Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Komunikasi Politik


Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal terpenting untuk
mencapai suatu tujuan.Kegiatan manusia tidak akna bisa berjalan tanpa adanya
suatu komunikasi sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Seorang ahli
komunikasi menyampaikan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang
sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Schramm ,Wilbur
dalam Cangara (2004:2) menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah
dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa
komunikasi yang baik dan efektif tidak mungkin masyarakat terbentuk,
mengembangkan komunikasI. Dan sebaliknya pula tanpa masyarakat maka
manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi.
Komunikasi politik (Political Communication) merupakan gabungan dari
dua disiplin ilmu yang berbeda, namun terkait sangat erat, yakni Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Politik. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku
baik langsung maupun tidak langsung. Berbagai definisi tentang komunikasi
antara lain : "Who says what in which channel to  whom and with what effects"
artinya "siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan
pengaruh apa" (Harold Lasswell) dan "saling berbagi informasi, gagasan, atau
sikap" (Wilbur Schramm). Dibahas pula tentang fungsi, jenis, komponen, dan
proses komunikasi secara umum.Dalam komunikasi terdapat unsur – unsur
didalamnya yaitu komunikator atau sender (pengirim pesan), Encoding (proses
penyusunan ide menjadi simbol atau pesan), Message (pesan), Media (saluran),
Decoding (proses penerjemahan simbol - simbol), Komunikan (penerima pesan)
dan Feed back / Effect (umpan balik, respon atau pengaruh).
Politik adalah kajian tentang kekuasaan atau seni memerintah. Definisi
dari politik, antara lain yaitu "Authoritative allocation of values atau alokasi nilai -
nilai secara otoritatif/sah/sesuai dengan kewenangan" ( David Easton),
Sedangkan menurut G.E.G Catlin adalah "Kekuasaan dan pemegang kekuasaan",
"Pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk
masyarakat seluruhnya" (Joyce Mitchell).
Menurut Susanto mendefinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi
yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa sehingga
masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua
warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama. Sedangkan McNair
mengatakan bahwa komunikasi politik adalah komunikasi yang diupayakan untuk
mencapai tujuan politik tertentu.

2.2 Pesan Komunikasi Politik


Dalam komunikasi politik terdapat pesan yang akan disampaikan oleh
komunikator, pesan merupakan komponen komunikasi yang harus ada agar
komunikasi bisa berlangsung dengan baik, dalam arti proses komunikasi yang
berlangsung mempunyai muatan atau isi komunikasi. Pesan adalah dimensi
muatan (isi) komunikasi yaitu apa yang dikatakan. Pesan yang disampaikan
komunikator adalah pernyataan sebagai panduan pemikiran dan perasaan, dapat
berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, himbauan anjuran dan sebagainya.
Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan baik secara tertulis ataupun tidak
tertulis , baik secara verbal maupun non verbal, tersembunyi maupun terang-
terangan, baik disadari maupun tidak disadariyang isinya mengandung suatu
bobot politik. . Walaupun pesan komunikasi bukan hanya apa yang dikatakan
secara verbal, namun juga apa yang tersaji dalam beragam bentuk kemasan
nonverbal. Pesan politik atau pembicaraan politik sendiri bisa bermakna para
pemimpin atau komunikator politik (seperti: politisi, profesional, pejabat, atau
warga negara yang aktif), dengan satu hal yang menonjolkannya sebagai
komunikator politik bahwa dia berbicara politik. Pesan politik ialah makna dan
aturan kata dalam pembicaraan politik pesan – pesan yang dihasilkan dari hasil
pengaruh yang disampaikan para peserta komunikasi yang dapat menghasilkan
berbagai makna, struktur, dan akibat. Namun secara bahasa pesan politik dapat
berarti suatu sistem yang tersusun dari kombinasi lambang-lambang yang
signifikan.
Pesan dalam kegiatan komunikasi politik diklasifikasikan Nimmo menjadi
tiga hal. Pertama adalah pembicaraan tentang kekuasaan yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi orang lain dengan janji dan ancaman. Pembicaraan kekuasaan
adalah suatau usaha untuk mendapatkan kekuasaan dengan jalan menyampaiakan
pesan-pesan politik yang berisi janji-janji atau ancaman dalam suatu kegiatan
komunikasi politik. Kedua, pembicaraan pengaruh. Pesan dalam komunikasi
politik dimaksudakan untuk mempengaruhi khalayak dengan berbagai cara antara
lain: nasehat, dorongan, permintaan, dan peringatan. Tujuan dari pembicaraan
pengaruh adalah berusaha memanipulasi persepsi atau pengharapan orang lain
terhadap kemungkinan mendapat untung atau rugi. Dan ke tiga, pembicaraan
autoritas. Pesan dari pembicaraan autoritas adalah memberi perintah. Pembicaraan
ini mengharuskan munculnya rasa kepatuhan khalayak kepada para pemimpinnya.
Dengan demikian sumber-sumber autoritas sangat berbeda-beda apabila khalayak
mempunyai kapabilitas yang tinggi maka pesan akan lebih mudah diterima
apabila disampaikan oleh komunikator yang mempunyai latar belakang sosial
yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai