Rahma Nur Azizah A. Patof Askep Hirschsprung
Rahma Nur Azizah A. Patof Askep Hirschsprung
“Hirschsprungs Disease”
Oleh :
SURABAYA
2020
PATOFISIOLOGI
Gangguan perkembangan
sistem saraf enterik
Bilirubin direct
terserap kembali Penumpukan isi Obstruksi
oleh pembuluh usus distensi usus saluran cerna
darah
Distensi abdomen
Bayi ikterik/ konstipasi
kuning
Gangguan pemenuhan
nutrisi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK/BAYI
I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. A
Umur/tanggal lahir : 4 hari/ 23 Januari 2020
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Golongan darah : -
Bahasa yang dipakai : pasien belum bisa berbicara
Anak ke : 1
Jumlah saudara : -
Alamat : Surabaya
Nama/Kelas : /
F. Kecelakaan
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
G. Imunisasi
IPV, Hepatitis B, BCG
B. Psikososial Keluarga
Ibu pasien mengatakan dirinya cemas karena anaknya tidak bisa BAB
B. Pola Nutrisi
SMRS: reflek hisap pasien kurang, pasien tidak muntah
Nama/Kelas : /
MRS : reflek hisap pasien kurang, pasien tidak muntah, pasien puasa atas anjuran
dokter pasien selama di rumah sakit karena perut makin membesar dan nutrisi tidak
terserap maksimal, karena bayi mengalami penyumbatan di dalam abdomen
C. Pola Tidur
SMRS: pola tidur baik kurang lebih 8 jam, bangun jika pasien merasa haus,
BAK/BAB
MRS : pola tidur baik kurang lebih 8 jam, bangun jika pasien merasa haus,
BAK/BAB
D. Pola Aktivitas/Bermain
SMRS: pasien saat nangis tampak gerak miring-miring, menangis kuat
MRS: pasien saat nangis tampak gerak miring-miring, menangis kuat
E. Pola Eliminasi
SMRS: pasien BAK 4x sehari berwarna kuning jernih, tidak bisa BAB
MRS : pasien BAK 4x sehari berwarna kuning jernih, urin tampung 100ml/24 jam,
BAB keluar sedikit feses terlihat seperti pita
F. Pola Seksualitas Reproduktif
SMRS: pola seksualitas reproduktif belum maksimal karena pasien masih neonatus
MRS : pola seksualitas reproduktif belum maksimal karena pasien masih neonatus
G. Pola Peran Hubungan
SMRS : hubungan dengan keluarga baik karena pasien masish neonatus
Nama/Kelas : /
SMRS : ibu pasien mengatakan masih sangat cemas dengan keadaan anaknya
MRS : ibu pasien mengatakan masih sangat cemas dengan keadaan anaknya,
tetapi ibu yakin bahwa anaknya akan sembuh dan segera pulang
Nama/Kelas : /
Dada : normochest, tidak ada lesi
Gerakan : pergerakan simetris
Suara nafas dan lokasi : tidak terdapat suara nafas tambahan
Otot Bantu Nafas : tidak terdapat otot bantu nafas
Batuk : pasien tidak batuk
Sputum : tidak ada
Cyanosis : tidak ada
B. KARDIOVASKULER
Nyeri dada : tidak ada nyeri dada
Pusing : tidak terkaji
Kram kaki : tidak terkaji
Sakit kepala : tidak terkaji
Clubing finger : tidak ada
Palpitasi : tidak ada
Suara jantung : s1 s2 tunggal
Edema : tidak edema
Kapilari reill : <2 detik
Lainnya :tidak ada gangguan
C. PERSARAFAN
Kepala dan wajah : tidak ada masalah
Mata : refleks mata baik
Mulut : pasien terpasang OGT karena tidak ada reflek hisap
Leher : tidak ada benjolan
Reflek fisiologis : tidak terkaji
Reflek patologis : tidak terkaji
Pendengaran : tidak ada gangguan pendengaran
Penciuman : tidak ada gangguan penciuman
Pengecapan : tidak ada gangguan pengecapan
Nama/Kelas : /
Penglihatan : tidak ada gangguan penglihatan
Perabaan : tidak ada gangguan perabaan
Lainnya : pasien tidak kejang
C. ELIMINASI URI
Produksi urin : 100ml/24 jam
Warna urin : kuning jernih
Gangguan saat kencing : tidak ada gangguan
Lainnya : tidak ada gangguan
E. TULANG-OTOT-INTEGUMEN
Kemampuan pergerakan sendi : pergerakan sendi pasien terlihat bebas
Extermitas : gerakan sangat aktif
Atas : gerakan sangat aktif
Bawah : gerakan sangat aktif
Tulang belakang : tidak ada kelainan
Kulit : terlihat tipis
Warna kulit : terlihat kuning
Akral : teraba hangat
Turgor kulit : elastis
Kekuatan Otot : kekuatan otot bagus pasien bisa bergerak bebas
Nama/Kelas : /
F. SISTEM ENDOKRIN
Terapi Hormon : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Karakterisktik seks skunder : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Riwayat tumbuh kembang fisik :tidakmengalami hambatan dalam
perkembangan
Mengangkat leher : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Berbalik : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Duduk : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Merangkak : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Berdiri : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Berjalan : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Berlari : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
Berbicara : tidak terkaji karena pasien masih neonatus
G. SISTEM HEMATOPOIETIK
Diagnosa penyakit hemapoietik yang lalu : tidak ada diagnosa penyakit
hemapoietik
Tipe darah : tidak terkaji
H. REPRODUKSI
Laki-laki : reproduksi belum berfungsi maksimal karena pasien masih neonatus
Perempuan : tidak terkaji
Nama/Kelas : /
XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. LABORATORIUM
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
........................................................................
B. RONTGEN
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
........................................................................
C. TERAPI
- Infus D5 1/5 NS 260 cc/24 jam
- Injeksi ampi Sb 1x 125 mg
Nama/Kelas : /
ANALISIS DATA (DIAGNOSIS KEPERAWATAN) 🡪 SDKI
N
O DATA (Symptom) / Faktor Risiko PENYEBAB (Etiologi) MASALAH (Problem)
Nama/Kelas : /
Nama/Kelas : /
Konstipasi
C. RENCANA KEPERAWATAN 🡪 SLKI &SIKI
b.d.
aganglioni
DIAGNOSIS TUJUAN DAN
NO 1.periksa pergerakan usus,
INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
k KRITERIA HASIL 1.untuk mengetahui pergerakan usus
karakteristik feses
dan karakteristik feses
1. Setelah dilakukan asuhan 2.lakukan masase abdomen
2.agar pasien nyaman dan
keperawatan selama 1x24
3.lakukan evakuasi feses secara mengurangi distensi perut
jam di harapkan konstipasi
manual
membaik dengan kriteria 3.agar mengurangi pembesaran perut
hasil: distensi abdomen 4.konsultasi dengan tim medis tentang
cukup menurun,peristaltik 4.untuk dilakukan tindakan
Ikterik usus cukup membaik selanjutnya dengan tim medis yang
neonatus b.d. lain
1.Agar karakteristik luka (drainase, warna,
keterambatan 1.monitor ikterik pada sklera dan dll) dapat dimonitor
pengeluaran kulit bayi 1.untuk mengetahui
feses 2. Agar
perkembangan tidak selalu lembab dan mencegah
ikterik
(mekonium) Setelah dilakukan asuhan 2.monitor suhu dan tanda vital infeksi
2.
keperawatan selama 1x24 setiap 4 jam sekali 2.untuk mengetahui jika ada tanda
3.Makanan mengandung kalori dan
vital yang abnormal
jam di harapkan ikterik
3.jelaskan perubahan pola protein dapat mempercepat
membaik dengan kriteria
eliminasi pada tahun pertama 3.untuk mengurangi rasa cemas
penyembuhan luka
hasil: kulit kuning cukup
ibu
menurun, membran 4.kolaborasi pemeriksaan darah 4.Agar pasien dapat merawat luka secara
mukosa kuning cukup 4.untuk mengetahui
mandiri kadar
menurun bilirubin dalam darah
Nama/Kelas : /
3. Hipertermia Setelah dilakukan 1.identifikasi penyebab hipertermi 1.untuk mengetahui tindakan
b.d. asuhan keperawatan selanjutnya
selama 1x24 jam di 2.monitor suhu tubuh
Nama/Kelas : /