Disusun Oleh :
Npm : 191000302
Kelas :H
Di bawah Bimbingan :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
2020
Soal !
1. Jelaskan Intisari makna kata “Hukum” dan kata “Internasional” dalam istilah Hukum
Internasional ! Jelaskan pula, analisis perbedaan antara International Law dan World Law !
2. Jelaskan bagaimana praktek Mahkamah Internasional dalam memperhatikan dan
menggunakan sumber-sumber Hukum Internasional ketika memutus suatu perkara !
3. Jelaskan Contoh penerapan salah satu Norma Dasar Hukum Internasional Umum (Jus
Cogens) yang paling saudara kuasai !
4. Jelaskan pembuktian ruang lingkup daya berlakunya HI pada setiap dimensi ruang, serta
manfaat yang dapat diraih oleh Indonesia serta cara mewujudkannya dan berlakunya HI pada
setiap dimensi ruangnya !
5. Jelaskan mekanisme transformasi HI ke dalam lingkungan Hukum Nasional suatu negara
(ambil satu contoh praktek di Indonesia), hingga tampak jelas adanya metamorphosis HI serta
manfaatnya bagi negara Indonesia !
JAWABAN!
1. Intisari “Hukum” terbentuk dari 2 unsur, yaitu adanya Hak dan Kewajiban . Yang
dimaksud dengan Hak yaitu Sesuatu yang dapat dituntut.
Dan yang dimaksud dengan Kewajiban yaitu sesuatu yang harus dilakukan atau
dilaksanakan.
Dalam keduanya harus adanya Keseimbangan.
Istilah “Internasional” adalah Menunjuk kepada sifat hubungan hukum yang melintasi
batas-batas wilayah negara.
Yang menjadi pelaku dalam menjalankan Hak dan Kewajiban adalah Subjek Hukum atau
Subjek Hukum Internasional.
Subjek Hukum Internasional adalah sebagai berikut : a.
Negara dengan Negara
b. Negara dengan Organisasi Internasional (OI)
c. Organisasi Internasional dengan Organisasi Internasional
d. Antar Subjek Hukum Internasional Lainnya
a. Internasional Law
Prinsip persamaan derajat atau disebut Equality principle yang bersifat Koordinatif.
Hukum Internasional bekerja yang diikat dengan perjanjian internasional yaitu ada
3 : Bilateral, Regional, dan Multilateral.
b. World Law
Yaitu yang berasumsi sebagai Negara Dunia (World State). Contohnya Negara A
yaitu sebagai Sub Ordinatif disebut system kekuasaan atau system pemerintahan
dan ditegaskan bahwa tidak memerlukan Hukum Internasional.
a. Cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak telah dapat menyepakati untuk
menemukan suatu solusi yang bersahabat.
Metode Metode penyelesaian sengketa-sengketa internasional secara damai atau
bersahabat dapat dibagi dalam klasifikasi tersebut :
• Arbitrasi (arbitration)
• Penyelesaian yudisial (judicial settlement)
• Negoisasi, jasa-jasa baik (good offices), mediasi, konsiliasi
• Penyelidikan (Inquiry)
• Penyelesaian dibawah naungan organisasi PBB
b. Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan, apabila solusi yang
dipakai atau dikenakan adalah melalui kekerasan.
Apabila negara-negara tidak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa-
sengketa mereka secara persahabatan maka cara pemecahan yang mungkin adalah
dengan melalui cara-cara kekerasan. Prinsip-prinsip dari cara penyelesaian melalui
kekerasan adalah :
• Perang dan tindakan bersenjata nonperang
• Retorsi
• Tindakan-tindakan pembalasan
• Blockade secara damai
• Intervensi
3. Dengan adanya norma dasar hukum internasional umum tersebut Indonesia tidak dapat
dengan semena-mena menumpas gerakan separatis tersebut.
berupa penelitian hukum normatif (legal/doctrinal research) dimana norma hukum in
abstracto mutlak dipeerlukan untuk berfungsi sebagai premis mayor, sedangkan faktafakta
yang relevan dalam perkara (legal facts) dipakai sebagai premis minor, sehingga melalui
silogisme akan diperoleh sebuah konklusi, yaitu hukum in concreto yang dimaksud. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan melalui
penelitian kepustakaan dan penelitian kasus-kasus separatis yang terjadi di Indonesia.
Dalam menyelesaikan kasus gerakan eparatis di Indonesia, pemerintah Indonesia selalu
mengupayakan cara damai dan cara-cara yang dapat diterima oleh masyarakat internasional
dan sesuai dengan hukum internasional untuk menjaga kepentingan para pihak dan
menghormati hak para separatis untuk menentukan nasib sendiri.