Anda di halaman 1dari 3

Apel merupakan tumbuhan dari spesies Pyrus malus L yang dapat hidup

subur di daerah yang mempunyai ketinggian 1200 mdpl. Buah apel mempunyai
bentuk bulat sampai lonjong bagian pucuk buah berbentuk dangkal, kulit agak
kasar dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, tapi setelah tua menjadi halus
dan mengkilat. Warna buah hijau kemerah-merahan, hijau kekuning-kuningan,
hijau berbintik-bintik, merah tua dan sebagainya. Apel merupakan buah yang
berserat tinggi dan mengandung lemak dalam jumlah kecil. Manfaat dari serat
yang ada dalam buah apel ini adalah untuk melindungi tulang, membantu
pernafasan, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan berat badan, melancarkan
pencernaan, membantu seseorang untuk diet, dengan makan buah yang kaya serat
ini, maka membuat perut menjadi cepat kenyang. (Winarna, 2015)
Manfaat buah apel yaitu menurunkan kadar kolesterol, menurunkan
tekanan darah, menstabilkan gula darah, menurunkan nafsu makan, membunuh
virus, meningkatkan HDL, memperlancar pencernaan, mempertahankan kesehatan
urat saraf, antikanker dan sebagai obat jantung yang baik (Manullang, 2017).
Selain sebagai buah segar, apel juga diolah menjadi minuman jus. Buah apel dapat
memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor
dalam jangka panjang.Walaupun belum menjadi buah yang umum dikonsumsi
masyarakat Indonesia, apel dapat direkomendasikan sebagai sumber antioksidan
dalam diet sehari-hari. Apel mengandung kadar flavonoid dalam jumlah tinggi
(Wolfe et al, 2003). Khasiat dan manfaat apel yaitu sebagai astringen,
antiinflamasi, diuretik, antidiabetes, antidiare (Redaksi AgroMedia, 2008)
Bahan baku yang bagus didapat dari buah Apel yang sudah tua atau sudah
benar-benar siap panen (buah sudah berumur 4-4,5 bulan) karena jika buah apel
yang digunakan masih terlalu muda maka rasa keripik yang dihasilkan tidak akan
enak. Semua jenis apel dapat dijadikan keripik apel, tapi apel manalagi sebagai
memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jenis apel lainnya
Nuraini (2003) mengemukakan suatu metode pembuatan keripik (snack food)
dari buah atau sayuran dengan metode penggorengan. Dalam proses ini, buah dicuci,
dibelah dan dipotong-potong dalam ukuran yang dikehendaki. Jika diperlukan, dapat
dilakukan inaktivasi enzim oksidase yang dikandungnya dan kemudian digoreng pada
tekanan atmosfer atau tekanan hampa. Salah satu buah yang dapat dibuat keripik adalah
apel.

Penimbangan
Penimbangan merupakan prosedur rutin dalam analisis kuantitatif. Pada

eksperimen analisis gravimertri, kuantisasinya (respon analitik) yang harus dicatat

dalam massa. Pada anaisis kuantitatif volumetric prepasi larutan yang dibutuhkan
sering harus diawali dengan penimbangan, karena zat yang akan dilarutkan berada

pada keadaan (Kristal). Lepas dari keduanya pada hamper seluruh analisis yang

melibatkan sampel padatan, analit yang tarkandung juga dilaporkan dalam satuan

berbasis berat seperti persen berat, sehingga sampel harus ditimbang sebelum

dianalisis. Penimbangan dapat dilakukan dengan timbangan neraca analitik atau

timbangan biasa tergantung tingkat ketelitian yang diinginkan dan jumlah zat

yang ditimbang (Widodo dan Lusiana, 2010: 40).

Timbangan yang digunakan di laboratoriun terdiri dari bermacam-macam

maupun merek. Yang penting diketahui adalah kapasitas dan ketelitian

timbangan-timbangan yang digunakan yaitu apakah timbangan kasar, sedang dan

halus. Timbangan halus mempunyai ketelitian sampai 0,1 mg bahkan 1  (Slamet,

dkk, 1995: 9).

Penimbangan
Tujuan pencucian adalah untuk menghilangkan kotoran terutama tanah dan
menghilangkan bahan asing pada sayur-sayuran dan buahbuahan, misalnya residu
fungisida dan insektisida. Air merupakan media untuk pencucian bahan makanan
dan peralatan. Air yang dipakai harus bebas dari mikroba pathogen atau mikroba
penyebab kebusukan makanan. Usaha Pencegahan penyakit infeksi dilakukan
dengan mengendalikan pertumbuhan dan kontaminasi oleh mikroorganisme
merupakan suatu keharusan. Pengendalian disini ialah segala kegiatan yang dapat
menghambat, membasmi, atau menyingkirkan mikroorganisme sehingga dapat
mencegah penyebaran penyakit infeksi. Cara tersebut dapat dilakukan melalui
proses fisik dan kimia, hal ini dikenal istilah-istilah sterilisasi dan desinfeks.

Pemotongan
Pengolahan minimal (minimal processing) atau dikenal pula dengan istilah
potong segar (fresh-cut) merupakan pengolahan buah atau sayuran yang
melibatkan
pencucian, pengupasan, dan pengirisan sebelum dikemas dan menggunakan suhu
rendah untuk penyimpanan sehingga mudah dikonsumsi tanpa menghilangkan
kesegaran dan nilai gizi yang dikandungnya (Perera, 2007 dalam Latifah, 2014).
Akan tetapi, proses pemotongan produk-produk tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan sel dan mempercepat kerusakan mutu (Baldwin dan Nisperros-
Carriedo,
1993).

Anda mungkin juga menyukai