04:37
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN ELIMINASI URINE
I. DEFINISI
Eliminasi merupakan kebutuhan dalam manusia yang esensial dan berperan dalam
menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk mempertahankan
homeostasis melalui pembuangan sisa-sisa metabolisme. Secara garis besar, sisa
metabolisme tersebut terbagi ke dalam dua jenis yaitu sampah yang berasal dari saluran
cerna yang dibuang sebagai feces (nondigestible waste) serta sampah metabolisme yang
dibuang baik bersama feses ataupun melalui saluran lain seperti urine, CO 2, nitrogen, dan
H2O.
( fundamental of nursing hal 1679, 2001)
Gangguan eliminasi urinarius adalah suatu keadan dimana seorang individu
mengalami gangguan dalam pola berkemih
( fundamental of nursing hal 1079, 2001 )
II. TANDA DAN GEJALA
Ureter
1. Ureter membentang pada posisi retroperitonium untuk memasuki kandung kemih di
dalam rongga panggul ( pelvis ) pada sambungan uretrovesikalis. Dinding ureter dibentuk
dari tiga lapisan jaringan. Lapisan dalam, merupakan membran mukosa yang berlanjut
sampai lapisan pelvis renalis dan kandung kemih. Lapisan tengah merupakan serabut polos
yang mentranspor urine melalui ureter dengan gerakan peristaltis yang distimulasi oleh
distensi urine di kandung kemih. Lapisan luar adalah jaringan penyambung fibrosa yang
menyokong ureter.
2. Gerakan peristaltis menyebabkan urine masuk kedalam kandung kemih dalam bentuk
semburan. Ureter masuk dalam dinding posterior kandung kemih dengan posisi miring.
Pengaturan ini berfungsi mencegah refluks urine dari kandung kemih ke dalam ureter
selama proses berkemih ( mikturisi ) dengan menekan ureter pada sambungan
uretrovesikalis ( sambungan ureter dengan kandung kemih ).
Kandung Kemih
1. Merupakan suatu organ cekung yang dapat berdistensi dan tersusun atas jaringan otot serta
merupakan wadah tempat urine dan ekskresi. Vesica urinaria dapat menampungan sekitar
600 ml walaupun pengeluaran urine normal 300 ml. Trigonum ( suatu daerah segetiga yang
halus pada permukaan bagian dalam vesica urinaria ) merupakan dasar dari kandung
kemih.
2. Sfingter uretra interna tersusun atas otot polos yang berbentuk seperti cincin berfungsi
sebagai pencegah urine keluar dari kandung kemih dan berada di bawah kontrol volunter (
parasimpatis : disadari ).
Uretra
1. Urine keluar dari vesica urinaria melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus
uretra. Uretra pada wanita memiliki panjang 4 – 6,5 cm. Sfingter uretra eksterna yang
terletak sekitar setengah bagian bawah uretra memungkinkan aliran volunter urine.
2. Panjang uretra yang pendek pada wanita menjadi faktor predisposisi mengalami infeksi.
Bakteri dapat dengan mudah masuk ke uretra dari daerah perineum. Uretra pada ria
merupakan saluran perkemihan dan jalan keluar sel serta sekresi dari organ reproduksi
dengan panjang 20 cm.