ABSTRACT
Minangkabau traditional dances have similarities in movement characters based on pencak silat
as an identity a!ached to the Minangkabau dance. On the other hand, Minangkabau dance has
different styles of embodiment between darek and pasisia. This paper builds upon an assumption
that the Minangkabau dance style has special differences between darek and pasisia that is mostly
influenced by their natural and cultural characteristics. By using the perspective of dance style and
ethnography method, this paper aims to explain the characteristic style of Minangkabau dance by
taking the examples of mulo pado dance from nagari Padang Magek (darek) and benten dance from
nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia). The results show that there is a tendency of dance embodi-
ment between the two dances which show the differences of Minangkabau dance styles in darek and
pasisia.
ABSTRAK
Tari tradisional Minangkabau memiliki kesamaan karakter gerak yang berbasis pencak
silat sebagai identitas yang melekat pada tari-tari Minangkabau. Namun, di sisi lain tari
Minangkabau memiliki perbedaan gaya pembawaan antara darek dan pasisia. Tulisan ini
dibangun berdasarkan asumsi bahwa gaya tari Minangkabau berbeda antara darek dan pa-
sisia yang dipengaruhi oleh alam dan corak budaya yang berbeda. Dengan menggunakan
pendekatan perspektif gaya tari dan metode etnografi, tulisan ini bertujuan untuk menjelas-
kan gaya tari tradisional Minangkabau dengan mengambil contoh kasus tari mulo pado
dari nagari Padang Magek (darek) dan tari benten dari nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia).
Hasil penelitian mengungkap kecenderungan pembawaan tari yang berbeda antara kedua
tari yang menunjukkan adanya perbedaan gaya tari Minangkabau di darek dan pasisia.
bagian yaitu Pesisir Timur, Pesisir Selatan, kompleksitas perwujudan dari pelaku bu-
dan Pesisir Barat. daya sehingga faktor internal dan eksternal
Secara tradisi, budaya darek dan pasi- yang membangun gaya tari tersebut sangat
sia dianggap berbeda oleh masyarakatnya, menentukan kekhasan budayanya. Faktor
sehingga masing-masing seni pertunjukan eksternal terhadap kehadiran gaya dalam
yang hidup di kedua wilayah ini juga ber- tari terungkap apabila dilakukan kajian
beda. Demikian pula dengan tariannya. kontekstual, sedangkan faktor internal ter-
Berdasarkan hal tersebut, ada sebagian ungkap apabila kajiannya dilakukan secara
seniman akademis di Sumatera Barat men- tekstual. Dari aspek tekstual ini, gaya tari
coba untuk mengklasifikasikan dan meng- muncul dari masalah-masalah teknis yang
klaim bahwa tari di Minangkabau terdiri berhubungan dengan bentuk perwujud-
atas tarian yang bergaya darek dan tarian an teknik bergerak dan klasifikasi bagian
yang bergaya pasisia. Namun demikian, tari. Dari aspek kontekstual, gaya tari ter-
apabila merujuk pada pengertian gaya tari kait dengan simbol kehidupan, karena tari
seperti yang dikemukan Alan Lomax bah- merupakan bagian integral sosio kultural
wa gaya tari itu dapat dilihat dari wilayah masyarakatnya. Artinya, gaya tari akan
pertubuhan tari, jenis tari, dan bentuk tari. berbeda tergantung pada pola kebudayaan
Kemudian gaya ini juga dilihat dari fak- pemilik tari bersangkutan.
tor yang membangunnya, baik secara in- 1. Faktor Internal yang Membangun Gaya
ternal maupun eksternal. Sejalan dengan Tari
itu, Edi Sedyawati mengemukakan bahwa Tari merupakan sebuah produk yang
gaya tari adalah sifat atau pembawaan tari dipahami sebagai bentuk atau struktur ge-
menyangkut cara bergerak tertentu yang rak dari penari. Tubuh bagi seorang penari/
merupakan ciri pengenal gaya tari ber- penata tari lebih dipahami sebagai “instru-
sangkutan (1981: 4). Dalam hubungan ini, men ekspresif”, sementara gerak adalah
gaya tari yang dimaksud adalah tari mulo medium ekspresi. Dengan demikian, gerak
pado yang berasal dari Luhak Tanah Datar tubuh penari akan menghasilkan bentuk
dan tari benten yang berasal dari Pesisir Se- tari, sedangkan tubuh penari akan meng-
latan itu memiliki gayanya sendiri-sendiri. hasilkan gerak tari.
Hal ini tentu akan teramati melalui aspek Pada tingkat yang paling dasar gerak
teknisnya, yakni melalui tubuh sebagai se- muncul dalam pengertiannya sebagai “un-
buah sistem. sur” yaitu gerak–gerak yang berdiri sen-
diri, seperti gerak kepala, gerak lengan,
Gaya Tari tangan, gerak kaki, dan sebagainya. Akan
Masalah gaya tari sampai saat ini masih tetapi, gerak-gerak tersebut belum me-
butuh pemahaman, karena menari bukan miliki makna/motivasi yang jelas sebagai
hanya sekedar menghafal gerak. Penger- gerak tari. Dalam gradasi ini, unsur gerak
tian gaya menurut kamus bahasa Indone- muncul sebagai aktifitas masing-masing
sia adalah kekuatan atau kesanggupan un- bagian tubuh secara terpisah. Berdasarkan
tuk berbuat (KBBI: 1995, 297). Sementara hal ini, maka tubuh adalah sebagai sistem
pengertian gaya tari menurut Lomax (1978) yang memiliki subsistem-subsistem seperti
adalah semua tingkah laku manusia dalam dapat dilihat pada bagan 1.
kehidupannya dikomunikasikan melalui Subsistem-subsistem tubuh memiliki un-
bahasa tubuh. Bentuk-bentuk gerak yang sur sikap dan unsur gerak dalam sebuah tari.
dilahirkan sesuai dengan kebudayaannya. Hubungan unsur-unsur gerak antar sub-
Dengan demikian, gaya tari merupakan sistem pada tingkat yang paling sederhana
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 248
digerakkan ke arah depan badan. Seiring ini selalu dilakukan berbalasan antara kiri
dengan itu, kedua kaki dibuka dengan po- dengan kanan.
sisi pitunggue belakang, yaitu kaki kanan 4) Gerak barabah tabang duo yang meng-
diseret ke belakang bersamaan dengan gambarkan kegembiraan Niniak mamak nan
kedua pergelangan tangan galatiak (aksen- batigo ketika mendapatkan pemukiman.
tuasi pada pergelangan tangan) di depan Gerak ini memiliki kekhasan pada gerak
badan yang digerakkan kearah paha kiri. tangan yang selalu beriringan, meniru-
Lalu, badan diputar setengah lingkaran kan gerak terbang burung barabah yang
(pilin) kemudian melangkah kearah pa- terbang seiring. Gerakan dimulai dengan
sangan seiring dengan kedua tangan me- melangkahkan kaki kanan dan kaki kiri
lalui kedua sisi badan yang digerakkan bergantian ke arah pasangan. Kemudian
dari bawah keatas. Kedua ujung jari tangan kedua penari dengan posisi pitunggue kanan,
menyentuh lantai sebagai tanda memberi membuka kedua tangan ke arah samping
penghormatan kepada bumi dan langit kiri dan kanan dengan posisi ujung jari ke-
dalam posisi duduk yang bertumpu pada atas. Selanjutnya, gerakan dilakukan secara
tungkai kanan. bergantian dengan cara melakukan balasan
2) Gerak cabiak yang menggambarkan dari gerakan sebelumnya.
usaha merintis jalan ketika merambah hu- 5) Gerak adau-adau dimaknai sebagai
tan agar perjalanan untuk mencari pemu- rintangan atau halangan selama melakukan
kiman berjalan lancar. Kekhasan gerak perjalanan. Sesuai dengan nama geraknya
cabiak terletak pada gerak tangan yang se- adau-adau (aduh-aduh), gerakan ini lahir
lalu berlawanan, satu mengarah ke atas dari keterkejutan karena adanya rintangan
dan satunya lagi ke arah bawah, seperti yang menghalangi. Ciri khas gerak ini ter-
gerakan tengah mencabik (merobek) atau letak pada gerak kaki yang mencacah dan
membelah sesuatu. Gerak ini dilakukan kemudian diangkat tiba-tiba, seperti reflek
dengan menggerakkan tangan kanan di seseorang yang terkejut karena sesuatu
depan badan seiring dengan memberi ak- menghalangi langkah kakinya. Gerak adau-
sentuasi pada pergelangan tangan kanan, adau diawali dengan merentakkan kaki
posisi kaki pitunggue tengah, serta tangan kanan masing masing pasangan kemu-
kiri ditempelkan pada pinggang. Gerak ini dian kaki kanan tersebut menyilang kaki
dilakukan berbalasan sesuai dengan posisi kiri dengan posisi jongkok. Kedua tangan
arah hadap penari. dibawa lurus ke depan badan dengan po-
3) Gerak parampek bumi yang dimak- sisi kedua ujung jari ke atas.
nai sebagai upaya untuk mencari sumber 6) Gerak rantak limo yaitu gerakan hen-
kehidupan. Gerak parampek bumi dicirikan takan kaki yang dilakukan ke lima arah. Pe-
dengan gerakan kaki yang menghentak ke maknaan dari gerak rantak limo ini adalah
empat arah hadap. Gerak ini diawali de- tentang perselisihan Niniak mamak nan bati-
ngan melangkahkan kaki kanan dan kaki go. Gerak ini diawali dengan merentakkan
kiri secara bergantian ke arah pasangan. kaki kanan kearah depan (pasangan) kemu-
Seiring dengan itu kedua telapak tangan di- dian dilanjutkan ke depan, ke samping kiri,
pertemukan di depan badan dengan posisi ke kanan, dan ke belakang (empat arah).
telapak tangan kiri di bawah. Ketika kaki Seiring dengan itu, tangan kiri melakukan
kanan dilangkahkan bergantian dengan gerak pancuang kiri dengan memberikan
kaki kiri, maka kedua posisi telapak tangan aksentuasi pada pergelangan tangan. Be-
dipertemukan berlawanan dengan posisi gitu juga sebaliknya gerakan ini dilakukan
kaki yang jadi penutup dari gerak. Gerak berbalasan antara kiri dan kanan.
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 251
tentang keperkasaan burung ini. Dengan pitunggua suok (kanan). Sejalan dengan itu,
demikian, pada tari benten pola-pola gerak kedua tangan diayunkan lurus ke depan
dasar dalam tarian sangat erat kaitannya dada, kemudian kedua jari jari tangan (jari
dengan informasi pertama. Hal ini juga di- tengah dan ibu jari) digerakkan 4 hitungan.
perkuat dengan syair yang didendangkan Gerak ini ditutup dengan menyeret kaki
oleh pemusik yang menceritakan tentang kanan kearah kaki kiri seiring dengan po-
kehidupan dalam suatu keluarga. sisi tangan kanan menyiku di depan dada
Tari benten pada awalnya ditarikan dan tangan kiri lurus sejajar badan dengan
oleh dua orang penari pria, namun saat ini posisi ujung jari tangan ke bawah. Gerak
tari benten juga ditarikan oleh perempuan padendangan diiringi oleh dendang paden-
secara berpasangan dalam jumlah genap. dangan yang dinyanyikan dengan tempo
Struktur tari benten mengikuti cerita yang musik sedang yang terdiri dari satu bait
mengisahkan kehidupan dalam suatu ke- pantun kemudian diberi kata-kata tam-
luarga, yang terdiri dari gerak pokok pa- bahan intro serta penutup. Baris kata-kata
dendangan yang berisikan tentang syair inilah yang didendangkan menjadi sebuah
menidurkan anak. Kemudian gerak kasang, melodi. Melodi ini diikat oleh bunyi adok
panjang, sibadindin, adau-adau, dan rantak ku- sebagai pengatur ritme melodi.
do, menceritakan tentang aktivitas sehari- 2) Gerak kasang yang mengisahkan
hari dalam keluarga, yang diperkuat oleh penghormatan terhadap seorang ibu. Ge-
dendang dan diiringi alat musik adok. rak ini dicirikan dengan kepala yang agak
Secara tekstual, tari benten mengalami menunduk dengan kaki kiri dan kanan ber-
perubahan seperti tari mulo pado. Hal ini silangan, serta kedua tangan melenggang.
disebabkan karena pewarisan yang tidak Gerak ini diiringi oleh dendang kasang
berjalan dengan baik dimana seniman tari yang didendangkan dengan tempo musik
benten menumbuhkembangkan tari ini se- sama namun dengan teks pantun yang ber-
batas melatihkan gerak-gerak tarian kepada beda. Bunyi adok selalu bersamaan dengan
generasi muda sehingga cenderung meng- melodi dendang. Gerak ini diawali dengan
hilangkan nilai dan makna filosofisnya. melangkahkan kaki kanan ke arah samping
Sebagaimana narasi yang disampaikan kanan dengan posisi pitunggue kanan, kaki
melalui dendang atau nyanyian yang diba- kiri ditekuk, serta kedua tangan digerakkan
wakan oleh pemusik berupa syair yang dari samping kiri ke arah kanan dengan po-
didendangkan, maka urutan gerak yang sisi akhir kedua tangan melengkung di de-
terdapat pada tari benten adalah 1) paden- pan badan dengan ujung jarikiri ke bawah
dangan, 2) kasang, 3) panjang, 4) adau-adau, dan ujung jari kanan ke atas. Kemudian
5) sibadindin, dan 6) rantak kudo. kaki kanan melangkah ke arah pasangan
1) Gerak padendangan, menggambarkan sebanyak dua hitungan, diikuti oleh kaki
kelemah-lembutan dan kesabaran seorang kiri, lalu mundur dua hitungan ke posisi
ibu dalam mendendangkan anaknya yang semula. Seiring dengan itu, kedua tangan
ditandai dengan gerakan tangan yang melakukan gerak lenggang, yang dimak-
membuka dan diayun ke depan secara nai sebagai sikap siaga untuk menyerang
berlawanan antara tangan kanan dan kiri atau menangkis. Hal ini merupakan makna
dengan ujung jari tengah digerak-gerakkan tersirat bahwa bila ada bahaya, rintangan
(garitiak) diiringi dendang yang berirama dapat diatasi atau diselesaikan.
magis. Sikap awal ditandai dengan posisi 3). Gerak panjang yang mengisahkan
penari tegak lurus, kemudian kaki kanan lika-liku kehidupan berumah tangga. Gerak
dilangkahkan lebar ke belakang membuat ini berpusat pada kaki dimana kaki kanan
Wahyuni, Yusfil, Suharti: Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten 254
atau kaki kiri dari masing masing penari cepat dari sebelumnya. Gerak ini dilakukan
diangkat, lalu dilangkahkan serong kanan dengan kaki kanan diangkat, lalu diturun-
dengan posisi kaki pitunggue, kaki kiri lu- kan membentuk sudut 1800, serta posisi
rus dibelakang. Kedua tangan suduang kaki kiri menapak dengan ujung jari ber-
daun di atas kepala. Gerak ini dilakukan ada di samping kiri. Tumit dan ujung jari
delapan hitungan kiri dan kanan dilakukan kemudian digerakkan secara bergantian
secara bergantian. Gerak panjang dimaknai sebanyak empat hitungan. Sementara itu,
sebagai ketabahan dan keuletan. Gerak lengan kiri menyiku membentuk sudut 900
panjang diiringi oleh dendang panjang di- di depan dada, dengan ujung jari tangan
mana musik diawali dengan tempo agak tegak lurus. Tangan kanan lurus di sam-
cepat dengan dinamika yang keras. Bunyi ping badan dengan telapak tangan arah
adok selalu pada melodi ritme terikat. atas, serta posisi badan arah ke samping.
4) Gerak adau-adau, mengisahkan ten- 6). Gerak rantak kudo adalah urutan
tang parasaan atau suka duka hidup. Gerak gerak terakhir pada tari benten yang meng-
ini dicirikan dengan ruang gerak sempit/ gambarkan kegembiraan atau kebahagiaan
menutup dimana kedua tangan didorong sebuah perjalanan hidup. Gerak rantak kudo
ke depan dibawa menyilang di depan dada dicirikan oleh langkah kaki yang merentak
dengan posisi timpo (tangan kanan meng- ringan, cepat, dan pendek-pendek seperti
himpit tangan kiri dalam posisi menyilang) halnya kaki kuda yang merentak, diiringi
diiringi dendang adau-adau. Dendang dendang rantak kudo bertempo cepat dan
adau-adau dimainkan dengan tempo musik jumlah pantun tidak terikat karena diten-
sedang, serta melodi keseluruhan meng- tukan oleh kehendak gerakan tari yang si-
gunakan ritme terikat dengan bunyi adok fatnya gembira. Gerak rantak kudo diawali
yang samadari awal sampai akhir. Gerakan dengan gerakan membuka kaki kanan atau
dimulai dengan kaki kanan dilangkahkan kaki kiri sesuai dengan posisi penari, ke-
ke arah lawan, kemudian menyilang de- mudian kaki yang di belakang ditekuk se-
ngan kaki kiri sehingga membentuk posisi mentara ujung jari kaki yang berada di de-
pitunggue. Tangan kiri dan kanan diayun pan diangkat dengan posisi tumit berada
dari bawah keatas dengan posisi kedua di lantai. Kemudian ujung jari kaki dihen-
siku ditekuk. Pada hitungan keempat, po- takkan ke lantai secara bergantian dengan
sisi badan rendah dan kaki menyilang. Ke- tumit sebanyak empat hitungan. Kedua
mudian kedua penari berputar yang dise- tangan secara bergantian melakukan gerak
but dengan babaleh, yang diikuti dengan ayun di depan badan seiring dengan kepala
buka kaki kanan satu langkah (langkah dianggukkan ke bawah dan ke atas.
satu), oleh senimannya merupakan lang- Sementara itu, musik menjadi bagian
kah alif yang dimaknai sebagai manusia yang sangat penting dalam tari benten,
mengharapkan Ridhonya Allah. hal mana masing-masing cerita disampai-
5) Gerak sibadindin yang menggambar- kan melalui dendang yang berbeda-beda
kan suasana gembira dimana segala perso- sesuai dengan nama gerak yang sedang
alan yang dihadapi dapat diselesaikan de- diragakan, seperti yang diuraikan sebe-
ngan baik. Gerak sibadindin dicirikan oleh lumnya. Musik tari benten juga memiliki
gerak kaki yang batingkah/rantak cupu di- kekhasan pada penggunaan alat musik
mana kaki bergerak dengan langkah-lang- pukul yang disebut adok yang dimainkan
kah pendek diiringi dendang sibadindin oleh dua orang untuk menciptakan suasa-
yang bernada gembira. Dendang sibadindin na yang berkesan magis. Adok adalah alat
dinyanyikan dengan tempo musik agak perkusi bermuka satu, menghasilkan bu-
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 255
pilin suok, kemudian penari merubah arah lalui analisis bentuk dan karakter gerak,
hadap ke depan dan ke belakang untuk membuktikan asumsi adanya perbedaan
melanjutkan gerak berikutnya. gaya tari Minangkabau antara darek (tari
Dengan demikian, gaya pembawaan mulo pado) dan pasisia (tari benten). Pada
tari benten lebih bersifat dinamis, ditandai prinsipnya, tari tradisional Minangkabau
dengan gerakan kaki lebih dinamis, ge- tidak memiliki standar gerak yang baku
rakan tangan cenderung mengayun. yang menjadi acuan secara umum, namun
hasil penelitian ini menjelaskan adanya
SIMPULAN kecenderungan gaya yang berbeda yang
Gaya tari Minangkabau yang berbeda dilatarbelakangi oleh perbedaan konteks
antara darek dan pasisia merupakan hal yang perkembangan tari di darek dan pasisia.
jarang diungkap dalam sejumlah referensi Dengan demikian, simpulan kajian ini
penelitian mengenai tari Minangkabau yang dapat memberikan kontribusi kepada ma-
lebih banyak membahas mengenai identitas syarakat pemilik, terutama pada tari mulo
gerak yang berbasis pencak silat. Ada per- pado yang hampir punah saat ini, sehingga
bedaan dalam gaya pembawaan tari di darek tari ini didokumentasikan kembali sesuai
dan pasisia, seperti pada tari mulo pado dan dengan data-data yang diperoleh dari hasil
tari benten yang merupakan tarian kaba tinjauan pustaka yang dilakukan peneliti
yang bersifat naratif dengan pola pemba- sebelumnya, dan dari berbagai sumber di
bakan tarian yang hampir sama. Gaya pem- lapangan. Untuk tari benten, atas kerjasa-
bawaan tari mulo pado dipengaruhi oleh ma dengan Dinas Pendidikan dan Kebuda-
silek tuo yang memiliki kekhasan pada si- yaan Pesisir Selatan, dilakukan dokumen-
kap tubuh yang selalu tagak (tegak) dengan tasi ulang untuk merumuskan karakteristik
pitunggue (kuda-kuda) yang kokoh. Posisi tari sebagai pembeda dengan tari mulo
kaki dan tangan selalu membuka dengan pado dari daerah darek. Berdasarkan hal
ruang gerak yang lebar. Gerakan secara ini karakterisitik tari dapat ditularkan dari
umum didominasi oleh gerak tangan yang generasi ke generasi.
cenderung beriringan. Semua ciri gerak
tersebut merupakan gambaran alam dan Daftar Pustaka
kehidupan masyarakat darek yang agraris. Bahar, M., Muliati, R., Yusfil. (2012). Metode
Sebaliknya, gaya pembawaan tari benten dan Teknik Tari Minangkabau sebagai
ditandai dengan sikap tubuh condong Dasar Pengembangan Tari Kreasi. Pe-
ke depan dengan gerakan yang dominan Penelitian Unggulan Perguruan
terletak di kaki. Gerakan kaki cenderung Tinggi Institut Seni Indonesia Pa-
ringan, pendek-pendek dan variatif, sesuai dangpanjang. ISI Padangpanjang,
dengan nama-nama gerak yang ada, yakni Padang Panjang Sumatera Barat.
basitinjek, pijak baro, rantak cupu, dan ran- Daryusti, dkk. (1992). Tari Mulo pado di Ke-
tak kudo. Sementara itu, tangan cenderung nagarian Padang Magek Kecamatan
mengayun mengikuti gerak kaki dengan Rambatan. Akademi Seni Karawitan
arah hadap yang selalu berlawanan. Oleh Indonesia, Padang Panjang Sumatera
karena itu, ruang gerak kaki dan tangan Barat.
cenderung sempit. Gaya pembawaan tari Hadi, Y. S. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks.
benten memiliki keterkaitan dengan kon- Yogyakarta: Pustaka Buku Publisher.
teks alam dan budaya pesisir. Hartati. (1994). Tari Benten di Desa Laban Ke-
Perbedaan gaya pembawaan tari mulo camatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Se-
pado dan tari benten yang terungkap me- latan. (Laporan penelitian). Akade-
Panggung Vol. 28 No. 2, Juni 2018 257