkan kerjasama
yang terpadu antara perencanaan PKM dengan perencanaan Penelitian, sehingga
koordinasi di tingkat internal terus dikembangkan.
Kelemahan:
‐ Belum tersedianya jurnal ilmiah terakreditasi di PSMTM.
‐ Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian pengabdian kepada
masyarakat belum maksimal.
‐ Hubungan antara kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat kurang sinergis.
Peluang:
‐ Banyaknya keinginan instansi/lembaga di luar perguruan tinggi untuk
melakukan kerjasama di bidang penelitian dan PKM.
‐ Sumber dana penelitian dan PKM dari luar perguruan tinggi sendiri sangat
banyak.
‐ Kompetisi dan publikasi dari berbagai jurnal nasional dan internasional
memiliki peluang yang sangat besar.
‐ Meratanya penyebaran kesempatan dosen melakukan penelitian, publikasi
dan PKM.
Ancaman:
‐ Persaingan antar PT baik negeri maupun swasta dalam memanfaatkan
berbagai peluang di bidang penelitian, PKM.
‐ Kurangnya minat baca dan daya beli masyarakat terhadap karya ilmiah.
2. Kegiatan Kerjasama
a. Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga Dalam dan Luar
Negri
PSMTM dalam tiga tahun terkhir telah menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak, baik perusahaan maupun institusi pendidikan. Perusahaan yang menjadi
mitra kerjasama mempunyai bidang usaha yang sama seperti Denso, Indopipe,
PDAM-Denpasar, Rotary Club, Forum for Integrated Development of Eleven
Universities on Energy, Marine and Human Settlement, College of Engineering,
Chonbuk National University, Korea, PT. Indonesia Power UBP Bali, PT. Mazars
International dan PT Syndicate Synergi dan Asosiasi Chief Engineering Bali.
Bentuk kerjasama juga beragam, ada yang berupa kerjasama pelatihan, kerjasama
Analisa SWOT
Kekuatan:
‐ Memiliki potensi sumberdaya manusia yang mampu untuk dapat menjalin
kerjasama dengan pihak luar baik di bidang penelitian maupun pendidikan.
‐ Memiliki kerjasama internasional dengan instansi sejenis.
Kelemahan:
‐ Masih ada MOU yang belum ditindaklanjuti secara optimal.
‐ Keterbatasan dosen dalam memiliki sertifikat profesi.
‐ Keterlibatan dosen di organisasi profesi masih kurang.
Peluang:
‐ Banyaknya usaha-usaha perguruan tinggi melakukan usaha pencitraan untuk
menjadi world class university, sehingga wajib melakukan kerjasama dengan
perguruan tinggi luar negeri.
‐ Banyaknya peluang kerjasama yang ditawarkan oleh industri dan pemerintah
daerah.
Ancaman:
Berdasarkan analisi SWOT diatas terlihat bahwa PSMTM telah membina kerjsama
dengan berbagai pihak yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas kegiatan
tridharma Perguruan Tinggi. Beberapa strategi untuk mencapai keberlanjutan
program studi sebagai berikut: