Anda di halaman 1dari 24

Bagaimana Pengaruh teknologi modern terhadap kehidupan social ?

Pengaruh Teknologi Terhadap Sosial Budaya

1.   Pengertian Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur
organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu
mengumpulkan, memproses dan saling tukar menukar dengan individu-individu lainnya.

2.   Pengertian Nilai dan Moral

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas dan berarti atau berguna
bagi manusia. Menilai berarti menimbang suatu kegiatan manusia untuk membandingkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan mana
yang lebih baik. Nilai bersumber dari budi pekerti yang berfungsi mendorong dan
mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu
wujud kebudayaan disamping sistem sisoal dan karya. Nilai sosial merupakan landasan bagi
masyarakat untuk merumuskan apa yang benar dan penting, memiliki cirri-ciri tersendiri
dan berperan penting untuk mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai
norma yang berlaku.

Sedangkan moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau
kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dan perbautan manusia. Seorang pribadi yang taat pada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan
norma yang berlaku dalam masyarakat, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.

3.   Pengertian Budaya

Budaya adalah salah satu cara hidup dan berkembang yang dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu di pelajari.

Bangsa indonesia harus mempersiapkan diri untuk pengaruh teknologi komunikasi terhadap
seluruh aspek kebudayaan kehidupan bangsa. Karena perkembangan teknologi saaat ini
begitu luar biasa terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi.
Teknologi yang ada diciptakan dengan tujuan untuk membantu dan memberikan
kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik pada saat manusia bekerja,
beraktifitas, bahkan berkomunikasi. Hal positif dari teknologi komunikasi misalnya
menandakan bahwa teknologi di Indonesia mulai berkembang dan meningkatkan
produktivitas. Tetapi tidak berarti teknologi komunikasi tidak menimbulkan persoalan.
Teknologi dapat membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam
masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak.

Kemajuan teknologi komunikasi juga senantiasa membawa pengaruh sosial dan budaya
terhadap kehidupan manusia. Perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara
berpikir, berperilaku, dan bergerak terhadap teknologi selanjutnya.

Dewasa  ini, teknologi yang beredar di masyarakat setiap hari semakin maju. Hal tersebut
memberikan dampak secara langsung terhadap nilai moral bangsa Indonesia baik itu positif
maupun negatif. Salah satunya adalah dampak yang terjadi pad generasi muda yang lambat
laun mulai terpengaruh dampak dari pesatnya perkembangan teknologi.

Salah satu dari perkembangan teknologi ini yaitu hadirnya handphone (HP). Semenjak
adanya perangkat teknologi satu ini, masyarakat mulai meninggalkan surat yang dahulu
menjadi salah satu alat berkomuikasi jarak jauh. Terutama dikalangan remaja. Hampir 100%
remaja yang hidup diperkotaan mempunyai teknologi satu ini.

 Dampak positif yang didapat dari penggunaan teknologi diantaranya :

1)   Memudahkan komunikasi antar individu

2)   Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau penyebaran informasi

3)   Mempermudah penyelesaian tugas atau pekerjaan.

Hal diatas merupakan salah satu dampak positif dari penggunaan teknologi informasi.
Namun, disamping dampak positif tersebut terdapat beberapa dampak negative dari
penggunaan teknologi informasi tersebut.

 Dampak negatif yang didapat dari penggunaan teknologi diantaranya :

1)   Isu SARA, kekerasan, pornografi menjadi hal yang biasa.

2)   Kemudahan komunikasi, memicu menimbulkan bisnis-bisnis terlarang seperti narkoba


dan produk black market atau illegal.

3)   Meningkatnya budaya plagiarism atau penjiplakan hasil karya orang lain.

Beberapa dampak negative diatas berdampak cukup besar terhadap pengikisan nilai dan
moral remaja. Tidak sedikit remaja yag mengalami degradasi moral setelah menggunakan
teknologi tersebut. Dampak negative tersebut bukan karena terjadinya perkembangan
teknologi yang sangat cepat. Tetapi karena penyalahgunaan dari teknologi tersebut.

1.      Faktor yang mempengaruhi teknologi khususnya telepon genggam mengikis moral


remaja. Diantaranya :

1)    Kurangnya kesadaran dari setiap individu


2)    Kurang optimalnya peran pemerintah dalam melindungi dan menyaring informasi yang
terdapat dalam teknologi

3)   Kurangnya penanaman moral sejak dini.

2.    Pengaruh teknologi terhadap kebudayaan di Indonesia

Didalam kehidupan manusia. Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada
akhirnya malah akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.

Teknologi komnikasi dapat mempengaruhi aspek sosial dan budaya suatu kelompok
masyarakat seperti dunia maya. Jika seseorang sudah terlalu asik dengan teknologi seperti
dunia maya, orang itu akan mengahbiskan waktunya berjam-jam karena hanya berinteraksi
dengan seorang teman atau kenalan yang ada si dunia maya itu. Kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi sekarang memberikan pengaruh tersendiri pada budaya di
Indonesia. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, akan muncul masalah terhadap
kebudayaan- kebudayaan daerah yang ada di bangsa ini. Kebudayaan daerah akan semakin
lenyap sebab masyarakatnya itu sendiri yang melupakan atau tidak mengembangkan
budaya yang ada. Bisa saja kebudayaan Indonesia direbut kembali oleh bangsa lain karena
ulah dari masyarakatnya sendiri.

Pengaruh lain dari perkembangan teknologi yang cukup pesat ini dikhawatirkan berdampak
buruk terhadap perilaku kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat
dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat Indonesia,
kemajuan teknologi secara sadar ataupun tidak sadar telah banyak mengubah pola
kehidupan masyarakat. Perubahan teknologi komunikasi ini memiliki beberapa dampak
terhadap kehidupan masyarakat. Walaupun memang perubahan ini memiliki dampak positif
dan negatif. Memang dengan berkembangnya teknologi ini kita bisa belajar hal-hal positif
seperti mencari informasi yang ada dan kita butuhkan. Tetapi perkembangan
teknologimemiliki dampak negative seperti para remaja cenderung meniru kebudayaan
barat. Jika pengaruh-pengaruh tersebut dibiarkan, moral generasi bangsa menjadi rusak,
selain itu rasa terhadap budaya bangsa itu sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat
menjadi berkurang. Tak sedikit pula kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya
asing, oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi yang ada saat ini. Tidak perlu terlalu takut juga akan dampak-dampak negative
yang akan ditimbulkan, karena banyak juga manfaat-manfaat yang dapat kita petik dari
perkembangan teknologi komunikasi ini dapat membantu dan mempermudah kita dalam
menjalani. Selain memberikan kebebasan untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya
akan tetapi tetap ada ruang ruang bagi masyarakat untuk melakukan pilihan-pilihan secara
selektif sesuai kepentingan kebutuhan masyarakat. Disinilah peran semua pihak untuk
terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar tidak terjebak dalam hal yang negatif pada
perkembangan teknologi pada saat ini.
3.     Solusi untuk mempertahankan moral remaja pada zaman teknologi.

Berikut beberapa solusi untuk permasalahan tersebut diantaranya :

1)      Menanamkan rasa tanggungjawab dalam setiap perbuatan sejak dini

2)      Memberikan perlindungan pengetahuan dasar (dalam hal ini agama) sebagai antisipasi
hal-hal yang negatif

3)      Peran orang tua untuk mengawasi dan melindungi anak-anak mereka ketika mulai
bersentuhan dengan teknologi

4)      Peran dari lingkungan untuk ikut membantu mengawasi dan memberi perlindungan
generasi muda disekitarnya.

Poin-pointersebut adalah beberapa cara untuk tetap menjaga moral bangsa kita.

1.      Faktor yang mempengaruhi teknologi khususnya telepon genggam mengikis moral


remaja. Diantaranya :

1)      Kurangnya kesadaran dari setiap individu

2)      Kurang optimalnya peran pemerintah dalam melindungi dan menyaring informasi yang
terdapat dalam teknologi

3)      Kurangnya penanaman moral sejak dini.

2.      Pengaruh teknologi terhadap kebudayaan di Indonesia

Didalam kehidupan manusia. Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada
akhirnya malah akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.

Masyarakat dan lingkungan sosial tidaklah bisa dipisahkan, sebagaimana kita ketahui bahwa
manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dan yang lainnya. Dalam ilmu
sosiolog dikemukakan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri,
manusia harus saling berkomunikasi dan berinteraksi langsung antar sesama.

Namun jika kita melihat fakta yang ada, kehidupan sosial masyarakat saat ini, sepertinya
istilah makhluk sosial yang berunsurkan interaksi dan komunikasi langsung mesti ditelaah
dan dikaji ulang. Zaman dan teknologi telah merubah pola dan sistem kehidupan sosial
masyarakat modern. Teknologi yang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan secara
eksplisit memberi dampak yang sangat besar terhadap kehidupan sosial manusia masa kini.

Munculnya media sosial dan alat-alat komunikasi serba efektif dan efisien merupakan salah
satu faktor yang mengakibatkan lahirnya manusia-manusia individual dan egois. Orang
cenderung melakukan hal- hal yang lebih fragmatis untuk berinteraksi sosial. Melakukan
kontak sosial secara langsung diasumsikan sebagai sesuatu yang ribet, tidak memberi
keuntungan, membuang waktu bahkan dikatakan ketinggalan zaman.

Selain karena kemajuan Teknologi yang menyajikan berbagai wahana untuk mempercepat
komunikasi antar individu. Salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya masyarakat
sosial adalah adanya mosi tidak percaya terhadap lingkungannya sendiri, bahkan dalam
lingkup terdekat seperti keluarga, tetangga dan lingkungan kerja. Ini dikarenakan banyaknya
terjadi tindakan kriminalitas yang umumnya terjadi justru karena orang-orang disekitar
lingkungan tersebut sehingga orang cenderung memilih untuk melakukan segala sesuatunya
sendiri atau melalui alat komunikasi untuk berinteraksi tanpa harus bertemu dan bertatap
langsung.

Contoh kecil saja bisa kita dapatkan misal di kantor, semuanya punya kesibukan diluar
pekerjaan mereka, yakni sibuk untuk bbm-an dan facebook-an. Di rumah semuanya sibuk
facebook-an dan bbm-an atau lebih keren twitter-an, di bus orang-orang sibuk, lagi-lagi
bbm-an, facebook-an dan twitter-an. Manusia sekarang cenderung tidak peka lagi dengan
keadaan di sekitarnya.

Komunikasi dan interaksi sosial dalam sebuah keluarga, lingkungan baik di rumah maupun di
kantor terkesan lebih egois dan individualis. Di rumah si ibu sibuk BBM-an dengan teman-
temannya, si ayah sibuk twitter-an dengan kolega-koleganya, si anak sibuk Facebook-an dan
game onlinenya, sehingga satu sama lain tidak ada komunikasi yang intens, tidak ada
keterbukaan antara isteri dan suami, ayah/ibu dan anak, di bus tidak ada yang
memperhatikan orang disampingnya, mereka sibuk menekan tombol Blackberry sambil
tertawa lalu membalas pesan dari teman-temannya. Tidak lagi melihat apakah orang
disampingnya cantik, tampan, jelek, teroris, orang sakit parah sekalipun, yang ada hanya
mereka dengan media sosial itu.      

Seperti yang dikemukakan oleh Paus Brenedictus XVI pada Hari Komunikasi Sedunia yang
ke-45, teknologi memungkinkan untuk saling bertemu di luar batas-batas ruang dan budaya
mereka sendiri, dengan menciptakan sebuah dunia yang sama sekali baru dari
persahabatan-persahabatan pontensial, tapi pentinglah untuk selalu mengingat kontak
virtual tidak dapat dan tidak boleh mengganti kontak manusiawi langsung dengan orang
orang di setiap tingkat kehidupan kita. Secanggih apa pun teknologi yang bisa menciptakan
komunikasi dan interaksi yang serba praktis, kontak langsung tetap merupakan fundamental
bagi manusia. Interaksi dan komunikasi secara langsung akan menciptakan ikatan emosional
antar manusia dan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan komunikasi dan interaksi
virtual yang tersaji hampir semua lini teknologi.

Berkomunikasi dan berinteraksi tanpa saling menatap atau bertemu memang sangat praktis
dan efisien tapi perlu kita sadari bahwa manusia terlahir sebagai mahluk sosial yang harus
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang orang disekitarnya secara langsung untuk
menciptakan kehidupan sosial yang sehat dan seimbang sehingga tidak terjadi suatu
kehidupan sosial yang egois dan individualis.

Mengapa Anak – anak diperbolehkan menggunakan teknologi modern ?

Pengaruh Negatif Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Anak

Pada zaman modern seperti saat ini, sering kita jumpai fenomena anak kecil yang sudah
pandai menggunakan gadget canggih. Mungkin pada saat ini, Anda tidak akan pernah
melihat lagi anak-anak yang bermain dengan permainan tradisional. Sudah menjadi
pemandangan yang langka bahkan punah dikalangan anak-anak modern. Game di gadget
adalah salah satu pilihan dan bahkan menjadi permainan favorit bagi anak-anak zaman
sekarang.

Alasan sebagian orangtua memberikan gadget untuk anak pun sangat bermacam-macam,
ada yang berkilah agar anak mereka tenang dan tidak merepotkan. Memang, gadget
memiliki banyak manfaat apabila digunakan sebagaimana mestinya. Namun, perlu Anda
ketahui bahwa gadget sebaiknya tidak dikenalkan pada anak usia dini karena memiliki resiko
negatif terhadap perkembangan anak. Jika penggunaannya tidak terkontrol maka pengaruh
gadget akan sangat berbahaya untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak Anda.

Menurut dokter spesialis anak RS Columbia Asia Semarang, dr. Farid Agung R, Msi.Med,
Sp.A, setiap orangtua hendaknya mengetahui kapan usia minimal anak boleh terpapar
gadget atau media sosial. Selain itu, orangtua juga hendaknya memberikan batasan pada
anak dalam menggunakan gadget sehingga tidak menjadi ketergantungan yang akan
memberikan dampak negatif terhadap tumbuh kembangnya.

“Banyak yang terjadi, anak dengan ketergantungan gadget akan cenderung sibuk dengan
dunia sendiri (terlalu fokus dengan gadget) sehingga komunikasi dan interaksi dengan orang
tuanya berkurang. Bahkan pada beberapa kasus bisa menyebabkan anak mengalami
keterlambatan bicara, gangguan perilaku (hyperaktif, suka merusak, kurang konsentrasi dan
gampang marah),”terangnya.

Selain berdampak terhadap kemampuan berinteraksi, kebiasaan menggunakan gadget bisa


berpengaruh terhadap kesehatan anak. Biasanya ketika anak sudah kecanduan bermain
game di gadget tidak akan terkendali sehingga anak malas melakukan apapun (lupa makan,
lupa mandi dan jarang tidur) yang berakibat terhadap kesehatan tubuhnya. “Ditambah lagi
resiko terhadap perkembangan psikologis anak. Terkadang sebagian game ataupun
tontonan pada gadget memperlihatkan kekerasan sehingga hal ini bisa berdampak negatif
terhadap perkembangan psikologis anak,”ujarnya.

Untuk penanganannya, dokter Farid menerangkan bahwa biasanya anak dengan


ketergantungan gadget jarang sekali diperlukan intervensi obat-obatan dalam
penanganannya. Penanganan dan pengobatan terbaik adalah dari orang tua dan lingkungan
anak itu sendiri. “ Seharusnya orang tua dapat mencegah anak dalam hal penggunaan
gadget sesuai dengan apa yang seharusnya diperbolehkan. Jika sudah terjadi gangguan
perilaku, maka penggunaan gadget harus segera di stop (sumber masalah dihentikan),
kemudian setelah itu diperlukan intervensi-intervensi,”terangnya.

Awasi Perkembangan Wicara Anak

Contoh intervensi yang dapat diberikan misalnya adalah membuat anak meningkatkan
konsentrasi dan sensorik integrasinya dengan melaksanakan program yang dirancang oleh
dokter anak dan dokter rehabilitasi medik. Banyak kasus yang terjadi, misalnya balita yang
belum saatnya nonton layar / screen tetapi sudah kelebihan (kecanduan) nonton screen
tersebut dan tidak pernah dilatih orang tuanya untuk bicara sehingga anaknya terlambat
bicara.

“Jika akibat pengguaan gadget anak memiliki gangguan perilaku dan gangguan bicara, saat
pengobatan, sambil memperbaiki perilakunya, anak dapat diberikan terapi wicara. Dan
jangan lupa yang terpenting adalah lingkungan rumahnya harus diperbaiki (yang
sebelumnya jarang ada interaksi antara anak dan orang tua), interaksinya harus dapat
ditingkatkan,”ujarnya.

Sebaiknya, orang tua mengetahui dan mengawasi tumbuh kembang anak secara rutin. Jika
anak diketahui ada gangguan sejak dini, segera konsultasikan ke dokter. Rekomendasinya
anak yang lebih dari 2 (dua) tahun baru diperbolehkan melihat layar (tv / gadget ) dengan
durasi paling lama 2 (dua) jam dalam kurun waktu 24 (dua puluh empat) jam. “Jika durasi
lebih dari itu atau umur lebih awal sudah menggunakan gadget maka bisa terjadi resiko
gangguan-gangguan perilaku. Pembatasan (penggunaan gadget) itu sangatlah diperlukan
sehingga anak akan ada interaksi yang baik dan cukup terhadap lingkungannya,”harapnya.

Untuk pencegahannya, dokter Farid pun juga memberikan berbagai tips untuk
menghindarkan anak dari kecanduan gadget. Yang pertama, jika anak belum mengenal
gadget, sebaiknya dijaga betul-betul agar anak Anda tidak kontak dengan gadget sampai
dengan umur yang diperbolehkan tetapi tetap harus dengan memperhatikan pembatasan
durasi. “Kemudian, jika anak sudah mengenal gadget dan anaknya masih taraf mudah untuk
dikendalikan, sebaiknya diambil saja gadgetnya serta dialihkan dengan diperbanyak bermain
non gadget yang sifatnya dilaksanakan di lingkungan (bermain bersama teman-teman se-
usianya) atau dapat bermain permainan tradisional (petak umpet, kelereng dll),”ujarnya.

 Selanjutnya, untuk yang sudah lebih besar, sebaiknya diberikan penjadwalan bermain
gadget (misal sehari maksimal dua jam dengan extra time pada saat libur) tetapi juga
diberikan syarat jika anak tersebut berkelakuan baik selama seminggu. “Dengan syarat
tersebut, anak akan terpacu untuk berkelakuan baik, selain itu orang tua sambil
memberikan masukan dipikiran anak-anak bahwa ternyata bisa kan anak tersebut hidup
tanpa gadget,”terangnya.

Dan ini yang tidak kalah penting, bahwa orang tua juga seharusnya dapat mempunyai
prioritas dalam manajemen waktunya. Sebaiknya waktu kerja dan interaksi dengan anak
dapat seimbang. “Jika orang tua kerja membabi buta kemudian anak tidak terurus dan
terjadi gangguan perilaku, nantinya justru akan membuat orang tua kecewa di belakang,
karena bekerja kan ujung-ujungnya juga buat anak. Bisa juga dilakukan pembagian tugas
(waktu) antara bapak dan ibu, jika bapak kerja pagi sebaiknya ibu dapat menjaga anaknya
dirumah atau sebaliknya,”katanya.

Ya, disadari atau tidak, kebiasaan lingkungan terhadap anak usia dini akan membentuk
perkembangan anak. Pada saat ini seiring berkembangnya teknologi, banyak sekali yang
berpengaruh pada anak salah satunya adalah penggunaan gadget. Gadget sangat mudah
sekali menarik perhatian dan minat anak bahkan sudah menjadi hal yang biasa jika anak-
anak memakai gadget dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya, gadget bisa memiliki pengaruh yang kurang baik terhadap anak, jadi orang
tua harus bijaksana dalam mengenalkan gadget kepada anak. Sebaiknya ada aturan-aturan
yang dapat dijadikan panduan sehingga anak-anak tidak terjerumus dan jatuh ke dalam
kondisi yang tidak Anda inginkan. Dan orang tualah yang mempunyai peran untuk
menerapkan aturan-aturan tersebut. Apabila anak menggunakan gadget pun, Anda
sebaiknya juga harus senantiasa mendampingi anak ketika menggunakan gadget.

KAPAN ANAK KECIL BOLEH DIBERI PONSEL

Bill Gates, salah seorang terkaya di dunia, menerapkan aturan tegas tentang memberikan
gadget pada anak-anaknya. Ia juga menetapkan usia minimum anak-anak dibolehkan
memiliki ponsel. Hal ini patut ditiru oleh semua orangtua. Siapa yang tidak kenal Bill Gates?
Dia salah satu orang terkaya di dunia, dan ia pencipta teknologi modern di industri
komputer. Jika berbicara soal teknologi, tentunya Bill Gates paling tahu apa yang baik dan
yang tidak. Boss komputer kelas dunia ini memiliki tiga orang anak yang beranjak remaja.
Sebagai orang yang berkecimpung di dunia teknologi, pastinya dia mengetahui kapan usia
terbaik memberikan telepon seluler (ponsel) atau gadget pada anak. Dalam sebuah
wawancara yang dimuat di Tenplay, Bill Gates menegaskan bahwa *anak seharusnya TIDAK
dibolehkan memiliki ponsel pintar atau gadget sebelum usianya 14 tahun.

Pakar parenting (pendidikan orangtua untuk anak-anak) dan ahli teknologi mengamini
ucapan Bill Gates. Karena penelitian juga telah membuktikan bahwa membiarkan anak
menyentuh teknologi terlalu dini bisa berdampak buruk pada anak. Bill mengaku, bahwa dia
dan istrinya Melinda menetapkan aturan ketat terkait memberikan gadget pada anak-
anaknya. Meskipun anak mereka memprotes aturan tersebut, namun Bill tetap tegas. "Kami
tidak membolehkan ada yang memegang ponsel pada saat makan. Kami juga tidak
memberikan telepon seluler (ponsel) pada anak kami sebelum usianya 14 tahun, meskipun
mereka mengeluh bahwa teman-teman mereka sudah memiliki ponsel sebelum berusia 14
tahun," kata Bill Gates.

Berikut ini adalah sederet aturan terkait penggunaan teknologi, yang diterapkan Bill Gates
dan sang istri pada anak-anak mereka:

1. Melarang anak mereka memiliki ponsel sebelum berusia 14 tahun


2. Membatasi screen time, sehingga mereka punya waktu lebih banyak untuk dihabiskan
bersama keluarga
3. Tidak dibolehkan membawa ponsel pada saat makan
4. Menentukan jam berlaku untuk melihat televisi dan ponsel setiap hari sehingga anak-
anak bisa pergi tidur lebih awal dibanding anak lain.

Dampak buruk gadget pada anak:

1. Anak bisa terpapar pengaruh buruk dari internet, juga rentan menjadi korban dari
predator yang berkeliaran di internet, atau bullying di dunia digital
2. Memengaruhi perkembangan otak anak
3. Membuat anak menjadi malas bergerak, sehingga sistem motoriknya lamban untuk
berkembang
4. Mempengaruhi perkembangan kesehatan mental dan sosialnya. Anak yang kecanduan
internet dan gadget tidak bisa bersosialisasi dengan baik, sehingga dia tidak memiliki teman
bermain
5. Membuat anak ketergantungan terhadap gadget, sehingga dia tidak bisa mandiri dalam
menyelesaikan masalah.
6. Anak menjadi lamban dalam berpikir.

Meski diakui bahwa internet juga memiliki konten yang baik dan bagus untuk
perkembangan anak. Namun, jika tidak selektif dan dibatasi, screentime yang berlebihan
bisa berdampak buruk pada anak. Sebagai orangtua, kita harus berani tegas dalam
menetapkan aturan terkait memberikan gadget pada anak. Meski anak mengeluh ini itu,
Anda harus tetap kuat menerapkan aturan itu.

Mendiang Steve Jobs, sang boss merek gadget terkenal di dunia Apple juga menyatakan
bahwa dia melarang anak-anaknya untuk menggunakan teknologi terbaru. Hal ini tentunya
membuka mata kita, bahwa para pakar teknologi sendiri tidak membiarkan anak mereka
terpapar oleh kecanggihan teknologi terlalu dini. Mereka membiarkan anaknya tumbuh
dengan normal, dan bersahabat dengan lingkungan sekitarnya. Agar anak bisa bertumbuh
kembang dengan baik. Mari jadikan pelajaran untuk lebih tegas dalam peraturan
penggunaan gadget pada anak kita di rumah
Apa saja hal yang boleh diakses dan tidak di internet ?

Berbagai manfaat internet bagi pelajar antara lain yaitu :

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya
dari seluruh dunia.

2. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja
yang terjadi

5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-
lain

6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

Hal-hal yang dilarang yaitu:

1. Konten melanggar kesusilaan, ancaman tetap yaitu maksimal 6 tahun penjara.


2. Konten perjudian, ancaman tetap yaitu maksimal 6 tahun penjara.
3. Konten yang memuat penghinaan dan atau pencemaran nama baik. Bila dulu diancam
maksimal 6 tahun penjara, kini menjadi 4 tahun penjara.
4. Konten pemerasan atau pengancaman, ancaman tetap yaitu maksimal 4 tahun penjara.
5. Konten yang merugikan konsumen, ancaman tetap yaitu maksimal 6 tahun penjara.
6. Konten yang menyebabkan permusuhan isu SARA, ancaman tetap yaitu maksimal 6 tahun
penjara.

Internet adalah sesuatu yang sangat umum di abad ke-21 ini. Semakin berkembangnya
zaman, semakin mudah jaringan internet untuk diakses oleh masyarakat dikarenakan
kemajuan teknologi sehingga dapat diakses melalui gadget seperti smartphone dan tablet.
Internet tidak memiliki batasan umur, jadi mau dari anak kecil sampai orang dewasa pun
dapat mengakses nya.
Masalah yang dihadapi oleh orangtua di masa kini adalah anak-anak nya yang mudah sekali
mengakses internet. Salah satu kekhawatiran mereka adalah anak kecil masih belum
mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Internet memiliki konten yang
bervariatif dan tidak semuanya cocok untuk masa perkembangan anak. Walaupun orangtua
melarang anaknya untuk menggunakan internet tetapi karena akses nya yang sangat mudah
didapatkan, anak dapat mengaksesnya tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Internet Positif adalah pemblokiran akses terhadap konten-konten yang dianggap tidak
sesuai dengan nilai-nilai etika, moral, dan kaedah-kaedah yang tidak sesuai dengan citra
Bangsa Indonesia. Tetapi walaupun sudah ada Internet Positif pun masih banyak cara untuk
mengakses situs situs yang sudah terblokir. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yambise


membeberkan bahwa pihaknya bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika dan
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindingan Anak sedang mempersiapkan
pembatasan konten penggunaan telepon seluler bagu anak-anak. Ia pun menghimbau
oeang tua untuk memiliki waktu luang untuk berkomunikasi dengan anak-anak serta
memperbanyak waktu bermain dan melakukan aktivitas di luar yang berdampak positif pada
perkembangan anak.

Secara umum ada dua undang-undang yang mendasari KEMKOMINFO dalam mengawal
konten yang ada di Internet, yaitu:

1. UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU 11/2008 atau UU ITE)

2. UU Pornografi (UU 44/2008) 

Pasal yang menjadi dasar di UU ITE

Pasal 28
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Solusi berdasarkan UU ITE

BAB XI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 45
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau
ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 

Dalam UU ITE solusi yang di tawarkan adalah Pidana bagi orang yang melakukan pelangaran
tentunya melalui ketetapan pengadilan. Dalam UU ITE maupun penjelasan-nya tidak ada
sama sekali ada kata-kata blokir situs yang bermasalah. Jadi jelas bahwa UU yang di
amanatkan kepada KEMKOMINFO, sama sekali tidak mengamanatkan pemblokirkan situs
SARA sebagai solusi, tapi menahan / memenjarakan orang yang menyebarkan SARA
tersebut.

Urusan Pornografi

Di bandingkan dengan urusan SARA, maka pornografi menjadi sangat berbeda.

Pasal yang menjadi dasar di UU ITE

Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan
yang melanggar kesusilaan. 

Solusi berdasarkan UU ITE adalah

BAB XI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 45
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat
(2), ayat
(3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 

Pasal yang menjadi dasar di UU Pornografi

BAB II
LARANGAN DAN PEMBATASAN

Ada banyak sekali pasal yang mengatur, sebagai contoh,

Pasal 4
(1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat:

a. ..

b. ..

c. ..

d. ..

e. ..

f. ..

(2) Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:

a...

b...

c..

d..

Solusi berdasarkan UU Pornografi

BAB IV
PENCEGAHAN
Bagian Kesatu
Peran Pemerintah

Pasal 17
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pencegahan pembuatan,
penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.

Pasal 18
Untuk melakukan pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pemerintah
berwenang:
a. melakukan pemutusan jaringan pembuatan dan penyebarluasan produk pornografi atau
jasa pornografi, termasuk pemblokiran pornografi melalui internet;
b. melakukan pengawasan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan
pornografi; dan
c. melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun
dari luar negeri, dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan
penggunaan pornografi.

Kesimpulan

Jelas dari penjelasan di atas bahwa:

Untuk situs porno, pemerintah berhak untuk memblokir situs porno, berdasarkan UU
Pornografi

Untuk situs porno, pemerintah berhak untuk menangkap, memenjarakan, mendenda pelaku
situs porno, berdasarkan UU ITE.

Untuk situs SARA, pemerintah secara legal TIDAK BERHAK untuk memblokir situs SARA,
berdasarkan UU ITE.

Untuk situs SARA, pemerintah hanya berhak untuk menangkap, memenjarakan, mendenda
pelaku situs SARA, berdasarkan keputusan pengadilan, berdasarkan UU ITE.

Berbagai manfaat internet bagi pelajar antara lain yaitu :

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya
dari seluruh dunia.

2. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja
yang terjadi

5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-
lain

6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Mengapa Setiap orang tidak dapat menghindari penggunaan teknologi di zaman industry
4.0 ?

Revolusi industri 4.0 - Perkembangan dunia industri terus bergelora dengan diikuti juga
perkembangan berbagai sektor kehidupan, seperti sosial, politik dan ekonomi. Dalam setiap
perkembangan dunia industri, banyak perubahan di mulai sejak keberadaan manusia yang
bekerja untuk memenuhi kebutuhan industri, lalu ditemukannya mesin uap untuk
menggantikan setengah dari tenaga manusia yang ada, hingga kegiatan industrialisasi
berbasis mesin, dan sekarang dunia industri mengalami perubahan dengan memanfaatkan
internet sebagai pola baru dalam mengelola dunia industri, ini didasari dengan banyaknya
penemuan teknologi yang dapat menjadi 'otak' dalam mengatur sebuah mesin,
seperti Artificial Intellegent (AI), Internet of Things (IoT), dll.

Sejak Revolusi Industri 4.0 digaungkan dan diterapkan oleh hampir setiap negara, teknologi
juga menjadi modal penting dalam menjalankan revolusi industri tersebut. Teknologi terus
berkembang, sehingga manusia ikut menyesuaikan dengan perkembangan tersebut, seperti
yang kita ketahui banyak dari hasil perkembangan teknologi yang tercipta sudah ada di
sekeliling kita dan menjadi alat yang mempermudah kehidupan manusia, contoh yang paling
kita rasakan ialah berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang mana internet
dan smartphone yang saling terhubung untuk memudahkan seseorang dalam berhubungan
dengan dunia luar.

Perkembangan teknologi memiliki dampak yang cukup signifikan dalam mengubah tatanan
kehidupan masyarakat. Dilihat pada perkembangan teknologi komunikasi yang paling
melekat dengan kehidupan masyarakat, ada beberapa dampak yang secara nyata seperti:
Perubahan sistem nilai dan norma. 

Dalam perubahan ini terdapat hal positif dimana teknologi dapat mendukung kehidupan
manusia, akan tetapi apabila teknologi tersebut bila disalahgunakan akan berdampak
negatif kepada penggunanya; Menciptakan ketergantungan. Teknologi terkadang
menciptakan ketergantungan, ini dikarenakan teknologi menghadirkan sebuah kemudahan
dan kemewahan yang dapat membuat penggunanya terlena dan ini membuat pengguna
sulit untuk menghindari ataupun mengurangi ketergantungan tersebut; Menciptakan
kolonialisme. Kesenjangan dalam mengonsumsi informasi akan terjadi, ini dikarenakan
masyarakat tertentu akan sering mengonsumsi informasi dari negara yang Rich
Information (maju), maksudnya yaitu penjajahan melalui arus informasi.

Dampak yang terjadi membuat pola perilaku pengguna juga ikut berubah, seperti
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan
berbagai keinginan material dan sehingga tidak terpenuhnya kebutuhan rohani; Kenakalan
dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-
menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. 

Sehingga muncul ketimpangan perilaku sosial di kalangan masyarakat; Pola interaksi antar
manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan
menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan
dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia
luar. 

Bagaimana dampak perkembangan teknologi komunikasi pada mata pencaharian


masyarakat?

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (KEMENAKER), Khairul Anwar


yang dikutip dalam liputan6.com. tantangan yang dihadapi pada perkembangan teknologi
ini menyebabkan perubahan pola bekerja sehingga terciptanya Part Time 4.0, dimana Part
Time 4.0 ini kondisi kerja dengan satu orang memungkinkan memiliki lebih dari satu mata
pencaharian. Teknologi juga menyebabkan batasan ruang lingkup kerja semakin samar dan
pekerja-pekerja kontrak bebas tumbuh pesat. Selain itu dengan tuntutan pekerjaan yang
semakin tinggi dan semakin banyaknya pekerjaan-pekerjaan repetitif yang bisa digantikan
mesin atau robot. Lalu tantangan transformasi masyarakat (society transformation).
Dampaknya terhadap masyarakat, ketimpangan kompetensi dan pendapatan antara
individu yang memiliki akses komputer dan internet akan semakin terasa di era Revolusi
Industri 4.0 ini.

Teknologi komunikasi telah berkembang setiap tahunnya dibuktikan dengan banyak


ditemukannya inovasi-inovasi yang membuat teknologi tersebut dapat digunakan dengan
mudah dan berbiaya murah. Dengan kemudahan yang ada membuat para pengguna
teknologi tersebut dimanfaatkan dalam kegiatan mencari pendapatan, sehingga dapat
meningkatkan taraf kehidupannya. E-commerce menjadi bukti pemanfaat teknologi
komunikasi dan internet dapat menghasilkan pendapatan bagi yang menjalankannya.

Kesimpulannya ialah, perkembangan teknologi komunikasi harus diselaraskan dengan


peningkatan pengetahuan akan manfaat dan keburukan dalam menggunakannya, sehingga
dapat menciptakan kondisi dimana pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan pendapatan
yang dapat meningkatkan taraf kehidupannya yang baik dimasa yang akan datang.

PENTINGYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI UNTUK PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


AYUB ABDULLAH (12204173151) TMT 5D
ayubabdullah67@gmail.com

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,  Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 46 Tulungagung
Abstrak
Dalam dunia pendidikan kita tidak bisa terhindar yang namanya perkembangan zaman
karna pendidikan pun disiapkan untuk merancang perbubahan zaman, sekarang sudah tiba
saatnya kita di zaman revolusi industri 4.0 dengan perkembangan teknologi yang semakin
cepat dunia pendidikan dituntut untuk bisa atau memakai teknologi dalam melaksanakan
pembelajaranya agar semua peserta didik mampu berkompetisi dalam dunia kerja di era
revolusi industri 40 ini. Selain itu tenaga pendidik pun harus siap dengan berubahan
teknologi sekarang selain tenaga pendidik harus menguasai bidang kompetenya juga harus
menguasai kecanggihan teknologi sekarang ini. Karna jika tidak menguasai kedua hal
tersebut seoarang tenaga pendidik akan kewelahan mengatasi persaingan di era industrin
4.0 ini karna di era ini teknologi semakin canggih dan kebanyakan dunia kerja menggunakan
kecanggihan teknologi tersebut, kalau zaman dulu ketika SMP sederajat tidak boleh
menggunakan media komunikasi berupa apapun semisal gedged akan tetapi kemudian
ketika pada zaman revolusi industri 4.0 ini seharusnya peserta didik diperbolehkan
menggunakan alat tersebut akan tetapi digunakan untuk pembelajaran dan di bimbing dan
diarahkan dengan benar oleh tenaga pendidik agar peserta didik tau perkembangan
teknologi sekarang seperti apa dan juga tidak ketinggalan zaman dari hal tersebut gedged
pada anak SMP sederajat ke atas tidak lagi berdampak negative terhadap prestasi belajar
peserta didik. Penggunaan teknologi pada proses pembelajaran sangatlah penting untuk
sekarang ini karna untuk sekarang ini teknologi sangat berperan dalam pendidikan yang
akan ber efek ke dunia kerja.
kata kunci : pendidikan, gadget, Revolusi industry 4.0, pembelajaran

Pendahuluan
Pada saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri generasi ke empat (revolusi industri
4.0) yang bisa ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan
sistem digital, kecerdasan artifisial, dan visual. Perkembangan revolusi industri 4.0
menggunakan rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai pundi-pundi pergerakan
dan konektivitas manusia dan mesin. Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0
sejak tahun 2018. Berbagai perubahan yang muncul dan usaha-usaha yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia untuk menghadapi dampak dari revolusi industri 4.0 anatara lain
meningkatkan mutu dunia pendidikan sehubungan pada era industri 4.0 ini dunia
pendidikan harus memuat teknologi pada proses pembelajaranya.
pada proses pembelajaran mungkin pihak sekolahan bisa memakai gedged agar lebih praktis
dalam penggunaanya. Pendidikan Indonesia dengan pemanfaatan teknologi  internet yang
super cepat  secara tidak langsung telah memicu perubahan proses pembelajaran di
Indonesia yang sedang berlangsung di sekolah. Untuk menghadapi perkembangan ini,
diperlukan pendidikan yang dapat mencetak generasi yang kreatif, inovatif, serta
kompetitiPencapaian ini bisa diperoleh secara maksimal dengan cara mengoptimalisasi
penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan yang diharapkan nantinya bisa
menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik.
Namun kebanyakan sekolah di indinesia masih belum menggunakan kecanggihan teknologi
seperti gedged untuk fasilitas pembelajaranya mungkin daerah plosok ataupun daerah yang
kurang sinyal internet hal ini menghambat laju pendidikan diindonesia karna di era revolusi
industri 4.0 ini memerlukan media komunikasi ataupun kecanggihan teknologi dalam proses
pembelajaranyaakan tetapi hal ini masih belum juga berlaku di sekolah yang memiliki sedikit
biaya untuk membeli gadged untuk proses pembelajaran, hal ini sangat disayangkan karna
peserta didik akan kalah bersaing dengan sesamanya bahkan kalah bersaing dengan Negara
tetangga.
Minimnya penggunaan gedged atau media teknologi ini terpengaruhnya orang tua wali akan
berpengaruh negative penggunaan gedged pada anak remaja di waktu sekolah hal ini yang
perlu dibenarkan bahwasanya untuk zaman sekarang ini penggunaan gadged sangatlah
penting untuk proses pembelajaran. karna linier dengan zaman sekarang yakni zaman
revolusi industri 4.0 yang diman manusia dituntuk untuk bekerja dengan kecanggihan
teknologi nah dengan ini seharusnya di pendidikan mulai diperkenalkan dengan berbagai
alat komunikasi seperti gadged.
Metodologi Penelitian
Tulisan ini termasuk jenis penelitian ilmiah studi literatur, dengan mencari referensi teori
dan jurnal yang berhubungan dengan tema besar yang penulis angkat. Referensi teori dan
jurnal yang diperoleh dengan jalan studi literatur ini dijadikan sebagai fondasi dasar dan alat
utama untuk menganalisa. Menurut Sawono (2006) Studi Pustaka adalah mempelajari
berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk
mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang diteliti.. Dengan kriteria, sumber valid,
mengangkat tema tentang "pentingnya penggunaan teknologi untuk pendidikan di era
revolus industry 4.0". Dalam hal ini pembelajaran yang menggunakan teknologi ( gadget )
akan lebih menarik dan kreatif dan juga dapat menjadi pondasi awal bagi peserta didik
untuk berkompetisi di dunia kerja di era industi 4.0 ini. Jenis data yang digunakan adalah
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari jurnal, buku literatur, dan publikasi media.
Ketika sumber berbentuk e-book, e-jurnal, atau literatur lainnya terbentuk elektronik,
penulis mengetikkan kata kunci dibagian pencarian sumber populasi.
Hasil dan Analisis
era revolusi industri 4.0
Era revolusi industry 4.0 Adalah   Prof   Klaus   Schwab,   Ekonom  terkenal   dunia   asal  
Jerman, Pendiri   dan   Ketua   Eksekutif   World   Economic Forum (WEF)
mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0. Dalam bukunya yang berjudul"The Fourth  
Industrial Revolution", Prof   Schawab   (2017)   menjelaskan revolusi   industri 4.0 telah  
mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi   industri
sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan
kompleksitas yang lebih luas.
Kemajuan  teknologi  baru  yang  mengintegrasikan  dunia fisik, digital dan biologis telah
mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang
mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi baru diantaranya (1) robot kecerdasan
buatan (artificial intelligence  robotic),  (2)  teknologi  nano,  (3)  bioteknologi,  dan  (4)
teknologi komputer kuantum, (5) blockchain  (seperti bitcoin), (6) teknologi berbasis
internet, dan (7) printer 3D. Revolusi   industri 4.0 merupakan fase   keempat dari perjalanan
sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut   Prof Schwab, dunia
mengalami empat  revolusi  industri.  Revolusi industri  1.0 ditandai dengan penemuan
mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta   api   dan   kapal   layar. Berbagai
peralatan kerja yang   semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian
digantikan dengan tenaga   mesin   uap.   Dampaknya,   produksi   dapat   dilipatgandakan  
dan didistribusikan ke  berbagai wilayah secara lebih masif. Namun demikian, revolusi  
industri   ini   juga   menimbulkan   dampak   negatif   dalam   bentuk pengangguran masal.
Ditemukannya   enerji   listrik   dan   konsep   pembagian   tenaga   kerja untuk menghasilkan
produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai   lahirnya   revolusi  industri
2.0.   Enerji   listrik   mendorong   para ilmuwan untuk menemukan berbagai teknologi
lainnya seperti lampu, mesin telegraf,   dan   teknologi   ban   berjalan.   Puncaknya,  
diperoleh   efesiensi produksi hingga 300 persen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat pada   awal   abad   20   telah   melahirkan   teknologi  
informasi   dan   proses produksi   yang   dikendalikan   secara   otomatis.   Mesin   industri  
tidak   lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic
Controller  (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi
menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi
kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya  industri
kreatif  di  dunia  musik    dengan ditemukannya musik digital. Revolusi   industri  
mengalami  puncaknya   saat   ini   dengan   lahirnya teknologi digital yang berdampak masif
terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi  industri terkini atau generasi keempat
mendorong system otomatisasi   di   dalam   semua   proses   aktivitas.   Teknologi   internet  
yang semakin masif  tidak  hanya menghubungkan  jutaan  manusia di   seluruh dunia  
tetapi   juga  telah   menjadi   basis   bagi  transaksi   perdagangan   dan transportasi secara
online.   Munculnya  bisnis transportasi   online   seperti Gojek,  Uber  dan  Grab  
menunjukkan  integrasi  aktivitas manusia  dengan teknologi  informasi   dan   ekonomi  
menjadi   semakin   meningkat. 3 Berkembangnya  teknologi  autonomous  vehicle  (mobil
tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin
menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.

gadget dalam pembelajaran yang interaktif


Penggunaan Gadget berkaitan dengan media pembelajaran berbasis ICT, oleh sebab itu
biasanya terhubung dengan internet. Penggunaan internet sangat menunjang dalam gadget
ini. Penggunaan gadget bisa terdiri dari beberapa cara. Apakah gadget tersebut digunakan
sebagai tambahan dari pembelajaran konvensional, atau penunjang atau justru pengganti
dalam model pembelajaran. 1. Gadget sebagai tambahan dalam pembelajaran Misalnya
seorang guru pelajaran biologi memberikan materi tentang pencernaan. Materi tersebut
sudah di jelaskan guru di kelas. Namun, jika belum jelas maka siswa boleh mengakses di
internet di website yang telah di rekomendasikan oleh guru. Sifat pembelajaran ini tidak
wajib dilakukan oleh siswa, jika dirasa perlu sebagai tambahan ilmu maka siswa dianjurkan
untuk mencari. Model pembelajaran gadget seperti ini sering diterapkan di pendidikan kita.
Dengan masih adanya keterbatasan teknologi informasi di daerah-daerah sehingga setiap
siswa mempunyai kemampuan berbeda dalam hal teknologi. Semisal ada siswa yang tidak
mempunyai gadget, jadi dia tidak bisa mengakses. Walaupun tidak bisa mengakses di
internet siswa masih mendapatkan ilmu dari guru di kelas hal ini yang seharusnya menjadi
perhatian pemerintah yakni pemerataan teknologi untuk sekolah di Indonesia  2. Gadget
sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran Gadget dapat menunjang dalam
pembelajaran. Misalnya pelajaran sejarah, guru memberikan tugas untuk mencari tugas
tentang matematika semial rumus tentang volume bangun ruang, Maka ini bisa dikatakan
salah satu penunjang pembelajaran. Siswa menjadi aktif mencari tugas di internet tidak
hanya aktif di media sosial saja. Contoh lainnya adalah ketika guru memberikan tugas, tugas
yang harus dikerjakan ada di blog atau di google classrum di sini gru dapat memberikan
tugas dengan mudah dan juga dapat mengoreksi dengan mudah, sehingga siswa harus
browsing dan mengunduh tugas tersebut. Hal ini bermanfaat untuk guru dan juga siswa.
Guru bisa menghemat waktu ajar, sedangkan siswa mendapatkan tugas yang bisa diakses
kapanpun. Pembelajaran gadget ini banyak diterapkan juga di pendidikan kita. Guru
member tugas untuk mencari di internet, atau tugas ada di web guru. Biasanya sekolah-
sekolah yang menggunakan seperti model ini, akses internet mudah dicapai. Setidaknya jika
siswa tidak punya gadget di daerahnya masih dapat akses internet seperti wifi, warnet, dll.
3. Gadget sebagai alternative pendukung pembelajaran Saat ini, khususnya di kota-kota
yang sudah memenuhi akses teknologi informasi, internet tidak menjadi kendala bagi para
pengguna. Proses pembelajaran berbasis gadget dapat diterapkan jika kondisinya seperti ini.
Selain itu harus memenuhi persyaratan lain, yaitu karakteristik siswa ddan sekolah, maupun
pelajaran yang di buat gadget. Misalnya, ada kasus guru sedang di tugaskan di luar kota.
Sedangkan di sekolah memungkinkan untuk pembelajaran gadget denagn jarak jauh. Maka
guru bisa memberikan tugas siswa melalui webnya. Guru tersebut memberikan modul yang
dapat di unduh oleh siswa. Stelah itu siswa dapat mengerjakan tugas, dan tugas tersebut
dapat dikumpulkan lewat email atau langsung lewat google classroom siswa pun bisa
berkonsultasi dengan guru.
peran gadget dalam pembelajaran untuk mengatasi revolusi industry 4.0
Pendidikan umum memberikan landasan kuat kepada peserta didik untuk menjadi sumber
daya manusia (SDM) yang tidak hanya berbicara tentang agama, melainkan berfikir,
berperasaan, berkesadaran, bertindak, berperilaku dan beramal sesuai dengan agama yang
dianut masing-masing dan mampu berkompetisi di dunia kerja . Pendidikan umum
bertujuan memanusiakan manusia" peserta didik, tidak boleh tidak wajib melandasi proses
pelaksanaannya dengan moral yang bermakna seluasluasnya (Mulyana, 2008). Pada proses
pendidikan umum, moral itu wajib tercermin pada suasana pembelajaran interaksi edukatif-
pengembangan materi pembelajaran, penerapan metode dan strategi sampai dengan
evaluasi yang diterapkan. Pada pelaksanaan pendidikan umum, moral itu menjadi jiwa,
suasana, interaksi edukatif dan tujuannya. Pendidikan umum berupaya secara bermakna
dan berkesinambungan menghasilkan SDM yang bermoral bagi semua konteks kehidupan
dalam suasana dan kondisi apapun (Sumatmadja, 2002). Perkembangan teknologi yang
sangat pesat saat ini bukan lagi menjadi kelanjutan untuk revolusi industri ketiga, melainkan
menjadi gerbang untuk datangnya revolusi industri 4.0 atau industri 4.0.
Davis (World Economic Forum, 2016) mengartikan industri 4.0 ini sebagai cyber physical
systems yang berarti teknologi bukan lagi menjadi 'alat' melainkan tertanam pada
kehidupan masyarakat hal ini yang harus ditekankan pada peserta didik. Artificial
Intelligence, nanotechnology, biotechnology, autonomus vehicles,dan 3D printing
merupakan contoh semakin luasnya perkembangan teknologi saat ini. Kecepatan,
jangkauan/cakupan, dan dampak merupakan tiga alasan dari Schwab (World Economic
Forum, 2016) yang menjelaskan bahwa transformasi teknologi saat ini bukan perpanjangan
dari revolusi industri ketiga, melainkan kedatangan revolusi industri 4.0. Perkembangan
teknologi finansial, efesiensi dan produktifias jangka panjang bagi manufaktur, merupakan
beberapa manfaat yang akan timbul dari datangnya revolusi industri 4.0 ini. Selain manfaat,
tentunya juga akan datang beberapa tantangan yang akan dihadapi masyarakat terkait
dengan ini, sebagai contoh adalah semakin ketat kompetisi dalam dunia kerja karna si
beberapa perusdaan lebih menggunakan mesin dan kecanggihan teknologi hal ini
menimbulkan perusaan membutuhkan lebih sedikit orang karna hal in persaingan dunia
kerja akan lebih berat. Perubahan pada kebiasan - kebiasan konsumen juga akan menuntut
perusahaan untuk membenahi sistem nya agar sesuai dengan perubahaan konsumen yang
timbul akibat revolusi industri ini. Untuk mengakhiri pesatnya perkembangan teknologi.
Tantangan pada dunia pendidikan dalam menghadapi industri 4 adalah penanaman nilai-
nilai pendidikan yang perlu dikembangkan.
Menurut Guilford (1985) penerapan dari pendidikan nilai yang dikembangkan adalah: 1)
anak dididik dan dilatih dengan cara bekerja sambil belajar. Kecerdasan berfikir anak
dikembangkan dengan seluas-luasnya; 2) memupuk kepribadian anak dengan kepribadian
Indonesia sehingga menjadi pribadi yang dinamis, percaya diri, berani, bertanggung jawab
dan mandiri; 3) pelajaran tidak hanya diberikan pada jam pelajaran saja, tetapi juga dalam
setiap kesempatan di luar jam sekolah hal ini dapat menggunakan gedged masing-masing
peserta didik untuk mengakses internet dirumah masing-masing  dan 4) contoh perbuatan
baik diterapkan karena lebih berhasil dalam membina watak yang baik . hal inilah yang
membedakan manusia dengan mesin di era globalisasi industri ke 4. Kirschenbaum (1992)
menyatakan bahwa pendidikan nilai pada dasarnya lebih ditujukan untuk memperbaiki
moral bangsa. Pendidikan nilai mengajarkan generasi muda tentang kebenaran dan moral
yang seharusnya dimiliki. Pendidikan nilai ditujukan untuk mencegah antara lain
meningkatnya kasus kejahatan, degradasi moral dan penggunaan obat-obatan terlarang
oleh generasi muda.
Melalui pembelajaran berbasis nilai diharapkan siswa dapat menentukan nilai baik dan
buruk dalam kehidupan sehingga dapat memilih nilai yang baik untuk peningkatan kualitas
hidupnya di dalam masyarakat. Tapi pada kenyataanya, semakin pesatnya arus teknologi
justru peserta didik semakin terlena dan memiliki sikap yang enggan bertanggung jawab,
degradasi moral dan meningkatnya kasus kejahatan dikalangan siswa. Dengan adanya
aplikasi media sosial yang mempermudah dalam mengakses informasi dan komunikasi
mengakibatkan menjamurnya kejahatan di media online. Hal ini dikarenakan kurangnya
pendidikan nilai dan tantangan bagi pendidik untuk menguatkan karater moral siswa agar
tidak terjerumus dan terlena dengan pesatnya teknologi industri 4.0
Kohlberg, (2005) menyatakan bahwa pendidikan moral merupakan suatu upaya membantu
peserta didik dalam menuju satu tahap perkembangan sesuai dengan kesiapan mereka.
Peranan guru adalah memperkenalkan peserta didiknya dengan berbagai masalah konflik
moral yang realistic dan memperkenalkan akan perkembangan teknologi pada zaman
sekarang agar peserta didik siap menghadapi dunia kerja dengan demikian gedged
merupakan sarana penting untuk proses pembelajaran karna pada zaman sekarang gadget
digunakan untuk pembelajaran diluar jam pelajaran dan menambah waktu belajar peserta
didik dan mengurangi peserta didk mnggunakan gadget untuk bermain. hal ini akan
menimbulkan gadget berpengaruh positif bagi peserta didik.
Kesimpulan
Revolusi   industri 4.0 merupakan fase   keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri
yang dimulai pada abad ke -18. Menurut   Prof Schwab, dunia  mengalami empat  revolusi
industri.  Revolusi industri  1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung
mesin produksi, kereta   api   dan   kapal   layar. Berbagai peralatan kerja yang   semula
bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga   mesin  
uap.   Dampaknya,   produksi   dapat   dilipatgandakan   dan didistribusikan ke  berbagai
wilayah secara lebih masif.
Dari beberapa penjabaran di atas bahwasanya penggunaan gadget untuk pembelajaran itu
sangatlah penting untuk sekarang ini, karna sekarang ini zaman sudah mulai canggih dan
kita berada pada era revolusi industri 4.0 dimana sebagian besar pekerjaan menggunakan
teknologi atau mesin karna hal ini lah sudah seharusnya pendidikan itu harus menggunakan
teknologi agar peserta didik mampu bersaing dalam dunia kerja. pada tahap pembelajaran
ada beberapa sekolahan yang menggunakan gadget untuk pembelajaran online dan
biasanya memakai aplikasi google classroom atau yang lain yang dimana penggunaan
gadget ini di damping oleh guru dan di arahkan akan tetapi ada beberapa sekolah tidak
menggunakan gadget untuk proses pembelajaran karna keterbatasan biaya atau tempatnya
yang terpencil. Untuk mengatasi hal seperti ini seharusnya pemerintah memeratakan dana
yang ada untuk seluruh sekolah di wilayah Indonesia agar semua siswa mendapat
pembelajaran yang modern dan mampu bersaing. dengan adanya pengawasan dan
bimbingan gadget tidak lagi berdampak negative bagi siswa malah menjadikan siswa cerdas
dalam bidang teknologi.
Saran
mulai sekarang penggunaan teknologi di berbagai instransi pendidkan harus lebih
diperbanyak lagi karna teknologi sanagatlah penting bagi pesrta didik untuk bekal nanti
berkompetisi di dunia kerja ter untuk penggunaan gadget pada pemvbelajaran akan
memberikan efektifitas yang lebih disbanding dengan tidak memakai gadget dan
mempermudah proses pembelajaran online, akan tetapi penggunaan gadget ini harus di
bimbing oleh guru atau orang tua karns kalo tidak akan berakibat fatal. Selanjutnya
pemerintah juga memeratakan sarana prasarana terkait teknologi di berbagai instansi
pendidikan yang ada di indonesi termasuk daerah- daerah plosok sekalipun agar semua
peserta didik yang ada di Indonesia mengetahuai perkembangan teknologi seperti apa. dan
peserta didik di Indonesia tidak ketinggalan zaman atau gaptek. untuk penggunaan gadget
ini sangat perlu bimbingan dari guru maupun orang tua wali agar peanfaatan gadget ini bisa
maksimal

Anda mungkin juga menyukai