TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA P.G.R.I JAKARTA
Gambar: 9.1 Alur proses pengembangan sistem informasi/ Model air terjun
Pekerjaan pengembangan sistem dengan model air terjun dimulai dengan
pembuatan spesifikasi kebutuhan suatu sistem. Setelah spesifikasi kebutuhan ini
selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis dan deskripsi logika sistem/ analisis dan
deskripsi logika sistem yang dibuat secara bersama-sama dengan spesifikasi
kebutuhan.
Rancangan sistem kemudian diselesaikan dan diikuti dengan implementasi
modul yang lebih kecil. Modul-modul ini pertama-tama diuji secara sendiri-
sendiri dan kemudian secara bersama-sama. Ketika pengujian integrasi terakhir
telah diselesaikan, keseluruhan sistem dapat diserahkan ke pemakai serta
dimulailah tahap pemeliharaan.
Model air terjun ini memberi penekanan bahwa seseorang harus
menyelesaikan suatu tahap sebelum masuk ke tahap berikutnya. Model air terjun
ini telah memberikan pengaruh besar pada metode rekayasa perangkat lunak.
Model ini sebenarnya tidak pernah dimaksudkan untuk dilaksanakan secara kaku
pada saat pertama kali diperkenalkan. Akan tetapi, belakangan disadari bahwa
- 55 -
MODUL SISTEM INFORMASI
TEKNIK INFORMATIKA - 56 -
UNIVERSITAS INDRAPRASTA P.G.R.I JAKARTA
model air terjun ini harus direvisi agar benar-benar menggambarkan siklus
pengembangan sistem.
Problem utama model air terjun ini dalam kebanyakan kasus adalah pada
tahap pemeliharaan. Dalam kenyataannya, tahap pemeliharaan mengandung juga
spesifikasi kebutuhan, analisis, dan perancangan baru berikutnya Karena itu,
berbagai model baru dikembangkan untuk menggambarkan kenyataan tersebut
Diantara berbagai model yang ada, model yang paling populer adalah model
spiral. Model spiral dapat menggambarkan bagaimana suatu versi dapat
dikembangkan secara bertingkat (incremental), seperti tampak pada gambar 9.2.
ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal
besarnya sumber daya yang diperlukan.
o Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan
akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga
hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.
o Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus
berjalan secara bersamaan/ paralel yang diperlukan untuk pengembangan
sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas
informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas
sejak awal
Dalam gambar 9.3 dibawah ini merupakan model grafik pada tahap
perencanaan pengembangan sistem, Pada tahap awal pengembangan sistem,
sistem analis bertindak sebagai spesialis informasi yang bertanggungjawab untuk
bekerja sama dengan pengguna. Anggota tim lainnya, seperti pengelola database
dan spesialis jaringan, berperan sebagai pendukung.
Kegiatan-kegiatan dalam tahap perencanaan di sini, meliputi antara lain:
o Perumusan awal terhadap kebutuhan rinci atau target yang harus dicapai dari
proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan.
o Penyusunan proposal.
o Penentuan metodologi dan sistem informasi yang digunakan.
o Penunjukan tim untuk proyek yang akan dilaksanakan.
o Instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan
o Identifikasi kendala-kendala sistem.
Ada dua pihak yang terlibat langsung dalam perencanaan ini, yaitu pihak
yang membutuhkan sistem informasi dan pihak yang akan melakukan
perancangan atau penyusunan sistem informasi.
Keluaran (output) yang harus dihasilkan dalam tahap ini adalah jadwal
detail dari kelima tahapan berikutnya (khusunya yang menyangkut masalah waktu
untuk penyelesaian), target yang dapat disampaikan, personil yang bertanggung
jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
pendayagunaan sumber daya yang dipergunakan dalam proyek.
MODUL SISTEM INFORMASI
TEKNIK INFORMATIKA - 58 -
UNIVERSITAS INDRAPRASTA P.G.R.I JAKARTA
g. Respon yang cepat ketika terjadi masalah dalam sistem karena yang
menangani masih dalam perusahaan yang sama .
h. Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan sistem pada
karyawannya sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Kelemahan Penggunakan in-sourcing
a. Perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan
sistem informasi, jangan sampai pengembangan memakan waktu terlalu
lama yang akan memangkas biaya lebih lagi.
b. Mengurangi fleksibilitas strategi.
c. Supplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal.
d. Kinerja karyawan cenderung menurun ketika sudah menjadi pegawai tetap,
karena faktor kenyamanan yang dimiliki pegawai tetap.
e. Tidak ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak ada target.
f. Kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan IT, dikarenakan tidak ada
reward dan punishment yang jelas.
g. End user tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan
hasil implementasi sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user.
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang
memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan.
Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pendekatan Prototyping
a. End user dapat berpartisipasi aktif
b. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
c. Mempersingkat waktu pengembangan SI
d. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
e. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan
f. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
g. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
h. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
Kelemahan penggunaan prototyping
a. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
b. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
c. Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
d. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
3. Pemakai paket perangkat lunak
Pada prakteknya, sebuah paket perangkat lunak seringkali belum sesuai dengan
semua kebutuhan perusahaan. Namun, adakalanya kemampuan yang
ditawarkan sebuah paket perangkat lunak jauh melebihi dari kebutuhan. Oleh
karena itu, diperlukan pula tindakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara
kemampuan yang ditawarkan paket perangkat lunak dengan kebutuhan
perusahaan. Pada keadaan seperti ini, tentu saja modul-modul yang sekiranya
belum diperlukan dapat tidak dibeli.
Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui pemakaian perangkat
lunak
MODUL SISTEM INFORMASI
TEKNIK INFORMATIKA - 62 -
UNIVERSITAS INDRAPRASTA P.G.R.I JAKARTA