Anda di halaman 1dari 14

Karakteristik Gaya Tari Minangkabau

Tari Mulo Pado dan Tari Benten


Wahida Wahyuni, Yusfil, Suharti
Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Jalan Bahder Johan Padangpanjang 27128
Email: wahidawahyuni.wewe.@gmail.com

ABSTRACT

Minangkabau traditional dances have similarities in movement characters based on pencak silat
as an identity a!ached to the Minangkabau dance. On the other hand, Minangkabau dance has
different styles of embodiment between darek and pasisia. This paper builds upon an assumption
that the Minangkabau dance style has special differences between darek and pasisia that is mostly
influenced by their natural and cultural characteristics. By using the perspective of dance style and
ethnography method, this paper aims to explain the characteristic style of Minangkabau dance by
taking the examples of mulo pado dance from nagari Padang Magek (darek) and benten dance from
nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia). The results show that there is a tendency of dance embodi-
ment between the two dances which show the differences of Minangkabau dance styles in darek and
pasisia.

Keywords: dances style, body, darek, pasisia, Minangkabau

ABSTRAK

Tari tradisional Minangkabau memiliki kesamaan karakter gerak yang berbasis pencak
silat sebagai identitas yang melekat pada tari-tari Minangkabau. Namun, di sisi lain tari
Minangkabau memiliki perbedaan gaya pembawaan antara darek dan pasisia. Tulisan ini
dibangun berdasarkan asumsi bahwa gaya tari Minangkabau berbeda antara darek dan pa-
sisia yang dipengaruhi oleh alam dan corak budaya yang berbeda. Dengan menggunakan
pendekatan perspektif gaya tari dan metode etnografi, tulisan ini bertujuan untuk menjelas-
kan gaya tari tradisional Minangkabau dengan mengambil contoh kasus tari mulo pado
dari nagari Padang Magek (darek) dan tari benten dari nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia).
Hasil penelitian mengungkap kecenderungan pembawaan tari yang berbeda antara kedua
tari yang menunjukkan adanya perbedaan gaya tari Minangkabau di darek dan pasisia.

Kata kunci: gaya tari, tubuh, darek, pasisia, Minangkabau


Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 245

PENDAHULUAN di Kabupaten Tanah Datar dan tari benten


Sejumlah penelitian mengenai tari tra- dari nagari Laban di Kabupaten Pesisir Se-
disional Minangkabau seperti yang dilaku- latan. Tari mulo pado dan tari benten adalah
kan oleh Utama (2017), Murgiyanto (1991) tarian kaba, yakni tarian yang mengangkat
dan Sedyawati (1983), mengemukakan bahwa cerita kaba (cerita rakyat) yang disampai-
identitas tari Minangkabau adalah gerak yang kan melalui tari dan nyanyian (dendang)
berbasis pencak silat atau dikenal sebagai pen- yang memuat keluhuran nilai-nilai budaya
cak. Kesamaan basis gerak tari tradisional lokal. A.A. Navis dalam bukunya Alam Ter-
Minangkabau dari tradisi pencak dapat kembang Jadi Guru (1986: 272), menjelaskan
dijumpai pada pelbagai tari tradisi yang karakteristik tari kaba dengan unsur utama
berkembang di nagari-nagari Minangkabau cerita, kemudian ditarikan melalui dendang
seperti tari piring dan tari galombang. Na- yang dinyanyikan oleh pemusik dengan
mun demikian, belum ada penelitian yang menggunakan alat musik tradisional berupa
menjelaskan bahwa tari Minangkabau me- saluang, talempong, atau adok. Penjelasan
miliki karakter gerak yang berbeda antara tersebut menunjukkan bahwa kedua tari ini
darek dan pasisia. memiliki gaya pembawaan yang berbeda
Darek adalah pusat alam Minangkabau karena latar belakang perkembangannya
yang disebut juga dengan luhak, sedangkan yang berbeda, yakni di darek dan pasisia.
pasisia adalah perluasan dari luhak yang ter- Sejumlah penelitian mengenai tari Mi-
masuk ke dalam kawasan rantau pesisir di nangkabau belum ada yang menyinggung
pantai barat Sumatera. Daerah luhak meru- mengenai persoalan gaya tari Minangkabau
pakan daerah asal suku bangsa Minang- darek dan pasisia. Utama (2017) dalam buku-
kabau (pusat Kerajaan Minangkabau). Se- nya berjudul Tari Minangkabau, dari Pancak
cara geografis, tempat ini terletak di daerah dan Pamenan ke Tari Persembahan memba-
perbukitan atau daerah ketinggian. Sedang- has perkembangan tari Minangkabau dari
kan pasisia adalah daerah rantau yang ada permainan rakyat, yang dikenal sebagai
di Minangkabau yang terletak di daerah pancak, ke seni pertunjukan. Utama mene-
pesisir pantai bagian barat pulau Sumatera, lusuri asal usul tari Minangkabau dari per-
yang dikenal dengan daerah Banda Sapu- mainan rakyat yang dikenal sebagai pancak
luah (Kabupaten Pesisir Selatan), Padang, dan pamenan hingga berkembang menjadi
Pariaman, dan Pasaman Barat sampai ke seni pertunjukan modern. Meski tidak me-
Pantai Aia Bangih (Indrayuda, 2013). nyinggung tentang persoalan tari di darek
Oleh sebab itu, pembicaraan mengenai dan pasisia, tulisan ini menjelaskan bahwa
tari tradisional Minangkabau tidak dapat apa yang dinamakan dengan tari Minang-
dilepaskan dari dua corak budaya yang kabau adalah tari-tari yang berkembang di
berbeda tersebut. Tari-tari di kawasan darek dua kawasan tersebut. Sementara itu, Ba-
dengan demikian dipengaruhi oleh alam har, Muliati, dan Yusfil (2012), menjelaskan
dan pola kehidupan masyarakatnya yang persoalan metode dan teknik tari Minang-
agraris. Sebaliknya, tari-tari di pasisia, yang kabau dengan mengambil empat jenis tari,
terletak di sepanjang pantai Barat Sumatera, yakni: tari Adok, tari Piring Lawang, tari
memiliki kekhasan sesuai dengan alam dan Luambek, dan tari Galombang. Penelitian
masyarakat yang tinggal di daerah pantai. ini mengambil sebaran tari yang ada di
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan darek dan pasisia namun tidak ada bahasan
dua bentuk gaya tari tradisional Minang- yang menyinggung perbedaan gaya tari.
kabau di kawasan darek dan pasisia, yakni Meski demikian, penelitian tersebut mem-
tari mulo pado dari nagari Padang Magek beri gambaran awal mengenai gaya tari
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 246

Minangkabau yang tengah dibicarakan. Se- METODE


mentara itu, tulisan tentang tari Minangka- Metode yang dilakukan penulis berang-
bau yang ditulis Sri Rustiyanti membahas kat dari pemikiran Edi Sedyawati yang
persoalan konsep estetik tari dari tradisi- mengemukakan, bahwa gaya adalah sifat
onal ke kontemporer dengan mengadopsi pembawaan tari, menyangkut cara-cara
konsep alua, patuik, raso pareso, untuk meng- bergerak tertentu yang merupakan ciri pe-
ukur kompetensi penari (Rustiyanti, 2013). ngenal dari gaya tari bersangkutan (Sedya-
Tulisan ini tidak memiliki keterkaitan se- wati, 1981: 4). Gaya tari akan dapat memun-
cara langsung namun hasil penelitiannya culkan sebuah bentuk tarian, seperti yang
menjadi salah satu rujukan untuk menilai dijelaskan Sumandiyo Hadi menjelaskan
gaya pembawaan tari Minangkabau. bahwa bentuk adalah wujud yang diarti-
Persoalan gaya tari menjadi penting ka- kan sebagai hasil dari berbagai elemen tari
rena dengan mengenali gaya-gaya tari, kita yaitu; gerak, penari, rias, kostum, musik,
bisa membedakan gaya-gaya seni tari tradi- properti, pola lantai dan tempat pertunjuk-
sional kerakyatan (folk dances) yang berbeda an (Hadi, 2007: 24).
dengan konteks kultural yang berbeda. Mengacu kepada konsepsi gaya terse-
Dalam interaksi sosial, tumbuh dorongan but, maka metode untuk menemukan ga-
yang menyatakan eksistensi budaya, iden- ya tari mulo pado dan tari benten dapat
titas diri dan budaya kolektif yang berakar dijelaskan melalui analisis terhadap aspek
tekstual. Secara etnografi, aspek tekstual
dari budaya asal (Prakosa, 2009). Sejumlah
tersebut ditelusuri dengan melihat unsur-
referensi terkait dengan gaya tari menjelas-
unsur kedua tarian yang meliputi unsur-
kan bahwa gaya tari adalah sebuah pe-
unsur gerak, musik, dan elemen-elemen
nanda identitas, kespesifikan sebuah tari,
pendukung lainnya. Dengan melakukan
atau pun sifat pembawaan tari. Royce
upaya penelusuran identitas dan pem-
(2007: 171) mengemukakan bahwa gaya
bawaan kedua tari melalui berbagai aspek
tari adalah ciri-ciri kompleks yang menan-
tekstual tersebut kemudian dianalisis se-
dai identitas sebuah tari. Dengan mengacu
jumlah aspeknya, baik internal maupun
kepada tarian pada orang Meksiko, Royce
eksternal yang membentuk tari tersebut
menjelaskan bahwa gaya tersusun dari sim-
hingga mendapat sebuah kesimpulan a-
bol, bentuk, dan orientasi nilai yang men-
danya gaya yang berbeda dari kedua tarian
dasarinya seperti pakaian, bahasa, musik,
Minangkabau.
tari, tipe rumah, dan agama. Sementara
itu, Allan Lomax menyatakan bahwa gaya HASIL DAN PEMBAHASAN
tari adalah sesuatu yang menyebabkan tari Tari Minangkabau berdasarkan tempat
menjadi spesifik/khas, karena sesuatu itu- pertumbuhannya terdiri atas tarian darek
lah bentuk tari berbeda dengan yang lain dan pasisia (Pesisir). Darek secara georafis
(Lomax, 1978: 222-225). terletak di dataran tinggi bukit barisan
Dengan latar belakang tersebut, maka lembah gunung Merapi dan gunung Sing-
tari mulo pado dan tari benten menjadi galang. Secara adat diistilahkan pula dengan
bahasan untuk menjelaskan adanya per- sebutan luhak, sehingga daerah-daerah yang
bedaan gaya tari Minangkabau di darek terdapat di daerah darek ini disebut dengan
dan pasisia. Di sini, penulis sekaligus ingin Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, dan Lu-
menunjukkan bahwa ada keragaman gaya hak Lima Puluh Kota. Sedangkan pesisir
pembawaan dari satu genre tarian kaba menurut sejarahnya merupakan perluasan
dari Minangkabau. dari Luhak, sehingga dibagi pula atas tiga
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 247

bagian yaitu Pesisir Timur, Pesisir Selatan, kompleksitas perwujudan dari pelaku bu-
dan Pesisir Barat. daya sehingga faktor internal dan eksternal
Secara tradisi, budaya darek dan pasi- yang membangun gaya tari tersebut sangat
sia dianggap berbeda oleh masyarakatnya, menentukan kekhasan budayanya. Faktor
sehingga masing-masing seni pertunjukan eksternal terhadap kehadiran gaya dalam
yang hidup di kedua wilayah ini juga ber- tari terungkap apabila dilakukan kajian
beda. Demikian pula dengan tariannya. kontekstual, sedangkan faktor internal ter-
Berdasarkan hal tersebut, ada sebagian ungkap apabila kajiannya dilakukan secara
seniman akademis di Sumatera Barat men- tekstual. Dari aspek tekstual ini, gaya tari
coba untuk mengklasifikasikan dan meng- muncul dari masalah-masalah teknis yang
klaim bahwa tari di Minangkabau terdiri berhubungan dengan bentuk perwujud-
atas tarian yang bergaya darek dan tarian an teknik bergerak dan klasifikasi bagian
yang bergaya pasisia. Namun demikian, tari. Dari aspek kontekstual, gaya tari ter-
apabila merujuk pada pengertian gaya tari kait dengan simbol kehidupan, karena tari
seperti yang dikemukan Alan Lomax bah- merupakan bagian integral sosio kultural
wa gaya tari itu dapat dilihat dari wilayah masyarakatnya. Artinya, gaya tari akan
pertubuhan tari, jenis tari, dan bentuk tari. berbeda tergantung pada pola kebudayaan
Kemudian gaya ini juga dilihat dari fak- pemilik tari bersangkutan.
tor yang membangunnya, baik secara in- 1. Faktor Internal yang Membangun Gaya
ternal maupun eksternal. Sejalan dengan Tari
itu, Edi Sedyawati mengemukakan bahwa Tari merupakan sebuah produk yang
gaya tari adalah sifat atau pembawaan tari dipahami sebagai bentuk atau struktur ge-
menyangkut cara bergerak tertentu yang rak dari penari. Tubuh bagi seorang penari/
merupakan ciri pengenal gaya tari ber- penata tari lebih dipahami sebagai “instru-
sangkutan (1981: 4). Dalam hubungan ini, men ekspresif”, sementara gerak adalah
gaya tari yang dimaksud adalah tari mulo medium ekspresi. Dengan demikian, gerak
pado yang berasal dari Luhak Tanah Datar tubuh penari akan menghasilkan bentuk
dan tari benten yang berasal dari Pesisir Se- tari, sedangkan tubuh penari akan meng-
latan itu memiliki gayanya sendiri-sendiri. hasilkan gerak tari.
Hal ini tentu akan teramati melalui aspek Pada tingkat yang paling dasar gerak
teknisnya, yakni melalui tubuh sebagai se- muncul dalam pengertiannya sebagai “un-
buah sistem. sur” yaitu gerak–gerak yang berdiri sen-
diri, seperti gerak kepala, gerak lengan,
Gaya Tari tangan, gerak kaki, dan sebagainya. Akan
Masalah gaya tari sampai saat ini masih tetapi, gerak-gerak tersebut belum me-
butuh pemahaman, karena menari bukan miliki makna/motivasi yang jelas sebagai
hanya sekedar menghafal gerak. Penger- gerak tari. Dalam gradasi ini, unsur gerak
tian gaya menurut kamus bahasa Indone- muncul sebagai aktifitas masing-masing
sia adalah kekuatan atau kesanggupan un- bagian tubuh secara terpisah. Berdasarkan
tuk berbuat (KBBI: 1995, 297). Sementara hal ini, maka tubuh adalah sebagai sistem
pengertian gaya tari menurut Lomax (1978) yang memiliki subsistem-subsistem seperti
adalah semua tingkah laku manusia dalam dapat dilihat pada bagan 1.
kehidupannya dikomunikasikan melalui Subsistem-subsistem tubuh memiliki un-
bahasa tubuh. Bentuk-bentuk gerak yang sur sikap dan unsur gerak dalam sebuah tari.
dilahirkan sesuai dengan kebudayaannya. Hubungan unsur-unsur gerak antar sub-
Dengan demikian, gaya tari merupakan sistem pada tingkat yang paling sederhana
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 248

Tubuh dari gaya tari bersangkutan (Sedyawati,


1981: 4). Untuk memahami gaya tari yang
diuraikan Lomax, dapat dijelaskan bahwa:
1) sikap tubuh yang terdiri dari kepala,
Subsistem Subsistem Subsistem
badan, tangan, dan kaki menunjukkan si-
Subsistem
Badan Tangan Kaki kap dasar berdiri di mana segala aktivitas
Bagan 1. Sistem dan Subsistem Tubuh dan langkah dikembangkan. 2) Tipe tran-
sisi terjadi apabila gerak berubah arah. Sifat
akan memberikan stimulasi terhadap la- dasar transisi adalah menyambung gerak
hirnya motif gerak. Dengan demikian, un- awal dan lanjutan. 3) Sedangkan dimensi
tuk memahami faktor internal maka perlu gerak dalam tari ada tiga, yaitu a) bentuk
diketahui hal-hal sebagai berikut; gerak yang sederhana, hanya dapat dilihat
a. Sikap dasar dan dimensi tubuh. dari satu arah atau dari depan saja, b) va-
Hal ini berhubungan dengan sikap tubuh riasi gerak, tubuh penari dapat dilihat dari
dan garis arah tubuh. dua arah, depan dan samping badan, c)
b. Peralihan dasar keseimbangan tu- gerak yang mengolah ruang secara varia-
buh (misalnya, pitunggua tangah menjadi tif, misalnya berputar dan lain sebagainya
pitunggua belakang). dapat dilihat dari berbagai arah, 4) bagian
c. Sumber gerak dari tubuh atau ba- tubuh yang aktif merupakan banyak atau
gian bagiannya. sedikitnya jumlah bagian anggota tubuh
d. Bentuk kaki dan pola usaha peng- yang bergerak sebagai instrumen ekspresi,
gunaan energi dan kualitas gerak, yaitu 5) aksi dan usaha, aksi adalah wujud ge-
ketepatan gerak, lembut, dan kasar. Ini ber- rak yang dilakukan penari dengan ruang
hubungan dengan pola usaha. sekitarnya. Sedangkan usaha adalah cara
e. Langkah dan pola gerak. berpindah untuk menghasilkan kualitas
gerak yang kemudian memberi makna pa-
2. Faktor Eksternal yang Membangun Gaya da tari.
Tari
Jika faktor internal yang membangun Gaya Tari Mulo Pado
gaya tari terkait dengan gerak, maka faktor Tari mulo pado merupakan tari tradisi-
ekternalnya, sebagai berikut. onal yang berkembang di daerah Padang
a. Musik iringan. Magek, Kabupaten Tanah Datar. Tari ini
b. Rias dan busana. dahulunya bernama tari lamo, yaitu tari
c. Latar belakang tari. yang telah lama hadir di tengah masyara-
1) Fungsi dan maksud. kat. Tari lamo pada awalnya merupakan
2) Arti dan/atau cerita tari. tarian pembuka sandiwara Cindua Mato di
Terkait dengan kedua faktor di atas ti- nagari Padang Magek pada tahun 1980-an
dak lepas dari apa yang dijelaskan Lomax (wawancara dengan Syafwardi, Mei 2017).
bahwa gaya tari, meliputi: 1) sikap tubuh, 2) Tarmizi, seorang seniman tradisi sekaligus
tipe transisi gerak, 3) dimensi gerak, 4) ba- pelaku tari mulo pado kemudian berinisi-
gian tubuh yang aktif bergerak, dan 5) aksi atif menjadikan tari lamo berdiri sendiri
dan usaha (Lomax, 1978: 262-273). Sejalan dan terpisah dari sandiwara Cindua Mato.
dengan ini, Edi Sedyawati juga mengemu- Hal ini dilakukannya sebagai upaya peles-
kakan bahwa gaya tari adalah sifat pem- tarian agar penyajian tari mulo pado tidak
bawaan tari, menyangkut cara-cara berge- terlalu lama sehingga dapat berkembang di
rak tertentu yang merupakan ciri pengenal tengah masyarakat pemiliknya. Dari pene-
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 249

lusuran kepustakaan diketahui bahwa cara berpasangan oleh perempuan. Penari


Chairul Harun (alm), seorang budayawan mulo pado memakai kostum yang disesuai-
Minangkabau dan juga ketua Badan Koor- kan dengan syariat Islam dan kostum adat
dinasi Nasional Indonesia (BKKNI) Tingkat Minangkabau dengan warna-warna mara-
I Sumatera Barat, mengubah nama tari lamo wa dari tiga luhak, yaitu merah, hitam, dan
menjadi tari mulo pado karena kebutuhan kuning. Penari pria menggunakan pakaian
Pekan Tari Rakyat yang diadakan di Batu- silat yang terdiri dari baju gadang, sarsawa
sangkar Sumatera Barat yang berlangsung galembong dan destar. Sedangkan penari
tanggal 14-17 Oktober 1979 (Daryusti, 1992: perempuan memakai kostum adat Padang
11). Hal ini diterima masyarakat setempat Magek. Struktur penyajian tari mulo pado
sehingga sampai saat ini tari lamo dikenal ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai tari mulo pado. bagian awal sebagai pembuka tarian terdiri
Tari mulo pado pada mulanya berfung- dari gerak sambah dan gerak cabiak. Bagian
si sebagai bagian dari upacara adat dan tengah merupakan gerak pokok terdiri
acara alek nagari di nagari Padang Magek. dari gerak Parampek Bumi, Barabah tabang
Namun, saat ini tari mulo pado juga di- duo, Adau-adau, Rantak limo dan Siamamng
tampilkan di berbagai acara hiburan lain- Tagagau. Bagian tengah ini merupakan
nya. Secara tekstual, tari ini telah mengalami penggambaran tentang isi dan makna tari
banyak perubahan karena keterbatasan Syam- dari gerak-gerak yang dihasilkan. Setiap
sir (80 tahun) sebagai pewaris langsung tari peralihan dari gerak pokok selalu diselingi
mulo pado yang mengajarkan tari tersebut oleh gerak pasisik yang menjadi gerak transi-
sebatas apa yang masih mampu ia ingat. si pada tari mulo pado. Bagian akhir adalah
Di sisi lain, seniman lainnya juga mengem- bagian penutup dari tari mulo pado yang
bangkan gaya mereka sendiri-sendiri. Hal terdiri dari gerak kain dan gerak padang.
ini menyulitkan peneliti untuk menelusuri Berdasarkan hal di atas, tari mulo pado
bentuk asli tari mulo pado secara utuh, ter- memiliki urutan gerak sesuai dengan kisah
masuk nilai dan makna filosofisnya. Tari perjalanan Niniak mamak nan batigo, yaitu
mulo pado atau jika diartikan dalam bahasa (1) Sambah, (2) Cabiak, (3) Parampek Bumi, (4)
Indonesia berarti awal mula, mengisah- Barabah tabang duo, (5) Adau-adau, (6) Ran-
kan tentang tiga tokoh adat legendaris tak limo, (7) Siamang tagagau, (8) Kain, dan
Minangkabau yang dikenal dengan niniak (9) Padang. Namun gerak kain dan gerak
mamak nan batigo, yaitu Datuk Maharaja Nan pedang tidak lagi dijumpai pada tari mulo
Banego-nego, Datuk Katumanggungan, dan pado yang berkembang saat ini. Urutan
Datuk Perpatih nan Sabatang. Ketiga datuk gerak tari mulo pado dapat dijelaskan se-
ini merintis wilayah tempat pemukiman- bagai berikut.
nya dari puncak gunung merapi melalui 1) Gerak sambah (sembah) yang dimak-
tiga daerah, yaitu daerah Kumango, Lintau, nai sebagai penghormatan kepada Sang
dan Pariangan. Pemukiman yang dibangun Pencipta langit dan bumi. Gerak sambah di-
tersebut kemudian diberi nama Padang lakukan dengan manakuan kapalo nan satu,
Magek (Anwar, wawancara, 3 Agustus 2017 maangkek jari nan sapuluah (menekurkan ke-
di Padang Magek). Kisah asal muasal ter- pala yang satu, mengangkat jari yang sepu-
jadinya pemukiman inilah yang kemudian luh) yang berarti menundukkan kepala
ditarikan ke dalam tari mulo pado. sambil mengangkat kesepuluh jari sebagai
Tari mulo pado pada mulanya ditari- tanda sujud kepada Sang Pencipta. Gerak
kan oleh dua orang pria, namun dalam diawali dengan menggerakkan kedua le-
perkembangannya tari ini ditarikan se- ngan ke arah samping kanan badan, lalu
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 250

digerakkan ke arah depan badan. Seiring ini selalu dilakukan berbalasan antara kiri
dengan itu, kedua kaki dibuka dengan po- dengan kanan.
sisi pitunggue belakang, yaitu kaki kanan 4) Gerak barabah tabang duo yang meng-
diseret ke belakang bersamaan dengan gambarkan kegembiraan Niniak mamak nan
kedua pergelangan tangan galatiak (aksen- batigo ketika mendapatkan pemukiman.
tuasi pada pergelangan tangan) di depan Gerak ini memiliki kekhasan pada gerak
badan yang digerakkan kearah paha kiri. tangan yang selalu beriringan, meniru-
Lalu, badan diputar setengah lingkaran kan gerak terbang burung barabah yang
(pilin) kemudian melangkah kearah pa- terbang seiring. Gerakan dimulai dengan
sangan seiring dengan kedua tangan me- melangkahkan kaki kanan dan kaki kiri
lalui kedua sisi badan yang digerakkan bergantian ke arah pasangan. Kemudian
dari bawah keatas. Kedua ujung jari tangan kedua penari dengan posisi pitunggue kanan,
menyentuh lantai sebagai tanda memberi membuka kedua tangan ke arah samping
penghormatan kepada bumi dan langit kiri dan kanan dengan posisi ujung jari ke-
dalam posisi duduk yang bertumpu pada atas. Selanjutnya, gerakan dilakukan secara
tungkai kanan. bergantian dengan cara melakukan balasan
2) Gerak cabiak yang menggambarkan dari gerakan sebelumnya.
usaha merintis jalan ketika merambah hu- 5) Gerak adau-adau dimaknai sebagai
tan agar perjalanan untuk mencari pemu- rintangan atau halangan selama melakukan
kiman berjalan lancar. Kekhasan gerak perjalanan. Sesuai dengan nama geraknya
cabiak terletak pada gerak tangan yang se- adau-adau (aduh-aduh), gerakan ini lahir
lalu berlawanan, satu mengarah ke atas dari keterkejutan karena adanya rintangan
dan satunya lagi ke arah bawah, seperti yang menghalangi. Ciri khas gerak ini ter-
gerakan tengah mencabik (merobek) atau letak pada gerak kaki yang mencacah dan
membelah sesuatu. Gerak ini dilakukan kemudian diangkat tiba-tiba, seperti reflek
dengan menggerakkan tangan kanan di seseorang yang terkejut karena sesuatu
depan badan seiring dengan memberi ak- menghalangi langkah kakinya. Gerak adau-
sentuasi pada pergelangan tangan kanan, adau diawali dengan merentakkan kaki
posisi kaki pitunggue tengah, serta tangan kanan masing masing pasangan kemu-
kiri ditempelkan pada pinggang. Gerak ini dian kaki kanan tersebut menyilang kaki
dilakukan berbalasan sesuai dengan posisi kiri dengan posisi jongkok. Kedua tangan
arah hadap penari. dibawa lurus ke depan badan dengan po-
3) Gerak parampek bumi yang dimak- sisi kedua ujung jari ke atas.
nai sebagai upaya untuk mencari sumber 6) Gerak rantak limo yaitu gerakan hen-
kehidupan. Gerak parampek bumi dicirikan takan kaki yang dilakukan ke lima arah. Pe-
dengan gerakan kaki yang menghentak ke maknaan dari gerak rantak limo ini adalah
empat arah hadap. Gerak ini diawali de- tentang perselisihan Niniak mamak nan bati-
ngan melangkahkan kaki kanan dan kaki go. Gerak ini diawali dengan merentakkan
kiri secara bergantian ke arah pasangan. kaki kanan kearah depan (pasangan) kemu-
Seiring dengan itu kedua telapak tangan di- dian dilanjutkan ke depan, ke samping kiri,
pertemukan di depan badan dengan posisi ke kanan, dan ke belakang (empat arah).
telapak tangan kiri di bawah. Ketika kaki Seiring dengan itu, tangan kiri melakukan
kanan dilangkahkan bergantian dengan gerak pancuang kiri dengan memberikan
kaki kiri, maka kedua posisi telapak tangan aksentuasi pada pergelangan tangan. Be-
dipertemukan berlawanan dengan posisi gitu juga sebaliknya gerakan ini dilakukan
kaki yang jadi penutup dari gerak. Gerak berbalasan antara kiri dan kanan.
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 251

7) Gerak siamang tagagau yang dimak-


nai sebagai keterkejutan Niniak mamak nan
batigo ketika melihat seekor binatang meng-
halangi perjalanan mereka di hutan belan-
tara. Gerak ini ditandai dengan gerakan
hentakan kaki yang tiba-tiba sebagai ung-
kapan keterkejutan seperti halnya siamang
tagagau. Dalam bentuk geraknya, kaki ka-
nan direntakkan ke arah serong kanan dan
tiba-tiba berhenti, kemudian menyilang Gambar 1. Gaya pembawaan tari mulo pado
(Dokumentasi Tim Peneliti dalam rekonstruksi
dengan kaki kiri dengan posisi jongkok gerak tari mulo pado di kampus ISI Padang-
kearah yang sama. Kedua tangan dibuka panjang, 10 Juli 2017)
lurus membuat sudut 650 dengan posisi
ujung jari keatas. Kemudian dengan ben- jian tari Mulo Pado dapat dilihat pada gam-
tuk gerak yang sama dilakukan kebalikan- bar 1.
nya, yaitu kaki melangkah serong kanan Sementara itu, ditinjau dari aspek mu-
belakang dan berhenti. sik, tari mulo pado pada awalnya diiringi
8) Gerak kain dimaknai sebagai ung- dengan dendang dan permainan saluang.
kapan perselisihan pendapat atau kehati- Namun dalam perkembangannya, tari ini
hatian Niniak mamak nan batigo ketika me- hanya diiringi dengan permainan saluang,
rambah lahan. Gerak ini ditandai dengan dan diperkaya dengan beberapa instru-
pemakaian properti berupa kain sarung men pengiring lainnya, yaitu gandang
atau kain panjang yang dipakai untuk me- katindik dan talempong pacik yang mendu-
nari. Gerak ini diawali dengan melangkah- kung menciptakan suasana yang gembira
kan kaki kanan dan kiri kearah pasangan dan bersemangat sesuai dengan kisah tari
seiring dengan memutar badan (pilin) ke mulo pado yang menggambarkan aktivi-
arah yang sama. Seiring dengan itu, kedua tas Niniak mamak nan batigo dalam mem-
tangan mendorong lurus kearah pasangan buka lahan baru sebagai pemukiman.
dengan posisi kedua tangan memegang Dalam konteks tulisan ini, musik iringan
kain. Kedua penari melakukan gerakan tari mulo pado adalah permainan saluang
berlawanan antara kiri dan kanan sesuai dengan judul Singkarak lamo.
dengan langkah dari penari yang menjadi Secara keseluruhan, gaya pembawaan
patokan untuk perpindahan tempat. tari mulo pado erat kaitannya dengan latar
9) Gerak padang adalah gerakan me- belakang kehidupan masyarakat Padang
makai properti pedang yang distrukturkan Magek yang umumnya bertani. Sementara
sebagai penutup dari tari mulo pado. Ge- gerak tari mulo pado sendiri adalah tu-
rakan padang ini lebih banyak berupa gerak runan dari gerak silek tuo, yaitu silat yang
pencak silat yang dimaknai sebagai ketang- berkembang di kawasan luhak dengan ciri
kasan, kewaspadaan, dan kebijakan dari khas gerakan pada posisi pitunggue (kuda-
Niniak mamak nan batigo atas keberhasilan- kuda) yang kokoh, kemampuan mengelak
nya mendapatkan lahan sesuai dengan apa (gelek) yang cepat, serta berbagai variasi
yang diharapkan. Gerak padang ditandai gerakan lengan di depan badan untuk me-
dengan sejumlah gerakan, yakni langkah lindungi bagian-bagian badan yang vital
tigo, langkah limo, pancuang, tusuak, balabeh, (Utama, 2017: 46). Pengaruh silek tuo dapat
timpo, dan sepai. Gerakan padang ini bersi- dilihat pada unsur sikap tubuh terdiri dari
fat spontanitas. Sikap tubuh dalam penya- kepala yang selalu tegak, badan tegak, ta-
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 252

Gaya Tari Benten


Tari benten adalah tari yang berkem-
bang di Nagari Laban Kecamatan IV Jurai
Kabupaten Pesisir Selatan. Ada dua versi
yang menjelaskan tentang kehadiran tari
benten. Versi pertama mengemukakan
bahwa tari benten mengisahkan tentang
kehidupan sebuah keluarga, yaitu seorang
ibu yang bijaksana bernama Benten, dan
ayah bernama Adau Adau. Keluarga ini
memiliki dua orang anak bernama Buai
Gambar 2. Notasi Lagu Singkarak Lamo Buai dan Rantak Kudo (Herawati, 2006: 1).
Kedua, tari benten merupakan penggam-
ngan membuka membentuk tagak jari am- baran dari alam yaitu burung elang. Gerak-
pek, dan kaki berdiri kokoh dalam posisi gerak tari benten menggambarkan seekor
pitunggue. Sedangkan unsur gerak pada burung elang yang tengah terbang di siang
sub-sub sistem terdiri dari: kepala yang hari (Hartati, 1992: 25). Tulisan ini mengacu
mengikuti gerak lengan, badan pilin suok kepada versi pertama yang dianggap se-
(kanan) dan pilin kida (kiri), tangan galatiak, suai dengan keterangan narasumber di la-
serta kaki rantak dan tagak itiak. Tari mulo pangan dan merupakan versi yang umum
pado memiliki tipe gerak transisi yang dijumpai.
mempunyai motif tersendiri yang dinamai Sebagaimana halnya tari mulo pado,
dengan pasisik. Gerak pasisik selalu diawali tari benten memiliki gaya tersendiri yang se-
dengan sikap lengan dalam bentuk timpo cara koreografis juga dapat dianalisis terkait
dan kaki dengan posisi silang melangkah dengan elemen-elemen yang distrukturkan
kearah pasangan untuk merubah arah ha- oleh seniman penciptanya. Bila dilihat dari
dap ke depan, ke belakang, dan ke sam- informasi nara sumber tentang pendapat
ping, untuk melanjutkan gerak bagian per yang pertama, mengatakan bahwa tari ini
bagian. Oleh karena itu, tipe transisi pada menceritakan tentang kehidupan keluarga,
tari mulo pado adalah setiap peralihan ba- maka struktur tarian pada bahagian awal
gian tari dihubungkan oleh gerak pasisik. di mulai dengan gerak pokok padendangan
Dengan demikian, gaya pembawaan yang berisikan tentang syair menidurkan
tari mulo pado ditandai dengan sikap anak. Kemudian gerak kasang, gerak pan-
kaki yang selalu kokoh dan membuka le- jang, gerak sibadindin, gerak adau-adau dan
bar (pitunggue), begitu pula dengan posisi gerak rantak kudo menceritakan tentang
tangan yang selalu membuka. Gerak tari aktifitas sehari-hari dalam keluarga, yang
mulo pado didominasi oleh gerakan pada diperkuat oleh syair dendang pemusik.
kedua lengan karena makna setiap gerakan Sementara itu, untuk informasi kedua
terdapat pada gerakan lengan yang meng- mengatakan bahwa tari bnten merupakan
gambarkan kisah yang diceritakan. Dari peniruan dari pada gerak burung elang
aspek ruang gerak, hampir semua gerakan yang sedang terbang berputar-putar (ben-
dilakukan dengan ruang gerak yang mem- tan-bentan) di siang hari. Pendapat yang
buka lebar seperti halnya gerakan dalam kedua ini bila dikaitkan dengan struktur
silek tuo yang cenderung bertahan dalam dan bentuk gerak tari dari awal, tengah,
pitunggue yang kokoh sebagai ungkapan dan akhir secara keseluruhan tidak meng-
kewaspadaan. gambarkan aktivitas ataupun pemaknaan
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 253

tentang keperkasaan burung ini. Dengan pitunggua suok (kanan). Sejalan dengan itu,
demikian, pada tari benten pola-pola gerak kedua tangan diayunkan lurus ke depan
dasar dalam tarian sangat erat kaitannya dada, kemudian kedua jari jari tangan (jari
dengan informasi pertama. Hal ini juga di- tengah dan ibu jari) digerakkan 4 hitungan.
perkuat dengan syair yang didendangkan Gerak ini ditutup dengan menyeret kaki
oleh pemusik yang menceritakan tentang kanan kearah kaki kiri seiring dengan po-
kehidupan dalam suatu keluarga. sisi tangan kanan menyiku di depan dada
Tari benten pada awalnya ditarikan dan tangan kiri lurus sejajar badan dengan
oleh dua orang penari pria, namun saat ini posisi ujung jari tangan ke bawah. Gerak
tari benten juga ditarikan oleh perempuan padendangan diiringi oleh dendang paden-
secara berpasangan dalam jumlah genap. dangan yang dinyanyikan dengan tempo
Struktur tari benten mengikuti cerita yang musik sedang yang terdiri dari satu bait
mengisahkan kehidupan dalam suatu ke- pantun kemudian diberi kata-kata tam-
luarga, yang terdiri dari gerak pokok pa- bahan intro serta penutup. Baris kata-kata
dendangan yang berisikan tentang syair inilah yang didendangkan menjadi sebuah
menidurkan anak. Kemudian gerak kasang, melodi. Melodi ini diikat oleh bunyi adok
panjang, sibadindin, adau-adau, dan rantak ku- sebagai pengatur ritme melodi.
do, menceritakan tentang aktivitas sehari- 2) Gerak kasang yang mengisahkan
hari dalam keluarga, yang diperkuat oleh penghormatan terhadap seorang ibu. Ge-
dendang dan diiringi alat musik adok. rak ini dicirikan dengan kepala yang agak
Secara tekstual, tari benten mengalami menunduk dengan kaki kiri dan kanan ber-
perubahan seperti tari mulo pado. Hal ini silangan, serta kedua tangan melenggang.
disebabkan karena pewarisan yang tidak Gerak ini diiringi oleh dendang kasang
berjalan dengan baik dimana seniman tari yang didendangkan dengan tempo musik
benten menumbuhkembangkan tari ini se- sama namun dengan teks pantun yang ber-
batas melatihkan gerak-gerak tarian kepada beda. Bunyi adok selalu bersamaan dengan
generasi muda sehingga cenderung meng- melodi dendang. Gerak ini diawali dengan
hilangkan nilai dan makna filosofisnya. melangkahkan kaki kanan ke arah samping
Sebagaimana narasi yang disampaikan kanan dengan posisi pitunggue kanan, kaki
melalui dendang atau nyanyian yang diba- kiri ditekuk, serta kedua tangan digerakkan
wakan oleh pemusik berupa syair yang dari samping kiri ke arah kanan dengan po-
didendangkan, maka urutan gerak yang sisi akhir kedua tangan melengkung di de-
terdapat pada tari benten adalah 1) paden- pan badan dengan ujung jarikiri ke bawah
dangan, 2) kasang, 3) panjang, 4) adau-adau, dan ujung jari kanan ke atas. Kemudian
5) sibadindin, dan 6) rantak kudo. kaki kanan melangkah ke arah pasangan
1) Gerak padendangan, menggambarkan sebanyak dua hitungan, diikuti oleh kaki
kelemah-lembutan dan kesabaran seorang kiri, lalu mundur dua hitungan ke posisi
ibu dalam mendendangkan anaknya yang semula. Seiring dengan itu, kedua tangan
ditandai dengan gerakan tangan yang melakukan gerak lenggang, yang dimak-
membuka dan diayun ke depan secara nai sebagai sikap siaga untuk menyerang
berlawanan antara tangan kanan dan kiri atau menangkis. Hal ini merupakan makna
dengan ujung jari tengah digerak-gerakkan tersirat bahwa bila ada bahaya, rintangan
(garitiak) diiringi dendang yang berirama dapat diatasi atau diselesaikan.
magis. Sikap awal ditandai dengan posisi 3). Gerak panjang yang mengisahkan
penari tegak lurus, kemudian kaki kanan lika-liku kehidupan berumah tangga. Gerak
dilangkahkan lebar ke belakang membuat ini berpusat pada kaki dimana kaki kanan
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 254

atau kaki kiri dari masing masing penari cepat dari sebelumnya. Gerak ini dilakukan
diangkat, lalu dilangkahkan serong kanan dengan kaki kanan diangkat, lalu diturun-
dengan posisi kaki pitunggue, kaki kiri lu- kan membentuk sudut 1800, serta posisi
rus dibelakang. Kedua tangan suduang kaki kiri menapak dengan ujung jari ber-
daun di atas kepala. Gerak ini dilakukan ada di samping kiri. Tumit dan ujung jari
delapan hitungan kiri dan kanan dilakukan kemudian digerakkan secara bergantian
secara bergantian. Gerak panjang dimaknai sebanyak empat hitungan. Sementara itu,
sebagai ketabahan dan keuletan. Gerak lengan kiri menyiku membentuk sudut 900
panjang diiringi oleh dendang panjang di- di depan dada, dengan ujung jari tangan
mana musik diawali dengan tempo agak tegak lurus. Tangan kanan lurus di sam-
cepat dengan dinamika yang keras. Bunyi ping badan dengan telapak tangan arah
adok selalu pada melodi ritme terikat. atas, serta posisi badan arah ke samping.
4) Gerak adau-adau, mengisahkan ten- 6). Gerak rantak kudo adalah urutan
tang parasaan atau suka duka hidup. Gerak gerak terakhir pada tari benten yang meng-
ini dicirikan dengan ruang gerak sempit/ gambarkan kegembiraan atau kebahagiaan
menutup dimana kedua tangan didorong sebuah perjalanan hidup. Gerak rantak kudo
ke depan dibawa menyilang di depan dada dicirikan oleh langkah kaki yang merentak
dengan posisi timpo (tangan kanan meng- ringan, cepat, dan pendek-pendek seperti
himpit tangan kiri dalam posisi menyilang) halnya kaki kuda yang merentak, diiringi
diiringi dendang adau-adau. Dendang dendang rantak kudo bertempo cepat dan
adau-adau dimainkan dengan tempo musik jumlah pantun tidak terikat karena diten-
sedang, serta melodi keseluruhan meng- tukan oleh kehendak gerakan tari yang si-
gunakan ritme terikat dengan bunyi adok fatnya gembira. Gerak rantak kudo diawali
yang samadari awal sampai akhir. Gerakan dengan gerakan membuka kaki kanan atau
dimulai dengan kaki kanan dilangkahkan kaki kiri sesuai dengan posisi penari, ke-
ke arah lawan, kemudian menyilang de- mudian kaki yang di belakang ditekuk se-
ngan kaki kiri sehingga membentuk posisi mentara ujung jari kaki yang berada di de-
pitunggue. Tangan kiri dan kanan diayun pan diangkat dengan posisi tumit berada
dari bawah keatas dengan posisi kedua di lantai. Kemudian ujung jari kaki dihen-
siku ditekuk. Pada hitungan keempat, po- takkan ke lantai secara bergantian dengan
sisi badan rendah dan kaki menyilang. Ke- tumit sebanyak empat hitungan. Kedua
mudian kedua penari berputar yang dise- tangan secara bergantian melakukan gerak
but dengan babaleh, yang diikuti dengan ayun di depan badan seiring dengan kepala
buka kaki kanan satu langkah (langkah dianggukkan ke bawah dan ke atas.
satu), oleh senimannya merupakan lang- Sementara itu, musik menjadi bagian
kah alif yang dimaknai sebagai manusia yang sangat penting dalam tari benten,
mengharapkan Ridhonya Allah. hal mana masing-masing cerita disampai-
5) Gerak sibadindin yang menggambar- kan melalui dendang yang berbeda-beda
kan suasana gembira dimana segala perso- sesuai dengan nama gerak yang sedang
alan yang dihadapi dapat diselesaikan de- diragakan, seperti yang diuraikan sebe-
ngan baik. Gerak sibadindin dicirikan oleh lumnya. Musik tari benten juga memiliki
gerak kaki yang batingkah/rantak cupu di- kekhasan pada penggunaan alat musik
mana kaki bergerak dengan langkah-lang- pukul yang disebut adok yang dimainkan
kah pendek diiringi dendang sibadindin oleh dua orang untuk menciptakan suasa-
yang bernada gembira. Dendang sibadindin na yang berkesan magis. Adok adalah alat
dinyanyikan dengan tempo musik agak perkusi bermuka satu, menghasilkan bu-
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 255

Gambar 4. Gaya pembawaan tari benten


(Dokumentasi tim peneliti di ISI Padangpan-
jang, 10 Juli 2017)

nya. Adapun salah satu notasi musiknya


dapat dilihat pada ilustrasi 3.
Gaya pembawaan tari benten sangat
dipengaruhi oleh pengaruh konteks alam
pasisia yang berbeda dari darek. Menu-
rut cerita seniman setempat, tari ini pada
awalnya berasal dari darek dengan gerak
Gambar 3. Notasi Musik Tari Benten yang didasari oleh silek kumango. Meski
demikian, gerakan tersebut dibawakan
nyi yang dimainkan secara duduk bersila dengan cara berbeda ketika sampai di ka-
dengan cara meletakkan adok di atas kaki, wasan pesisir yang dipengaruhi oleh silek
sedangkan permukaannya menghadap ke luncua yang berkembang di pesisir dengan
depan yang dipegang oleh kedua tangan. karakter gerak yang terkesan meluncur. Tari
Bagian belakang adok yang terbuka ber- benten memiliki kekhasan gerak yang terle-
fungsi sebagai rongga resonansi. Alat musik tak pada gerakan kaki yang variatif dengan
ini dimainkan dengan cara ditabuh dengan langkah-langkah yang pendek dan ringan.
telapak dan jari tangan. Dendang berperan Dominannya gerak kaki ditandai dengan
untuk menyampaikan ungkapan-ungkap- nama-nama gerak seperti gerak basitinjek,
an teks yang berisi pantun. Pantun yang antak tumik, pijak baro, dan rantak cupu. Se-
didendangkan tidak utuh sebagai sebuah mentara itu, gerak tangan selalu mengayun
pantun, melainkan pantun yang dipenggal- atau melenggang mengikuti gerak kaki,
penggal oleh kata-kata tambahan sebagai dengan ciri khas gerak kaluak paku dengan
pembawaan melodi. Sedangkan alat musik menggunakan gonyek bahu.
adok berperan sebagai pembawa ritme yang Adapun sikap tubuh pada tari benten
variatif dalam sebuah komposisi musik tari dicirikan dengan kepala tagak dan takua
benten. Jumlah pemain musik untuk meng- dengan badan condong ke depan seperti
iring tari benten minimal dua orang, satu orang tengah menarik pukat. Kaki dalam
orang berperan memainkan adok untuk posisi pitunggua dan tangan dalam posisi
menghasilkan ritme sekaligus sebagai pen- bukak, namun dengan ruang yang lebih
dendang, dan seorang lagi khusus sebagai sempit. Unsur gerak kepala berupa angguak,
pendendang untuk menyuarakan teks-teks badan galeong, tangan pauh dilayang dan
pantun dengan kata-kata tambahan. Struk- garitiak, serta kaki lapiak ujuang jari. Dalam
tur musik tari benten dapat dikatakan su- tari benten pada setiap perpindahan ge-
dah baku yang mengandung cerita sesuai rak, penari akan mengikuti pola ritme dari
pula dengan struktur dan bentuk tarian- iringannya. Transisi selalu diawali dengan
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 256

pilin suok, kemudian penari merubah arah lalui analisis bentuk dan karakter gerak,
hadap ke depan dan ke belakang untuk membuktikan asumsi adanya perbedaan
melanjutkan gerak berikutnya. gaya tari Minangkabau antara darek (tari
Dengan demikian, gaya pembawaan mulo pado) dan pasisia (tari benten). Pada
tari benten lebih bersifat dinamis, ditandai prinsipnya, tari tradisional Minangkabau
dengan gerakan kaki lebih dinamis, ge- tidak memiliki standar gerak yang baku
rakan tangan cenderung mengayun. yang menjadi acuan secara umum, namun
hasil penelitian ini menjelaskan adanya
SIMPULAN kecenderungan gaya yang berbeda yang
Gaya tari Minangkabau yang berbeda dilatarbelakangi oleh perbedaan konteks
antara darek dan pasisia merupakan hal yang perkembangan tari di darek dan pasisia.
jarang diungkap dalam sejumlah referensi Dengan demikian, simpulan kajian ini
penelitian mengenai tari Minangkabau yang dapat memberikan kontribusi kepada ma-
lebih banyak membahas mengenai identitas syarakat pemilik, terutama pada tari mulo
gerak yang berbasis pencak silat. Ada per- pado yang hampir punah saat ini, sehingga
bedaan dalam gaya pembawaan tari di darek tari ini didokumentasikan kembali sesuai
dan pasisia, seperti pada tari mulo pado dan dengan data-data yang diperoleh dari hasil
tari benten yang merupakan tarian kaba tinjauan pustaka yang dilakukan peneliti
yang bersifat naratif dengan pola pemba- sebelumnya, dan dari berbagai sumber di
bakan tarian yang hampir sama. Gaya pem- lapangan. Untuk tari benten, atas kerjasa-
bawaan tari mulo pado dipengaruhi oleh ma dengan Dinas Pendidikan dan Kebuda-
silek tuo yang memiliki kekhasan pada si- yaan Pesisir Selatan, dilakukan dokumen-
kap tubuh yang selalu tagak (tegak) dengan tasi ulang untuk merumuskan karakteristik
pitunggue (kuda-kuda) yang kokoh. Posisi tari sebagai pembeda dengan tari mulo
kaki dan tangan selalu membuka dengan pado dari daerah darek. Berdasarkan hal
ruang gerak yang lebar. Gerakan secara ini karakterisitik tari dapat ditularkan dari
umum didominasi oleh gerak tangan yang generasi ke generasi.
cenderung beriringan. Semua ciri gerak
tersebut merupakan gambaran alam dan Daftar Pustaka
kehidupan masyarakat darek yang agraris. Bahar, M., Muliati, R., Yusfil. (2012). Metode
Sebaliknya, gaya pembawaan tari benten dan Teknik Tari Minangkabau sebagai
ditandai dengan sikap tubuh condong Dasar Pengembangan Tari Kreasi. Pe-
ke depan dengan gerakan yang dominan Penelitian Unggulan Perguruan
terletak di kaki. Gerakan kaki cenderung Tinggi Institut Seni Indonesia Pa-
ringan, pendek-pendek dan variatif, sesuai dangpanjang. ISI Padangpanjang,
dengan nama-nama gerak yang ada, yakni Padang Panjang Sumatera Barat.
basitinjek, pijak baro, rantak cupu, dan ran- Daryusti, dkk. (1992). Tari Mulo pado di Ke-
tak kudo. Sementara itu, tangan cenderung nagarian Padang Magek Kecamatan
mengayun mengikuti gerak kaki dengan Rambatan. Akademi Seni Karawitan
arah hadap yang selalu berlawanan. Oleh Indonesia, Padang Panjang Sumatera
karena itu, ruang gerak kaki dan tangan Barat.
cenderung sempit. Gaya pembawaan tari Hadi, Y. S. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks.
benten memiliki keterkaitan dengan kon- Yogyakarta: Pustaka Buku Publisher.
teks alam dan budaya pesisir. Hartati. (1994). Tari Benten di Desa Laban Ke-
Perbedaan gaya pembawaan tari mulo camatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Se-
pado dan tari benten yang terungkap me- latan. (Laporan penelitian). Akade-
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 257

mi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Performance Studies, Doctor of Phi-


Padangpanjang. losphy, New York University.
Herawati. (2006). Teknik Permainan Musik Navis, A.A. (1986). Alam Terkembang Jadi Gu-
Tari Tradisi (Musik Tari benten). STSI ru. Jakarta: PT Temprint.
Padangpanjang. Prakosa, R. D. (2009). Nilai Kultural Keseni-
Hutchinson, A. (1977). Labanotation or Kine- an Jaranan. Panggung, 19 (4), 358-370.
tography Laban The System of Analyz- Royce, A. P. (1977). The Antropology of Dance.
ing and Recording Movement. Ameri- Bloomington and London: Indiana
ca: A Theatre Arts Books. University Press.
Indrayuda, 2013. Popularitas Tari Piring se- Rustiyanti, S. (2013). Estetika Tari Minang
sebagai Identitas Budaya Minang- dalam Kesenian Randai Analisis
kabau. Panggung, 23 (3), 270-280. Tekstual-Kontekstual. Panggung, 23
Kaeppler, A. L. (2007). “Method and The- (1), 42-56.
ory in Analyzing Dance Structure Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Per-
with An Analysis Of Tongan Dance”, tunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
dalam Dance Structures Perspective ---------------. (1984). Tari, Tinjauan dari Berba-
on The Analyzing of Human Move- gai Seni. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
ment. Budapest: Akademiai Kiado. Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kuali-
Lomax, A., Barternieeff, I., and Pauley, P. tatif. Bandung: CV Alfabeta.
(1978). “Dance Style and Culture”. Utama, I. (2017). Tari Minangkabau dari Pan-
dalam Alan Lomax. 1978. Folk Song cak dan Pamenan ke Tari Persembahan.
Style and Culture. United of America: Kuala Lumpur: Universiti Malaya.
Transaction books. Wahyuni, W., Risnawati. (2003). Metode
Murgiyanto, S. (1991). Moving Between U- Pembelajaran Gaya Tari B I Gerak Da-
nity and Diversity: Four Indonesia Cho- sar Tari. Dirjen Dikti Departemen
reographers. A dissertation submi$ed Pendidikan Nasional: Sekolah Ting-
to the Faculty of the Department of gi Seni Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai