Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal terpenting untuk mencapai suatu tujuan.Kegiatan manusia tidak akna bisa berjalan tanpa adanya suatu komunikasi sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Seorang ahli komunikasi menyampaikan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Schramm ,Wilbur dalam Cangara (2004:2) menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi yang baik dan efektif tidak mungkin masyarakat terbentuk, mengembangkan komunikasI. Dan sebaliknya pula tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. Komunikasi politik (Political Communication) merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu yang berbeda, namun terkait sangat erat, yakni Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik langsung maupun tidak langsung. Berbagai definisi tentang komunikasi antara lain : "Who says what in which channel to whom and with what effects" artinya "siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan pengaruh apa" (Harold Lasswell) dan "saling berbagi informasi, gagasan, atau sikap" (Wilbur Schramm). Dibahas pula tentang fungsi, jenis, komponen, dan proses komunikasi secara umum.Dalam komunikasi terdapat unsur – unsur didalamnya yaitu komunikator atau sender (pengirim pesan), Encoding (proses penyusunan ide menjadi simbol atau pesan), Message (pesan), Media (saluran), Decoding (proses penerjemahan simbol - simbol), Komunikan (penerima pesan) dan Feed back / Effect (umpan balik, respon atau pengaruh). Politik adalah kajian tentang kekuasaan atau seni memerintah. Definisi dari politik, antara lain yaitu "Authoritative allocation of values atau alokasi nilai - nilai secara otoritatif/sah/sesuai dengan kewenangan" ( David Easton), Sedangkan menurut G.E.G Catlin adalah "Kekuasaan dan pemegang kekuasaan", "Pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya" (Joyce Mitchell). Menurut Susanto mendefinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama. Sedangkan McNair mengatakan bahwa komunikasi politik adalah komunikasi yang diupayakan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
2.2 Pesan Komunikasi Politik
Dalam komunikasi politik terdapat pesan yang akan disampaikan oleh komunikator, pesan merupakan komponen komunikasi yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik, dalam arti proses komunikasi yang berlangsung mempunyai muatan atau isi komunikasi. Pesan adalah dimensi muatan (isi) komunikasi yaitu apa yang dikatakan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai panduan pemikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, himbauan anjuran dan sebagainya. Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan baik secara tertulis ataupun tidak tertulis , baik secara verbal maupun non verbal, tersembunyi maupun terang- terangan, baik disadari maupun tidak disadariyang isinya mengandung suatu bobot politik. . Walaupun pesan komunikasi bukan hanya apa yang dikatakan secara verbal, namun juga apa yang tersaji dalam beragam bentuk kemasan nonverbal. Pesan politik atau pembicaraan politik sendiri bisa bermakna para pemimpin atau komunikator politik (seperti: politisi, profesional, pejabat, atau warga negara yang aktif), dengan satu hal yang menonjolkannya sebagai komunikator politik bahwa dia berbicara politik. Pesan politik ialah makna dan aturan kata dalam pembicaraan politik pesan – pesan yang dihasilkan dari hasil pengaruh yang disampaikan para peserta komunikasi yang dapat menghasilkan berbagai makna, struktur, dan akibat. Namun secara bahasa pesan politik dapat berarti suatu sistem yang tersusun dari kombinasi lambang-lambang yang signifikan. Pesan dalam kegiatan komunikasi politik diklasifikasikan Nimmo menjadi tiga hal. Pertama adalah pembicaraan tentang kekuasaan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain dengan janji dan ancaman. Pembicaraan kekuasaan adalah suatau usaha untuk mendapatkan kekuasaan dengan jalan menyampaiakan pesan-pesan politik yang berisi janji-janji atau ancaman dalam suatu kegiatan komunikasi politik. Kedua, pembicaraan pengaruh. Pesan dalam komunikasi politik dimaksudakan untuk mempengaruhi khalayak dengan berbagai cara antara lain: nasehat, dorongan, permintaan, dan peringatan. Tujuan dari pembicaraan pengaruh adalah berusaha memanipulasi persepsi atau pengharapan orang lain terhadap kemungkinan mendapat untung atau rugi. Dan ke tiga, pembicaraan autoritas. Pesan dari pembicaraan autoritas adalah memberi perintah. Pembicaraan ini mengharuskan munculnya rasa kepatuhan khalayak kepada para pemimpinnya. Dengan demikian sumber-sumber autoritas sangat berbeda-beda apabila khalayak mempunyai kapabilitas yang tinggi maka pesan akan lebih mudah diterima apabila disampaikan oleh komunikator yang mempunyai latar belakang sosial yang sejenis.